Anda di halaman 1dari 38

Prof.Drg.

MeiSyafriadi,MDSc,PhD

Infeksi : masuknya kuman ke dalam


jaringan sehingga menimbulkan
reaksi dari jaringan tersebut.

Infeksi rongga mulut (odontogen)


disebabkan oleh mikroba normal yang
berubah menjadi patogen

Mikro Organisme (bakteri, jamur, virus,


cacing/parasit)
Patogenesis
Kerusakan jaringan lokal
(Nekrosis, Apoptosis)
Penyebaran ke organ lain

Infeksi gigi yang meluas dan melibatkan


struktur rahang dan wajah, dan struktur
jaringan yang mendukungnya

Melibatkan sistem imun

Serabut saraf A
delta memiliki
kemampuan
untuk
mengiterpesika
n rangsang
dengan cepat

Gigi bagian
maksila
dipersarafi
nervus alveolaris
superior sehingga
sakit menjalar ke
kepala. (cabang
nervus
trigeminus)

PENYEBARANPERKONTINUATUM
Infeksidentoalveolarmenembuskorteks

tulangrahangmenujukejaringansekitar
ronggamulut
(Kespasia-spasiadidaerahkepaladan
leher)

Patogenesis: (Host, agent, environment)


Host
- jenis jaringan (mukus, keratin, cairan)
- ketebalan jaringan
- vaskularisasi jaringan
Agent
Virulensi : jumlah, jenis, enzim
Environment
Cuaca/suhu, humidity dll.

Nekrosis sel
- kerusakan dinding sel (semipermiabel
permiable)
- kerusakan inti sel (pyknosis,
karioreksis, kariolisis)
Apoptosis
DNA fragmentasi

FLORANORMAL
(APATOGEN)

PATOFISIOLOGI INFEKSI
ODONTOGEN
VIRULENSI
KUANTITAS
PERTAHANAN TUBUH

INFEKSI

Patogen

KERUSAKAN PADA:
PULPA
PERIODONTAL
MUKOSA
PERIKORONA

INFLAMASI

INFEKSI
INVASI
MIKROBA

MEMBRAN PERIODONTAL APIKAL


REAKSI IMUN SELULER
PENYEBARAN INFEKSI

RADANG KRONIS

RADANG AKUT
(PERIODONTITIS APIKALIS)

DAERAH PERIAPIKAL:
NEKROSIS JARINGAN

LEKOSIT & SEL-2 RADANG MENINGKAT

DAERAH SEKITARNYA:
HIPEREMIA PEMB. DARAH

EDEMA

SUPURASI
(ABSES DENTOALVELAR)

AKUMULASI EKSUDAT
INFILTRASI MENUJU PERMUKAA
TULANG DAN PERIOSTEUM

Infiltrasi infeksi kepermukaan tulang


& periosteum

INFILTRASI MENEMBUS PERIOSTEM (1-2 JAM)


SELULITIS (SEROUS PERIOSTITIS)

ABSES-ABSES DI DALAM SPASIA-SPASIA


(membentuk rongga-rongga patologis)

Terlokalisirmembentuk rongga-rongga
patologis
Tidak Terlokalisir Disebut Sellulitis
fasialis
Selulitis yang terjadi pada dasar mulut
3 spasia bilateral Plegmon (Ludwidg
Angina)

Penyebaran infeksi ke spasium-spasium (antar fascia) dari gigi penyebab

Tabel 1. Lokasi abses akibat infeksi gigi-gigi rahang


atas dan rahang bawah
Gigi RA dan RB

Lokasi abses yang sering

Lokasi
jarang

Insisivus sentral RB

Labial

Lingual

Insisivus lateral RB

Lingual

Labial

Caninus RB

Labial

Lingual

Premolar RB

Bukal

Lingual

Molar RB

Bukal

Lingual

Insisivus RA

Labial

Palatal

Caninus RA

Labial

Palatal

Premolar pertama RA

Labial (akar bukal)

Premolar kedua RA

Palatal (akar palatal)

Molar RA

Bukal

Palatal

Bukal (akar bukal)

Palatal (akar palatal)

abses

yang

Abses adalah Terkumpulnya nanah dalam suatu


rongga yang terbentuk ok disintegrasi jaringan.
Abses periapikal adalah kumpulan sel-sel
peradangan akut didaerah apikal gigi yang mati

1. Abses perimandibular
merupakan kumpulan pus pada spasia disekitar
mandibula yang meliputi bagian margin dari
mandibula.
Apabila terjadi sebuah kondisi abses periapikal pada
sebuah gigi yang mengalami proses infeksi, maka
pada prinsipnya, pus yang terkandung harus
dikeluarkan, namun jika tidak dikeluarkan, maka ia
pun dapat mencari jalan keluar sendiri. Pada kasus
abses perimandibular, pus yang berasal dari
periapikal menyebar sampai menembus dari tulang
mandibular, namun belum melewati platisma.

Abses Perimandibula
Perluasan abses spasia bukal sampai ke
Spasia submandibula, atau kebalikannya.
Gejaladantandaklinis
Subyektif:
Perluasan abses spasia bukal ke spasia
Submandibula (atau kebalikannya)

Pemeriksaan E.O :
inspeksi/visual : asimetri wajah (bengkak
pada korpus dan
submandibula), diffuse, kemerahan (+).
palpasi : korpus dan tepi mandibula tidak teraba,
konsistensi keras/kenyal, nyeri tekan (+)

Pmx I.O : pmx gigi penyebab : tes sonde (-),


tes dingin (-), perkusi & druk (+)
Keadaan umum pasien yaitu lemah, lesu,
malaise, demam.

Abses perimandibular yang tidak dirawat,


dapat menyebabkan penyebaran infeksi
yang serius pada spasia retrofaringeal dan
spasia lateral faringeal.

Infeksi berasal dr abses dentoalveolar, abses


periodontal & perikoronitis
Klinis: pembengkakan EO di regio submandibula,
meluas ke leher, warna kemerah-merahan, kalau pus
terlokalisir dan menembus m.platisma maka fluktuasi
positif
Palpasi: konsistensi kenyal s/d lunak (Tergantung
abses sudah/belum menembus M. Platisma, batas tidak
jelas, fluktuasi (+/-), nyeri tekan (+), tepi mandibula
teraba
Intra Oral: Inspeksi: Bengkak (-) (Kecuali Kasus Yang
Lanjut)
Limfonodi submandibula: teraba (membesar), sakit
Bila spasium parafaringeal terkena, px sakit menelan
dan sulit bernafas. Kadang-kadang trismus

Penyebarannya terjadi tidak hanya pada


abses perimandibular saja, tapi juga
menyebar ke spasium-spasium lainnya
seperti:
abses subkutan,
abses parapharingeal,
ludwigs angina.

3. Abses
Subkutan

Infeksi spasium ini mudah


menyebar keatas menuju otak
shg terjadi abses otak,
meningitis/trombosis sinus
Umumnya infeksi akut dari
molar tiga RB/ perluasan abses
spasium pterigomandibula/
bisa jg penyebaran abses
perikorona
Klinis: sakit hebat pada
tenggorokan, sakit waktu
menelan, sakit meyebar ke
telinga, kadang-kadang sepsis,
trismus

Abses fossa kanina merupakan abses


odontogenik yang bermula dari abses
periapikal gigi kaninus atau premolar
pertama rahang atas kemudian pus
terakumulasi di fossa kanina setelah
menembus periosteum

Batas-batas dari abses fossa canina terdiri dari :


Superior :
Cavum orbita
Inferior :
Orbicularis oris
Anterior :
Levator labii superior dan
Levator
labii superior ala nasi
Posterior :
Levator anguli oris
Medial :
Zygomaticus mayor
Lateral :
Cavum nasi

Bengkak dari bibir atas


sampai palpebra bawah
mata
Lipatan nasolabial
menghilang
Warna kulit kemerahan
Konsistensi lunak
Fluktuasi (+)
Suhu meningkat
Nyeri tekan (+)
Limfonodi submandibula
Ekstra
Oral
teraba dan sakit

Edema nasolabial
Warna kemerahan
Nyeri tekan (+)

Intra Oral

Melibatkan 3 spasia sekaligus yaitu


Spasia sublingual
Spasia submandibula
Spasia submentale
kondisi fisik px umumnya jelek.
Biasanya terdapat febris, malaise, dan tidak jarang
terdapat kondisi toksik.

Gambaran klinisnya yaitu: mulut penderita tampak


selalu terbuka, pembengkakan ekstra oral pada
regio submandibularis bilateral dan regio
submentalis, konsistensinya keras dan sakit,
intra oral terdapat pembengkakan pada dasar
mulut dan lidah terangkat sehingga penderita
mengalami kesulitan menelan dan bernapas.

Sebuah Perjalanan Infeksi Yang Tidak Khas Pada


Remaja Dengan Abses Spasia Leher Dalam

Pasien wanita, 14 tahun, dengan keluhan utama sakit gigi di


bagian kiri mandibula. 2minggu kemudian, sakit gigi diikuti
oleh pembengkakan di pipi kiri, disfagia, adynophagia, dan
penurunan asupan mulut (makan). Keluarga menolak dilakukan
perawatan gigi pada gigi penyebab karena pasien takut jarum.
Pasien menerima penisilin intramuscular dan aminopenisilin
oral.
Dua hari kemudian pasien datang ke Childrens Hospital of
Wiscosin Emergency Department dengan perkembangan
gangguan sakit pembengkakan leher kiri, suhu badan yang
tinggi, trismus, namun sesak belum ada.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum: Sedikit lemah/gizi cukup/ sadar
Terlihat trismus 1 cm, hipersalivasi
M2 kiri bawah karies luas, perkusi (+), bengkak 3cm di sudut
mandibula, tonsil kiri berpindah ke tengah.
Sesak belum dirasakan oleh penderita

Pasien dibawa ke layanan THT dan diberi


klindamizin intravena.
Hari I MRS
CT leher diperoleh: pembengkakan jaringan
lunak peritonsilar kiri dan lateral faring space
tanpa adanya bentukan abses.
Setelah 48 jam terapi antibiotik parenteral, fisik
tetap tidak berubah dan demam tetap bertahan
Indurasi menjadi lebih terlokalisir pada sudut
mandibula kiri dan daerah sumandibula,
trismus.

CT scan: rontgen foto menunjukkan perluasan


karies pada M2 permanen mandibula kiri, dg
periapikal radiolosen abses periapikal akut

Tx: tonsilektomi dan ekstraksi M2 kiri RB


Klindamicin selama 10 hari
hari ke-3 pascaoperasi, tidak ada gejala
yang timbul.
Kondisi: membaik
Pemeriksaan sisa gigi menunjukkan karies
kecil pada M2 permanen RA dan RB kanan.
Px dirujuk ke drg. Untuk merestorasi
(tumpat) gigi karesnya.

Anda mungkin juga menyukai