Anda di halaman 1dari 14

1.

Sebuah batu beratnya w dilemparkan vertikal ke atas diudara dari lantai dengan
kecepatan awal v0 . Jika ada gaya konstan f akibat gesekan/hambatan udara selama
melayang dan asumsikan percepatan gravitasi bumi g konstan, maka tentukan :
a). tinggi maksimum yang dicapai (nyatakan dalam : v0, g, f dan w )
b). laju batu saat menyentuh lantai kembali (nyatakan dalam : v0, f dan w)
Teori yang mendasari :

Hukum Newton tentang gerak

GLBB

v= 0

w w

hmax

v0

a. Batu ke atas
Percepatan (perlambatan) :
f w
m
f

a
1 g
w

Tinggi maksimum yang dicapai :

1 2
at
2

h v 0 .t
dim ana,
v
t 0
a
sehingga ,
2

v0
2a
2

hmax

v0
f

1
w

2g

b. Batu ke bawah
Percepatan :
a

w f
g
w

Kecepatan saat menyentuh lantai :


v 2 2ah

2
v
w

0
v 2
g
w

2g w f

2 w f
v 2 v0
w f
v v0

B.

w f
w f

Sebuah sistem terdiri atas dua buah balok massanya masing-masing m dan M
(lihat gambar). Koefisien gesekan antara kedua balok s dan tidak ada gesekan
antara balok M dengan lantai. Tentukan besar gaya F yang harus diberikan pada
balok m supaya tidak turun ke bawah (nyatakan dalam : m, M, g dan s)
Teori yang mendasari :

Hukum Newton tentang gerak


f

M
licin

Tinjau m
Arah mendatar,
Fx m.a x
F N m.a x ............... (1)

Arah vertikal,
Fy 0
m. g f
m. g s . N
N

m.g

................... (2)

Tinjau M
Arah mendatar,
Fx M .a x
N M .a x
ax

N
M

.................... (3)

dari ketiga persamaan di atas didapatkan :


F

m.g m

s M

2. Sebuah kereta dengan massa M dapat bergerak bebas tanpa gesekan di atas sebuah
lintasan lurus. Mula-mula ada N orang masing-masing dengan massa m berdiri diam
di atas kereta yang juga berada pada keadaan diam. Tinjau 2 kasus.
a. Semua orang di atas kereta berlari bersama ke salah satu ujung kereta dengan laju
relatif terhadap kereta vr dan kemudian melompat turun bersama-sama.
Berapakah kecepatan kereta setelah orang-orang ini melompat turun?
b. Sekarang tinjau kasus kedua. Kereta dan semua orang mula mula diam. Dalam
kasus kedua ini, semua orang lari bergantian. Jadi orang pertama lari
meninggalkan kereta dengan laju relatif terhadap kereta vr, kemudian disusul
orang kedua berlari ke ujung yang sama dengan laju relatif terhadap kereta vr.
Demikian seterusnya sampai orang ke-N. Berapakah kecepatan akhir kereta?
c. Pada kasus mana kecepatan akhir kereta lebih tinggi?
Teori yang mendasari :

Hukum kekekalan momentum linear

a. kekekalan momentum linier


0 Mv Nm v vr
Jadi, v

Nm
vr
M Nm

b. tinjau kondisi saat transisi dari n orang ke n-1 orang.


Momentum mula mula:
Pn MVn nmVn
Momentum akhir
Pn 1 MVn 1 n 1 mVn1 m Vn 1 vr
Kekekalan momentum linier

M nm Vn M nm Vn1 mvr
Didapat
Vn 1 Vn

mvr
M nm

Jika 1 lagi melompat turun, didapat


4

Vn 2 Vn

mvr
mvr

M nm M n 1 m

Atau dalam bentuk umum:


s

Vn s Vn
i 1

mvr
M n i 1 m

Pada mulanya n=N, Vn = 0. Kecepatan akhir di dapat saat s=N


N

V0
i 1

c. karena

N
mvr
mvr

M N i 1 m n 1 M nm

M nm M Nm

maka kecepatan pada kasus b lebih besar

n 1

daripada pada kasus a.


3. Sistem massa pegas di bawah terdiri dari suatu
balok dengan massa m dan dua pegas dengan
tali

konstanta pegas k dan 3k. Massa m dapat


berosilasi ke atas dan ke bawah, tetapi
orientasinya dipertahankan mendatar. Kedua
pegas dihubungkan dengan suatu tali tanpa

3k

massa melalui suatu katrol licin. Berapakah


periode osilasi sistem? (nyatakan dalam : m

m
x

dan k)
Teori yang mendasari :

Hukum Hooke

Osilasi

Untuk memudahkan pembahasan, kita akan namakan pegas k sebagai pegas 1 dan
pegas 3k sebagai pegas 2.
Tegangan kedua pegas sama, karena dihubungkan lewat satu tali maka :
kx1 = 3kx2.
Simpangan massa m = x.
5

Dari geometri jelas bahwa,


2x = x1 + x2.
Jadi,
x1

3
1
x , x2 x
2
2

Gaya yang bekerja pada massa m :


2 kx1= 3 kx.
Persamaan gerak sistem:
d 2x
m 2 3kx 0
dt
Diperoleh T 2

m
3k

4. Sebuah cincin dengan massa m

mempunyai suatu titik manikmanik ditempel di pinggiran cincin


itu. Massa manik-manik m juga.
Jari jari cincin adalah R (momen
inersia cincin I mR 2 ). Abaikan
dimensi

manik-manik

(anggap

Keadaan mula mula

seperti massa titik). Cincin dan


manik-manik bergerak bersama. Mula-mula kecepatan sudut mereka adalah 0 dan
manik-manik berada di posisi paling rendah. Berapakah nilai maksimum 0 agar
sistem tidak melompat saat manik-manik berada pada posisi tertinggi?
Anggap lantai kasar, sehingga sistem cincin manik-manik bisa menggelinding tanpa
slip.
Teori yang mendasari :

Kekekalan energi

Hukum Newton tentang gerak

Energi kinetik sistem terdiri dari energi kinetik cincin ditambah energi kinetik manik
manik. Pada saat mula-mula manik manik berada di dasar, sehingga kecepatannya
persis nol.
EK 0

1 2 1 2 1
1
mv0 I 0 m02 R 2 mR 202 mR 202
2
2
2
2

Pada saat manik-manik berada di puncak, energi kinetik cincin diberikan oleh
EK mR 2 2
Energi kinetik manik manik
EK m

1 2
mv
2

Kecepatan manik-manik v = kecepatan manik manik terhadap pusat cincin +


kecepatan pusat cincin
= kecepatan translasi pusat cincin + kecepatan akibat
rotasi cincin
= R + R = 2R.
Energi kinetik manik manik

1
2
m 2 R 2m 2 R 2
2

Energi potensial manik manik = 2mgR.


Kekekalan energi:
mR 202 mR 2 2 2mR 2 2 2mgR
Sederhanakan:
1
2g
2 02
3
3R
Gaya normal yang diberikan oleh lantai diberikan oleh gaya berat dari manik-manik
dan cincin dikurangi dengan gaya sentripegal akibat rotasi manik-manik terhadap
pusat cincin.
N 2mg m 2 R
Syarat supaya lepas dari lantai, N = 0.
Didapatkan :
1
2mg
2mg m02 R
0
3
3
7

Sederhanakan:

02
0

8g
R
8g
R

5. Model untuk pegas bersama.


Suatu pegas memiliki konstanta pegas k dan massa m. Untuk memudahkan
perhitungan, pegas ini bisa dimodelkan dengan sistem yang terdiri atas susunan massa
dan pegas. Untuk pendekatan pertama, anggap system pegas bermassa ini ekuivalen
dengan sistem massa-pegas yang terdiri dari dua massa identik m dan dua pegas
identik yang tak bermassa dengan konstanta k. Jika

kita menambahkan terus jumlah massa dan pegas


dalam model ini maka akan semakin mendekati

pegas sesungguhnya.
Mula-mula

sistem

dibiarkan

pada

keadaan

setimbang. Panjang pegas menjadi L (panjang

k, m

kendurnya L0 ). Jika ujung atas A dipotong,


a. berapa percepatan massa bawah menurut

model ini ?
b. Berapa percepatan massa atas menurut
model ini ?
Asumsikan percepatan gravitasi g tetap.
Teori yang mendasari :

Hukum hooke tentang pegas

Hukum Newton tentang gerak

- Hubungan antara m dan m :


2m ' m

- Hubungan antara k dengan k :


8

F 2F
'
k
k
'
k 2k

Saat mula-mula,
- Pertambahan panjang pegas bawah karena gaya gravitasi,
F

k ' x1

m ' g k ' x1
m' g
k'
m
g
2
2k
1 mg

4 k

x1

- Tegangan pegas bawah,


k ' x1 2k

1 mg
4 k

1
mg
2

- Pertambahan panjang pegas atas,


F

k ' x 2

2m ' g k ' x 2
2m ' g
k'
m
2 g
2
2k
mg

2k

x 2

x 2

- Tegangan pegas atas,


mg
2k
mg

k ' x 2 2k

Saat sambungan dengan langit-langit dipotong (titik A),


-

Tegangan pegas atas = nol

mg
2

Tegangan pegas bawah =

Gaya pada massa bawah :


1. Gaya gravitasi = mg
=

mg
2

(arah ke bawah)
mg
2

2. Gaya dari pegas bawah =

(arah ke atas)

Jadi total gaya pada massa bawah = nol, sehingga massa bawah tidak
dipercepat.
Gaya pada massa atas :
1. Gaya gravitasi = m ' g
=

mg
2

(arah ke bawah)
mg
2

2. Gaya dari pegas bawah =

(arah ke bawah)

Jadi total gaya pada massa atas = mg,


Percepatan massa atas =

mg
m'

= 2g

6.

Perhatikan sistem di bawah ini.


F

L
2
M
1
10

Ada dua balok, masing-masing massanya m dan M. Koefisien gesekan antara balok
M dengan lantai 1 , sedangkan koefisien gesekan antara balok m dengan balok M
adalah 2. Pada balok m diberi gaya mendatar F yang cukup besar sehingga balok
m akan bergerak dipunggung balok M, dan balok M juga bergerak akibat gaya F ini
(asumsi 2 cukup besar). Jika balok m berpindah sejauh L relatif terhadap balok M,
berapa usaha yang dilakukan gaya F ?
Untuk memudahkan hitungan anggap :
M 2m, F mg 5,6mg , 2 0,5, 1 0,1

Teori yang mendasari :

Hukum Newton tentang gerak

GLBB

Usaha

Tinjau balok m,
N2
F

a2

f2
mg
N2 = gaya normal pada m karena M
F y 0
N 2 mg

Fx ma 2
F f 2 ma 2

f2 2 N 2

F 2 mg ma 2

2 mg

F 2 mg
m
a 2 percepatan m relatif terhadap kerangka lab.
a2

11

Tinjau M,
N1
a1

N2

f2

M
f1
mg
N2 = reaksi dari N2
= mg

Fy = 0

N 1 N 2' Mg 0
N 1 N 21 Mg
N1 (m M ) g

Fx = Ma1
f 2 f1 Ma1

f 2 2 mg

2 mg 1 (m M ) g Ma1
m 1 ( m M ) g
a1 2
M

f 1 1 ( m M ) g

Total pergeseran massa M setelah selang waktu t :


1 2
a1t
2
1 2 m 1 ( m M ) 2

gt
2
M

S1

Total pergeseran massa m terhadap kerangka lab setelah selang waktu t :


1
a2t 2
2
1 F 2 mg 2

t
2
m

S2

Selisih jarak :

12

t2
gt 2
( F 2 mg )
2 m 1 ( m M )
2m
2M
m m

gt 2 F

2 2 1 1

2 mg
M
M

S 2 S1

gt 2
2 2 1 1 ,
2

dimana

Setelah t=t0, selisih jarak = L


L = S2 S1
gt 02
2 2 1 1
L
2
gt 02
L

2
2 2 1 1

Untuk waktu t0 ini, massa m telah berpindah sejauh :


1
a 2 t 02
2
1 F 2 mg 2

t0
2
m
gt 2 F

0
2
2 mg

S2

gt 02
2
2
L 2

2 2 1 1

Usaha yang dilakukan oleh gaya F :


WF F .S 2
mg

L 2
2 2 1 1

2 mgL
2 2 1 1
5,712mgL

13

F
m
dan
mg
M

14

Anda mungkin juga menyukai