3) Menempelkan segera bayi pada payudara membantu pengeluaran plasenta karena hisapan bayi
merangsang kontraksi rahim, karena itu menurunkan resiko pendarahan pasca persalinan.
4) Memberikan ASI segera (dalam waktu 60 menit), membantu meningkatkan produksi ASI dan
proses laktasi.
5) Hisapan puting yang segera dan sering membantu mencegah payudara bengkak.
6) Pemberian ASI membantu mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia kapan dan dimana
saja. ASI selalu bersih, sehat dan tersedia dalam suhu yang cocok.
7) Pemberian ASI ekonomis/murah
8) Menurunkan resiko kanker payudara
9) Aspek Psikologis
10) Memberi kepuasan bagi ibu. Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi,
tetapi juga untuk ibu. lbu akan merasa bangga dan diperlukan rasa sayang yang dibutuhkan oleh
semua manusia.
Manfaat ASI Bagi Keluarga
1) Aspek Ekonomi. ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk susu
formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Selain itu, penghematan juga disebabkan karena
bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.
2) Aspek Psikologis. Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang, sehingga
suasana
3) Aspek kemudahan. Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan di mana saja dan kapan
saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol dan dot yang harus dibersihkan.
Tidak perlu meminta pertolongan orang lain.
kejiwaan ibu baik dan dapat mendapatkan hubungan kasih bayi dalam keluarga.
VITAMIN K
Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak, merupakan suatu naftokuinon yang
berperan dalam modifikasi dan aktivasi beberapa protein yang berperan dalam pembekuan darah,
seperti faktor II,VII,IX,X dan antikoagulan protein C dan S, serta beberapa protein lain seperti
protein Z dan M yang belum banyak diketahui peranannya dalam pembekuan darah.
Ada tiga bentuk vitamin K yang diketahui yaitu:
Vitamin K1 (phytomenadione), terdapat pada sayuran hijau. Sediaan yang ada saat ini adalah
cremophor dan vitamin K mixed micelles (KMM).
Vitamin K2 (menaquinone) disintesis oleh flora usus normal seperti Bacteriodes fragilis dan
beberapa strain E. coli.
Vitamin K3 (menadione) yang sering dipakai sekarang merupakan vitamin K sintetik tetapi
jarang diberikan lagi pada neonatus karena dilaporkan dapat menyebabkan anemia hemolitik.
Vitammin K merupakan bahan pembentuk faktor pembekuan darah. Karena itu, vitamin
K sangat berperan penting dalam proses pembekuanan darah. Kekurangan vitamin K dapat
memperpanjang proses pembekuan darah pada kulit, selaput lendir dan organ lain dalam tubuh
(Utami, 2006, hlm. 28).
Secara fisiologis kadar faktor koagulasi yang tergantung vitamin K dalam tali pusat
sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dalam 48-72 jam setelah
kelahiran. Kemudian kadar faktor ini akan bertambah secara perlahan selama beberapa minggu
tetap berada dibawah kadar orang dewasa. Peningkatan ini disebabkan oleh absorpsi vitamin K
dari makanan. Sedangkan bayi baru lahir relatif kekurangan vitamin K karena berbagai alasan,
antara lain karena simpanan vitamin K yang rendah pada waktu lahir, sedikitnya transfer vitamin
K melalui plasenta, rendahnya kadar vitamin K pada ASI dan sterilitas saluran cerna. Sediaan
vitamin K yang ada di Indonesia adalah vitamin K3 (menadione) dan vitamin K1
(phytomenadione). Yang direkomendasikan oleh berbagai negara di dunia adalah vitamin K1.
Jalur ekstrinsik
Proses koagulasi dalam darah in vivo dimulai oleh jalur ekstrinsik yang melibatkan
komponen dalam darah dan pembuluh darah. Komponen utama adalah tissuefactor, suatu protein
membran intrinsik yang beruparangkaian polipeptide tunggal yang diperlukan sebagai kofaktor
faktor VIII dalam jalur intrinsik dan faktor V dalam common pathway. Tissue factor ini akan
disintesis oleh makrofag dan sel endotel bilamana mengalami induksi oleh endotoksin dan
sitokin seperti interleukin dan-1 dan tumor necrosis factor. Komponen plasma utama dari jalur
ekstrinsik adalah faktor VII yang merupakan vitamin K dependen protein (seperti halnya faktor
IX, X, protrombin, dan protein C).
Jalur ekstrinsik akan diaktifasi apabila tissue factor yang berasal dari sel-sel yang
mengalami kerusakan atau stimulasi kontak dengan faktor VII dalam peredaran darah dan akan
membentuk suatu kompleks dengan bantuan ion Ca. kompleks factor VIIatissue factor ini akan
menyebabkan aktifasi faktor X menjadi Xa disamping juga menyebabkan aktifasi faktor IX
menjadi IXa (jalur intrinsik).2