Oleh:
Willy Yanto
Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Putera Batam
Dwi Suminarno
Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Putera Batam
ABSTRACT
This study was conducted with purpose to examine the effect of analyst variables Current
Ratio (CR) and Total Assets Turnover Ratio (TAT) to profit growth in manufacturing
companies that are registered in IDX in 2011-2013. In this study, manufacturing companies
that are examined only limited to sub-sector is sub sector company manufacturing industry of
foods and beverages. In this case researchers used data of companys financial statements
sub-sector manufacturing industry of foods and beverages subsidiaries per 31 December,
which is listed in with the aim idx to avoid the unfairness in consolidated financial. In this
study, researchers using samples as many as 12 manufacturing companies sub-sector foods
and beverages industry was elected by purposive sampling. A tool for a analysis that used in
this study multiple regression analysis is linear compounds, hypothesis (coefficient
determination, trial F, and trial t) tested in the trial data can be concluded that the variable
CR and TAT partially not toward the growth of net significantly effect the significance with
the value of high significance 0.05 that is 0.770 and 0.749. Both variables that used in this
study (CR and TAT) simultaneously not toward the growth of net significantly effect, with the
coefficient determination of 5,5 percent.
Keywords: Current Ratio (CR), Total Assets Turnover Ratio (TAT), and profit growth
PENDAHULUAN
Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya adalah
mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi dan barang setengah jadi tersebut diolah
menjadi barang jadi serta menjual barang jadi tersebut. Perusahaan manufaktur juga
1
likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya, sehingga rasio ini dalam penelitian ini diwakili oleh rasio lancar (current ratio).
Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan aset dengan
melihat tingkat aktivitas aset, rasio ini dalam penelitian ini diwakili oleh rasio perputaran
total aset (total assets turnover ratio). Selain dari kelima jenis rasio, terdapat rasio yang
terkait dalam penelitian ini adalah rasio pertumbuhan (growth ratio). Rasio pertumbuhan
(growth ratio) adalah rasio yang mengukur sejauh mana perkembangan perusahaan dengan
membandingkan periode ke-t dengan periode sebelumnya. Rasio ini dalam penelitian ini
diwakili oleh rasio pertumbuhan laba (earning after tax growth ratio).
Rasio lancar (current ratio) yang selanjutnya disingkat menjadi CR, yaitu rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aset lancarnya dibagi dengan kewajiban lancar. Semakin tinggi rasio ini
semakin baik, tetapi CR yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Sedangkan
CR yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aset lancar, yang akan mempunyai pengaruh
yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Hal disebabkan karena aset lancar secara
umum menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan aset tetap.
Dengan adanya analisis rasio lancar ini dapat memberikan peluang kepada investor
dalam pengambilan keputusan. Alasan pemilihan current ratio dikarenakan rasio ini
mencerminkan likuiditas perusahaan dalam memberikan hasil kepada investor untuk
mengambil keputusan.
Perputaran total aset (total assets turnover ratio) yang selanjutnya disingkat menjadi
TAT, yaitu rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan
penjualan berdasarkan total aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besat TAT menunjukkan
semakin efektif perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menunjang kegiatan penjualan.
TAT yang tinggi menunjukkan manajemen yang baik, dan sebaliknya TAT yang rendah
menunjukkan manajemen yang kurang dalam mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan
pengeluaran modal. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang semakin baik
sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan dan sebaliknya kinerja perusahaan yang
semakin tidak baik sehingga tidak dapat meningkatkan laba perusahaan secara proposional.
Alasan dalam pemilihan total assets turnover dikarenakan perputaran total aset
mencerminkan aktivitas perusahaan. Dengan melihat aktivitas perusahaan ini dapat
memberikan efektivitas kepada manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Rasio pertumbuhan laba (earning after tax growth ratio) adalah rasio yang mengukur
perkembangan laba perusahaan dengan membandingkan periode ini dengan periode
3
H3: Current ratio dan total assets turnover bersama-sama berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba, dimana pengaruh current ratio lebih dominan.
Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun
dari berbagai teori yang telah dideskripsikan (Sugiyono, 2009:89). Berdasarkan landasan
teori, maka paradigma kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Current Ratio
(X1)
H1
H3
Pertumbuhan Laba
(Y)
H2
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah pedoman bagi peneliti untuk menentukan arah berlangsungnya
proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
(Sarwono, 2006:79).
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif yang bersifat
konklusif, yaitu desain penelitian yang digunakan untuk riset deskriptif dan riset kausal. Riset
deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik atau gejala atau fungsi suatu
populasi (Sarwono, 2006:81). Riset ini lebih mengutamakan akurasi dan pemahaman masalah
sebelumnya dibandingkan dengan karateristik hipotesis dan desain terstruktur serta tidak
fleksibel. Riset kausal (Sarwono, 2006:81) digunakan untuk mengidentifikasi hubungan
sebab akibat antara variabel-variabel yang berfungsi sebagai penyebab (variabel independen)
dan variabel mana berfungsi sebagai variabel akibat (variabel dependen).
Operasional Variabel
DEFINISI
VARIABEL
SKALA
PENGUKURAN
Variabel
Dependen
(Y)
Pertumbuhan
Selisih laba
:Laba
periode sekarang
Rasio
dengan laba
periode
sebelumnya
kemudian dibagi
dengan laba pada
periode
sebelumnya
2. Variabel
Bebas (X)
Current Ratio
Aset Lancar
Liabilitas Lancar
dengan
liabilitas lancar
Total Assets
Proporsi
Turnover
penjualan bersih
dengan
Penjualan Bersih
Total Aset
antara Rasio
seluruh
kekayaan
yang
dimiliki
perusahaan
Sumber: dikembangkan untuk penelitian
Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah (1) Perusahaan manufaktur sub sektor industri
makanan dan minuman yang terdaftar di IDX dan konsisten pada periode penelitian (tahun
2011 sampai dengan 2013); (2) Perusahaan manufaktur sub sektor industri makanan dan
minuman yang menyediakan data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian (tahun
2011 sampai dengan 2013); dan (3) Perusahaan tidak menghasilkan laba negatif selama
periode 2011 sampai dengan 2013.
Berdasarkan kriteria tersebut, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36
data dari 16 perusahaan manufaktur sub sektor industri makanan dan minuman.
Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan
perusahaan manufaktur sub sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar di IDX
dengan akhir tahun pembukuan pada tanggal 31 Desember 2011, 2012, dan 2013.
Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud kesimpulan yang berlaku untuk umu atau generalisasi. Hasil penelitian statistik
deskriptif dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Analisis Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
CR
36
.95
6.01
2.0406
1.13307
TAT
36
.49
2.96
1.2353
.48746
Growth
36
-.36
2.23
.3278
.57106
Valid N (listwise)
36
10
TAT
36
36
36
.3278
2.0406
1.2353
.57106
1.13307
.48746
Absolute
.215
.219
.222
Positive
.215
.219
.222
Negative
-.123
-.168
-.113
1.289
1.313
1.330
.072
.063
.058
Mean
Std. Deviation
CR
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear
berganda terdapat korelasi antara kesalahan pada periode t dengan kesalahan pada periodet-1.
Hasil penelitian uji Durbin-Watson dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Durbin-Watson
DurbinModel
1
Watson
2.680
dL
dU
1.354
4-dU
1.587
4-dL
2.413
11
2.646
-.13343
18
18
Total Cases
36
Number of Runs
17
-.507
.612
a. Median
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear
berganda terjadi korelasi yang tinggi antara-antara variabel-variabel independen. Hasil
penelitian uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 6.
12
Tolerance
VIF
(Constant)
CR
.967
1.034
TAT
.967
1.034
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linear berganda terdapat ketidaksamaan varians antara pengamatan yang satu dengan
pengamatan yang lainnya. Hasil penelitian uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar3.
(Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
.464
.353
CR
-.026
.089
-.052
TAT
-.067
.207
-.057
Rumus 4.1
ratio
bernilai
negatif
maka
variabel
current
ratio
tidak
dapat
Pengujian Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menguji seberapa besar peranan variabel
independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel independen.
Hasil penelitian uji statistik R2 yang ditunjukkan pada tabel 8.
Tabel 8. Model Summary
Model Summaryb
Model
1
R
.070a
R Square
Adjusted R
Square
Estimate
.005
-.055
Durbin-Watson
.58667
2.680
15
Uji F
Uji statistik F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh currnet ratio dan total
assets turnover terhadap pertumbuhan laba secara simultan. Hasil penelitian uji statistik F
dapat dilakukan dengan uji ANOVA yang ditunjukkan pada tabel 9.
Tabel 9. ANOVA Test
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
df
Mean Square
.056
.028
Residual
11.358
33
.344
Total
11.414
35
Sig.
.081
.922a
B
(Constant)
Coefficients
Std. Error
Beta
.464
.353
CR
-.026
.089
TAT
-.067
.207
Sig.
1.314
.198
-.052
-.295
.770
-.057
-.323
.749
Berdasarkan hasil uji t yang disajikan pada tabel 10 dapat diketahui bahwa current ratio
memiliki nilai thitung sebesar -0,295 dan ttabel sebesar 2,03452 ( sebesar 0,050 dan degree of
freedom sebesar n-k=36-3=33) dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,770 maka nilai
thitung lebih kecil dari ttabel. Nilai taraf signifikan ini lebih besar dari tingkat signifikansi yakni
sebesar 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti variabel current ratio secara
parsial tidak memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan laba. Pengaruh
variabel current ratio adalah negatif, dimana variabel current ratio yang tinggi cenderung
menaikkan pertumbuhan laba perusahaan dan sebaliknya current ratio yang rendah
cenderung menurunkan pertumbuhan laba perusahaan.
Nilai thitung untuk variabel total assets turnover adalah sebesar -0,323 dan ttabel sebesar
2,03452 ( sebesar 0,050 dan degree of freedom sebesar n-k=36-3= 33) dengan tingkat taraf
signifikan sebesar 0,749 maka nilai thitung lebih kecil dari ttabel. Nilai taraf signifikan ini lebih
besar dari tingkat signifikansi yakni sebesar 0,05 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, yang
berarti variabel total assets turnover secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan dan
negatif terhadap pertumbuhan laba. Pengaruh variabel total assets turnover adalah negatif,
dimana variabel total assets turnover yang tinggi cenderung lebih efektif dalam penggunaan
total aset berdasarkan penjualan dan sebaliknya total assets turnover yang rendah
menunjukkan bahwa kurang efektif dalam penggunaan total aset berdasarkan penjualan.
Penjualan yang tinggi menunjukkan terdapat pengaruh terhadap pendapatan. Pendapatan
yang tinggi cenderung menaikkan laba perusahaan dan sebaliknya pendapatan yang rendah
cenderung menurunkan laba perusahaan.
17
Berdasarkan bukti empiris yang ada dan hasil penelitian yang diperoleh,
mengindikasikan bahwa variabel current ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Sari dan Sulistyawati (2009) yang menyatakan bahwa current ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba. Oleh karena itu, penulis menambahkan teori yang
mendukung penelitian ini yaitu dikarenakan perusahaan kurang mengoptimalkan aset lancar
yang likuid untuk melunasi liabilitas jangka pendeknya sehingga mengakibatkan rasio lancar
mengalami penurunan. CR yang rendah menunjukkan penurunan terhadap pertumbuhan laba
dan sebaliknya CR yang tinggi menunjukkan peningkatan terhadap pertumbuhan laba.
18
Pengaruh Current Ratio dan Total Assets Turnover Terhadap Pertumbuhan Laba
Hipotesis ketiga yang diajukan pada penelitian ini adalah current ratio dan total assets
turnover bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, dimana pengaruh current
ratio lebih dominan. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai Fhitung sebesar 0,081 dan Ftabel
sebesar 3,28 dengan df pembilang adalah 2 dan df penyebut adalah 33 serta nilai signifikan
sebesar 0,922. Dengan demikian hipotesis ketiga yang manyatakan bahwa current ratio dan
total assets turnover bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan laba, dimana
pengaruh current ratio lebih dominan tidak dapat diterima.
Berdasarkan bukti empiris yang ada dan hasil penelitian yang diperoleh,
mengindikasikan bahwa variabel current ratio dan total assets turnover bersama-sama tidak
berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Tetapi hasil penelitian ini tidak sama
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamsudin dan Primayuta (2009) yang
menyatakan bahwa current ratio dan total assets turnover ratio berpengaruh signifikan
terhadap perubahan laba. Oleh karena itu, penulis menambahkan teori yang mendukung
penelitian ini yaitu dikarenakan penelitian ini hanya memperhatikan faktor fundamental
perusahaan tanpa memperhatikan kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
laba.
SIMPULAN
Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) variabel current ratio (X1) secara parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba, dimana variabel CR memiliki
nilai thitung sebesar -0,295 dan nilai signifikansi t sebesar 0,770; (2) variabel total assets
turnover (X2) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan
laba, dimana variabel TAT memiliki nilai thitung sebesar -0,323 dan nilai signifikan t sebesar
0,749; dan (3) CR (X1) dan TAT (X2) bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba, dimana variabel CR dan TAT memiliki nilai Fhitung sebesar 0,081 dan nilai
signifikansi F sebesar 0,922. Dimana nilai Adjusted R Square hanya menyumbang 5,5%.
Penelitian ini diharapkan peneliti selanjutnya untuk menambah populasi dalam
penelitian tidak hanya terbatas pada sub sektor perusahaan manufaktur, menambah periode
penelitian yang lebih lama dari penelitian ini, dan mengambil variabel-variabel lain agar hasil
penelitian lebih baik lagi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Adisetiawan, R. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dalam Memprediksi Pertumbuhan
Laba. Jurnal Aplikasi Manajemen, 10(3). 2012.
Darsono dan Ashari. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi.
2005.
Fahmi, Ilham. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta. 2011.
Gernon/Meek. Akuntansi Perspektif Internasional. Yogyakarta: Andi. 2007.
Hanafi, Mamduh M., dan Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: STIE YKPN. 2007.
Harahap, Sofyan Syafri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. 2004.
Hery. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. 2012.
Jumingan. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2006.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press. 2011.
Prihadi, Toto. Deteksi Cepat Keuangan: 7 Analisis Rasio Keuangan. Jakarta: Ppm. 2008.
Raharjaputra, Hendra S. Buku Panduan Praktis; Manajemen Keuangan dan Akuntansi, Untuk
Eksekutif Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. 2009.
Riduwan. [et.al]. Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 Dan Aplikasi Statistik Penelitian.
Bandung: Alfabeta. 2011.
Salsiyah, Sri Marhaeni. Analisis Pengaruh Working Capital to Total Assets Ratio, Total
Debt to Total Capital Assets, Total Assets Turnover, Gross Profit Margin dan Net Profit
Margin Terhadap Perubahan Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Periode 2005-2009). Jurnal Administrative Bisnis, 12(3). 2011.
Sari, Desy Wulan dan Ardiani Ika Sulistyawati. Ability Income, Accounts Receivable,
Inventory, Sales and Administrative Costs, Gross Profit Ratio, Current ratio dan Return
on Assets to Predict Changes in Future Earnings (Emprirical Study on Manufacturing
Company on the Stock Exchange Year 2003-2007). Solusi, 8(3). 2009.
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
2006.
Sawir, Agnes. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka. 2005.
Subramanyam, K. R. & Jhon J., Wild. Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement
Analysis). Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 2010.
20
Subramanyam, K. R. & Jhon J., Wild. Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement
Analysis). Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. 2010.
Sugiyarso, Gervasius. Akuntansi Koperasi: Sisitem, Metode, dan Analisis Laporan
Keuangan. Yogyakarta: Caps. 2011.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2012.
Sunyoto, Danang. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Caps. 2011.
Syamsudin dan Ceky Primayuta. Rasio Keuangan dan Prediksi Perubahan Laba Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Benefit Jurnal Manajemen dan
Bisnis, 13(1): 61-69. 2009.
Taruh, Victorson. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada
Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Pelangi Ilmu, 5(1). 2012.
Wahyono, Teguh. 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17 Memahami Teknik Analisis
Statistik Secara Sistematis dan Praktis. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2009.
Wibowo, H., Agus dan Diyah Pujiati. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan Singapura (SGX). The Indonesian Accounting Review, 1(2): 155-178. 2011.
Wild, Jhon J. Analisis Laporan Keuangan. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. 2005.
Wild, Jhon J. Analisis Laporan Keuangan. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. 2005.
Winarno, Wing Wahyu. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPPSTIM
YKPN. 2006.
www.idx.co.id/. 30 Oktober 2014.
21