ACEH TAMIANG
Tahun anggaran 2014
SYARAT-SYARAT TEKNIS
A.
LOKASI
TAHUN
: 2014
Lingkup pekerjaan sebagaimana tertera pada gambar kerja dan uraian pekerjaan yang
tercantum di dalam Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan antara lain:
B.
1.
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.
3.
4.
5.
6.
PEKERJAAN PENGECATAN
7.
8.
PEKERJAAN SANITASI
9.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Dalam melaksanakan pekerjaan, bila tidak ditentukan lain dalam rencana kerja
dan syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah
ini termasuk segala perubahan dan tambahan.
Instruksi Presiden R.I. No. 1 Tahun 1988 beserta lampirannya, surat edaran
Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan nomor : SE.6/U.EKUIN/1988
beserta lampirannya.
Syarat-syarat Teknis
2.
C.
D.
Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan RKS termasuk tambahan dan
perubahan yang tercantum dalam berita acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing)
Bilamana ada ketidaksesuaian antara gambar dan RKS, maka yang mengikat
adalah RKS dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan, kontraktor dapat menanyakan pada
konsultan perencana atau pengawas dan mengikutinya.
JADWAL PELAKSANAAN
E.
Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan telah disyahkan
oleh pemberi tugas.
Syarat-syarat Teknis
F.
KEAMANAN KEGIATAN
G.
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alat-alat kecil maupun
besar, harus disediakan oleh kontraktor dalam keadaan baik dan siap pakai sebelum
pekerjaan fisik bersangkutan dimulai antara lain :
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1
1.2
1.3
1.4
2.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai di lapangan seperti tanah pasir,
gambut, tanah keras (bebatuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu:
2.1.1
2.1.2
Syarat-syarat Teknis
2.1.3
2.1.4
2.2
2.2.2
Pedoman Pelaksanaan
2.3.1
2.3.2
2.3.3
2.3.4
3.
Persyaratan Bahan
2.2.1
2.3
PEKERJAAN PONDASI
3.1
Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan
kali/gunung/ belah.
Syarat-syarat Teknis
pada
bagian
bangunan pondasi
pasangan
batu
3.2
Persyaratan Bahan
3.2.1 Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang memenuhi
persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Campuran
yang digunakan 1Pc : 2 Ps : 3 Kr.
3.2.2
3.3
Pedoman Pelaksanaan
3.3.1 Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuranpengukuran untuk asas pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan
dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas tentang kesempurnaan
galian.
3.3.2
3.3.3
Kolom 15/15
4.1.3
Sloof 30/40
4.1.2
4.1.4
4.1.5
4.1.6
4.2
Bahan
4.2.1
Kolom 25/25
Semen
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI8 tahun 1972 dan
memenuhi S 400 menurut standart Cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972)
Syarat-syarat Teknis
Pasir beton
4.2.3
Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam
SK SNI T 15.1919.03.
4.2.4
4.2.5
Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan
bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir
serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam SK
SNI T-15.1919.03.
Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,
asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U24
(tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm)
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak.
karat lepas dan bahan lainnya.
Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak
boleh disimpan di udara terbuka dalam jangka waktu panjang.
Syarat-syarat Teknis
4.2.6
4.3
Pedoman Pelaksanaan
4.3.1
Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas, yaitu:
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
4.3.2
4.3.3
Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis
Konsultan Pengawas. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang
berdiri dan berjalan-jalan di atas penulangan. Untuk dapat sampai ke
tempat-tempat yang sulit dicapai harus dipergunakan papan-papan
berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus
sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.
Apabila pengecoran
beton harus dihentikan, maka tempat
penghentiannya harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Untuk
melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian
permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar
kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan.
Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari
ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.
Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak hilang kelembaban
untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut
ditetapkan cara sebagai berikut:
Syarat-syarat Teknis
PEKERJAAN DINDING
5.1
5.2
Lingkup Pekerjaan
5.1.1
Dinding Bata
5.1.2
Relief tiang
Persyaratan Bahan
5.2.1
Bata
5.2.2
Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus
bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca,
seperti matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%
berat.
5.2.3
5.2.4
Papan digunakan bahan kayu kelas II yang tidak cacat, dan untuk triplek
digunakan produksi dalam negeri.
Syarat-syarat Teknis
5.3
Pedoman Pelaksanaan
5.3.1
Persyaratan Adukan
5.3.3
5.3.4
5.3.5
5.3.6
5.3.7
Syarat-syarat Teknis
PEKERJAAN PLESTERAN
6.1
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata dan beton
bertulang.
6.2
Persyaratan Bahan
6.2.1
6.2.2
6.2.3
6.2.4
6.2.5
6.2.6
6.2.7
Syarat-syarat Teknis
PEKERJAAN LANTAI
7.1
Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian dalam ruangan, selasar dan
keliling bangunan. Pekerjaan terdiri dari:
7.1.1
7.1.3
7.1.2
7.2
7.3
Beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
Pedoman Pelaksanaan
7.3.1
7.3.2
Dasar Lantai
Untuk semua lantai dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan
dipadatkan
7.3.3
Adukan
Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, harus diperiksa semua pasangan pipa-pipa,
saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang
dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.
7.3.4
Pemasangan
Syarat-syarat Teknis
Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan
cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian
cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar
dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.
PEKERJAAN KAYU
8.1
Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat
bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian
pekerjaannya adalah:
8.1.1
8.1.3
Daun pintu.
8.1.2
8.2
8.1.4
Listplank
Persyaratan Bahan
8.2.1
8.2.3
8.2.2
8.2.4
8.3
Pedoman Pelaksanaan
8.3.1
Kayu Kuda-kuda
Syarat-syarat Teknis
Rangka Atap
8.3.3
Kosen Pintu
8.3.4
Syarat-syarat Teknis
Daun pintu panel dibuat dengan kayu meuranti kualitas baik dan
disyaratkan agar kontraktor membeli langsung pada toko dengan
kualitas rumah tinggal (bukan kualitas bangunan yang
diborongkan). Tidak dibenarkan kontraktor membuat sendiri di
lapangan pekerjaan.
8.3.5
Listplank
8.3.6
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
9.1
9.2
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan atap terdiri pekerjaan rangka atap baja ringan untuk semua rangka
atap danpenutup atap genteng metal untuk semua penutup atap.Pekerjaan atap
ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahanbahan,peralatan dan perlengkapan dan hal lainnya sehingga pekerjaan ini
didapat hasil
yang baik.
Persyaratan Bahan
9.2.1
9.3
Rangka atap baja ringan yang digunakan adalah terbuat dari bahan
zincalumedengan komposisi 55% aluminium, 43,5 % seng, dan 1.5 %
silikon alloy denganketebalan 1 mm.
Pedoman Pelaksanaan
9.3.1
9.3.2
9.3.3
Syarat-syarat Teknis
10
Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup bidang atap bangunan.
10.4
Pembersihan
Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap, paku, rivet dan kotoran lain
harus dibersihkan dari atap, talang selama pekerjaan berlangsung dan pada akhir
pekerjaan setiap harinya. Korosi dan kemungkinan kerusakan pada lapisan
galvalume dapat terjadi ketika besi atau bahan dasar tembaga dibiarkan tinggal
dan tetap berhubungan dengan galvalume pada keadaan lembab.
Korosi tidak hanya menimbulkan noda-noda buruk tetapi juga akan melemahkan
daya tahan galvalume karena perlindungan normalnya rusak.
Syarat-syarat Teknis
11
11.2
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di
dalam bangunan. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang
disesuaikan dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik lampu dan stop
kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah
dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi
pada titik tersebut.
Bahan-bahan yang digunakan
13.2.1 Kabel NYM
13.2.3 Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonite berkualitas baik.
13.2.4 Bola lampu HE, Baret dan armaturnya adalah produksi nasional merek
Philips, Toshiba, Tungsram atau yang sekualitas, dengan syarat-syarat
berikut:
Lampu HE:
Body dari pabrikan, tebal minimum 0,9 mm, dicat putih di depan,
putih pada gagangan.
Balast merek Sinar atau sejenisnya.
Stater merek Philips atau sejenisnya
11.3
Fitting
Bagi 100 dan 23 W/220 V besarnya 2,5 micro F + 10%
Pengabelan di dalam harus disolder
Kap merek sejenis atau sekualitas.
Penggunaan
11.3.3 Grounding
Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare
Copper Conductore).
13.4
Pedoman Pelaksanaan
13.4.1 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta
jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan
gambar instalasi listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik
pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) dan
penarikan kabel (jaringan kabel) di atas plafond diikat dengan isolator
khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel di atas
plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.
Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabelarde
(pertanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan
terendam air tanah).
PEKERJAAN SANITASI
12.1
Lingkup pekerjaan.
a.
Syarat-syarat Teknis
Detail Konstruksi
Air bersih
Bahan
PVC
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
12.2
Air kotor
Kran air
Mesin Pompa air listrik
Floor Drain
Penyambungan Pipa
Lem Pipa
PVC 3
Stainlessteel "
Mutu Bahan
12.2.1 Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan dan peralatan, caracara pemasangan, kualitas pekerjaaan, harus sesuai dengan standar
yang berlaku peraturan plumbing dan tergantung dari bahan yang
dipakai. Peraturan tersebut antara lain :
PPI (Pedoman Plumbing Indonesia).
SII (Standar Industri Indonesia).
Standar ISO, BSW, DIN, ASTM.
12.3
12.2.2 Seluruh perpipaan air bersih memakai PVC klas D Merk Maspion atau
setara. Alat-alat penyambung adalah type-type sambungan yang
dihasilkan oleh pabrik yang sama dengan pipanya.
Pedoman Pelaksanaan.
12.3.3 Alat-alat sanitair harus dipasang dalam keadaaan kokoh dan rapi
pada dinding atau lantai, dan tidak terjadi kerusakan pada alat-alat
tersebut pada klos-klos dudukannya pada dinding atau lantai.
Syarat-syarat Teknis
Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah papan nama kantor.
a. Ukuran papan 90 x 180 cm, dengan warna dasar putih dan tulisan hitam.
b. Untuk bagian atas papan nama kantor tertulis BADAN PERTANAHAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA dengan Ukuran huruf menggunakan tinggi
huruf 12 cm dan lebar huruf 7 cm.
c. Untuk bagian tengah papan nama kantor tertulis KANTOR PERTANAHAN
diikuti nama Kabupaten/Kota Administrasi, dengan Ukuran huruf
menggunakan tinggi huruf 25 cm dan lebar huruf 15 cm.
d. Untuk bagian bawah papan nama kantor tertulis Nama Provinsi yang
bersangkutan dengan Ukuran huruf menggunakan tinggi huruf 15 cm dan
lebar huruf 9 cm.
LAIN LAIN
1.
2.
Pekerjaan Penyempurnaan.
Setelah pekerjaan selesai pelaksana wajib melaksanakan pembersihan dan
pemeliharaan kompleks bangunan ini dari segala kotoran, bekas sisa bahan
hingga saat penyerahan pekerjaan akhir.
Aturan Tambahan
2013
KONSULTAN PERENCANA,
CV. BINTARA ENGINEERING CONSULTANT
Nazaruddin, ST
Wakil Direktur
Syarat-syarat Teknis