Anda di halaman 1dari 6

CENTRE DRAIN KOLAM

Tahap demi Tahap: Budidaya Lele Intensif di Lahan Sempit dengan Sistem
Biofloc
July 13, 2014

Teknik Budidaya

3 komentar

Punya lahan sempit tapi ingin produktif dan menghasilkan pendapatan?


Cobalah beternak lele dengan sistem biofloc!
Budidaya ikan (termasuk lele) dengan teknologi biofloc telah menjadi
andalan di negara-negara maju di bidang perikanan seperti Jepang, Brazil,
Australia dan lainnya. Kini, saatnya putera-puteri Indonesia pun bangkit
MENIRU mereka, MENJIPLAK mereka, MENYALIP mereka. Kita percaya, 1000%
KITA BISA!!

Gambar 1. Budidaya ikan metode biofloc di Jepang


Beternak lele secara intensif dapat dilakukan di lahan yang minimal.
Pekarangan rumah yang menganggur atau lahan tidur di sekitar kita bisa
kita konversi menjadi lahan yang produktif. Budidaya lele dengan sistem
biofloc, tidak perlu kolam luas. Dengan kolam sederhana dari terpal atau
fiber yang didesain melingkar, maka jadilah pabrik uang keluarga. Insya
Alloh!
Tidak ada yang melarang Sahabat mau bikin kolam biofloc ukuran berapa,
semampunya saja. Satu kolam dengan diameter 100 cm, sebagai contoh,
bisa ditebar sekitar 500-1000 ekor lele. Untuk diameter 250 cm, kepadatan
bisa 4000 ekor lele. Jangan terlalu padat, bisa kolaps.

Gambar 2. Budidaya metode biofloc telah lama diterapkan di negara-negara


maju
Dengan kepadatan lele mencapai 1.000 ekor/m2 dalam budidaya biofloc,
mampu diperoleh konversi pakan sekira 0,8. Ini artinya 0,8 kg pakan dapat
membentuk 1 kg daging lele.
Analisis Usaha

Seperti telah disinggung, budidaya lele sistem biofloc tidak memerlukan


tempat yang luas, dan modal yang dibutuhkan relatif kecil. Di lahan seluas
20 m2, Sahabat sudah bisa memulai dengan dua kolam. Besarnya investasi
untuk satu kolam sederhana sampai panen, mulai dari benih, pakan,
perlengapan dan kolam, dibutuhkan investasi sekitar 4 juta rupiah. Adapun
keuntungan yang diperoleh sekitar 1,5-2 juta rupiah per kolam, dalam satu
siklusnya. Satu siklus panen lele yakni 2,5 3 bulan, untuk panen ukuran 1
kg isi 10 atau 8.
Untuk 1000 m2 luas lahan, kita dapat membangun sekitar 40 kolam dengan
rata-rata luas per kolam sekitar 6 m2. Budidaya lele kategori sehat memiliki
tingkat kelangsungan hidup/survival rate (SR) di atas 90%.
Kondisi Ideal
Meskipun ikan lele termasuk ikan yang dapat beradaptasi di lingkungan yang
kurang mendukung, dalam arti kondisi air minim, kualitas air jelek, keruh,
kotor serta sedikit oksigen, namun untuk menghasilkan panen yang besar,
sehat dan berkualitas maka pemeliharaan harus sebisa mungkin memenuhi
kondisi ideal. Itulah salah satu tujuan dari budidaya sistem biofloc.
Ketinggian lokasi ideal: dataran rendah sampai dataran tinggi (700 m dpl).
Suhu ideal : 25C 28C (untuk dewasa), 26C 30C (untuk larva), 24-28C
(masa pemijahan)
Tingkat keasaman (pH) air kolam: 6,5 9.
Tingkat kesadahan (derajat butiran kasac): optimal 50 ppm, maksimal 100
ppm.
Bebas dari limbah berbahaya.
Berikut ini kami tampilkan gambar-gambar budidaya lele biofloc di
farm/peternakan-perkebunan Halim Perdana Kusuma Jakarta, sebagai mitra
kami Bumi Makmur Walatra. Farm ini merupakan gagasan cerdas dari bapak
Komandan Halim Perdana Kusuma itu sendiri, Bapak Sri Pulung, yang sangat
peduli dengan peternakan/pertanian berbasis organik. Patut kita contoh!

Gambar 3. Pak Asep Riyanto, sebagai kapten lapangan pengelola budidaya


lele Halim Perdana Kusuma

Tahapan Budidaya
Dalam budidaya teknologi bioflok, kita sangat mengandalkan peran dari
probiotik, aerator/sirkulator, dan pakan buatan/pelet. Kita juga tidak boleh
menggunakan kolam tanah. Di samping itu, perlu persiapan media
pemeliharaan sekitar satu minggu sebelum benih lele ditebar.
Berikut adalah garis besar dari langkah-langkah budidaya lele sistem bioflok:
1. Bangunlah kolam biofloc sesuai kebutuhan Sahabat. Rancangan kolam
bisa mengikuti contoh di gambar. Ukurannya disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan yang ada. Sangat dianjurkan kolam dibangun di bawah saung
plastik UV.
TIPS: JANGAN BERPIKIR RUMIT DULU, LAKUKAN SAJA!!

Gambar 4. Contoh konstruksi kolam biofloc


2. Pasanglah perlengkapan-perlengkapan pendukung. Ini mencakup mesin
aerator dan selang-selang, instalasi listrik, dll.

Gambar 5. Pompa udara Hiblow, sebagai mesin aerator kolam biofloc.


Sahabat bisa menggunakan mesin pompa lain sejenis
3. Sterilkan area dari sampah dan benda-benda yang tidak perlu. Pastikan
juga lokasi kolam aman dari genangan air hujan.
Setelah semua fasilitas telah siap, maka kita sudah siap action.
4. Pertama-tama isilah kolam dengan air bersih, bebas limbah. ketinggian air
sekitar 80 100 cm.
5. Kemudian lakukan sterilisasi air. Sterilisasi air yaitu dengan pemberian
kaporit sebanyak 20 30 gram/m3 air.
6. Lalu lakukan aerasi selama 3 hari sampai bau kaporit hilang. Teknik aerasi
yaitu mengalirkan udara melalui selang-selang kecil secara kontinyu/terus
menerus ke air kolam menggunakan kekuatan mesin aerator yang terhubung
tenaga listrik. (Perhatikan Gambar 6).

Gambar 6. Proses aerasi mutlak diperlukan untuk budidaya ikan/lele sistem


biofloc
7. Kemudian tambahkan garam. Dosisnya 1 3 kg/m3 air, dan lakukan
aerasi kembali.
8. Esok harinya, berikan kapur dolomite. Dosis 100 gram/m3 air. Kapur ini
bisa dibeli di toko pupuk.
9. Esok harinya, berikan molase (tetes tebu) sebanyak 100 ml/m3. (Molase
bisa kita ganti dengan gula pasir/gula merah), dengan dosis sekitar 100
gr/m3.
10. Sekarang tambahkan PROBIOTIK. Ini sangat penting. Untuk probiotik ini,
Sahabat bisa menggunakan POC BMW, dengan dosis 2 tutup botol (24 ml)
per m3 air.

Gambar 7. Tim TaniOrganik (Bumi Makmur Walatra) tengah meninjau


budidaya lele biofloc Halim PK
Probiotik dalam hal ini berperan sebagai terapi maupun sebagai bahan aditif
(growth promoter). Meskipun kadarnya relatif kecil, namun dapat
meningkatkan efisiensi pakan (feed efficiency). Probiotik juga diberikan
dengan tujuan meningkatkan keseimbangan mikroba dan memerangi
mikroba jahat atau patogen seperti E. Coli, Salmonella, Clostridium, dll.
11. Selanjutnya tambahkan pupuk kompos. Dosis 1-2 karung per kolam
(tergantung ukuran kolam). Kompos berguna menumbuhkan
plankton/mikroba menguntungkan di kolam. Kompos bisa dibiarkan
terbungkus karung. Namun kompos harus benar-benar matang sehingga
tidak malah menimbulkan penyakit pada ternak lele.
12. Istirahatkan kolam sekitar 5 hari, baru kemudian benih ditebar. Benih
harus benar-benar jenis unggul supaya memiliki daya tahan yang prima
terutama dari serangan penyakit dan persaingan pada saat kepadatan lele
sudah tinggi.
Itulah tahapan awal dari budidaya ikan lele teknologi biofloc. Selanjutnya
untuk panduan perawatannya sampai siap panen, akan kita bahas pada
artikel lain, insya alloh.

SELAMAT BERPETUALANG WAHAI SAHABAT, SEMOGA SUKSES!

Anda mungkin juga menyukai