Untuk Mengerjakannya
Selasa, 22 Januari 2013 06:09:01 WIB
Kategori : Kitab : Shalat Tahajjud
.
'Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Taala telah memberi kalian tambahan
shalat, yaitu shalat Witir, maka shalat Witirlah kalian antara waktu shalat 'Isya'
hingga shalat Shubuh.'" [HR. Ahmad].[1]
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
.
"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Taalatelah memberi kalian tambahan
shalat, maka peliharalah dia, yaitu shalat Witir."[2]
Beliau Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:
.
"Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan shalat Witir."[3]
(hadits no. 998) dan Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin, bab Shalaatil Laili
Matsna Matsna wal Witru Rak'atan min Aakhiril Lail, (hadits no. 751). Keduanya
meriwayatkannya dari Abdullah bin 'Umar Radhiyallahu anhuma.
[4]. HR. Al-Bukhari dalam kitab at-Tahajjud, bab Shalaatudh Dhuha fil Hadhar,
(hadits no. 1178) dan Muslim dalam kitab, Shalaatil Musafiriin bab Istihbabi
Shalaatidh Dhuha (hadits no. 721).
[5]. HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah bab Istihbaabil Witr, (hadits no.
1416), at-Tirmidzi dalam kitab ash-Shalaah, bab Annal Witra Laisa bi Hatm,
(hadits no. 453), an-Nasa-i dalam kitab Qiyaamul Lail, bab al-Amru bil Witr,
(hadits no. 1675), Ibnu Majah dalam kitab Iqaamatish Shalaah, bab Maa Jaa-a
fil Witr, (hadits no. 1157), Ahmad dalam Musnadnya, (hadits no. 879). AtTirmidzi berkata: "Ini adalah hadits hasan." Al-Albani dalam Shahiihut Targhiib
(no. 590) mengatakan, "Hadits shahih."
[6]. HR. Muslim dalam kitab, Shalaatil Musaafiriin, bab Shalaa-til Laili Matsna
Matsna wal Witru Rak'atan min Aakhiril Lail, (hadits no. 751).
[7]. HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab Kamil Witr, (hadits no.
1421), an-Nasa-i dalam kitab, Qiyaamul Lail, bab Dzikril Ikhtilaafi 'alaz Zuhri fii
Hadiitsi Abi Ayyuub fil Witr, (hadits no. 1711), Ibnu Majah dalam kitab
Iqaamatish Shalaah, bab Maa Jaa-a fil Witr bi Tsalaatsin wa Khamsin wa Sab'in
wa Tis'in, (hadits no. 1190), ath-Thahawi dalam Syarhu Maaanil Aatsar,
(I/291). Ibnu Hibban menilai hadits ini shahih, (hadits no. 2407 sebagaimana
terdapat dalam al-Ihsaan) dan al-Hakim dalam al-Mustadrak, (I/444) dengan
komentarnya, "Sanad hadits ini shahih" dan disepakati oleh adz-Dzahabi.