I.
PENDAHULUAN
Kasus Mal praktek marak sekali terjadi di Indonesia. Mal praktek biasanya dilakukan
oleh dokter , bisa saja salah diagnosa ataupun salah penafsiran jenis penyakit yang
diderita oleh pasien . Sorotan masyarakat yang cukup tajam atas jasa pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan, khususnya dengan terjadinya berbagai kasus
yang menyebabkan ketidakpuasan masyarakat memunculkan isu adanya dugaan
malpraktek medis yang secara tidak langsung dikaji dari aspek hukum dalam
pelayanan kesehatan, karena penyebab dugaan malpraktek belum tentu disebabkan
oleh adanya kesalahan/kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, khususnya
dokter.
Bentuk dan prosedur perlindungan terhadap kasus malpraktek yang ditinjau dari
Undang-Undang Perlindungan Konsumen No.8 tahun 1999. peraturan tersebut
mengatur tentang pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah
melalui lembaga-lembaga yang dibentuk oleh pemerintah yang membidangi
perlindungan konsumen, selain peran serta pemerintah, peran serta masyarakat
sangat perlu dibutuhkan dalam perlindungan konsumen dalam kasus malpraktek
serta penerapan hukum terhadap kasus malpraktek yang meliputi tanggung jawab
hukum dan sanksinya menurut Hukum Perdata, pidana dan administrasi
II.
TEORI
Tenaga Kesehatan
UU No. 23/1992 Pasal 1 butir ke 3
setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
PP No. 32/1996
Tenaga Kesehatan antara lain terdiri dari tenaga medis (dokter dan dokter gigi) dan
tenaga keperawatan (perawat dan bidan).
Indonesia
kesalahan dalam menjalankan praktek yang berkaitan dengan pelanggaran undangundang hukum pidana.
2.
kesalahan dalam menjalankan praktek yang menyalahi atau melanggar atau tidak
memenuhi transaksi atau kontrak terapeutik antara dokter dengan pasien, yaitu
hubungan hukum dokter dengan pasien, dimana dokter bersedia memberikan
pelayanan/perawatan medis kepada pasien, dan pasien bersedia membayar
sejumlah honor kepada dokter tersebut.
3.
Malpraktek etik
Malpraktek Kriminal
a.
abortus provokatus
Ps. 299 KUHP - dengan sengaja menggugurkan kandungan seorang
wanita atau berbuat dengan maksud mencari keuntungan atau sebagai mata
pencaharian atau sebagai dokter, bidan, atau juru obat, dipidana paling lama
4 tahun dan ditambah pidana;
Ps. 347 (1) KUHP - dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati
Ps. 347 (2) KUHP - apabila perbuatan tersebut menyebabkan wanita itu
Ps. 348 (2) KUHP - apabila perbuatan itu menyebabkan wanita itu mati,
Ps. 349 KUHP - apabila seorang dokter, bidan, atau juru obat bersalah
melakukan kejahatan dalam Pasal 347 dan 348, maka pidana dapat ditambah
dan dapat dicabut hak untuk melakukan pekerjaannya;
Tambahan:
b.
c.
bukan istrinya yang dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya, dipidana
paling lama 9 tahun;
pingsan atau tidak berdaya, atau dibawah umur atau membiarkan terjadi,
dipidana paling lama 7 tahun.
d.
Ps. 322 KUHP - dengan sengaja membuka rahasia yang ia wajib menyimpan
oleh karena jabatan atau pekerjaan, dipidana paling lama 9 bulan atau denda
paling banyak Rp. 9.000
e.
menjadi bukti tentang sesuatu hal, dapat dipidana paling lama 6 tahun, dan
Ps. 267 KUHP - pemalsuan surat pembukti resmi (akte otentik), dipidana
dalam kesengsaraan, dapat dipidana paling lama 2 tahun 8 bulan atau denda
paling banyak Rp. 4.000,-; dan
(Ps. 1 ke-
5 KUHAP);
2.
Dalam hukum pidana, beban pembuktian ada pada JPU, sehingga untuk
membuktikan kelalaian tersebut menggunakan alat bukti yang sah:
a.
b.
c.
d.
e.
A.
administratif.
B. Penanganan yang dilakukan oleh JPU dalam kasus malpraktek
medis sama dengan penanganan kasus-kasus lainnya.
penderitaan,serta
menyelamatkan
nyawa
pasien. Pokok
IV. RINGKASAN
V.
REFERENSI
1. http://www.indosiar.com/fokus/korban-meninggal-usai-operasicaesar_80541.html
Diakses pada tanggal 9 desember 2012 pukul 22.31
2. http://betaraubd.blogspot.com/2012/09/penanganan-kasus-malpraktek-medisoleh.html
Diakses pada tanggal 9 desember 2012 pukul 22.31
3. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/07/11/makalah-etika-danhukum-kesehatan-operasi-cesar-menggunakan-silet-476289.html
Diakses pada tanggal 9 desember 2012 pukul 22.31
4. http://situscoplug.blogspot.com/2011/06/pengertian-malpraktek-doktermenurut.html
Diakses pada tanggal 9 desember 2012 pukul 22.31
5. http://mengubahwindowspalsumenjadiasli.blogspot.com/2011/01/makalahmalpraktek.html
Diakses pada tanggal 9 desember 2012 pukul 22.31
6. http://futurerudi.blogspot.com/2010/12/definisi-malpraktek.html
Diakses pada tanggal 9 desember 2012 pukul 22.31