Anda di halaman 1dari 26

INKONTINENSIA URIN

Definisi

Keluarnya urin yg tidak terkendali pada


waktu yg tidak dikehendaki tanpa
memperhatikan frekuensi dan
jumlahnya, yang mengakibatkan
masalah sosial dan higienitas
penderitanya.
Prevalensi : Perempuan > laki-laki 5:1

PROSES BERKEMIH

Proses menua dan


inkontinensia urin
Perubahan fisiologis terkait proses menua pada saluran
kemih bawah
Kandun
g kemih

Perubahan morfologis
trabekulasi
fibrosis
saraf otonom
Pembentukan divertikula

Perubahan fisiologis
kapasitas
Kemampuan menahan
kencing
kontraksi involunter
Volume residu pasca
berkemih

Uretra

Perubahan morfologis
Komponen selular
deposit kolagen

Perubahan fisiologis
tekanan penutupan
tekanan akhiran keluar

Prostat

Hiperplasia dan membesar

Vagina

Komponen selular
Mukosa atrofi

Dasar
panggul

deposit kolagen

Penyebab

4 penyebab pokok :

Gangguan urologik
Gangguan neurologik
Gangguan fungsional / psikologis
Iatrogenik / lingkungan

Klasifikasi

Akut

Terjadi secara mendadak


Berkaitan dengan kondisi sakit akut atau
masalah iatrogenik, yang menghilang jika
kondisi akut tersebut teratasi atau medikasi
dihentikan

Kronik

Kondisi urikontinensia yang tidak berkaitan


dengan kondisi akut / iatrogenik dan
berlangsung lama

Inkontinensia Akut

Delirium

Restricted Mobility,
Retention

Infection, Inflammation,
Impaction

Polyuria,

Inkontinensia Kronik

2 kelainan yang mendasari inkontinensia


kronik :
1. Kegagalan menyimpan urin pada
kandung kemih akibat hiperaktif atau
menurunnya kapasitas kandung kemih
atau lemahnya tahanan saluran keluar
2. Kegagalan pengosongan kandung
kemih akibat lemahnya kontraksi otot
detrusor atau meningkatnya tahanan
aliran keluar

Tipe Inkontinensia Kronis

Inkontinensia tipe urgensi

Ketidakmampuan
menunda berkemih setelah
sensasi berkemih muncul
Disebabkan oleh
overaktivitas dari otot
detrusor
Manifestasi : frekuensi,
urgensi, dan nokturia
2 subtipe :
Sensorik

: hipersensitivitas
kandung kemih akibat iritasi,
inflamasi, atau infeksi
saluran kemih
Motorik : lesi pada SSP

Inkontinensia tipe
stress

Akibat tekanan
intraabdominal yang
meningkat dan terkait
dengan kelemahan
sfingter
Terutama terjadi pada
perempuan usia lanjut
yang mengalami
hipermobilitas uretra dan
lemahnya otot dasar
panggul akibat seringnya
melahirkan, operasi, dan
penurunan estrogen

Inkontinensia tipe overflow

Akibat peningkatan tegangan kandung kemih akibat


obstruksi saluran keluar, atau lemahnya otot
detrusor akibat DM, trauma medspin, obat2an
Manifestasi : berkemih sedikit, pengosongan
kandung kemih tidak sempurna, dan nokturia

Inkontinensia tipe fungsional

Akibat penurunan berat fungsi fisik dan kognitif


sehingga pasien tidak dapat mencapai toilet pada
saat yang tepat
Pada demensia berat, gang. Mobilitas, gang.
Neurologik, dan gang. psikologis

Inkontinensia Urin Kronis

Diagnosis

Penatalaksanaan

Modalitas suportif non spesifik

Edukasi
Memakai substitusi toilet
Manipulasi lingkungan
Pakaian tertentu atau pads
Modifikasi asupan cairan dan obat

Intervensi behavioral

Bergantung pasien
Latihan

otot pelvis
Bladder training

Bergantung caregiver
Penjadwalan

miksi
Latihan kebiasaan
Prompted voiding
Obat-obatan

Operasi
Peralatan mekanis : uretral plugs, artificial sphincter
Kateter : eksternal, intermiten, menetap

INKONTINENSIA ALVI

Klinis

Feces cair/belum terbentuk, keluar


merembes
Keluarnya feces yang sudah
terbentuk, 1 x atau 2 x perhari di
pakaian atau di tempat tidur

Penyebab

IA akibat konstipasi
IA simtomatik, berkaitan dg
penyakit usus besar
IA neurogenik
IA karena hilangnya refleks anal

Inkontinensia Alvi akibat


Konstipasi

Konstipasi sering dijumpai pada usia lanjut, dan


merupakan penyebab utama pada IA
Konstipasi yang
berlangsung lama
Impaksi massa feses yang
keras

Menyumbat lumen bawah


dari anus

Iritasi pada mukosa rektum

Perubahan dari sudut


anorektal
Kemampuan sensor
menumpul
Tidak mampu
membedakan flatus,

Produksi cairan dan mukus


Keluar melalui sela2
feses
Inkontinensia Alvi

Tatalaksana

Pengelolaan = terapi pada konstipasi

Diet tinggi serat dengan cairan cukup


Memperbanyak aktivitas fisik
Pemberian laksans

Inkontinensia Alvi
Simtomatik

Diare + perubahan akibat usia dari


proses kontrol terhadap feses cair pada
sfingter ani + gangguan pada rectum
bagian atas dalam membedakan flatus
dan feses cair.
Tatalaksana :

Atasi kelainan penyebabnya

Inkontinensia Alvi
Neurogenik

Akibat gangguan fungsi inhibisi dari korteks serebri


saat terjadi regangan/distensi rektum
Ditemukan pada pasien infark serebri multipel atau
penderita demensia
Gambaran klinis : ditemukan feses padat dan
biasanya setelah minum hangat atau makan
Tatalaksana :

Pasien disiapkan pada suatu ruangan kecil, duduk


santai, diberi minum hangat feses keluar ditampung
Pemberian obat penyebab konstipasi evaluasi 1-2
x/minggu dgn supositoria dan enema

Inkontinensia Alvi akibat Hilangnya


Refleks Anal

Akibat hilangnya refleks anal, disertai


kelemahan otot-otot serat lintang
berkurangnya sensasi pada anus disertai
penurunan tonus anus terjadi
inkontinensia alvi pada keadaan
peningkatan tekanan intraabdomen dan
prolaps rektum
Pengelolaan rujuk ke proktologi

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai