Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi
Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi
TUGAS AKHIR
KHAIRUL AMRI
050 422 033
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
LEMBAR PENGESAHAAN
STUDI KAPASITAS CONVERTER DAN BANK BATERAI
SEBAGAI SUMBER TENAGA LISTRIK
DI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Teknik Elektro
Oleh:
KHAIRUL AMRI
050 422 033
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
ABSTRAK
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
KATA PENGANTAR
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Akhirnya penulis berharap agar Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua. Amin
Khairul Amri
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
DAFTAR ISI
DAFTAR JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
1.3
Batasan Masalah
1.4
Metode Penulisan
1.5
Sistematika Penulisan
BAB II
2.1
2.2
DASAR TEORI
SISTEM KELISTRIKAN
2.2.1 Arus Listrik
2.4
CONVERTER (RECTIFIER)
17
17
18
19
21
BATERAI
2.4.1 Bagian Bagian Baterai
24
25
26
28
29
30
31
32
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
33
33
34
35
3.1
36
3.2
39
3.3
44
BAB IV
4.1
49
4.2
52
52
58
4.3
65
68
72
BAB V
5.1
KESIMPULAN
83
5.2
SARAN
84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
besar
mengembangkan
maupun
kualitas
kecil.
dan
Salah
kuantitas
satu
perusahaan
jaringannya
adalah
yang
terus
Perusahaan
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
penelitian,
melakukan
penelitian
dan
analisa
di
Perusahaan
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian tentang latar belakang masalah, tujuan
penulisan, batasan masalah, metode pembahasan dan sistematika
penulisan laporan.
BAB II
DASAR TEORI
Bab ini membahas tentang teori dasar sistem kerja teknologi
telekomunikasi, sistem kelistrikan, sistem DC power, penerapan
converter (rectifier) serta aplikasi baterai sebagai pencatuan arus
searah DC.
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
BAB III
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
BAB II
DASAR TEORI
SSS
BSS
PSTN/ISDN
Other Netwok
BSC
MSC/
VLR
EIR
BSC
HLR/AuC
OMS
C-
OM
OMS
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
menjalankan
adaptasi
kecepatan
disebut
transcoder.
Kecepatan bit per chanel dikurangi dari 64 Kbps menjadi 16 Kbps. Ini
mengamankan jalur transmisi antara MSC ke BSC.
3) RADIO BASE STATION ( RBS )
RBS mengendalikan hubungan radio ke handphone (beriteraksi langsung
dengan Mobile Station melalui Radio / Air Interface), Satu RBS dapat
melayani 1, 2, atau 3 cell. Beberapa RBS dikontrol oleh satu BSC.
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
listrik
disimbolkan
dengan
huruf
(berasal
dari
kata
kehilangan elektron, dan menjadi negatif apabila menerima elektron dari partikel
lain. Arus listrik terbagi atas dua jenis :
1)
2)
P = V . I . cos = V . I [W]
Untuk = 60 0
= 90 0
j
)
wc
P
V .I cos
=
= cos
V .I
V .I
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
dinamakan sudut faktor daya, sudut ini menentukan kondisi terdahulu atau
tertinggal tegangan terhadap arus.
Bila sebuah beban diberi tegangan. Impedansi dari beban tersebut akan
menentukan besar arus dan sudut Phasa yang mengalir pada beban tersebut.
Faktor daya merupakan petunjuk yang menyatakan sifat suatu beban.
Misalkan : Faktor daya beban pertama = 1 dan faktor daya beban kedua = 0,5.
Maka beban kedua akan membutuhkan 2 kali lebih besar arus beban yang
pertama. Untuk efisiensi dan operasi, diusahakan faktor daya mendekati satu.
Persamaan bilangan kompleks daya adalah :
S = V a . I a [ VA ]
Dimana
V a dan I a
= besaran fasor
Ia
rata rata. Oleh karena itu, daya rata rata ini sering disebut daya nyata atau
cukup disebut daya.
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Bagian imajiner dari bilangan kompleks S disebut daya reaktif dan diberi
simbol Q dengan satuan VAR. Sebagaimana daya nyata terdapat pada tahanan,
daya reaktif terdapat pada sebuah reaktansi. Daya reaktif positif akan terdapat
pada induktor dengan arus tertinggal terhadap tegangan. Dengan dasar itu pula,
daya reaktif negatif terdapat pada sebuah kapasitor.
yang seimbang.
Apabila sumber mensuplai sebuah beban seimbang, maka arus arus yang
mengalir pada masing masing penghantar akan memiliki besar yang sama dan
berbeda sudut Phasa sebesar 120
Van
Vbn
Ic
Vcn
Ib
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Vcn
Ic
Van
Ia
Ib
Vbn
b)
Gambar 2.4 Sistem Tiga phasa hubungan Y
Sistem pada gambar 2.4 disebut sistem urutan abc, dimana Phasa b tertinggal
120
terhadap Phasa a, dan Phasa c tertinggal 120 0 terhadap Phasa b. Hanya satu
kemungkinan urutan lagi selain urutan abc yaitu acb. Beban pada gambar 2.4 a
dihubungkan dengan cara hubungan Y. Dalam hubungan tipe Y ini tegangannya
adalah tegangan kawat netral dan arus yang mengalir pada tiap Phasa beban
adalah arus kawat. Tegangan antara masing masing kawat (saluran) dapat
dihitung sebagai berikut :
V ab = V an + V nb = V an - V bn
V bc = V bn - V cn
V ca = V cn - V an
Penulisan secara matematis dari gambar 2.4b untuk urutan Phasa abc dapat
dijelaskan sebagai berikut :
V ab = V an .
3 .< 30 0
V bc = V bn .
3 .< 30 0
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
V ca = V cn .
3 .< 30 0
3 kali
besar terhadap tegangan kawat netral. Untuk urutan Phasa Phasa acb persamaan
diatas akan menjadi :
V ab = V an .
3 .< - 30 0
V bc = V bn .
3 .< - 30 0
V ca = V cn .
3 .< - 30 0
Daya yang digunakan pada masing masing Phasa pada beban adalah :
P 1 = V an .I 1 . cos
Dimana I 1 = arus I a
COS = faktor daya
Untuk sistem yang seimbang, daya total yang dipergunakan adalah
PT
= P 3 = 3. V an .I 1 . cos
=3.
VH
3
. I 1 . cos
3 . VH . I 1 . cos
dimana :
VH
I1
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
a
Ia
Iab
Z
ib
Ic
Ica
Ibc
3 .< 30 0
I b = I bc .
3 .< 30 0
I c = I ca .
3 .< 30 0
Phasa.
I a = I ab .
3 .< - 30 0
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
I b = I bc .
3 .< - 30 0
I c = I ca .
3 .< - 30 0
= Tegangan Vab
= 3 . P 1 = 3 VH . I ab . cos
= 3 . VH.
I1
3
. Cos
= 3. VH. I 1 . Cos
dimana : I1 = arus kawat
Dengan memperhatikan persamaan diatas, maka tampak kedua persamaan
itu adalah sama. Hal ini berarti, jika tegangan kawat kawat, arus kawat dan Cos
diketahui maka daya yang dikonsumsi dapat dihitung tanpa perlu mengetahui
bentuk hubungan dari beban tersebut. Dengan persamaan yang sama, dapat
diketahui bahwa
|S T | =
3 . VH. I 1
QT =
3 . VH. I 1 . Sin
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
2.2.9 Generator
Generator adalah Mesin yang Mengubah Energi Mekanik Menjadi
Energi Listrik. Secara praktis generator sinkron selalu merupakan generator tiga
Phasa. Jika dua buah kumparan diletakkan pada alur yang berbeda pada stator seperti
ditunjukkan pada gambar 2.6, maka tegangan induksi yang dibangkitkan akan
memiliki beda phasa sebesar 120. Sedang untuk generator 4 kutub ditunjukkan pada
gambar 2.7.
Dimana tiap-tiap fasa memiliki dua buah kumparan yang ditempatkan secara
simetris terhadap masing-masing pasang kutub. Kumparan pada masing-masing
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
phasa dapat dihubungkan seri atau paralel dan generator tiga fasa kumparankumparannya umumnya dihubungkan bintang seperti ditunjukkan pada gambar
2.8
Kontrol dan instrumentasi seperti pada turbin,boiler,ash dan dash handling dll.
Relay Proteksi.
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
(satu) unit baterai dan 1 (satu) unit bus DC. Dalam hal ini pengaman utama dan
pengaman cadangan menggunakan MCB yang berbeda seperti terlihat pada
AC 1
gambar 2.9
Batere 1
Converter 1
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
2)
(rectifier), 2 (dua) unit baterai dan 1 (satu) unit bus DC. Dalam hal ini pengaman
utama dan pengaman cadangan menggunakan MCB yang berbeda seperti terlihat
pada gambar di bawah ini. Pola operasinya adalah :
Batere 2
Converter 2
Batere 1
AC 2
Converter 1
AC 1
Interlock System
3)
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Pola 3 ini terdiri dari : 2 (dua) unit trafo, 2 (dua) unit Converter (rectifier),
2 (dua) unit baterai dan 2 (dua) unit bus DC. Pengaman utama dan cadangan
menggunakan MCB yang berbeda. Pola operasinya adalah :
MCB keluar (MCB kopel interlock dengan MCB sistem 1 dan sistem 2). Pada saat
pemeliharaan sistem 1, MCB sistem 1 dilepas maka MCB kopel akan masuk
secara otomatis. Demikian juga sebaliknya. Lihat diagram dibawah ini
AC 2
AC 1
Converter 2
Converter 1
Batere 1
Batere 2
Kopel
2.2.8 Panel
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
tenaga listrik dengan sub distribution panel (SDP). Digunakan terutama sekali
untuk : Safety disconnection, Coupling busbar section, Proteksi Busbar, Pemilihan
dalam perlengkapan proteksi yang dilengkapi oleh fuse, pemutus sirkit, dan
pemutus sirkit tidak otomatis.
switching beban listrik, sistem lampu dan motor, proteksi kabel, jaringan listrik
dan beban, proteksi cadangan , proteksi terhadap tegangan lebih, kontrol, metering
dan pengukuran
pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai charge over
switch , beda keduanya adalah terletak pada sistem kerjanya, untuk ATS kendali
kerjanya dilakukan secara otomatis, sedangkan COS dikendalikan atau
dioperasikan secara manual.
AMF adalah singkatan dari Automatic Main Failure yang maksudnya
menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila
terjadi gangguan pada sumber listrik / penyulang listrik utama (Main), istilah ini
secara umum sering dijabarkan sebagai sistem kendali.
2.3 CONVERTER
Converter sering juga disebut Rectifier adalah suatu rangkaian peralatan
listrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik bolak-balik (Alternating
Current, disingkat AC) menjadi arus listrik searah (Direct Current, disingkat DC),
yang berfungsi untuk pasokan DC power baik ke peralatan-peralatan yang
menggunakan sumber DC maupun untuk mengisi baterai agar kapasitasnya tetap
terjaga penuh sehingga kehandalan unit pembangkit tetap terjamin. Dalam hal ini
baterai harus selalu tersambung ke converter (rectifier).
Kapasitas converter (rectifier) harus disesuaikan dengan kapasitas baterai
yang terpasang, setidaknya kapasitas arusnya harus mencukupi untuk pengisian
baterai sesuai jenisnya yaitu
Baterai alkali = ( 0,2 x Kapasitas baterai ) + beban statis
Baterai Asam = ( 0,1 x kapasitas baterai ) + beban statis
Dua converter akan beroperasi pada empat kuadran yang dapat menghasilkan
tegangan dan arus keluaran berharga positif maupun negatif.
pada aplikasi industri karena keluarannya memiliki ripple yang tinggi dan
frekwensi ripple rendah. Jika fs merupakan frekuensi dari suplai masukan,
komponen frekuensi terendah pada tegangan ripple keluaran akan fs juga.
Vo
VT1
Vdc
T1
+
io
Vs = Vm sin wt
Vp
Vo
io
o
idc
a) Rangkaian
b) Kuadran
Vs
Vm
V1
Vo
Vm
io
/R
Vo
VT1
V1
-Vm
c) Bentuk Gelombang
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
mode operasi inversi. Converter jenis ini digunakan secara ekstensif pada banyak
aplikasi industri sampai level daya 15 KW. Tergantung pada nilai , tegangan
keluaran rata rata dapat positif ataupun negatif dan memberikan operasi pada
dua kumparan.
iT1
Va
Vdc
+
T3
T1
is
+
Vo
Vs
io
idc
Io = ia
- Vdc
T2
T4
a) Rangkaian
T3,T4
b) Kuadran
T1,T2
T3,T4
Vs
V=Vm sin wt
wt
wt
io
Arus Beban
is
wt
wt
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
c) Bentuk Gelombang
Gambar. 2.13 Converter(rectifier) Penuh Satu Phasa
+
T5
Io=is
T6
Vbn
n
Vo
b ib
Beban
Van
Vcn
T4
iT4
T6
T2
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
a) Rangkaian
T2,T3
Vm
wt
T1
T3
Van
T5
Vbn
Vcn
wt
Vc
Vcb
/6
Vab
Vac
Vbc
/6 + /2 +
Vba
3/2
Vca
Vcb
wt
iT1
+is
/6 +
wt
5/6 +
iT4
+ia
wt
ia=is
+ia
/6 +
5/6 +
7/6 +
wt
11/6 +
-ia
io
Arus Beban
wt
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
b) Bentuk Gelombang
Gambar 2.14 Converter(rectifier) Penuh Tiga Phasa
2.4 BATERAI
Baterai atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya
berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan
efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel,
adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi
tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi
tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda
yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah ( polaritas ) yang
berlawanan didalam sel.
Jenis sel baterai ini disebut juga Storage Battery, adalah suatu baterai yang
dapat digunakan berulang kali pada keadaan sumber listrik arus bolak balik (AC)
terganggu.
Stationary ( tetap )
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Jadi reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan dari
saat pengosongan (discharging)
a)
b)
2H + + SO 4
Proses pengosongan
Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat. (SO 4 ) akan bereaksi
dengan plat timah murni (Pb) sebagai katoda menjadi timah sulfat (Pb SO 4 )
sambil melepaskan dua elektron. Sedangkan sepasang ion hidrogen (2H + ) akan
beraksi dengan plat timah peroksida (PbO 2 ) sebagai anoda menjadi timah sulfat
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
(PbSO 4 ) sambil mengambil dua elektron dan bersenyawa dengan satu atom
oksigen untuk membentuk air (H 2 O). Pengambilan dan pemberian elektron dalam
proses kimia ini akan menyebabkan timbulnya beda potensial listrik antara kutubkutub sel baterai.
Proses tersebut terjadi secara simultan dengan reaksinya dapat dinyatakan.
Pb O 2 + Pb + 2 H 2 SO 4
Sebelum Proses
Pb SO 4 + Pb SO 4 + 2 H 2 O
Setelah proses
Pb O 2
Pb
2 H 2 SO 4
Pb SO4
H2O
SO 4 ) pada kutub positif dan negatif, sehingga mengurangi reaktifitas dari cairan
elektrolit karena asamnya menjadi timah, sehingga tegangan baterai antara kutubkutubnya menjadi lemah.
Proses Pengisian
Proses ini adalah kebalikan dari proses pengosongan dimana arus listrik
dialirkan yang arahnya berlawanan, dengan arus yang terjadi pada saat
pengosongan.Pada proses ini setiap molekul air terurai dan tiap pasang ion
hydrogen (2H + ) yang dekat plat negatif bersatu dengan ion negatif Sulfat (SO 4 )
pada plat negatif untuk membentuk asam sulfat. Sedangkan ion oksigen yang
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada plat positif membentuk timah peroxida
(PbO 2 ).
Proses reaksi kima yang terjadi adalah sebagai berikut :
Pb SO 4 + Pb SO 4 + 2 H 2 O
Pb O 2 + Pb + 2 H 2 SO 4
Setelah pengosongan
Setelah pengisian
2.4.4 Prinsip Kerja Baterai Basa / Alkali
Baterai Alkali menggunakan potasium Hydroxide sebagai elektrolit,
selama proses pengosongan (Discharging) dan pengisian (Charging) dari sel
baterai alkali secara praktis tidak ada perubahan berat jenis cairan elektrolit.
Fungsi utama cairan elektrolit pada baterai alkali adalah bertindak sebagai
konduktor untuk memindahkan ion-ion hydroxide dari satu elektroda ke elektroda
lainnya tergantung pada prosesnya, pengosongan atau pengisian, sedangkan
selama proses pengisian dan pengosongan komposisi kimia material aktif pelatpelat baterai akan berubah. Proses reaksi kimia saat pengosongan dan pengisian
pada elektroda-elektroda sel baterai alkali sebagai berikut :
Untuk baterai Nickel-Cadmium
2 Ni OOH + Cd + 2 H 2 O
Pengosongan
2NiOOH
Cd
2Ni (OH) 2
Cd (OH) 2
dimana :
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
2NiOOH
Fe
2Ni (OH) 2
Fe (OH) 2
Ukuran baterai per sel lebih besar bila dibandingkan dengan baterai alkali.
Tegangan pengisian per sel harus sesuai dengan petunjuk operasi dan
pemeliharaan dari pabrik pembuat. Sebagai contoh adalah :
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
: 2,7 Volt.
: 2,18 Volt.
: 2,25 Volt.
: 2,37 Volt.
Tegangan pengisian per sel harus sesuai dengan petunjuk operasi dan
pemeliharaan dari pabrik pembuat. Sebagai contoh adalah :
-
= 1,45 Volt
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Tegangan pengosongan per sel (Discharge ) : 1 Volt (reff. Hoppeke & Nife)
kapasitas penuh pada setiap sel seimbang dengan kata lain memulihkan
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
kapasitas Baterai. pengisian ini juga dilakukan pada saat baterai setelah
adanya penambahan aquades.
d) Pengisian perbaikan/treatment
Pengisian perbaikan atau treatment dimaksudkan untuk memulihkan kapasitas
baterai yang berada dibawah standar setelah Baterai dilakukan perbaikan,
apabila setelah diadakan perbaikan hasilnya belum dicapai dapat dilakukan
beberapa kali.
e) Pengisian khusus / Boost charge
Pengisian khusus atau boost charge dimaksudkan untuk memulihkan baterai
secara cepat setelah adanya pengosongan yang banyak, misalnya pada sistim
operasi charge discharge yang belum mendapat catuan PLN.
f) Pengisian kompensasi Floating/trickle charge
Pengisian kompensasi dimaksudkan untuk menjaga kapasitas baterai selalu
dalam kondisi penuh akibat adanya pengosongan diri (self discharge) yang
besarnya 1% dari kapasitas.
Hubungan seri
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Hubungan parallel
Hubungan Kombinasi, yang terdiri dari seri paralel dan Paralel Seri.
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
C=I x t
Dimana :
C = Kapasitas baterai ( Ah )
I = Besar arus yang mengalir (Ampere )
t = Waktu pemakaian ( Jam ).
BAB III
PENELITIAN DAN HASIL PENGUKURAN
2)
3)
4)
IN (Intelegent Network)
5)
Router
Sumber tegangan AC digunakan untuk mensuplai peralatan listrik seperti
SDP
ATS
MDP
BEBAN AC
BIASA
SDP
INVERTER
BEBAN AC
PENTING
SDP
RECTIFIER
BEBAN DC
G
BATERAI
MDP + ATS/AMF
SDP
RST
Lamp
VM
VS
Beban AC
K31
AM
Dari PLN A
MC-01
VM
UPS
MCB-01
CT1-3
RST
Lamp
Beban AC
Interlocked
Beban DC
Rectifier
Beban AC
VS
INVERTER
K32
Dari Genset B
Arrester
MC-02
MCB-02
FM
Battery Bank
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan
Telekomunikasi, 2010.
3.2
: 16OpZV 2000
Tegangan Nominal
: 2 Volt
Kapasitas Nominal
: 2000 Ah C10
Type
Nominal
Voltage
Nominal Capacity
C100
Discharge
Current I100
12 OPzV 1400
12 OPzV 1700
16 OPzV 2300
20 OPzV 2900
24 OPzV 3500
2 Volt
2 Volt
2 Volt
2 Volt
2 Volt
1400 Ah
1700 Ah
2300 Ah
2900 Ah
3500 Ah
14 A
17 A
23 A
29 A
35 A
Type
12 OPzV 1400
12 OPzV 1700
16 OPzV 2300
20 OPzV 2900
24 OPzV 3500
C100 (100h)
1.85 V/C
1400
1700
2300
2900
3500
57
: S12/130 A
Tegangan Nominal
: 12 Volt
Kapasitas Nominal
: 130 Ah C100
58
Type
Part Number
Nominal
Voltage
Nominal
Capacity C100
Discharge
Current I100
S12/6.6 S
S12/17 G5
S12/27 G5
S12/32 G6
S12/41 A
S12/60 A
S12/85 A *
S12/90 A
S12/130 A
S12/230 A
NGSO1206D6HS0SA
NGSO120017HS0BA
NGSO120027HS0BA
NGSO120032HS0BA
NGSO120041HS0CA
NGSO120060HS0CA
NGSO120085HS0CA
NGSO120090HS0CA
NGSO120130HS0CA
NGSO120230HS0CA
12 Volt
12 Volt
12 Volt
12 Volt
12 Volt
12 Volt
12 Volt
12 Volt
12 Volt
12 Volt
6.6 Ah
17 Ah
27 Ah
32 Ah
41 Ah
60 Ah
85 Ah
90 Ah
130 Ah
230 Ah
0.066 A
0.17 A
0.27 A
0.32 A
0.41 A
0.6 A
0.85 A
0.9 A
1.3 A
2.3 A
Type
S12/85 A
S12/90 A
S12/130 A
S12/230 A
C1 (1h)
1.7 V/C
55 Ah
50.5 Ah
66 Ah
120 Ah
C100 (100 h)
1.8 V/C
85 Ah
90 Ah
130 Ah
230 Ah
59
: 6CP155-6V155Ah
Tegangan Nominal
: 6 Volt
Tegangan pengukuran
: 5,4 Volt
Kapasitas Nominal
: 155 Ah C10
Tegangan Floating
: 54 V 1% @ + 20 0 C
60
1 (satu) sistem Bank Baterai Compact Power dengan kapasitas 2 X 155 Ah,
sebagai sumber arus searah (DC) cadangan untuk BSC 2
1 (satu) sistem Bank Baterai Compact Power dengan kapasitas 2 X 155 Ah,
sebagai sumber arus searah (DC) cadangan untuk BSC 3
61
3.3
48 V / 120 A
: 48 Volt
Pengisisian Floating
Pengisian Equalising
: 120 A
: 3 phasa AC
Frekuensi Nominal
: 50/60 Hz
Arus masukan
: 10,5 A
62
: 4 X 120 A
: 4 X 68 A
: 54 V
: 6 X 120 A
: 6 X 68 A
: 54 V
: 6 X 120 A
: 6 X 68 A
: 54 V
: 6 X 120 A
: 6 X 68 A
63
: 54 V
: 6 X 120 A
: 6 X 68 A
: 54 V
: 6 X 120 A
: 6 X 68 A
: 54 V
: 1500 W
: 31 A @ 48 V
: 48 V
64
: 240 V AC
Frekuensi nominal
: 45 s.d 66 Hz
Arus masukan
: 12 A
: 5 X 31 A
: 54,7 A
: 54,48 Volt
: 5 X 31 A
: 49 A
: 54 Volt
: 5 X 31 A
: 50 A
: 54 Volt
65
: 6 X 31 A
: 50 A
: 54,48 Volt
: 6 X 31 A
: 42 A
: 54,48 Volt
: 6 X 31 A
: 50 A
: 54,48 Volt
BAB IV
ANALISA HASIL PENELITIAN
4.1
sumber listrik lebih dari satu yaitu sumber listrik PLN (Perusahaan Listrik
66
Negara), Diesel generator serta dari baterai yang harus bergantian dalam
pengoperasiannya.
Secara garis besar sistem kelistrikan di Perusahaan Telekomunikasi itu
melingkupi :
Grounding.
digunakan untuk mensuplai daya listrik seperti penerangan dan air conditioner
(ac). Sumber tegangan AC Penting digunakan untuk mensuplai daya listrik untuk
peralatan listrik seperti komputer monitoring. Sedangkan sumber AC sangat
67
penting digunakan untuk mensuplai daya listrik untuk network element seperti
Intelegent Network, Router / Server dan VAS (value added service).
Untuk memindahkan energi listrik dari sumber listrik yang satu ke sumber
listrik yang lain secara bergantian dalam pengoperasian sistem power dibutuhkan
ATS. Biasanya ATS disertakan dengan AMF sebagai kontrol kendali.
RST
Lamp
VM
VS
K01
Beban AC
Biasa
AM
Beban AC
Penting
SDP
Dari PLN
A
UPS
MC-01
MCB-01
AMF
CT1-
CONVERTER
RST
Lamp
VM
Interlocked
VS
K02
Bank
Baterai
B
Dari Genset
Inverter
Beban AC
Sangat Penting
MC-02
MCB-02
CNT
FM
Sistem kerja panel ATS yang sering di temukan adalah kombinasi untuk
pertukaran sumber listrik baik dari baterai dan dari generator ke PLN maupun
sebaliknya, bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba tiba padam, maka
ATS memerintahkan generator untuk start sekaligus bertugas memberikan
proteksi terhadap sistem generator, baik proteksi terhadap unit mesin yang berupa
pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas (low oil
pressure) maupun kondisi temperature mesin serta media pendinginannya, dan
juga memberikan perlindungan terhadap unit generatornya baik berupa
pengamanannya terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan
68
4.2
untuk mengubah sumber arus bolak -balik (AC) menjadi sumber arus searah
(DC). Secara garis besar converter berfungsi sebagai :
69
: 48 Volt
Pengisisian Floating
Pengisian Equalising
: 120 A
: 3 phasa AC
Frekuensi Nominal
: 50/60 Hz
70
Arus masukan
: 10,5 A
71
= P1 + P 2 + P 3
= 19,635 + 20,196 + 19,448
= 59,279 kwatt.
P s = V x I cos
= 220 Volt AC x 120 A x 0,85
= 22,44 kwatt.
P t = V x I cos
72
= P1 + P 2 + P 3
= 22,066 + 22,44 + 21,879
= 66,385 kwatt.
Converter siemens modules GR 60 48V / 120 A merupakan salah satu
Fuse
Fuse
Bank Baterai
Beban
Fuse
Converter
73
Terminal Positif
Terminal Negatif
Fuse
Vac 3 Phasa
Converter
74
= 68 A
= 54 Volt
= 68 A x 34 Modul Converter
= 2312 A.
2,25 V/sel
Converter
75
Dari analisa diatas maka dapat dihitung daya listrik yang diberikan oleh
seluruh modul Converter siemens modules GR 60 48V / 120 A dalam keadaan
normal sebesar :
P terpakai
=VxI
= 54 Volt DC x 2312 A
= 124,848 kwatt
tersedia
76
utilisasi
Pterpakai
X 100 %
Ptersedia
124,848 kwatt
X 100 %
220,32 kwatt.
= 56,6 %.
Untuk menghindari terjadinya lonjakan beban yang disebabkan oleh
pengisian boost pada baterai, maka kapasitas converter harus disesuaikan dengan
kapasitas baterai yang terpasang setidaknya kapasitas arusnya harus mencukupi
untuk pengisian baterai yang sesuai jenisnya, untuk baterai lead acid (baterai
asam) yaitu (0,1 x kapasitas baterai) + beban statis. Baterai Sonnenschein dryfit
A600 yang digunakan pada sistem converter Siemens Modules GR 60 merupakan
jenis baterai asam (lead acid). Sehingga dapat dihitung jumlah modul converter
yang harus tersedia jika terjadi beban puncak.
Beban puncak converter (Kc)
Kc
Kc
= 1000 + 2312
Kc
= 3312 A.
77
3312 A
= 27,6 atau 28 modul converter.
120 A
: 48 V
: 31 A @ 48 V
: 220 V AC
Frekuensi nominal
: 45 s.d 66 Hz
Arus masukan
: 12 A
78
79
= 54,7 A
= 54,48 Volt DC
= 5 modul.
Dari data diatas dapat dihitung efisiensi penggunaan modul converter Powerware
APR 48 rectifier Module untuk network element BSC system 1
P terpakai
=VxI
= 54,48 Volt DC x 54,7 A = 2,98 kwatt
tersedia
utilisasi
Pterpakai
X 100 %
Ptersedia
2,98 kwatt
X 100 %
8,44 kwatt.
= 35,3 %.
Untuk menghindari terjadinya lonjakan beban yang disebabkan oleh
pengisian boost pada baterai, maka kapasitas converter harus disesuaikan dengan
kapasitas baterai yang terpasang setidaknya kapasitas arusnya harus mencukupi
80
untuk pengisian baterai yang sesuai jenisnya, untuk baterai lead acid (baterai
asam) yaitu (0,1 x kapasitas baterai) + beban statis.
Beban puncak converter (Kc)
Kc
Kc
= 41,8 + 52,8
Kc
= 96.5 A.
96,5 A
31A
81
Baterai
System
Compact Power
Compact Power
Converter
Beban
Tegangan
terukur
54 Volt
54 Volt
Daya Converter
Jumlah Modul
yang bekerja
Terpakai
tersedia
Utilisasi
5
5
2,646 Kwatt
2,7 Kwatt
8,37 Kwatt
8,37 Kwatt
31%
32%
8,44 Kwatt
32%
8,44 Kwatt
27%
8,44 Kwatt
32%
49 A
50 A
Baterai
Jenis Baterai
Kapasitas
Baterai
System
Beban
terukur
Converter
Beban Puncak
(0,1 x K.Bat.) + B.Sta.
310 Ah
Rectifier BSC System 2
49 A
80 A
310 Ah
Compact Power
Rectifier BSC System 3
50 A
81 A
Sonnenschein S12 /130 A
418 Ah
91,8 A
Rectifier System 4
50 A
Sonnenschein S12 /130 A
418 Ah
83,8 A
Rectifier System 5
42 A
Sonnenschein S12 /130 A
418 Ah
91,8 A
Rectifier System 6
50 A
Tabel 4.2 Perhitungan Kapasitas Converter yang Harus Tersedia Pada Saat Beban Punc
Compact Power
Jumlah Modul
Yang Harus
tersedia
3 Modul
3 Modul
3 Modul
3 Modul
3 Modul
72
4.3
yang
digunakan
pada
sistem kelistrikan
di Perusahaan
dalam
sistem
kelistrikan
di
perusahaan
Telekomunikasi.
terputus.
2) Sebagai catuan kompensasi pada saat beban maksimum dimana catuan dari
converter sudah tidak mampu lagi untuk mencatu beban sehingga perlu catuan
tambahan dari Baterai.
3) Sebagai perata / filter yang sangat baik
4) Sebagai catuan dc langsung ke beban misal pada starting diesel generator.
Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa jenis baterai yang
digunakan di perusahaan Telekomunikasi Telkomsel adalah baterai Asam (Lead
Acid atau timbel sulfat). Terdapat tiga jenis baterai yang digunakan di PT.
Telkomsel Central Japati Tembung.
1. Baterai Sonnenschein dryfit A600 C10.
2. Baterai Sonnenschein S12 /130 A C100.
3. Compact Power 6CP-155Ah C10.
73
Telkomsel
Central
Japati
Tembung
menggunakan
baterai
Tegangan nominal
= 48 Volt DC.
= 36 s.d 60 Volt DC
Tegangan nominal
: 2 Volt
Kapasitas nominal
: 2000 Ah C10
Untuk mendapatkan nilai tegangan dan arus listrik DC yang sesuai dengan
beban dari network element maka baterai sonnenschein dryfit A600 harus di
hubungkan kombinasi seri dan paralel.
+
+
22
23
+
-
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
24
74
Vs
75
=Ixt
C
10.000 Ah
=
= 4,32 hour.
I
2312 A
ini berarti bahwa kemampuan baterai Sonnenschein dryfit A600 sebagai sumber
arus listrik cadangan pada network element MSC, Inverter, Intelegent Network
(IN), Transmisi, dan Router apabila sumber listrik utama (PLN / Generator)
mengalami gangguan hanya mampu bertahan selama 4 jam.
-
+
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
+
-
2V/2000 Ah
+
-
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
23
22
Terminal
Terminal
24
+
-
23
22
2V/2000 Ah
+
-
2V/2000 Ah
+
-
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
24
+
-
23
22
2V/2000 Ah
+
-
2V/2000 Ah
+
-
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
24
23
22
+
-
2V/2000 Ah
+
-
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
+
-
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
2V/2000 Ah
24
+
-
2V/2000 A
2V/2000 A
2V/2000 A
2V/2000 A
2V/2000 A
2V/2000 A
- -
76
Telkomsel
Central
Japati
Tembung
menggunakan
baterai
Sonnenschein S12/130 Ah untuk sumber arus listrik searah (DC) untuk network
element BSC dan TRC yang terdiri dari BSC 1, TRC Medan 13, TRC Medan 10,
TRC Medan 21, TRC Medan 19, TRC Medan 26, TRC Medan 27.
Spesifikasi Baterai Sonnenschein S12 /130 A C100
Tipe baterai
: S12/130 A
Tegangan Nominal
77
proses discharge dan melakukan proses pengisian baterai metode Boost. Dari tabel
tabel 3.3 (Tabel Data teknik Kapasitas Baterai Sonnenschein S12) diketahui
bahwa jika baterai sonnenschein S12/130 Ah C100 melakukan proses discharge
selama 10 jam diperoleh kapasitas sebesar 104,5 Ah dengan tegangan setiap cell
nya 1,7 Volt.
Type
S12/85 A
S12/90 A
S12/130 A
S12/230 A
C1 (1h)
1.7 V/C
55 Ah
50.5 Ah
66 Ah
120 Ah
C100 (100 h)
1.8 V/C
85 Ah
90 Ah
130 Ah
230 Ah
= 48 Volt DC
= 36 s.d 60 Volt DC
= 12 Volt DC
Tegangan pengukuran
= 10,2 Volt
Kapasitas Nominal
= 104,5 Ah C10
Untuk mendapatkan nilai tegangan dan arus listrik DC yang sesuai dengan
beban dari network element BSC 1 maka baterai harus di hubungkan kombinasi
seri dan paralel.
78
Baterai yang dihubungkan kombinasi seri paralel akan memperoleh nilai tegangan
sebesar :
Vs
Kapasitas Baterai
79
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
Bank Baterai 1
Terminal
S 12 / 130 Ah C100
Terminal
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
Bank Baterai 2
-
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
Bank Baterai 3
-
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
Bank Baterai 4
-
S 12 / 130 Ah C100
S 12 / 130 Ah C100
sehingga waktu operasi dari baterai sonnenschein S12/130 A untuk BSC 1 selama
C
=Ixt
80
418 Ah
C
=
= = 7,6 hour.
54,7 A
I
= 7,9 hour.
ini berarti bahwa kemampuan baterai sebagai sumber arus listrik cadangan apabila
sumber listrik utama (PLN / Generator) mengalami gangguan hanya mampu
bertahan selama 7 jam.
= 48 Volt DC
= 36 s.d 60 Volt DC
Jenis, pola hubungan dan kapasitas baterai yang digunakan sama dengan
pengukuran pada network element BSC 1 yaitu sebesar 40,8 Volt / 418 Ah C10.
Sehingga kemampuan baterai sebagai sumber energi listrik DC cadangan pada
network element dapat diketahui melalui tabel di bawah ini :
Beban
yang terukur
(I)
50 A
42 A
50 A
Kapasitas
Baterai
(Ah)
418 C10
418 C10
418 C10
81
Tipe baterai
: 6CP155-6V155Ah
Tegangan Nominal
Kapasitas Nominal
: 155 Ah C10
= 48 Volt DC
= 36 s.d 60 Volt DC
= 48 Volt DC
= 36 s.d 60 Volt DC
Untuk mendapatkan nilai tegangan dan arus listrik DC yang sesuai dengan
beban dari network element maka baterai compact power harus di hubungkan
kombinasi seri dan paralel, sehingga diperoleh nilai tegangan dan kapasitas setiap
bank baterai compact power sebesar : 48 Volt / 310 Ah. Namun dari hasil
pengukuran ternyata tegangan yang dihasilkan oleh setiap bank baterai compact
power sebesar 43 Volt DC.
82
=Ixt
C
310 Ah
=
I
49 A
= 6,23 hour.
ini berarti bahwa kemampuan baterai sebagai sumber arus listrik cadangan apabila
sumber listrik utama (PLN / Generator) mengalami gangguan hanya mampu
bertahan selama 6 jam.
Network element BSC 3
C
=Ixt
C
310 Ah
=
I
50 A
= 6,2 hour.
ini berarti bahwa kemampuan baterai sebagai sumber arus listrik cadangan apabila
sumber listrik utama (PLN / Generator) mengalami gangguan hanya mampu
bertahan selama 6 jam.
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari tugas akhir yang berjudul Studi
84
5.2
SARAN
1. Dari penelitian yang telah penulis lakukan, ternyata skripsi ini perlu untuk di
kembangkan lagi, misalkan penelitian mengenai tahanan dalam dari baterai
atau penelitian mengenai umur (lifetime) dari baterai dengan melihat faktor
faktor
yang
mempengaruhi
seperti pemeliharaan/maintenance,
proses
85
DAFTAR PUSTAKA
86
87
88