Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

VARICELLA

VARICELLA NEONATAL

Preseptor:
Dr. Elly Kusmayati, Sp.A
Disusun Oleh:
Anisuddin, S.Ked
BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA ACEH UTARA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2014

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Bayi I

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Umur

: 17 hari

Berat Badan

: 2,5 kg

Suku

: Aceh

Agama

: Islam

Alamat

`: Lhoksukon

Tanggal Masuk

: 14 Agustus 2014

No. MR

: 38.99.84

Identitas Orang tua


Ayah

Ibu

Nama

: Tn. I

Nama

: Ny. C

Umur

: 38 tahun

Umur

: 26 tahun

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Supir

Pekerjaan

: IRT

Agama

: Islam

Agama

: Islam

RIWAYAT PASIEN
Pasien dengan orang tuanya datang ke poli anak RSU cut meutia pada
tanggal 14 agustus 2014 dengan keluhan utama muncul bintik-bintik merah, berair,
dan bernanah di seluruh tubuh sejak umur 10 hari. Keluhan memberat sejak 3-4 hari
sebelum masuk rumah sakit. Bintik-bintik merah tersebut awalnya muncul di pipi lalu
menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu kurang dari 1 hari. Keluhan tambahan
lainnya adalah demam, sesak, batuk dan pasien tidak mau menyusu.

RIWAYAT PASIEN
Orang tua pasien mengatakan sebelum muncul bintik-bintik
tidak ada demam tapi setelah muncul bintik-bintik pasien demam.
Keluhan sesak, batuk, gerak tidak aktif dan tidak mau menyusu
muncul sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Orang tua pasien
mengaku bahwa mereka tidak mengetahui awal muncul sesak, tapi
setelah muncul bunyi seperti sumbat pada napas anaknya orang tua
pasien baru mengetahui anaknya menderita sesak. Keluhan batuk
tidak terlalu sering hanya sesekali, setelah batuk pasien merasakan
sesak.

Keluhan Utama

Riwayat
Penyakit
Sekarang

Bintik-bintik merah, berair dan bernanah


di seluruh tubuh sejak 3-4 hari sebelum
masuk rumah sakit.

Bintik-merah muncul pada umur 10 hari,


memberat 3-4 hari sebelum masuk rumah
sakit
Bintik-bintik merah awalnya muncul di pipi lalu
menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu
kurang dari 1 hari
Keluhan tambahan lainnya adalah demam,
sesak, batuk dan pasien tidak mau menyusu

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada riwayat penyakit dahulu yang diderita
pasien.

Riwayat Kehamilan dan Persalinan


1.Riwayat Antenatal
Ibu pernah melakukan pemeriksaan kehamilan di RSU Cut Meutia
selama 2 kali pada umur kehamilan 2 bulan dan 8 bulan, ibu
tidak pernah mendapat suntikan TT, ibu juga mengaku ada
kontak dengan penderita cacar yang merupakan adik
kandungnya sehingga ibu ikut terkena cacar pada saat 2 hari
sebelum melahirkan.
2.Riwayat Natal
Lahir spontan cukup bulan ditolong oleh bidan desa, berat badan
lahir 2,6 kg, nilai APGAR, panjang badan lahir dan lingkar kepala
lahir ibu lupa.
3.Riwayat Neonatal
Anak lahir langsung menangis dengan gerakan aktif dan warna
seluruh badan kemerahan. Selama periode ini pasien tidak
pernah sakit.

Riwayat Imunisasi
Pasien mendapatkan imunisasi hepatitis B 1 kali dan
polio 1 kali pada umur 0 bulan.

Riwayat Makanan
Pasien mendapatkan ASI sejak lahir sampai
sekarang. Namun, orang tua pasien mengaku telah
memberikan makan pisang saat pasien berumur 10 hari.

Riwayat keluarga
Ibu pasien mengaku ada kontak dengan penderita cacar
yang merupakan adiknya sehingga ibu ikut terkena
cacar pada saat 2 hari sebelum melahirkan. Riwayat
penyakit berat lain seperti penyakit asma, darah tinggi,
kencing manis maupun penyakit keganasan dikeluarga
disangkal.

Riwayat
Psikososial
Anak tinggal serumah dengan ayah, ibu dan anggota
keluarganya sebanyak 9 orang dalam rumah semi
permanen, ventilasinya baik, air minum, mandi, cuci dan
minum sehari-hari berasal dari sumur. Keluarga termasuk
ke dalam golongan sosio-ekonomi rendah.

STATUS GENERALIS
Keadaan umum
Kesadaran

: tampak lemah

:-

Tanda vital
Nadi

: 132 kali/menit, kualitas kuat, reguler

Respirasi

: 62 kali/menit, napas cepat dan dangkal

Suhu

: 38 C

Tekanan darah

: Tidak dievaluasi

Berat Badan : 2,5 kg

Panjang Lengan : 18

cm
Panjang Badan

: 50 cm

Panjang Kaki

: 20 cm
Lingkar Kepala

: 33,5 cm

Kepala-simfisis : 29

Kulit : Kulit berwarna sawo matang, tidak ada sianosis,


ditemukan macula eritema, vesikel dan pustul diseluruh
tubuh.
Kepala/leher
Kepala :Bentuk kepala simetris, lonjong, ubun-ubun
besar terpisah
Rambut

:Rambut berwarna hitam, tebal, distribusi

merata, tidak
Mata

terdapat alopesia.

:Palpebra tidak edema, katarak kongenital (-),

konjungtiva

anemis -/-, sklera tidak ikterik, pupil isokor,

reflek cahaya +/+.


Telinga

:Bentuk normal, simetris, tidak ada sekret,

Leher
:JVP tidak meningkat, pembesaran
KGB leher tidak teraba, massa tidak ada,
ditemukan pergerakan otot
sternokleidomastiodeus
Toraks
Pulmo
Inspeksi
: Bentuk simetris, ditemukan otot
intercostal tertarik
Palpasi
: Pergerakan dinding dada simetris
Perkusi
: Sonor kedua lapang paru
Auskultasi: Suara napas vesikuler, ditemukan
ronki (+) dan wheezing (-)
Cor
S1 dan S2 tunggal, tidak terdapat bising

Abdomen
Inspeksi: Bentuk simetris
Palpasi
: Soepel, distensi (-), ascites (-),
hepar dan lien tidak
teraba (tidak ada
organomegali), tidak ditemukan
massa
Perkusi
:Suara ketuk timpani diseluruh
lapang abdomen
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
Atas : Akral hangat, oedem -/-, sianosis -/Bawah
: Akral hangat, oedem -/-, sianosis
-/-

Genitalia : Jenis kelamin laki-laki.


Pemeriksaan genitalia tidak didapatkan
adanya kelainan
Anus

: Positif, tidak ada kelainan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah rutin

DIAGNOSA
a.
b.

Diagnosa Banding
Varicella
Herpes Zooster Virus
Diagnosa Kerja
Varicella

PENATALAKSANAAN
Rawat incubator (isolasi)
O2 0,5 1 L/i
IVFD Dextrose 5 % NaCl 0,225 % 12 gtt/i
(mikro)
Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam
Inj. Gentamicine 10 mg/12 jam
Inj. Dexamethasone 1,25 mg/12 jam
Oral : Acyclovir tab 2 x 12,5 mg pulvis
2x1
Paracetamol drop 3x0,3 cc
Acyclovir cream 5%
Salisil Talc 2%
Oxytetrasiklin cream
Diet ASI/PASI 20 cc/2 jam

PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan Tzanck berupa gambaran mononucleated
giant cell

PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam

Jumat,

S:

15/08/2014

Rawat incubator (isolasi)

Demam(-),menangis(+),merengek -

O2 0,5 1 L/i

(+),menghisap(+),lemah(+),sesak -

IVFD Dextrose 5 % NaCl 0,225 % 12

(-)

gtt/i (mikro)

O: Nadi (100x/menit), Pernapasan

Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam

(60x/menit), Suhu (37 C), macula -

Inj. Gentamicine 10 mg/12 jam

eritema (+), vesikel (+), pustule

Inj. Dexamethasone 1,25 mg/12 jam

(+), NCH (-), otot bantu

Oral

pernapasan (-)

Acyclovir tab 2 x 12,5 mg pulvis 2x1

A: Varicella + BP

Paracetamol drop 3x0,3 cc

P: Darah rutin

Acyclovir cream 5%

Salisil Talc 2%

Oxytetrasiklin cream

Diet ASI/PASI 20 cc/2 jam

Minggu,

S : Demam

17/08/2014

Rawat incubator (isolasi)

(-),menangis(+),menghisap

O2 0,5 1 L/i

(+),lemah(+),sesak (-)

IVFD Dextrose 5 % NaCl 0,225 % 12

O: Nadi (120x/menit), Pernapasan

gtt/i (mikro)

(60x/menit), Suhu (36,1 C),

Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam

macula eritema (+), vesikel (-),

Inj. Gentamicine 10 mg/12 jam

pustule (-), krusta (+), NCH (-),

Inj. Dexamethasone 1,25 mg/12 jam

otot bantu pernapasan (-)

Oral

A: Varicella + BP

Acyclovir tab 2 x 12,5 mg pulvis 2x1

P: Darah rutin

Paracetamol drop 3x0,3 cc

Acyclovir cream 5%

Salisil Talc 2%

Oxytetrasiklin cream

Diet ASI/PASI 20 cc/2 jam

Senin,

S : Demam

Rawat incubator (isolasi)

18/08/201

(-),menangis(+),menghisap

O2 0,5 1 L/I (aff)

(+),lemah(+),sesak (-)

IVFD Dextrose 5 % NaCl 0,225 % 12

O: Nadi (112 x/menit), Pernapasan

gtt/i (mikro)

(44 x/menit), Suhu (36,5 C),

Inj. Cefotaxime 150mg/12 jam

macula eritema (+), vesikel (-),

Inj. Gentamicine 10 mg/12 jam

pustule (-), krusta (+), NCH (-),

Inj. Dexamethasone 1,25 mg/12 jam

otot bantu pernapasan (-)

Oral

A: Varicella + BP

Acyclovir tab 2 x 12,5 mg pulvis 2x1

P: Darah rutin

Paracetamol drop 3x0,3 cc

Enystin drop 3x0,3 cc

Acyclovir cream 5%

Salisil Talc 2%

Oxytetrasiklin cream

Diet ASI/PASI 20 cc/2 jam

TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN

CHICKENPOX
UMUM; SANGAT MENULAR
USIA < 10 TAHUN >>
SELF LIMITED
BEBERAPA KASUS MANIFESTASI BERAT &
KOMPLIKASI MEMBUTUHKAN PENANGANAN
KHUSUS

Varicella (Cacar air)


Definisi :
Cacar air atau Varisela : penyakit infeksi akut primer
menular, disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), yang
menyerang kulit dan mukosa, dan ditandai dengan adanya
vesikel-vesikel
Etiologi:
-Infeksi:kekebalanyang
Varicella Zoster Virus berlangsunglama;serangan
keduajarangterjadi,biasanya
menjadilaten
Varicella
Zoster Virus
-MenjadiHerpeszoster:15%
dewasadankadangpadaanak
Infeksi
primer

Varisel
a

Infeksi
sekund
er

-Padapasienyangstatusimun
menurun(immunocompromise)
timbulpenyulithinggakematian

Herpes Zoster/
Shingles/
Dampa/ Cacar
Ular

Epidemiologi
MUSIM PERALIHAN PANAS HUJAN ATAU SEBALIKNYA
MENJADI PENYAKIT MUSIMAN: PENULARAN SEORANG PENDERITA
DI POPULASI PADAT, PENYEBARAN DI SATU SEKOLAH
TERUTAMA MENYERANG ANAK-ANAK < 10 TH, TERBANYAK 5-9 TH
SANGAT MENULAR: 75 % ANAK TERJANGKIT SETELAH
PENULARAN.
CARA PENULARAN: SEKRET SALURAN PERNAPASAN, PERCIKAN
LUDAH, KONTAK DENGAN LESI CAIRAN VESIKEL, PUSTULA, DAN
SECARA TRANSPLASENTAL.
MASA INKUBASI 10-21 HARI.
PASIEN MENJADI SANGAT INFEKTIF SEKITAR 24 48 JAM SEBELUM
LESI KULIT TIMBUL SAMPAI LESI MENJADI KRUSTA BIASANYA
SEKITAR 5 HARI

ETIOLOGI

PATOGENESIS
Transmisi :
Droplet, Kontak
langsung

Virus Varicella-Zoster

Saluran nafas dan orofaring


(Replikasi lokal Viremia
PRIMER)

R.E.S

Viremia Sekunder

Seluruh tubuh
(Lesi KHAS pada Kulit)

MANIFESTASI KLINIS
ManifestasiKlinis:stadiumprodromaldanstadiumerupsi.
STADIUM PRODROMAL
- 10-21 HARI DEMAM 1-3 HR, MENGIGIL, NYERI KEPALA, ANOREKSIA DAN MALAISE
STADIUM ERUPSI
- 1-2 HARI KMDN RUAM KULIT DEW DROPS ON ROSE PETALS(WAJAH, LEHER, KEPALA,
BADAN DAN EKSTREMITAS) DISERTAI GATAL
- PENYEBARAN DR PUSAT KE PERIFER. MAKULA, PAPUL, VESIKEL, PUSTUL, DAN KRUSTA
- DALAM 8-12 JAM DIDAPATKAN BERBAGAI BENTUK LESI : POLIMORFI
- VESIKEL : ATAPNYA STRATUM KORNEUM , DASAR LAPISAN YANG LEBIH DALAM
- VESIKEL KHAS, BULAT, DINDING TIPIS, DASAR ERITEMATOUS SPT TETESAN AIR
MATA/EMBUN TEAR DROPS.
- CAIRAN VESIKEL KERUH AKIBAT SEBUKAN SEL RADANG (PMN) PUSTUL KRUSTA
- KRUSTA LEPAS 1-3 MINGGU TERGANTUNG PADA DALAMNYA KELAINAN KULIT.
- LESI KULIT TERBATAS DI JAR EPIDERMIS PENYEMBUHAN 7-10 HARI
- LESI HIPER-HIPO PIGMENTASI MENETAP SAMPAI BEBERAPA BULAN.
- PENYULIT : INFEKSI SEKUNDER DPT TERBENTUK JARINGAN PARUT

Dasar DIAGNOSA

Pemeriksaan
Penunjang

PENATALAKSANAAN

PEMBERIAN ANTIVIRUS DAPAT MENGURANGI LAMA SAKIT, KEPARAHAN DAN


WAKTU PENYEMBUHAN AKAN LEBIH SINGKAT.
PEMBERIAN ANTIVIRUS SEBAIKNYA DALAM JANGKA WAKTU KURANG DARI
48 - 72 JAM SETELAH ERUPSI DIKULIT MUNCUL.
GOLONGAN ANTIVIRUS YANG DAPAT
VALASIKLOVIR DAN FAMASIKLOVIR.

DIBERIKAN

YAITU

ASIKLOVIR,

DOSIS ANTI VIRUS (ORAL) UNTUK PENGOBATAN VARICELLA DAN HERPES


ZOSTER : NEONATUS :
ASIKLOVIR 500 MG / M2 IV SETIAP 8 JAM SELAMA 10 HARI.
ANAK ( 2 -12 TAHUN) :
ASIKLOVIR 4 X 20 MG / KG BB / HARI / ORAL SELAMA 5 HARI.
PUBERTAS DAN DEWASA :
ASIKLOVIR 5 X 800 MG / HARI / ORAL SELAMA 7 HARI.
VALASIKLOVIR 3 X 1 GR / HARI / ORAL SELAMA 7 HARI.
FAMASIKLOVIR 3 X 500 MG / HARI / ORAL SELAMA 7 HARI

Prognosis
PADA ANAK-ANAK SEHAT PROGNOSIS VARISELA LEBIH BAIK
DIBANDINGKAN ORANG DEWASA OLEH KARENA CACAR AIR PADA
DEWASA MEMILIKI RISIKO 25 KALI LIPAT MENDERITA PNEUMONIA
PADA NEONATUS DAN ANAK YANG MENDERITA LEUKEMIA,
IMUNODEFISIENSI,
SERING
MENIMBULKAN
KOMPLIKASI
SEHINGGA ANGKA KEMATIAN MENINGKAT

Prognosis
Pada ibu hamil yang terinfeksi varisela selama kehamilan
dapat terjadi beberapa kemungkinan yaitu bila terjadi pada
awal kehamilan, (kelainan kongenital pada janin) janin yang
terinfeksi pada minggu ke 6-12 tampak mengalami kelainan
paling berat pada perkembangan tungkai. Janin yang
terinfeksi pada minggu ke 16-20 kehamilan dapat mencakup
kelainan mata dan otak. Infeksi varisela pada usia gestasi 20
minggu juga dapat menyebabkan terjadinya infantile zooster.
Bila terjadi pada tri semester akhir kehamilan (pada minggu
ke 37-42), dapat menyebabkan congenital varicella atau
neonatal varicella. Cacar air pada neonatus ini ,terkadang
dapat sangat berat dan menimbulkan kematian.

Pencegahan
PENCEGAHAN: VAKSIN VIRUS VARICELLA YANG
DILEMAHKAN DIBERIKAN DUA KALI INTERVAL PEMAKAIAN
MENURUT REKOMENDASI ACIP

Sekian dan
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai