Anda di halaman 1dari 25

Program Pencegahan

Penularan HIV dan AIDS di


Puskesmas
ASMALINA AZIZAN
2012511
D3

SASARAN BELAJAR
Mengetahui definisi HIV AIDS secara benar dan
gejala klinis serta cara penyebaran virus tersebut.
Mempelajari tentang program-program
puskesmas dalam melakukan pemberantasan HIV
dan AIDS
Mengetahui tentang upaya pencegahan penyakit
terutama pada strategi promosi dan preventif di
puskesmas.
Mengetahui kerjasama pemerintah dan
puskesmas dalam melakukan penanggulangan
untuk HIV AIDS.

HIV AIDS

Epidemiologi
menekankan perhatiannya terhadap
keberadaan penyakit dan masalah
kesehatan lainnya dalam masyarakat
secara kuantitatif
Mempelajari tentang:
Distribusi : Orang, tempat, waktu
Frekuensi : Insiden atau prevalen
Determinan faktor resiko : faktor yang
mempengaruhi

Epidemiologi
Epidemiologi Deskriptif
bagaimana frekuensi
penyakit berubah
Epidemiologi Analitik
menurut perubahan
untuk menguji data
variabel-variabel
serta informasiepidemiologi
informasi
yang
Tidak menjelaskan
diperoleh dari studi
sebab dan akibat
epidemiologi
deskriptif

AGENT, HOST Dan


LINGKUNGAN
AGENT
HIV merupakan virus
penyebab AIDS termasuk
Retrovirus yang mudah
mengalami mutasi. (sulit
temui anti virusnya)
Invasi T Cells helper di
dalam tubuh host
Sangat lemah dan mudah
mati di luar tubuh.
Virus akan mati bila
dipanaskan sampai
temperatur 60 selama
30 menit.

AGENT, HOST Dan


LINGKUNGAN
HOST
Manusia
(lelaki<perempuan)
Dari segi umur remaja
dan orang dewasa muda
(20-30tahun) > anakanak, hal ini disebabkan
karena pergaulan bebas.
Transmisi seksual baik
homoseksual mapupun
heteroseksual
merupakan pola
transmisi utama

AGENT, HOST Dan


LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Lingkungan biologis
adanya riwayat
ulkus genitalis,
Herpes Simpleks
dan Sypphilis yang
positif akan
meningkatkan
prevalensi HIV.
Lingkungan sosial
yang buruk seperti
pergaulan bebas.

- Lingkungan sosial
ekonomi seperti
pekerja PSK juga ikut
serta dalam
penyebaran HIV.

Cara Transmisi
Cara Transmisi

Strategi dan Promosi


Promosi kesehatan
adalah
Kesehatan
proses pemberdayaan
masyarakat agar mampu
memelihara dan meningkatkan
kesehatannya

Depkes RI, kebijakan Nasional


Promosi Kesehatan telah
menetapkan 4 strategi dasar
promosi kesehatan, yaitu:
Gerakan pemberdayaan
Bina suasana
Advokasi
kemitraan

Surveilans Epidemiologi
metode untuk mengetahui
tingkat masalah melalui
pengumpulan data yang
sistematis dan terus
menerus.
Tujuan UMUM:
untuk memperoleh gambaran
epidemiologi tentang infeksi
HIV/AIDS di Indonesia untuk
keperluan perencanaan,
pelaksanaan, dan pemantauan
program.

TUJUAN KHUSUS SURVEILANCE HIV


AIDS

Konsep Surveilans HIV dan


AIDS
Prosedur pemeriksaan darah
Pencatatan kasus surveilans AIDS yaitu
yang pertama malakukan pemeriksaan
fisik terhadap penderita yang
mencurigakan terkena AIDS seperti
terdapat 2 tanda mayor serta 1 tanda
minor.
Pelaporan kasus surveilans AIDS yaitu
dengan menggunakan formulir dari
laporan penderita positif AIDS

Program puskesmas untuk HIV/AIDS


VCT ( Voluntary, Counseling and Test)
VCT adalah proses konseling pra testing,
konseling post testing, dan testing HIV secara
sukarela yang bersifat confidental
Layanan Komprehensif
Berkesinambungan (LKBI)
- di gagas oleh Kementerian Kesehatan
melalui upaya-upaya promotif, preventif
kuratif, dan rehabilitatif agar Masyarakat
yang belum terinfeksi tidak tertular HIV-AIDS
- Layanan Komprehensif Berkesinambungan
dilaksanakan oleh peran ketiga Lembaga
pelaksanan yaitu LSM, Dinas Kesehatan dan
KPA

Program puskesmas untuk HIV/AIDS

SP2TP
SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan
pelaporan data umum, sarana, tenaga dan
upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tujuan Sistem Informasi Manajemen di
Puskesmas adalah untuk meningkatkan
kualitas manajemen Puskesmas secara lebih
berhasil guna dan berdaya guna
Sistem Rujukan Difusi
- Sistem rujukan di Indonesia dibedakan atas 2
jenis yaitu rujukan medis dan rujukan
kesehatan.
- 3 (tiga) aspek pelayanan medis
rujukan pasien
rujukan spesimen/penunjang diagnostik
rujukan pengetahuan

KERJASAMA PROGRAM
Kerja sama yang dilakukan
antara beberapa program
dalam bidang yang sama
untuk mencapai tujuan yang
sama.
Tujuan khusus kerja sama
lintas program adalah untuk
menggalang kerja sama
dalam tim dan selanjutnya
menggalang kerja sama
lintas sektoral.

KERJASAMA SEKTORAL
Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas
dan orang-orang di luar sektor kesehatan.
Untuk itu upaya sosialisasi masalah-masalah
dan upaya pembangunan kesehatan kepada
sektor lain perlu dilakukan secara intensif
dan berkesinambungan.
Kerja sama lintas sektor harus dilakukan
sejak perencanaan dan penganggaran,
pelaksanaan dan pengendalian, sampai
pada pengawasan dan penilaiannya.

TINGKAT PENCEGAHAN

Kesimpulan
Penyakit AIDS merupakan penyakit
yang diakibatkan karena infeksi virus
HIV.
Hanya pencegahan agar tidak
terinfeksi penyakit HIV/AIDS
merupakan jalan terbaik.
HIV/AIDS ini tentu tidak akan tersebar
luas, apabila dilakukan pencegahan
secara dini, apa lagi jika ada
partisipasi dari semua pihak.

Anda mungkin juga menyukai