Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERANAN ETIKA KRISTEN DALAM


PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

OLEH

ANGELINA MARIA ALVIONITA KENIRENG MAKIN


102012051
E8

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Jl. Arjuna Utara No. 6 - Jakarta Barat 11510

HALAMAN PENGESAHAN

Judul

: Peranan Etika Kristen dalam Pembentukan dan Pengembangan Kepribadian

Nama

: Angelina Maria Alvionita Kenireng Makin

NIM

: 102012051

Fakultas

: Kedokteran

Disetujui
Pembimbing

Willem Sopacua

DAFTAR ISI

Halaman Judul. i
Halaman Pengesahan ii
Daftar Isi.. iii
Abstraksi.. 1
Isi. 2
Kesimpulan.. 5
Daftar Pustaka. 6

ABSTRAKSI

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui peranan etika Kristen dalam
pengembangan dan pembentukan kepribadian seseorang. Etika Kristen berperan dalam
banyak hal, termasuk dalam pembentukan kepribadian. Melalui etika Kristen manusia
diberikan pedoman untuk bertindak sesuai dengan ajaran dan konsep Kristen. Pembentukan
kepribadian ini dalam hal mengarahkan manusia menuju hidup baru, kemampuan manusia
untuk mengmbil keputusan etis yang tepat, dan kemudian menjadi sarana pengembangan
kepribadian dalam lingkungan sosial. Sehingga dapat ditarik pula kesimpulan bahwa melaui
pemahaman yang menyeluruh terhadap etika kristen, seseorang akan menjadi lebih matang
dalam kepribadiannya.

ISI
Etika Kristen pertama-tama adalah etika. Ia tidak jauh berbeda dengan konsep etika
lainnya. Yang membedakan etika Kristen dengan etika lainnya adalah iman kristiani yang
dipakai untuk menjadi asumsi dasar dalam melakukan penilaian etis. Tetapi dalam hal ini ada
dua hal yang harus ditekankan agar tidak ada anggapan bahwa etika Kristen sangat bebeda
dengan etika-etika lainnya, sehingga tidak mungkin terjadi titik temu.2
Yang pertama etika Kristen tidak mengandung kebenaran yang hanya berlaku dan
dapat diketahui sekelompok orang saja. Untuk dapat disebut etika, ia harus mengandung
kebenaran yang berlaku bagi semua orang, dan dapat diterima oleh semua orang. Ia dapat
diterima oleh semua orang bukan karena ia merupakan kebenaran Kristen, tetapi karena ia
merupakan kebenaran yang universal yang dapat dipahami oleh semua orang.2
Yang kedua kebenaran dalam etika Kristen berdasarkan pada Alkitab. Namun, yang
penting dalam hal ini adalah bahasa dan penyajiannya. Etika Kristen harus disajikan
sedemikian rupa di dalam bahasa yang dapat ditangkap oleh semua orang. Ini berarti ia harus
memakai penalaran yang objektif dan rasional.2
Kedua hal ini sangat penting. Sebab hanya dengan demikian etika dapat terhindar dari
subjektivisme dan relativisme. Subjektivisme dan relativisme akan membuat etika menjadi
sumber kebalauan dan kebingungan baru. Bertentangan dengan tujuannya yang pokok dan
luhur, yaitu menjadi penuntun tindakan manusia mengenai apa yang seharusnya.2
Dalam hal menjadi penuntun tindakan manusia, etika Kristen menjadi salah satu tolok
ukur dan dasar pembentukan serta pengembangan kepribadian seseorang. Kepribadian
seseorang merupakan identitas dirinya. Pengembangan kepribadian merupakan suatu aspek
yang penting bagi pribadi itu sendiri. Peranan-peranan etika tersebut antara lain :
1. Etika Kristen mengarahkan manusia menuju hidup baru
Dalam hal ini, etika Kristen berperan sebagai penunjuk jalan bagaimana
seseorang berbuat atau bertindak dalam menanggapi sesuatu. Dalam etika Kristen
hidup baru sering dirumuskan dengan mengkuti Kristus. Dalam konteks ini
mengikuti Kristus berarti menjadikan Yesus sebagai teladan. Menjadikan Yesus
sebagai teladan artinya kita hidup di bawah persekutuanNya, pengawasanNya, dan
pimpinanNya.3

Etika Kristen membedakan segala sesuatu yang baik dan buruk berdasarkan
pada alkitab dan Tuhan sendiri. Tuhan menjadikan semua ciptaanNya dalam
keadaan yang baik, namun karena kehendak dan keinginan manusia, manusia
terjerumus dalam dosa. Tetapi karena manusia diciptakan istimewa Tuhan tetap
memberikan pengampunan atas dosa-dosa manusia melalui sabdaNya yang
kemudian harus kita pahami sehingga segala sesuatu yang kita lakukan tidak lagi
bertolak dari kehendakNya.
Hidup baru juga berarti memperbaharui segala tingkah laku dan perbuatan
yang salah di mata Allah maupun sesama, etika Kristen menjadi pegangan dalam
rangka pembaharuan itu, ia menjadi pegangan utama untuk bertindak sehingga pada
akhirnya manusia mampu mengubah pola pikir maupun tingkah laku yang
bertentangan dengan konsep etika secara umum maupun konsep etika Kristen itu
sendiri.
2. Etika Kristen berperan dalam pengambilan keputusan etis
Keputusan-keputusan etis tidak mungkin dielakkan. Kita harus mengambil
keputusan entah yang sukar maupun yang mudah. Kadang-kadang kemauan orang
untuk mengambil keputusan dilemahkanoleh ketakutan bahwa keputusannya
mungkin salah. Etika Kristen mengajarkan tentang apa yang benar dan apa yang
salah berdasarkan iman Kristen. Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh
hubungan-hubungan kita dengan Tuhan, orang lain, dan diri sendiri. Padahal
seringkali kita tidak menyadari pengaruh itu.1
Pengambilan keputusan etis agar sesuai dengan situasi, keadaan dan tujuan
harus didasarkan pada konsep etika Kristen ini sehingga kecenderungan untuk
mengambil keputusan yang membawa konsekuensi dapat diminimalisir
3. Etika Kristen sebagai sarana pengembangan pribadi dalam lingkungan sosial
Ada hubungan timbal balik antara lingkungan dan individu. Pada suatu sisi
seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Norma-norma dan nilai-nilai
masyarakat meresap ke dalam diri individu. Hubungan individu dengan orang lain
dan lingkungan yang selalu berubah, ikut membentuk identitas seorang individu.
Namun, kepribadian bukan semata-mata hasil dari pengaruh-pengaruh dari luar
individu. Sebagai manusia, kita menjadi subjek atau pembuat, bukan objek atau
buatan saja.1

3 2

Etika Kristen berlaku untuk seluruh kehidupan manusia. Tidak ada bagian
kehidupan yang tidak perlu dibimbing oleh Tuhan. Maka etika Kristen mencari
kehendak Tuhan untuk setiap bagian kehidupan etika. Etika Kristen tidak terbatas
kepada hal-hal rohani dan gerejani saja tetapi juga menyangkut hal-hal duniawi.
Etika Kristen tidak terbatas kepada kehidupan pribadi tetapi juga menyangkut
perkara-perkara budaya, ekonomi dan politik. Tanggungjawab orang Kristen tidak
terbatas pada orang-orang yang seiman atau segolongan tetapi meliputi seluruh
umat manusia. 1
Dengan membentuk kepribadian diri sendiri, kita ikut membentuk
kepribadian orang lain. Mereka juga ikut membentuk kepribadian kita. Semua
norma, etika, dan nilai moral diajarkan kepada kita oleh masyarakat.1 Di sinilah
peran etika itu ada, yakni dalam hal mengkritisi nilai dan norma apa saja yang bisa
kita terima untuk kemudian menjadi sarana pengembangan dan pembentukan
kepribadian kita. Nilai dan moral yang baik akan membentuk kepribadian yang baik
pula.

KESIMPULAN
Etika Kristen berperan penting dalam mengusung banyak aspek kehidupan. Salah
satunya adalah pembentukan dan pengembangan kepribadian. Kepribadian yang baik berasal
dari etika yang baik pula. Seseorang yang memahami etika mampu memahami nilai-nilai dan
norma-norma dalam suatu lingkungan, dan pada akhirnya bisa menempatkan diri dengan baik
dan bisa diterima dalam lingkungan tersebut. Melalui etika juga seseorang mampu
mengambil keputusan yang baik dan tepat sehingga pengembangan dan pembentukan
kepribadiannya semakin matang.

Daftar Pustaka
5

1. Brownlee, M. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor di dalamnya. Jakarta :


BPK Gunung Mulia ; 2010
2. Darmaputera, E. Etika Sederhana untuk Semua. Jakarta : BPK Gunung Mulia ; 1996
3. Verkuyl, J. Etika Kristen Bagian Umum. Jakarta : BPK Gunung Mulia ; 2010

Anda mungkin juga menyukai