22 26 APRIL 2013
DAFTAR ISI
halaman
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PROSES TERJADINYA SINAR-X .
4
BAB III
KOMPONEN UTAMA PESAWAT SINAR-X
6
BAB IV
KUANTITAS DAN KUALITAS BERKAS SINAR-X
12
BAB V
GRAFIK RATING TABUNG SINAR-X ..
14
BAB VI
RANGKUMAN
15
Badiklat BAPETEN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti mata pelajaran ini setiap peserta pelatihan akan mampu
untuk menguraikan cara kerja pesawat sinar-X konvensional untuk radiografi.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti mata pelajaran ini setiap peserta pelatihan akan mampu:
Badiklat BAPETEN
BAB II
Bagian pesawat sinar-X yang menjadi sumber radiasi adalah tabung insersi
yang terdapat di dalam wadah tabung sinar-X. Model tabung insersi beserta
bagian-bagiannya dari suatu pesawat sinar-X ditunjukkan pada Gambar II.1
Di dalam tabung insersi terdapat filamen yang juga sebagai katoda dan target
yang juga sebagai anoda. Tabung pesawat sinar-X dibuat hampa udara agar
elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara dalam
perjalanannya menuju anoda. Sinar-X terjadi apabila pada filamen dialirkan arus
listrik yang cukup besar, maka filamen menjadi berpijar sehingga elektron
terlepas dari atom filamen dan membentuk kabut elektron di sekitar filamen.
Jika antara katoda dan anoda diberi beda potensial yang tinggi maka elektron
dalam kabut elektron tadi akan bergerak ke anoda dengan kecepatan tinggi.
Arus elektron ini disebut arus tabung. Apabila arus elektron menumbuk target di
anoda, pada pesawat sinar-X konvensional, elektron tersebut sebagian besar
akan berubah bentuk menjadi energi lain yaitu panas sedangkan sebagian kecil
sekitar 1% akan berubah menjadi sinar-X.
Badiklat BAPETEN
bergerak dengan kecepatan tinggi, apabila melintas dekat ke inti suatu atom,
maka gaya tarik elektrostatik inti atom yang kuat akan menyebabkan elektron
membelok dengan tajam. Peristiwa itu menyebabkan elektron kehilangan
energinya dengan memancarkan radiasi elektromagnetik yang dikenal sebagai
sinar-X bremsstrahlung..
karakteristik.
Badiklat BAPETEN
BAB III
Pesawat sinar-X atau pesawat Rontgen adalah suatu alat yang digunakan untuk
melakukan diagnosa medis dengan menggunakan sinar-X. Sinar-X yang
dipancarkan dari tabung insersi diarahkan pada bagian tubuh yang akan
didiagnosa. Berkas sinar-X tersebut akan menembus dan melewati bagian
tubuh kemudian akan ditangkap oleh film, sehingga terbentuk citra dari bagian
tubuh yang disinari. Pesawat sinar-X terdiri dari sistem dan subsistem sinar-X
atau komponen. Sistem sinar-X adalah seperangkat komponen untuk
menghasilkan radiasi dengan cara terkendali. Sedangkan subsistem berarti
setiap kombinasi dari dua atau lebih komponen sistem sinar-X.
Tabung insersi
Wadah Tabung
Badiklat BAPETEN
Generator
Kolimator
Di dalam komponen
tabung insersi dan
perangkat-perangkat
yaitu:
Katoda / elektroda
negatif (sumber
elektron)
Anoda / elektroda
positif (acceleration
potential)
Focusing cup
Oil
wadah
tabung
terdapat
1. Katoda
2. Anoda
3. Foccusing cup
Fucusing cup ini sebenarnya terdapat pada katoda yang berfungsi sebagai alat
untuk mengarahkan elektron secara konvergen ke target agar elektron tidak
terpancar ke mana-mana.
Rotor atau stator ini terdapat pada bagian anoda yang berfungsi sebagai alat
untuk memutar anoda. Rotor atau stator ini hanya terdapat pada tabung sinar-X
yang menggunakan anoda putar.
Glass metal envalope atau vacum tube adalah tabung yang gunanya
membukus komponen-komponen penghasil sinar x agar menjadi vacum atau
kata lainnya menjadikannya ruangan hampa udara.
6. Oil
Oil ini adalah komponen yang cukup penting ditabung sinar-X karena saat
elektron-elektron menabrak target pada anoda, energi kinetik elekron yang
berubah menjadi sinar-X hanyalah 1% selebihnya berubah menjadi panas
mencapai 2000 0C, jadi di sinilah peran oil sebagai pendingin tabung sinar-X.
Badiklat BAPETEN
7. Window
Saat ini ada empat jenis generator pesawat sinar-X yaitu single phase,
three phase, high frequency dan constans potential. Tegangan ripple untuk
masing-masing jenis generator ditunujkan pada gambar III.3.
Badiklat BAPETEN
Selain ke-empat komponen diatas juga terdapat komponen lain yang tak kalah
pentingnya dalam beroperasinya pesawat sinar-X yaitu, sistem kontrol yang
berfungsi mengatur dan mengendalikan operasi pesawat sinar-X dalam
menghasilkan kuantitas dan kualitas sinar-X, meja pasien, bucky, film dan tiang
penyangga tabung.
Sebelum pesawat sinar-X dioperasikan maka perlu diatur parameterparameternya antara lain tegangan tabung melalui kVp selector, arus tabung
melalui mA control dan waktu eksposi melalui timer. Besaran hasil pengaturan
akan ditampilkan di display pada panel kontrol. Panel kontrol dilengkapi dengan
Badiklat BAPETEN
Pengatur Arus Tabung (mA kontrol) yang masuk ke tabung akan memanaskan
filamen sehingga menghasilkan elektron cepat (elektron yang bergerak dari
katoda ke anoda). Besar kecil arus yang masuk harus diatur untuk menentukan
intensitas sinar-X yang dikeluarkan oleh tabung. Arus hasil seting itu akan
menghidupkan filamen dalam tabung yang selanjutnya akan menghasilkan
elektron. Nilai arus hasil seting yang ditampilkan pada display merupakan
besaran arus tabung untuk menghasilkan sinar-X.
Pengatur waktu paparan (timer) Waktu eksposi ditentukan oleh timer, pada
pesawat sinar-X konvensional digunakan timer dengan sistem mekanik.
Ketepatan sistem mekanik biasanya kurang karena adanya gesekan gesekan
yang menghambat kerja timer, sehingga tingkat presisinya rendah. Hal ini akan
mempengaruhi hasil sinar-X yang dikeluarkan tabung. Panel kontrol harus
sesuai dengan penyinaran sinar-X secara otomatis, sesudah beberapa waktu
tertentu atau secara otomatis pada keadaan apapun, dengan menggerakkan
kembali panel kontrolnya. Apabila pengatur waktu yang secara mekanis
tersedia, penyinaran yang diulang tidak dimungkinkan tanpa pengaturan
kembali waktu penyinaran. Pengatur waktu (timer) harus mampu menghasilkan
kembali waktu penyinaran yang singkat secara tepat dengan selang waktu
maksimum yang tidak lebih dari 5 detik. Alat penyinaran harus dibuat sebaik
mungkin, sehingga penyinaran tambahan tidak terjadi.
Badiklat BAPETEN
BAB IV
Spektrum energi sinar-X (bremstrahlung) bersifat kontinyu dengan berkas lebar atau
berenergi banyak. Pesawat sinar-X radiodiagnostik yang dioperasikan pada
tegangan tabung 60 kV menghasilkan sinar-X dengan energi dari 0 keV sampai
dengan 60 keV. Oleh karena itu untuk menilai energi sinar-X yang berenergi banyak
tersebut diperlukan suatu besaran yang dapat menormalisasi nilai-nilai energi
tersebut. Energi atau kualitas sinar-X meningkat akan meningkatkan daya
penetrasinya, sehingga prinsip daya penetrasi inilah yang digunakan sebagai
besaran kualitas sinar-X dan normalisasi energi sinar-X kontinyu. Nilai kualitas
sinar-X dinyatakan dalam besaran HVL (half value layer),
Badiklat BAPETEN
biasanya dengan satuan mmAl. Jadi HVL adalah besarnya ketebalan filter
(aluminium) yang dapat mengurangi intensitas radiasi sinar-X pada setting
pengaturan pesawat tertentu menjadi separohnya.
HVL menjadi besaran yang umum dipakai untuk menilai kualitas berkas sinar-X
kontinyu. Nilai HVL naik daya penetrasinya meningkat. Pada penggunaan
radiologi diagnostik nilai HVL yang tinggi mengindikasikan intensitas sinar-X
dengan energi rendah sedikit sehingga sinar-X yang berinteraksi pada di
permukaan kulit pasien juga menjadi sedikit, karena daya penetrasi tinggi.
Artinya, HVL semakin tinggi dosis permukaan kulit pasien semakin rendah.
Suatu pesawat sinar-X dinilai andal dan layak digunakan jika nilai HVL pada
tegangan tertentu tidak kurang dari nilai keberterimaannya, misalnya untuk 80
kVp nilai HVL 2,3 mmAl (tidak boleh kurang dari 2,3 mmAl).
Badiklat BAPETEN
BAB V
Pada Bab II telah dijelaskan bahwa sebagian besar energi listrik pada pesawat
sinar-X konvensional berubah menjadi panas, dan hanya sebagian sangat kecil
yaitu paling besar 1% saja yang berubah menjadi sinar-X. Panas merupakan
musuh utama tabung sinar-X. Nilai parameter dari tegangan tabung (kV), arus
tabung (mA), dan waktu paparan (s) yang boleh digunakan direkomendasikan
melalui grafik rating tabung sinat-X. Grafik rating tergantung pada ukuran fokus
(focal spot). Contoh grafik rating tabung sinar-X ditunjukkan pada gambar V.1.
Badiklat BAPETEN
BAB VI
RANGKUMAN
Sinar-X pada pesawat radiologi diagnostik terbentuk pada tabung insersi saat
terjadi proses pelepasan energi kinetik elektron karena pengaruh dari gaya
tarik elektrostatis inti atom target.
Komponen utama pesawat sinar-X tabung sinar-X adalah generator, tabung
insersi, wadah tabung dan kolimator.
Kuantitas atau intensitas sinar-X berbanding lurus dengan arus tabung (mAs)
Kualitas dan daya tembus sinar-X dengan spectrum kontinyu dinyatakan dalam
nilai HVL.
Grafik rating tabung sinar-X merekomendasikan parameter tegangan tabung
(kV), arus tabung (mA), dan waktu paparan (s) pada saat mengoperasikan
pesawat sinar-X.
--oo--
Badiklat BAPETEN