Anda di halaman 1dari 37

CARA KERJA PESAWAT SINAR-X

PELATIHAN UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X

22 26 APRIL 2013

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BADAN


PENGAWAS TENAGA NUKLIR
JAKARTA

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

DAFTAR ISI

halaman
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PROSES TERJADINYA SINAR-X .
4
BAB III
KOMPONEN UTAMA PESAWAT SINAR-X
6
BAB IV
KUANTITAS DAN KUALITAS BERKAS SINAR-X
12
BAB V
GRAFIK RATING TABUNG SINAR-X ..
14
BAB VI
RANGKUMAN
15

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


2

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Keberhasilan pelaksanaan suatu uji kesesuaian ditentukan oleh beberapa faktor


salah satunya adalah pemahaman dari personil penguji tentang cara kerja pesawat
sinar-X yang akan diuji. Prinsip kerja dan cara kerja pesawat sinar-X sampai
terbentuknya citra dari benda yang dilewati sinar-X/difoto sangat diperlukan bagi
personil penguji dalam memvariasikan atau merekayasa variable-variabel seperti
tegangan tabung, arus tabung, waktu eksposi atau jarak fokus ke obyek. Variasi
variabel dalam metode uji yang bertujuan untuk menilai kesesuaian parameter uji
terhadap kriteria keberterimaan diharapkan tidak mengganggu atau mengurangi
unjuk kerja pesawat apalagi sampai berakibat terjadi kerusakan pesawat sinar-X
yang sedang diuji. Pengetahuan cara kerja pesawat sinar-X juga menjadi bekal bagi
personil penguji untuk menganalisis kesesuaian suatu parameter uji dan member
rekomendasi perbaikan yang tepat.

Tujuan Pembelajaran

1. Kompetensi Dasar

Setelah mengikuti mata pelajaran ini setiap peserta pelatihan akan mampu
untuk menguraikan cara kerja pesawat sinar-X konvensional untuk radiografi.

2. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti mata pelajaran ini setiap peserta pelatihan akan mampu:

Menguraikan proses terjadinya sinar-X dalam tabung sinar-X;

Menguraikan empat komponen utama pesawat sinar-X;

Menjelaskan kualitas dan kuantitas berkas sinar-X;

Menerapkan grafik rating tabung sinar-X dalam melakukan eksposi.

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


3

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

BAB II

PROSES TERJADINYA SINAR-X

Bagian pesawat sinar-X yang menjadi sumber radiasi adalah tabung insersi
yang terdapat di dalam wadah tabung sinar-X. Model tabung insersi beserta
bagian-bagiannya dari suatu pesawat sinar-X ditunjukkan pada Gambar II.1

Gambar II.1. Tabung Insersi Pesawat Sinar-X

Di dalam tabung insersi terdapat filamen yang juga sebagai katoda dan target
yang juga sebagai anoda. Tabung pesawat sinar-X dibuat hampa udara agar
elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara dalam
perjalanannya menuju anoda. Sinar-X terjadi apabila pada filamen dialirkan arus
listrik yang cukup besar, maka filamen menjadi berpijar sehingga elektron
terlepas dari atom filamen dan membentuk kabut elektron di sekitar filamen.
Jika antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang tinggi maka elektron
dalam kabut elektron tadi akan bergerak ke anoda dengan kecepatan tinggi.
Arus elektron ini disebut arus tabung. Apabila arus elektron menumbuk target di
anoda, pada pesawat sinar-X konvensional, elektron tersebut sebagian besar
akan berubah bentuk menjadi energi lain yaitu panas sedangkan sebagian kecil
sekitar 1% akan berubah menjadi sinar-X.

Berdasarkan proses terjadinya sinar-X dibagi menjadi dua macam, yaitu :

Sinar-X Bremsstrahlung adalah istilah dalam bahasa Jerman yang berarti


radiasi pengereman. Elektron sebagai partikel bermuatan listrik yang

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


4

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

bergerak dengan kecepatan tinggi, apabila melintas dekat ke inti suatu atom,
maka gaya tarik elektrostatik inti atom yang kuat akan menyebabkan elektron
membelok dengan tajam. Peristiwa itu menyebabkan elektron kehilangan
energinya dengan memancarkan radiasi elektromagnetik yang dikenal sebagai
sinar-X bremsstrahlung..

Sinar-X kharakteristik, terjadi akibat tumbukan berkas elektron cepat dengan


elektron orbit dari atom target, sehingga secara alamiah terjadi proses
perpindahan elektron atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke
tingkat energi yang lebih rendah sembari melepaskan sinar-X

karakteristik.

Sinar-X bremsstrahlung mempunyai spektrum energi kontinyu yang lebar,

sementara spektrum energi dari sinar-X karakteristik adalah diskrit.

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


5

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

BAB III

KOMPONEN UTAMA PESAWAT SINAR-X

Pesawat sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad Roentgen yang


berkebangsaan Jerman. Roentgen dilahirkan pada tanggal 27 Maret 1845 di
Lennep di daerah sungai Ruhr Jerman. Gambar skematik suatu pesawat sinarX radiografi ditunjukkan pada gambar III.1.

Gambar III.1. Skema Pesawat Sinar-X

Pesawat sinar-X atau pesawat Rontgen adalah suatu alat yang digunakan untuk
melakukan diagnosa medis dengan menggunakan sinar-X. Sinar-X yang
dipancarkan dari tabung insersi diarahkan pada bagian tubuh yang akan
didiagnosa. Berkas sinar-X tersebut akan menembus dan melewati bagian
tubuh kemudian akan ditangkap oleh film, sehingga terbentuk citra dari bagian
tubuh yang disinari. Pesawat sinar-X terdiri dari sistem dan subsistem sinar-X
atau komponen. Sistem sinar-X adalah seperangkat komponen untuk
menghasilkan radiasi dengan cara terkendali. Sedangkan subsistem berarti
setiap kombinasi dari dua atau lebih komponen sistem sinar-X.

Komponen utama pesawat sinar-X adalah :

Tabung insersi

Wadah Tabung

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


6

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat


Sinar-X
Window

Generator

Kolimator

Di dalam komponen
tabung insersi dan
perangkat-perangkat
yaitu:
Katoda / elektroda
negatif (sumber
elektron)

Anoda / elektroda
positif (acceleration
potential)

Focusing cup

Rotor atau stator


(target device)

glass metal envalope


(vacum tube)

Oil

wadah
tabung
terdapat

Gambar III.2. Tabung


Sinar-X

1. Katoda

Katoda terbuat dari nikel murni


dimana celah antara 2 batang katoda
disisipi kawat pijar (filamen) yang
menjadi sumber elektron pada
tabung sinar-X. Filamen terbuat dari
kawat wolfram (tungsten) digulung
dalam bentuk spiral. Bagian yang
mengubah energi kinetik elektron
yang berasal dari katoda adalah
sekeping logam wolfram yang
ditanan pada permukaan anoda.
Arus yang diberikan pada tabung
sinar-X dalam kisaran milliamper
(mA) berfungsi untuk memijarkan
filamen sehingga terbentuk kabut
elektron pada filamen. Selanjutnya
beda potensial dalam kisaran
kiloVoltage (kV) berfungsi
memberikan energi kinetik pada
elektron-elektron tersebut.

2. Anoda

Anoda atau elektroda positif biasa juga


disebut sebagai target jadi anoda disini
berfungsi sebagai tempat tumbukan
elektron. Ada dua macam anoda yaitu
anoda diam dan anoda putar. Sudut
anoda (anoda angel) adalah sudut
pada permukaan bidang target yang
dapat dijadikan pusat sumbu sinar-X
yang terbentuk pada bidang atau area
terbentuknya sinar-X. Besarnya sudut
anoda untuk radiografi umum biasanya
berkisar antara 12o 15o. Permukaan
anoda/target yang miring akan
mengarahkan berkas sinar-X menuju
window. Sudut anoda juga
mempengaruhi profil berkas sinar-X
yang disebut sebagai efek heel (heel
effect). Efek heel membuat intensitas
radiasi yang mengenai obyek datar
berbeda-beda, bagian obyek dengan

arah mendekati anoda intensitas


radiasinya realtif lebih rendah daripada
bagian yang mendekati katoda.

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat SinarX tanggal 22 26 April 2013


7

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

Pengetahuan tentang efek heel sangat bermanfaat dalam penempatan detektor


pada saat pelaksanaan uji kesesuaian.

Gambar III.3. Ilustrasi Efek Heel

3. Foccusing cup

Fucusing cup ini sebenarnya terdapat pada katoda yang berfungsi sebagai alat
untuk mengarahkan elektron secara konvergen ke target agar elektron tidak
terpancar ke mana-mana.

4. Rotor atau stator

Rotor atau stator ini terdapat pada bagian anoda yang berfungsi sebagai alat
untuk memutar anoda. Rotor atau stator ini hanya terdapat pada tabung sinar-X
yang menggunakan anoda putar.

5. Glass metal envalope (vacum tube)

Glass metal envalope atau vacum tube adalah tabung yang gunanya
membukus komponen-komponen penghasil sinar x agar menjadi vacum atau
kata lainnya menjadikannya ruangan hampa udara.

6. Oil

Oil ini adalah komponen yang cukup penting ditabung sinar-X karena saat
elektron-elektron menabrak target pada anoda, energi kinetik elekron yang
berubah menjadi sinar-X hanyalah 1% selebihnya berubah menjadi panas
mencapai 2000 0C, jadi di sinilah peran oil sebagai pendingin tabung sinar-X.

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


8

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

7. Window

Window atau jendela adalah tempat keluarnya sinar-X. Window terletak di


bagian bawah tabung. tabung bagian bawah di buat lebih tipis dari tabung
bagian atas hal ini dikarenakan agar sinar-X dapat keluar.

Pesawat sinar-X mempunyai sejumlah komponen yang menata kembali,


mengendalikan, dan menyimpan energi listrik sebelum digunakan ke tabung
sinar-X. Komponen-komponen tersebut secara kolektif dinyatakan sebagai catu
daya atau pembangkit (generator). Fungsi utama dari generator adalah untuk
menjadikan operator dapat mengendalikan 3 (tiga) parameter kuantifikasi yaitu
tegangan tabung (kV), arus tabung (mA) dan wakt u paparan (s). Generator

memiliki fungsi sebagai berikut :

Menaikkan tegangan listrik (menghasilkan kV);

Mengkonversi arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC);

Mengubah bentuk gelombang (filter);

Menyimpan energi (untuk pesawat sinar-X mobile);

Mengendalikan tegangan tabung (kilovoltage-kV);

Mengendalikan arus tabung (milliampere-mA); dan

Mengendalikan waktu paparan (exposure time).II.

Saat ini ada empat jenis generator pesawat sinar-X yaitu single phase,

three phase, high frequency dan constans potential. Tegangan ripple untuk
masing-masing jenis generator ditunujkan pada gambar III.3.

Gambar III.4. Sinyal Generator Pesawat Sinar-X

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


9

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

Komponen lainnya adalah Kolimator. Kolimator merupakan salah satu bagian


dari pesawat sinar-X yang memiliki fungsi untuk pengaturan besarnya ukuran
lapangan radiasi. Kolimator memiliki beberapa komponen yaitu lampu kolimator,
plat timbal pembentuk lapangan, meteran untuk mengukur jarak dari fokus ke
detektor atau ke film, tombol untuk menghidupkan lampu kolimasi, dan filter
Aluminium (Al) dan/atau tembaga (Cu) sebagai filter tambahan. Setiap pesawat
sinar-X dapat memiliki bentuk dan disain kolimator yang berbeda namun secara
garis besar komponen kolimator seperti yang sudah disebutkan.

Gambar III.5. Kolimator Pesawat Sinar-X

Selain ke-empat komponen diatas juga terdapat komponen lain yang tak kalah
pentingnya dalam beroperasinya pesawat sinar-X yaitu, sistem kontrol yang
berfungsi mengatur dan mengendalikan operasi pesawat sinar-X dalam
menghasilkan kuantitas dan kualitas sinar-X, meja pasien, bucky, film dan tiang
penyangga tabung.

Sebelum pesawat sinar-X dioperasikan maka perlu diatur parameterparameternya antara lain tegangan tabung melalui kVp selector, arus tabung
melalui mA control dan waktu eksposi melalui timer. Besaran hasil pengaturan
akan ditampilkan di display pada panel kontrol. Panel kontrol dilengkapi dengan

alat yang menunjukkan parameter penyinaran dan kondisi yang meliputi


tegangan tabung, arus tabung, waktu penyinaran, penyinaran integral dalam
miliamper detik (mAs), pemilihan teknik, persesuaian mekanisme bucky, dan
indikator input listrik.

Pengaturan tegangan melalui sebuah trafo variabel atau auto transformator.


Keluaran trafo variabel berupa tegangan rendah antara 120 Volt sampai 240
Volt. Tegangan hasil seting ini masuk ke dalam lilitan primer trafo High Voltage
(HV) dan keluarannya dari HV berupa tegangan tinggi yang siap dimasukkan
kedalam tabung. Hasil seting tegangan akan tampil pada display. Nilai tegangan
hasil seting yang ditampilkan pada display merupakan tegangan kerja tabung
untuk menghasilkan sinar-X.
Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013
10

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

Pengatur Arus Tabung (mA kontrol) yang masuk ke tabung akan memanaskan
filamen sehingga menghasilkan elektron cepat (elektron yang bergerak dari
katoda ke anoda). Besar kecil arus yang masuk harus diatur untuk menentukan
intensitas sinar-X yang dikeluarkan oleh tabung. Arus hasil seting itu akan
menghidupkan filamen dalam tabung yang selanjutnya akan menghasilkan
elektron. Nilai arus hasil seting yang ditampilkan pada display merupakan
besaran arus tabung untuk menghasilkan sinar-X.

Pengatur waktu paparan (timer) Waktu eksposi ditentukan oleh timer, pada
pesawat sinar-X konvensional digunakan timer dengan sistem mekanik.
Ketepatan sistem mekanik biasanya kurang karena adanya gesekan gesekan
yang menghambat kerja timer, sehingga tingkat presisinya rendah. Hal ini akan
mempengaruhi hasil sinar-X yang dikeluarkan tabung. Panel kontrol harus
sesuai dengan penyinaran sinar-X secara otomatis, sesudah beberapa waktu
tertentu atau secara otomatis pada keadaan apapun, dengan menggerakkan
kembali panel kontrolnya. Apabila pengatur waktu yang secara mekanis
tersedia, penyinaran yang diulang tidak dimungkinkan tanpa pengaturan
kembali waktu penyinaran. Pengatur waktu (timer) harus mampu menghasilkan
kembali waktu penyinaran yang singkat secara tepat dengan selang waktu
maksimum yang tidak lebih dari 5 detik. Alat penyinaran harus dibuat sebaik
mungkin, sehingga penyinaran tambahan tidak terjadi.

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


11

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

BAB IV

KUANTITAS DAN KUALITAS BERKAS SINAR-X

Kuantitas dan kualitas sinar-X tergantung pada pengaturan parameter


tegangan, arus dan waktu eksposi. Kuantitas dan kualitas sinar-X tergantung
dari elektron yang dihasilkan filamen dan energi sinar-X yang dihasilkan dari
pengaturan tegangan tinggi. Secara sederhana, kuantitas sinar-X berhubungan
dengan intensitas radiasi yang sebanding dengan arus tabung (mAs)
sedangkan kualitas sinar-X berhubungan dengan energi sinar-X yang
tergantung pada tegangan tabung (kVp).

Kuantitas atau intensitas radiasi sinar-X radiodiologi diagnostik berbanding lurus


dengan arus tabung (mAs). Pesawat sinar-X yang andal tingkat linearitas
(koefisien linearitas) antara intensitas radiasi dan arus tabung mendekati satu.

Pemberian filter di salah satu sisi mengakibatkan pengurangan kuantitas sinar-X


dan di sisi lainnya terjadi penguatan kualitas sinar X.

Gambar IV.1. Kurva Spektrum Sinar-X

Gambar IV.1. menunjukkan efek filter 0.05 mm Mo (Molybdenum) pada spektrum


sinar-X 35 kV (garis putus = tanpa filter, dan garis kontinu = dengan filter).

Spektrum energi sinar-X (bremstrahlung) bersifat kontinyu dengan berkas lebar atau
berenergi banyak. Pesawat sinar-X radiodiagnostik yang dioperasikan pada
tegangan tabung 60 kV menghasilkan sinar-X dengan energi dari 0 keV sampai
dengan 60 keV. Oleh karena itu untuk menilai energi sinar-X yang berenergi banyak
tersebut diperlukan suatu besaran yang dapat menormalisasi nilai-nilai energi
tersebut. Energi atau kualitas sinar-X meningkat akan meningkatkan daya
penetrasinya, sehingga prinsip daya penetrasi inilah yang digunakan sebagai
besaran kualitas sinar-X dan normalisasi energi sinar-X kontinyu. Nilai kualitas
sinar-X dinyatakan dalam besaran HVL (half value layer),

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


12

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

biasanya dengan satuan mmAl. Jadi HVL adalah besarnya ketebalan filter
(aluminium) yang dapat mengurangi intensitas radiasi sinar-X pada setting
pengaturan pesawat tertentu menjadi separohnya.

HVL menjadi besaran yang umum dipakai untuk menilai kualitas berkas sinar-X
kontinyu. Nilai HVL naik daya penetrasinya meningkat. Pada penggunaan
radiologi diagnostik nilai HVL yang tinggi mengindikasikan intensitas sinar-X
dengan energi rendah sedikit sehingga sinar-X yang berinteraksi pada di
permukaan kulit pasien juga menjadi sedikit, karena daya penetrasi tinggi.
Artinya, HVL semakin tinggi dosis permukaan kulit pasien semakin rendah.
Suatu pesawat sinar-X dinilai andal dan layak digunakan jika nilai HVL pada
tegangan tertentu tidak kurang dari nilai keberterimaannya, misalnya untuk 80
kVp nilai HVL 2,3 mmAl (tidak boleh kurang dari 2,3 mmAl).

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


13

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

BAB V

GRAFIK RATING TABUNG SINAR-X

Pada Bab II telah dijelaskan bahwa sebagian besar energi listrik pada pesawat
sinar-X konvensional berubah menjadi panas, dan hanya sebagian sangat kecil
yaitu paling besar 1% saja yang berubah menjadi sinar-X. Panas merupakan
musuh utama tabung sinar-X. Nilai parameter dari tegangan tabung (kV), arus
tabung (mA), dan waktu paparan (s) yang boleh digunakan direkomendasikan
melalui grafik rating tabung sinat-X. Grafik rating tergantung pada ukuran fokus
(focal spot). Contoh grafik rating tabung sinar-X ditunjukkan pada gambar V.1.

Gambar V.1. Grafik Rating Tabung Sinar-X

Grafik rating tabung sinar-X, memberi rekomendasi kondisi operasi pesawat


sinar-X, sesuai dengan kemampuan disipasi panas target demi menjamin
tabung sinar-X tetap awet. Setiap tipe pesawat sinar-X memiliki rating tabung
yang spesifik, grafik rating tabung sinar-X biasanya dicantumkan dalam buku
manual operasi atau pada spesifikasi teknik pesawat sinar-X.

Selain mematuhi grafik rating dalam melakukan eksposi, juga perlu


memperhatikan selang waktu eksposi jika akan melakukan eksposi berulangulang seperti pada saat melakukan uji kesesuaian agar target anoda tidak
kelebihan panas (overheated). Selang waktu yang cukup paling tidak dapat
memberi waktu bagi permukaan target untuk menyalurkan panas ke badan
anoda, anoda sempat memancarkan panas ke oli pendingin ataupun ke
pembungkus tabung dan wadah tabung sempat memancarkan panas ke udara
lingkungan.

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


14

Badiklat BAPETEN

Cara Kerja Pesawat Sinar-X

BAB VI

RANGKUMAN

Sinar-X pada pesawat radiologi diagnostik terbentuk pada tabung insersi saat
terjadi proses pelepasan energi kinetik elektron karena pengaruh dari gaya
tarik elektrostatis inti atom target.
Komponen utama pesawat sinar-X tabung sinar-X adalah generator, tabung
insersi, wadah tabung dan kolimator.

Kuantitas atau intensitas sinar-X berbanding lurus dengan arus tabung (mAs)
Kualitas dan daya tembus sinar-X dengan spectrum kontinyu dinyatakan dalam
nilai HVL.
Grafik rating tabung sinar-X merekomendasikan parameter tegangan tabung
(kV), arus tabung (mA), dan waktu paparan (s) pada saat mengoperasikan
pesawat sinar-X.

--oo--

Pelatihan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X tanggal 22 26 April 2013


15

Badiklat BAPETEN

Anda mungkin juga menyukai