Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Penelitian telah dilakukan di kawasan Pangandaran, Jawa Barat dengan tujuan
untuk melihat perbandingan keanekaragaman jenis burung pada waktu pagi dan
sore hari di empat tipe habitat yang berbeda. Metode yang digunakan ialah point
count (titik hitung) dengan mengikuti jalur yang ada. Selama pengamatan total
komposisi jenis di keseluruhan habitat ialah 35 jenis, 24 suku dan 10 bangsa.
Tetapi jika dibedakan pagi dan sore, maka pada pagi hari didapat 30 jenis, 20 suku
dan 9 bangsa sedangkan sore harinya 23 jenis, 15 suku dan 6 bangsa. Secara
keseluruhan frekuensi tertinggi di setiap habitat dimiliki oleh jenis kangkareng perut
putih (Anthracoceros albirostris) lalu walet linchi (Colocalia linchi). Untuk
kelimpahan relatif, rata-rata di setiap habitat kangkareng perut putih mempunyai
nilai tertinggi lalu diikuti oleh walet linchi. Nilai keanekaragaman di taman wisata
alam pagi hari sebesar 2,142 sorenya 1,68. Di zona peralihan 2,269 pada pagi
harinya dan 1,888 di sore harinya. Di padang pengembalaan 2,621 pada pagi
harinya dan 2,509 sore harinya, di pinggir pantai pagi hari sebesar 1,79 dan sore
harinya sebesar 1,374. Berdasarkan uji Hutchenson lokasi taman wisata alam pagi
dan sore terdapat perbedaan, begitu juga dengan lokasi zona peralihan dan pinggir
pantai. Sedangkan di padang pengembalaan tidak terdapat perbedaan. Dengan uji
statistik menunjukkan bahwa hubungan antara waktu dengan jenis, lokasi dan
ulangan terdapat perbedaan.
Kata kunci : burung, habitat, keanekaragaman, Pangandaran
PENDAHULUAN
Burung adalah salah satu makhluk
yang mengagumkan. Berabad-abad burung
menjadi sumber inspirasi dan memberikan
kesenangan kepada masyarakat Indonesia
karena keindahan suara dan bulunya.
Burung juga meru-pakan indikator yang
sangat baik untuk kesehatan lingkungan
dan nilai keanekaragaman hayati lainnya
(Rombang & Rudyanto, 1999).
Sebagai salah satu komponen
ekosistem, burung mempunyai hubungan
timbal balik dan saling tergantung dengan
lingkungannya. Atas dasar peran dan
manfaat ini maka kehadiran burung dalam
Rusmendro H
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di
Taman Wisata Alam dan Cagar Alam
Pangandaran, Jawa Barat. Pengamatan
dilakukan di empat habitat yang berbeda
yaitu di taman wisata alam, zona peralihan
(taman wisata alam dengan cagar alam),
padang penggembalaan dan pinggir pantai.
Pengamatan dilakukan pada waktu pagi
06.30 11.00 dan pada sore hari 14.00
17.00
C. Cara Kerja
1. Pengamatan Pendahuluan
Pengamatan pendahuluan / observasi dilakukan untuk :
Mengenal lokasi / habitat yang akan
menjadi tempat pengamatan
Penelusuran jalur dan penentuan titik
pengamatan
Mengenal jenis-jenis burung yang
umum dijumpai di keempat lokasi
2. Pengamatan Utama
Pengamatan ini dilakukan menggunakan metode point count (titik hitung)
dengan mengikuti jalur yang telah ada.
Pada metode ini pengamat berjalan
sepanjang jalur/jalan disertai dengan titik
pengamatan yang telah ditentukan. Di
setiap titik, penga-matan dilakukan selama
15 menit dengan jarak pengamatan ke kiri
dan kanan sejauh 25 meter dan jarak antar
titik sejauh 100 meter, agar tidak terjadi
pengulangan pencatatan. Parameter yang
diamati adalah jumlah jenis dan jumlah
individu di ke empat lokasi pengamatan,
pada masing-masing habitat yang berbeda.
D. Analisis Data
1. Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif (Fr) / tingkat perjumpaan setiap jenis burung di kawasan
penelitian (Houston, 1994) :
2. Kelimpahan relatif
Kelimpahan relatif (Kr) setiap jenis
burung di setiap lokasi pengamatan.
3. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis (Indeks
Keanekaragaman Shannon dan Weaner)
burung
di
kawasan
penelitian
(Houston,1994) :
4. Uji Hutchinson
Digunakan untuk ada / tidaknya
perbedaan indeks keanekaragaman antar
tipe habitat di kawasan penelitian
5. Perhitungan dengan SPSS model Split
Plot; digunakan untuk melihat hubungan
antara jenis dengan habitat yang
dibandingkan dengan waktu pengamatan
pagi dan sore.
2. Kelimpahan relatif
Kr =
Ki
Ki x 100 %
K
Rusmendro H
10
3. Indeks Keanekaragaman
H = - pi ln pi
pi
= Fr + Kr
Keterangan :
H : Keanekaragaman Jenis
pi : Proporsi nilai penting jenis ke-i
ln : Logaritma Natural
4. Uji Hutchinson
H1 - H2
thit = ------------------------- var H1 + var H2
( var H1 + var H2 )
db = ----------------------------( var H1 ) + ( var H2 )
N1
N2
pi(lnpi) - ( pi lnpi)
S1
Var H = ------------------------------ ------N
2N
Keterangan :
N
H
Pi
ln
S
Rusmendro H
Lokasi
Taman wisata alam
Zona peralihan
Padang pengembalaan
Pinggir pantai
Jumlah jenis
Pagi
Jenis
10
12
19
10
30
B. Frekuensi relatif
Secara keseluruhan Frekuensi relatif
tertinggi pada lokasi taman wisata alam,
zona peralihan dan padang penggembalaan
dimiliki oleh kangkareng perut putih (50
%, 87,5 %, 76,92 %); sedangkan di pinggir
pantai dimiliki jenis walet linchi (80 %).
Perbandingaan Frekuensi relatif pada pagi
dan sore hari dapat dilihat pada tabel 2.
Tingginya frekuensi relatif ditentukan
oleh frekuensi perjumpa-an dengan jumlah
total lokasi pengambilan data, oleh sebab
Sore
Jenis
8
8
16
6
23
Keseluruhan
Jenis
14
14
24
11
35
Frekuensi relatif
Lokasi
Pagi
Jenis
Kangkareng perut putih
Taman wisata alam
Kangkareng perut putih
Zona peralihan
Padang pengembalaan Kangkareng perut putih
Walet linchi
Pinggir pantai
Rusmendro H
Nilai
18.75%
75.00%
61.53%
73.33%
Sore
Jenis
Kangkareng perut putih
Kangkareng perut putih
Walet linchi
Kekep babi
Nilai
43.75%
87.50%
53.84%
33.33%
12
C. Kelimpahan relatif
Secara
keseluruhan
kelimpahan
relatif tertinggi pada lokasi taman wisata
alam dimiliki oleh kangkareng perut putih
(37,95 %). Pada zona peralihan dimiliki
oleh kangkareng perut putih (30,76 %). Di
Kelimpahan relatif
Lokasi
Taman wisata alam
Zona peralihan
Padang pengembalaan
Pinggir pantai
Pagi
Jenis
Pelanduk semak
Kangkareng perut putih
Kangkareng perut putih
Walet linchi
Kelimpahan relatif sangat dipengaruhi oleh jumlah individu dari masingmasing jenis yang dijumpai selama
pengamatan. Bila dilihat jenis kangkareng
perut putih merupakan burung yang
mempunyai kelimpahan relatif tertinggi di
Nilai
23.99%
27.60%
20.90%
51.13%
Sore
Jenis
Kangkareng perut putih
Kangkareng perut putih
Walet linchi
Walet linchi
Nilai
54.59%
33.34%
23.82%
62.75%
Lokasi
Taman wisata alam
Zona peralihan
Padang pengembalaan
Pinggir pantai
Jumlah
Pagi
J.Ind
25
29
67
45
166
Sore
J.Ind
33
36
42
51
162
Keseluruhan waktu
J.Ind
58
65
109
96
328
D. Keanekaragaman jenis
Helvoort (1981) mengatakan bahwa
keanekaragaman jenis terdiri dari dari dua
komponen yaitu jumlah jenis dan jumlah
individu
dari
masing-masing
jenis
(kelimpahan jenis). Keanekaragaman jenis
burung umumnya bebeda antara habitat
yang satu dengan habitat yang lainnya.
13
Twa.
2.305
Zp.
2.326
Ppg.
2.779
Ppt.
1.935
H Pagi
H Sore
Twa.
2.142
1.68
Zp.
2.269
1.888
Ppg.
2.621
2.509
Ppt.
1.79
1.374
14
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian intensif
terhadap jenis-jenis dilindungi dari bangsa
Falconiformes, dan takur tulungtumpuk
(Megalaima javensis) yang juga merupakan jenis dilindungi serta endemik di Jawa
dan mempunyai daerah sebaran terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra J. Keanekaragaman Jenis Elang
Pada Tipe Habitat Yang Berbeda Di
Taman Nasional Gunung Halimun Dan
Sekitarnya, Jawa Barat. Sripsi Sarjana
Biologi. Fakultas Biologi Universitas
Nasional, Jakarta, 2000.
Alikodra HS. Pengelolaan satwa liar.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu
Hayat, Jilid I, IPB, Bogor, 1990.
Arumasari. Komunitas Burung Pada
Berbagai Habitat di Kampus UI,
Depok. Skripsi Sarjana Biologi FMIPA
Universitas Indonesia. Jakarta. 1989
Avenzora R. Evaluasi potensi Cagar Alam
Muara Angke Jakarta. Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan, Fakultas
Kehutanan IPB, Bogor, 1988
Bibby CJ, Burges ND, Hill DA, dkk. Bird
cencus techniques. 2nd Edition,
Academic Press, London, 2000
Bibby CJ, Burges ND, Hill DA, dkk. Bird
cencus techniques. RSPB/British Trust
for Ornithology, Academic Press
Limited, London, 1992
Rusmendro H
Rusmendro H
PKA/Birdlife International-Indonesia
Programme, Bogor, 1999.
Rusmendro H. Bahan Kuliah Ornithology,
Fakultas Biologi Universitas Nasional,
Jakarta, 2004.
Whitten. T, Soeriaatmadja RE, Afiff SA.
Ekologi Jawa dan Bali, Seri Ekologi
Indonesia Jilid II. Prenhallindo, Jakarta
1999.
Zefriadi Y. Kelimpahan dan Pola Sebaran
Burung Pada Beberapa Tipe Habitat di
Areal Penelitian Camp Leakey, Taman
Nasional Tanjung Putting, Kalimantan
Tengah. Skripsi Sarjana Sains Fakultas
Biologi Universitas Nasional, Jakarta,
2004.
16