Anda di halaman 1dari 19

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB.

ACEH TAMIANG
Tahun anggaran 2014

SYARAT-SYARAT TEKNIS
A.

NAMA DAN LOKASI PEKERJAAN


PEKERJAAN

: PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTAHANAN

LOKASI

: KAB. ACEH TAMIANG

TAHUN

: 2014

Lingkup pekerjaan sebagaimana tertera pada gambar kerja dan uraian pekerjaan yang
tercantum di dalam Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan antara lain:

B.

1.

PEKERJAAN PERSIAPAN

2.

PEKERJAAN TANAH DAN PASANGAN

3.

PEKERJAAN BETON BERTULANG

4.

PEKERJAAN DINDINGDAN LANTAI

5.

PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOUND

6.

PEKERJAAN PENGECATAN

7.

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

8.

PEKERJAAN SANITASI

9.

PEKERJAAN LAIN-LAIN

PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN


1.

Dalam melaksanakan pekerjaan, bila tidak ditentukan lain dalam rencana kerja
dan syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah
ini termasuk segala perubahan dan tambahan.

Instruksi Presiden R.I. No. 1 Tahun 1988 beserta lampirannya, surat edaran
Menko Ekuin dan Pengawasan Pembangunan nomor : SE.6/U.EKUIN/1988
beserta lampirannya.

Peraturan Umum Tentang Pelaksanaan di Indonesia atau AVI. 1941

Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK. SNI T-15-1991-03.

Peraturan Cat Indonesia (PTI) 1961

Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja & Depnaker

Peraturan Muatan Indonesia ( PMI 1970 )

Standar Industri Indonesia ( SII ) yang berlaku

Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia ( PKKI )

Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi


Pemerintah setempat, yang berkaitan dengan permasalahan bangunan.

Dan lain-lain yang diperlukan.

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

2.

C.

PENJELASAN GAMBAR DAN RKS

D.

Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan RKS termasuk tambahan dan
perubahan yang tercantum dalam berita acara penjelasan pekerjaan (aanwijzing)
Bilamana ada ketidaksesuaian antara gambar dan RKS, maka yang mengikat
adalah RKS dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam
pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan, kontraktor dapat menanyakan pada
konsultan perencana atau pengawas dan mengikutinya.

JADWAL PELAKSANAAN

E.

Untuk pelaksanaan pekerjaan berlaku dan mengikat pula :

Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan telah disyahkan
oleh pemberi tugas.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.

Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang sudah disetujui


Direksi.

Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor wajib membuat rencana pelaksanaan


terperinci berupa Time Schedule.
Jangka waktu maksimum untuk pekerjaan ini adalah 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender dengan masa pemeliharaan selama 90 (sembilan puluh)
hari kalender.
Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pengawas, Paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak SPK diterima
kontraktor.
Rencana kerja yang telah disetujui Pengawas akan diberikan kepada pemberi
tugas.
Kontraktor wajib memberikan salinan rencana kerja yang telah disyahkan oleh
pemberi tugas dalam4 (empat) rangkap kepada Pengawas, dan satu salinan
harus ditempelkan di bangsal kontraktor dilapangan yang selalu diikuti dengan
grafik kemajuan pekerjaan (Prestasi Kerja).
Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor berdasarkan grafik
rencana kerja tersebut dan kemajuan kerja di lapangan.

SUSUNAN PERSONIL LAPANGAN

Kontraktor wajib menetapkan seorang kuasanya dilapangan atau biasa disebut


pelaksana, yang cakap untuk memimpin dan bertanggung jawab penuh terhadap
pelaksana pekerjaan.

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

F.

Pelaksana harus berpendidikan minimal Sarjana Muda Tehnik sipil atau


sederajat dengan pengalaman kerja lapangan minimal 3 (tiga) tahun atau STM
Bangunan dengan pengalaman minimal 7 (tujuh) tahun.

KEAMANAN KEGIATAN

G.

Sejumlah obat-obatan dan perlengkapan medis menurut syarat-syarat


Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) dalam keadaan siap pakai harus
tetap tersedia di lapangan.
Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja, wajib
diberikan oleh kontraktor sesuai dengan Peraturan dan Perundangan yang
berlaku.

ALAT-ALAT PELAKSANAAN

Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan, baik berupa alat-alat kecil maupun
besar, harus disediakan oleh kontraktor dalam keadaan baik dan siap pakai sebelum
pekerjaan fisik bersangkutan dimulai antara lain :

Pompa air (bila diperlukan)


Mesin pengaduk beton dan mesin pengetar (bila perlu).
Peralatan lainnya yang nyata-nyata diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Adapun spesifikasi teknis berdasarkan jenis pekerjaan adalah :


1.

PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1
1.2

1.3
1.4

2.

Pekerjaan terlebih dahulu adalah pembersihan lapangan baik sampah atau


semak belukar yang ada disekitaran pembangunan gedung.
Pemasangan bouwplank dilaksanakan harus siku dan lurus dimana tiang-tiang
bauplank berdiri tegak dan kuat dengan memakai kayu minimum 5 x 7 cm
dan untuk papan bauplank atasnya diserat sehingga rata dan bersih.
Peil ketinggian lantai bangunan sesuai dengan pedoman gambar rencana.
Penentuan titik ketinggian harus dilakukan dengan alat ukur waterpass/slang
air 1/4" sedangkan pengukuran sudut dilakukan dengan alat ukur theodolit
T.1/asas segitiga pitagoras.

PEKERJAAN TANAHDAN PASANGAN


2.1

Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini sudah harus
diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai di lapangan seperti tanah pasir,
gambut, tanah keras (bebatuan), tanah liat dan lain sebagainya, yaitu:
2.1.1
2.1.2

Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi bangunan)


Timbunan kembali galian tanah pondasi

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

2.1.3
2.1.4

2.2

2.2.2

Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian


pondasi. Untuk timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir
pasangan kualitas baik.
Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran
dan akar-akar kayu, serta sampah lainnya.

Pedoman Pelaksanaan
2.3.1

2.3.2

2.3.3

2.3.4

3.

Galian tanah di luar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang


disyaratkan.

Persyaratan Bahan
2.2.1

2.3

Timbunan tanah dan pasir bawah lantai dan pondasi termasuk


pemadatannya

Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan


penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Konsultan
Pengawas. Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang
tertera dalam gambar. Apabila pada waktu penggalian ditemukan
benda-benda purbakala,makawajib melaporkannya kepada Pemerintah
Daerah setempat.
Galian di luar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang
disyaratkan dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk
mendapatkan kontur tanah yang disyaratkan dalam site plan.
Pengurugan dengan tanah timbunan di bawah lantai dilakukan lapis
demi lapis hingga ketebalan sesuai gambar rencana dan ditumbuk
hingga padat. Lapisan-lapisan urugan tersebut maksimal 10 cm, dan
ditumbuk 5 kali tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.
Di bawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan.
Pengurugan dan pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga
jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai dengan pemadatan.
Hasil akhir harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas atas
kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.

PEKERJAAN PONDASI
3.1

Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan
kali/gunung/ belah.

Syarat-syarat Teknis

pada

bagian

bangunan pondasi

pasangan

batu

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

3.2

Persyaratan Bahan
3.2.1 Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan bahan yang memenuhi
persyaratan yang diuraikan dalam pasal beton bertulang. Campuran
yang digunakan 1Pc : 2 Ps : 3 Kr.
3.2.2

3.3

Pedoman Pelaksanaan
3.3.1 Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuranpengukuran untuk asas pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan
dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas tentang kesempurnaan
galian.
3.3.2
3.3.3

Untuk pekerjaan beton, batu kali/gunung/belah digunakan batu


kali/gunung/belah yang berukuran maksimum 10 15 cm, berwarna
abu-abu dan tidak berpori.

Di bawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm


dan dipadatkan, sebagai lantai kerja. Tebal lapisan dibuat sesuai dengan
gambar detail pondasi.
Untuk tanah yang berdaya dukung lebih kecil 0,5 kg/cm2, di bawah
pondasi dipasang cerucuk kayu gelam/kelukup/bakau yang ditumbuk
hingga mencapai kedalaman tanah keras.

PEKERJAAN BETON BERTULANG


4.1
Lingkup Pekerjaan

Beton bertulang mutu K-225 dibuat untuk :


4.1.1

Kolom 15/15

4.1.3

Sloof 30/40

4.1.2
4.1.4
4.1.5
4.1.6
4.2

Bahan
4.2.1

Kolom 25/25

Ring balk 15/25

Plat Daag Tebal 10 Cm

Tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai


dengan gambar rencana.

Semen
Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI8 tahun 1972 dan
memenuhi S 400 menurut standart Cement Portland yang
digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972)

Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam


satu zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan
campuran.

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari


tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat
penyimpanan semen harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling
tinggi 2 meter. Setiap semen baru harus dipisahkan dari semen
yang telah ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut
urutan pengiriman.
4.2.2

Pasir beton

4.2.3

Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam
SK SNI T 15.1919.03.

4.2.4

4.2.5

Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan
bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir
serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam SK
SNI T-15.1919.03.

Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis


material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton
dengan komposisi material yang tepat.

Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,
asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

Besi Beton

Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu U24
(tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm)
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak.
karat lepas dan bahan lainnya.

Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak
boleh disimpan di udara terbuka dalam jangka waktu panjang.

Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam


keadaan batang dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai gambar dan harus diminta persetujuan Konsultan Pengawas
terlebih dahulu.
Jika dalam pelaksanaan tidak berhasil memperoleh diameter besi
sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

4.2.6

4.3

dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan


catatan harus ada persetujuan Konsultan Pengawas.

Cetakan dan Acuan

Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan harus bermutu


baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran
dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar
rencana dan uraian pekerjaan.
Pembuatan cetakan dan acuan harus memenuhi ketentuanketentuan di dalam SK SNI T-15.1919.03.

Pedoman Pelaksanaan
4.3.1

Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas, yaitu:
Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.

4.3.2

4.3.3

Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara


beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk
berbagai pekerjaan beton harus memenuhi SK SNI T-15.1919.03.

Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis
Konsultan Pengawas. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang
berdiri dan berjalan-jalan di atas penulangan. Untuk dapat sampai ke
tempat-tempat yang sulit dicapai harus dipergunakan papan-papan
berkaki yang tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus
sudah dapat dicabut pada saat beton dicor.
Apabila pengecoran
beton harus dihentikan, maka tempat
penghentiannya harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Untuk
melanjutkan bagian pekerjaan yang diputus tersebut, bagian
permukaan yang mengeras harus dibersihkan dan dibuat kasar
kemudian diberi additive yang memperlambat proses pengerasan.
Kecuali pada pengecoran kolom, adukan tidak boleh dicurahkan dari
ketinggian yang lebih tinggi dari 1,5 m.
Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak hilang kelembaban
untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk keperluan tersebut
ditetapkan cara sebagai berikut:

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil,


permukaan yang tidak mengikuti bentuk yang diinginkan,
munculnya pembesian pada permukaan beton, dan lain-lain yang
tidak memenuhi syarat, harus dibongkar kembali sebagian atau
seluruhnya menurut perintah Konsultan Pengawas.
5

PEKERJAAN DINDING
5.1

5.2

Lingkup Pekerjaan
5.1.1

Dinding Bata

5.1.2

Relief tiang

Pemasangan dinding bata merah setebal bata dilakukan untuk


seluruh pembatas ruangan, seperti tertera dalam gambar dan dijelaskan
dalam gambar detail.

Persyaratan Bahan

5.2.1

Bata

5.2.2

Pasir
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir harus
bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca,
seperti matahari dan hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5%
berat.

5.2.3

5.2.4

Mutu bata yang digunakan dari jenis klas I menurut NI 10 dengan


bentuk standar batu bata adalah prisma segi empat persegi panjang,
bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak
menampakkan adanya retak-retak yang merugikan. Bata merah dibuat
dari tanah liat dengan atau campuran bahan lainnya, yang dibakar pada
suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila direndam air.

Semen dan Air


Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti persyaratan yang
telah digariskan pada pasal beton bertulang.

Papan digunakan bahan kayu kelas II yang tidak cacat, dan untuk triplek
digunakan produksi dalam negeri.

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

5.3

Pedoman Pelaksanaan
5.3.1

Pekerjaan dinding mempunyai dua macam pasangan, yaitu:


Pasangan kedap air ( 1 PC : 2 PS )

Semua pasangan bata dimulai di atas sloof sampai setinggi 30


cm di atas lantai.

Pasangan adukan 1 PC : 4 PS berada di atas pasangan kedap air


tersebut.
5.3.2

Persyaratan Adukan

5.3.3

Pengukuran harus dilakukan oleh kontraktor secara teliti dan sesuai


gambar, dengan syarat:

5.3.4
5.3.5

5.3.6

5.3.7

Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak


kayu yang memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus
dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat
campuran yang plastis. Adukan yang telah mongering akibat tidak habis
digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi dengan adukan yang
baru.

Semua pasangan dinding harus rata (horizontal), dan pengukuran


harus dilakukan dengan benang.
Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak boleh melebihi 30 cm, dari pasangan bata yang telah selesai.
Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata di atasnya harus berbeda
setengah panjang bata. Bata setengah tidah dibenarkan digunakan di
tengah pasangan bata, kecuali pasangan pada sudut.

Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja harus dibuat bertangga


menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retak di kemudian
hari. Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi kolom-kolom
praktis yang ukurannya disesuaikan dengan tebal dinding.
Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang ditanam di dalam dinding,
harus dibuat pahatan secukupnya pada pasangan bata (sebelum
diplester). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup
dengan adukan plasteran yang dilaksanakan secara sempurna,
dikerjakan bersama-sama dengan plasteran seluruh bidang tembok.
Dalam mendirikan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu
hujan lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari
tembok dengan sesuatu penutup yang sesuai (plastik). Dinding yang

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

telah terpasang harus diberi perawatan dengan cara membasahinya


secara terus menerus paling sedikit 7 hari setelah pemasangannya.
6

PEKERJAAN PLESTERAN
6.1

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata dan beton
bertulang.

6.2

Persyaratan Bahan
6.2.1

6.2.2
6.2.3
6.2.4

6.2.5

6.2.6
6.2.7

Sebelum plesteran dilakukan, maka:


Dinding dibersihkan dari semua kotoran
Dinding dibasahi dengan air

Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan


plesteran dapat merekat dengan baik
Plesteran bata diatas sloof setinggi 30 cm dan kamar mandi setinggi 1,5
m dipergunakan campuran 1 PC : 2 PS.
Sedangkan plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1 PC : 4 PS

Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama


tebalnya dan tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan
terlalu tebal. Ketebalan berkisar antara 1.00 cm sampai 1.50 cm . Untuk
mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan
secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang
digerakkan secara horizontal dan vertikal.

Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan


memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus
diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran
berbentuk segi empat) dan plesteran baru harus rata dengan
sekitarnya.
Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama
seminggu sejak permulaan plesteran.

Pekerjaan Plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan


penutup atap selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai
dipasang.

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

PEKERJAAN LANTAI
7.1

Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian dalam ruangan, selasar dan
keliling bangunan. Pekerjaan terdiri dari:
7.1.1

Cor beton tumbuk t = 5 cm digunakan pada lantai bangunan

7.1.3

Keramik 40 x 40 cm (permukaan kasar) digunakan pada lantai selasar

7.1.2
7.2

Bahan yang digunakan


7.2.1 Keramik 40 x 40 cm produksi Dalam Negeri
7.2.2

7.3

Keramik 40 x 40 cm (permukaan halus) digunakan pada lantai ruangan

Beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr

Pedoman Pelaksanaan
7.3.1

7.3.2

Dasar Lantai
Untuk semua lantai dilapisi pasir pasangan setebal 10 cm dan
dipadatkan

7.3.3

Adukan

Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, harus diperiksa semua pasangan pipa-pipa,
saluran-saluran dan lain sebagainya yang harus sudah terpasang
dengan baik sebelum pemasangan lantai dimulai.

7.3.4

Untuk beton tumbuk 1 PC : 3 PS : 5 KR dan diplester 1 PC : 3 PS

Adukan untuk keramik semen dicampur air, sehingga didapat


campuran yang plastis.

Pemasangan

Syarat-syarat Teknis

Lantai beton tumbuk dipasang dengan ketebalan 5 cm dan


diplester setebal 1 cm. Adukan perekat lantai dipakai 1 PC : 3 PS :
5 KR dengan plesteran 1 PC : 3 PS.

Lantai keramik dipasang diatas dasar lantai beton tumbuk tebal 5


cm dengan campuran tersebut diatas. Di atas dasar lantai beton
tersebut diletakkan perekat untuk keramik dengan campuran
seperti tersebut pada analisa untuk lantai keramik. Kemudian
keramik diletakkan di atas bahan di atas dan diratakan dengan
mengetuk keramik dengan kayu hingga merata dengan
sekelilingnya. Setelah pemasangan selesai keramik harus
dibersihkan dengan kain lap basah.

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

Adukan perekat untuk lantai harus betul-betul padat/penuh agar


tidak terdapat rongga-rongga di bawah lantai keramik yang dapat
melemahkan konstruksi. Sambungan antara keramik dengan
keramik harus sama lebarnya, lurus dan harus diisi dengan air
semen yang warnanya sesuai dengan warna keramik. Hasil
pasangan akhir harus rata tidak bergelombang dan waterpass.

Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada retak, noda dan
cacat-cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian
cacat tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar
dan pasangan baru harus rata dengan sekitarnya.

PEKERJAAN KAYU
8.1

Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat
bantu yang diperlukan, sehingga konstruksi kayu selesai dilaksanakan. Bagian
pekerjaannya adalah:
8.1.1

Pekerjaan penambahan kayu gordink.

8.1.3

Daun pintu.

8.1.2
8.2

8.1.4

Listplank

Persyaratan Bahan
8.2.1

Untuk penambahan gordink dan papan listplank digunakan kayu Klas I


(sembarang keras) kualitas baik.

8.2.3

Daun pintu digunakan kayu meranti kualitas terbaik

8.2.2
8.2.4

8.3

Pekerjaan kosen pintu.

Untuk semua kayu kosen pintu digunakan jenis Kayu Klas


(sembarang keras) kualitas baik

Ukuran kayu yang tertera dalam gambar merupakan ukuran terpasang.


Kayu harus betul-betul kering, tidak keropos, lurus tidak
cacat/bermata.

Pedoman Pelaksanaan
8.3.1

Kayu Kuda-kuda

Syarat-syarat Teknis

Semua kayu untuk kuda-kuda dan gordink diawetkan dengan


residu. Pengecatan dengan residu harus dilakukan 2 x sehingga
menghasilkan warna yang merata pada seluruh permukaan kayu.

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

Konstruksi harus dibuat sesuai dengan gambar detail, ukuran


kayu maupun cara penyambungan.

Sambungan kayu harus dibuat dengan rapi dan penuh keahlian


dengan memperhatikan peraturan yang disyaratkan dalam SKSNI-5-10-1990-F
Konstruksi sambungan kuda-kuda harus dilengkapi dengan baut
dan besi strip/plat 4 x 0.4 cm
8.3.2

Rangka Atap

8.3.3

Kosen Pintu

Rangka atap khusus untuk penutup atap seng dilaksanakan dengan


kayu ukuran pada gambar rencana. Dipasang dengan ukuran yang
ditetapkan dalam gambar. Hasil akhir pasangan harus rata dan tidak
bergelombang.
Ukuran kayu kosen pintu adalah 6/12 cm (ukuran setelah jadi
dibuat)
Konstruksi sambungan kayu harus rapi, tidak longgar, ikatan
penguat harus menggunakan pen kayu keras yang sebelumnya
bidang sambungan ini harus dilumuri dengan lem kayu, agar
sambungannya dapat melekat dengan baik.

Setiap kosen pintu harus dilengkapi angker minimal 2 buah untuk


kiri kanan kosen yang melekat ke tembok. Untuk kosen pintu 2
buah kiri kanan kosen yang melekat ke tembok. Khusus untuk kosen
pintu di bawah kosen dilengkapi dengan dor yang diangker ke
dalam beton

8.3.4

Semua bidang kosen yang bersinggungan dengan dinding beton


dibuat alur-alur kapur, kemudian bidang tersebut diawetkan
dengan cat meni 2 (dua) kali.
Daun Pintu

Syarat-syarat Teknis

Daun pintu panel dibuat dengan kayu meuranti kualitas baik dan
disyaratkan agar kontraktor membeli langsung pada toko dengan
kualitas rumah tinggal (bukan kualitas bangunan yang
diborongkan). Tidak dibenarkan kontraktor membuat sendiri di
lapangan pekerjaan.

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

8.3.5

Listplank

8.3.6

Profil Pada Plafond

Listplank dibuat dari papan lebar 2.5 x 25 cm (sesuai dengan gambar).


Pemasangannya dipakukan langsung pada gordink. Pemasangannya
harus rapi dan lurus. Apabila dijumpai pemasangan tidak lurus, maka
bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban
kontraktor.
Profil dibuat dari kayu ukuran 5/5 yang telah diketam dan direder.
Kemudian dipasang pada sudut-sudut plafond.

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
9.1

9.2

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan atap terdiri pekerjaan rangka atap baja ringan untuk semua rangka
atap danpenutup atap genteng metal untuk semua penutup atap.Pekerjaan atap
ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahanbahan,peralatan dan perlengkapan dan hal lainnya sehingga pekerjaan ini
didapat hasil
yang baik.
Persyaratan Bahan
9.2.1

9.3

Rangka atap baja ringan yang digunakan adalah terbuat dari bahan
zincalumedengan komposisi 55% aluminium, 43,5 % seng, dan 1.5 %
silikon alloy denganketebalan 1 mm.

Pedoman Pelaksanaan
9.3.1

9.3.2

9.3.3

Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen


(Fabrikasi)dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan
sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan
kontrol torsi.

Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi


struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat),
reng, sekur overhang, ikatan angina,bracing (ikatan pengaku) dan
pemasangan jurai dalam (valley gutter)
Pelaksanaan rangka atap baja ringan dilakukan oleh tenaga ahli atau
disetujuioleh Direksi/Konsultan Pengawas.

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

10

PEKERJAAN PENUTUP ATAP


10.1

Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup bidang atap bangunan.

10.2 Bahan yang digunakan


Untuk atap digunakan Atap Genteng Metal 0,30 dan bumbungan memakai jenis
yang sama dengan atap yang digunakan, kesemua mutunya harus standar.
10.3 Pedoman Pelaksanaan
a. Pemasangan atap dipakukan langsung pada gording dengan menggunakanpaku
ulir (paku khusus untuk atap).
b. Perletakan lembaran atap yang pertama harus dipasang berlawanan arah angin.
Maksud dari berlawanan arah angin adalah tepi gelombang yang mempunyai
kaki atap harus dipasang berlawanan arah angin, kemudian baru ditimpa dengan
atap yang tepi gelombang tanpa kaki atap dan seterusnya diikuti oleh lembaranlembaran yang berikutnya.
c. Apabila dalam 1 (satu) span terdapat 2 (dua) lembar atau lebih, tata
peletakan/penyusunan atap harus selalu dipasang mulai dengan pemasangan
pada lajur bawah hingga selesai baru dilanjutkan ke lajur atas.
d. Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik.
e. Alur seng harus dipasang merata (tidak bolak balik), sehingga hasil
akhirpasangan akan rapi.
f. Bubungan ditutup dengan seng bubungan. Tindisan antara satu
lembaranbubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai
denganpersyaratan pabrik minimal 10 cm.
g. Pemasangan
harus
rapi
dan
memenuhi
syarat-syarat
sehingga
tidakmengakibatkan
kebocoran.Apabila
terjadi
kebocoran
setelah
pemasangannya, maka bagian yang bocortersebut harus dibongkar dan dipasang
baru.

10.4

Pembersihan

Perlu diperhatikan bahwa bekas potongan atap, paku, rivet dan kotoran lain
harus dibersihkan dari atap, talang selama pekerjaan berlangsung dan pada akhir
pekerjaan setiap harinya. Korosi dan kemungkinan kerusakan pada lapisan
galvalume dapat terjadi ketika besi atau bahan dasar tembaga dibiarkan tinggal
dan tetap berhubungan dengan galvalume pada keadaan lembab.
Korosi tidak hanya menimbulkan noda-noda buruk tetapi juga akan melemahkan
daya tahan galvalume karena perlindungan normalnya rusak.

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

11

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


11.1

11.2

Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan seluruh jaringan instalasi di
dalam bangunan. Jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang
disesuaikan dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik lampu dan stop
kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah
dipasang kabel-kabel yang diperlukan sehingga arus listrik sudah berfungsi
pada titik tersebut.
Bahan-bahan yang digunakan
13.2.1 Kabel NYM

Kabel dengan 3 inti untuk satu pass


Inti copper dibungkus dengan isolasi PVS
Isolasi 2 lapis menyelubungi inti.

13.2.2 Kabel NYA

Isolasi PVC, luas penampang minimum yang boleh digunakan 2,5


mm2.
KawatBC, kawat tembaga yang telanjang.

13.2.3 Steker stop kontak dan saklar dari bahan ebonite berkualitas baik.

13.2.4 Bola lampu HE, Baret dan armaturnya adalah produksi nasional merek
Philips, Toshiba, Tungsram atau yang sekualitas, dengan syarat-syarat
berikut:
Lampu HE:
Body dari pabrikan, tebal minimum 0,9 mm, dicat putih di depan,
putih pada gagangan.
Balast merek Sinar atau sejenisnya.
Stater merek Philips atau sejenisnya

11.3

Fitting
Bagi 100 dan 23 W/220 V besarnya 2,5 micro F + 10%
Pengabelan di dalam harus disolder
Kap merek sejenis atau sekualitas.

Penggunaan

11.3.1 Kabel NYM 2,5 mm dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan di


dalam dinding.
11.3.2 Kabel NYA 2,5 mm dipergunakan sebagai kabel instalasi penerangan.
Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

11.3.3 Grounding
Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare
Copper Conductore).

Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal


berpenampang kabel masuk (incoming feeder) untuk penampang
kabel lebih kecil dari 50 mm.
Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan pipa galvanis
minimum berdiameter 1 di ujung pipa tersebut diberi/ dipasang
copper road sepanjang 0,5 m. Elektroda pentanahan yang dipantek
dalam tanah minimal sedalam 12 m atau sampai menyentuh
permukaan air tanah.

13.4

Nilai tahanan grounding sistem untuk panel-panel adalah maksimal


2 ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturutturut.

Pedoman Pelaksanaan

13.4.1 Pemasangan instalasi listrik dan tata letak titik lampu/stop kontak serta
jenis armatur lampu yang dipakai harus dikerjakan sesuai dengan
gambar instalasi listrik. Sedangkan sistem pemasangan pipa-pipa listrik
pada dinding maupun beton harus ditanam (sistem inbouw) dan
penarikan kabel (jaringan kabel) di atas plafond diikat dengan isolator
khusus dengan jarak 1,00 atau 1,20 m, atau jaringan kabel di atas
plafond tersebut dimasukkan dalam pipa PVC.
Khusus untuk instalasi stop kontak harus dilengkapi kabelarde
(pertanahan) sesuai dengan peraturan yang berlaku (mencapai dan
terendam air tanah).

13.4.2 Pemasangan instalasi listrik berikut penggunaan bahan atau


komponen-komponennya harus disesuaikan dengan sistem tegangan
lokal.
Pengujian instalasi listrik harus dilakukan pada beban penuh selama 1 x 24 jam
secara terus menerus.
12

PEKERJAAN SANITASI
12.1

Lingkup pekerjaan.

a.

Syarat-syarat Teknis

Detail Konstruksi

Air bersih

Bahan

PVC

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

12.2

Air kotor
Kran air
Mesin Pompa air listrik
Floor Drain
Penyambungan Pipa
Lem Pipa

PVC 3
Stainlessteel "

Mutu Bahan
12.2.1 Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan dan peralatan, caracara pemasangan, kualitas pekerjaaan, harus sesuai dengan standar
yang berlaku peraturan plumbing dan tergantung dari bahan yang
dipakai. Peraturan tersebut antara lain :
PPI (Pedoman Plumbing Indonesia).
SII (Standar Industri Indonesia).
Standar ISO, BSW, DIN, ASTM.

12.3

12.2.2 Seluruh perpipaan air bersih memakai PVC klas D Merk Maspion atau
setara. Alat-alat penyambung adalah type-type sambungan yang
dihasilkan oleh pabrik yang sama dengan pipanya.
Pedoman Pelaksanaan.

12.3.1 Semua fixtures harus dipasang dengan baik, sebelum pemasangan


harus diperiksa/dibersihkan dari kotoran-kotoran.

12.3.2 Pelaksana pekerjaan bertanggung jawab atas komponen yang perlu


(misalnya fixtures, fitting trust bloc dan lain-lain) untuk melengkapi
instalasi.

12.3.3 Alat-alat sanitair harus dipasang dalam keadaaan kokoh dan rapi
pada dinding atau lantai, dan tidak terjadi kerusakan pada alat-alat
tersebut pada klos-klos dudukannya pada dinding atau lantai.

12.3.4 Semua pipa harus diikat/ditempatkan dengan kuat pada


dinding/balok dengan penggantung/angker yang cukup kokoh.
Penyambungan pipa pada alat-alat sanitair tidak boleh bocor dan
harus dilengkapi dengan kare
12.3.5 Pertemuan pipa-pipa vertikal dengan lantai harus diberi trust
blok/penahan tekanan dan getaran kuat, sedemikian rupa sesuai
dengan kondisi lapangan.

Syarat-syarat Teknis

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KAB. ACEH TAMIANG


Tahun anggaran 2014

13 PEKERJAAN PAPAN NAMA KANTOR


13. 1

Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah papan nama kantor.

13. 2 Pedoman Pelaksanaan

a. Ukuran papan 90 x 180 cm, dengan warna dasar putih dan tulisan hitam.
b. Untuk bagian atas papan nama kantor tertulis BADAN PERTANAHAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA dengan Ukuran huruf menggunakan tinggi
huruf 12 cm dan lebar huruf 7 cm.
c. Untuk bagian tengah papan nama kantor tertulis KANTOR PERTANAHAN
diikuti nama Kabupaten/Kota Administrasi, dengan Ukuran huruf
menggunakan tinggi huruf 25 cm dan lebar huruf 15 cm.
d. Untuk bagian bawah papan nama kantor tertulis Nama Provinsi yang
bersangkutan dengan Ukuran huruf menggunakan tinggi huruf 15 cm dan
lebar huruf 9 cm.

LAIN LAIN
1.

2.

Pekerjaan Penyempurnaan.
Setelah pekerjaan selesai pelaksana wajib melaksanakan pembersihan dan
pemeliharaan kompleks bangunan ini dari segala kotoran, bekas sisa bahan
hingga saat penyerahan pekerjaan akhir.
Aturan Tambahan

Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam rencana dan syarat-syarat


pembangunan ini apabila dianggap perlu penambahan lebih lanjut akan
disampaikan dalam rapat penjelasan pekerjaan dan dicantumkan dalam Berita
Acara Rapat Penjelasan sebagai lampiran kontrak yang mengikat.
Banda Aceh,

2013

KONSULTAN PERENCANA,
CV. BINTARA ENGINEERING CONSULTANT
Nazaruddin, ST
Wakil Direktur

Syarat-syarat Teknis

Anda mungkin juga menyukai