Infertilitas Et Causa Azoospermia
Infertilitas Et Causa Azoospermia
Pemeriksaan Umum:
Fisik tubuh kekar, ginekomasti, galaktore, anosmia,
atau penyenpitan lapangan pandang (visualfield)
Pemeriksaan genitalia
Jaringan parut (bekas herniotomi atau bekas
orkidopeksi / orkidektomi), keadaan testis (jumlah,
ukuran, dan konsistensinya), varikokel, epididimis
atau vas deferens menebal atau tak teraba,
adanya hipospadi, atau penyempitan muara uretra
Colok dubur
Menilai pembesaran/nyeri pada prostat, keadaan
vesikula seminalis, dan reflek bulbokavernosus.
Keterangan :
Derajat 1: gerak sperma cepat dengan arah yang lurus
Derajat 2: gerak sperma lambat atau berputar-putar
Oligozoospermia
ml3
Asthenozoospermia
bergerak secara
kurang dari50%
Azoospermia
Aspermia
Kristosperma
: jumlah sperma sangat sedikit yang
dijumpai setelah sentrufugasi.
Serviks
Uterus
Spermatozoa dapat ditemukan dalam tuba fallopii manusia secepat
5 menit setelah inseminasi.
Pre Testikuler
Kelainan pada hipotalamus
Defisiensi hormon gonadotropin yaitu LH, dan FSH
Testikuler
Anomali kromosom
Anorkhismus bilateral
Gonadotoksin: obat-obatan, radiasi
Orchitis
Trauma testis
Penyakit sistemik: gagal ginjal, gagal hepar, anemi bulan sabit
Kriptorkismus
Varikokel
Pasca Testikuler
Gangguan transportasi sperma
Kelainan bawaan: vesikula seminalis atua vas deferens tidak
terbentuk yaitu pada keadaan congenital bilateral absent of the
vas deferens (CBAVD)
Obstruksi vas deferens / epididimis akibat infeksi atau
vasektomi
Disfungsi ereksi, gangguan emisi, dan gangguan ejakulasi
(ejakulasi retrograd)
Kelainan fungsi dan motilitas sperma
Kelainan bawaan ekor sperma
Gangguan maturasi sperma
Kelainan imunologik
Infeksi
Namun,insidensidariinfertilitasprimertelahmening
Spermatogenesis
Sperma diproduksi di dalam testis melalui proses
spermatogenesis.
Proses ini diawali dari fase emisi yaitu terjadinya kontraksi otot vas
deferens dan penutupan leher buli-buli di bawah kontrol saraf
simpatik.
Setelah di deposit di dalam vagina, sperma masih dapat hidup hingga 36-72
jam.
Dalam waktu 5 menit sperma dapat bergerak mencapai ampula tuba falopii
dan setelah mengalami perubahan fisiologis bertemu dengan ovum dan
terjadilah fertilisasi