Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Sesuai dengan target kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah
Indonesia akan membangun setidaknya 4.000 km jaringan pipa gas (pipeline). Sebagai
perusahaan yang bergerak pada bidang Engineering Procurement and Construction (EPC),
PT.Wijaya Karya (Persero), Tbk mempunyai peluang yang terbuka lebar. Dalam pengerjaan
pipeline, dibutuhkan banyak bengkokan pipa (bending pipe) untuk mengakomodasi jalur pipa
yang berkelok. Pada proyek Semarang Gas Distribution Pipeline Project terdapat setidaknya 374
buah bending pipe senilai dengan Rp 24,726,526,596.45.
Dari latar belakang tersebut, terdapat peluang untuk dilakukan efisiensi biaya bending
pipe dengan memanfaatkan metode field cold bending. Namun metode field cold bending
mempunyai keterbatas hanya dapat dilakukan pada sudut dan radius tertentu, maka harus
dilakukan optimasi untuk mendapatkan nilai yang optimum.
Setelah dilakukan analisis pada material API 5L X65, metode field cold bending dapat
diterapkan pada sudut 20 dan 30 dengan tegangan yang diderita masih dibawah Ultimate
Tensile Strength sebesar 568.0244 MPa, dengan menderita tegangan sisa sebesar 120.4 MPa.
Sedangkan untuk sudut 45 dan 90 tidak dapat diterapkan metode field cold bending
dikarenakan tegangan yang diderita melebihi Ultimate Tensile Strength yang dapat
mengakibatkan patah pada material.
Dari optimasi yang telah dilakukan, maka biaya bending pipe dapat direduksi sebesar
Rp 7,921,115,577.00- atau sebesar 32.03% dari total keseluruhan biaya bending. Sedangkan
efisiensi waktu yang dapat dicapai dengan penerapan metode field cold bend adalah sebesar 31%
atau 56 hari lebih cepat dibandingkan tidak menerapkan metode field cold bending.
Kata kunci : pipeline, field cold bend.

Anda mungkin juga menyukai