Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN SIPIL
URAIAN UMUM
A.
1.

B.
1.
2.
3.
C.

Pekerjaan yang akan dilaksanakan :


Pekerjaan Sipil
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Tembokan
d. Pekerjaan Beton
e. Pekerjaan Penutup Atap
f. Pekerjaan Pengecatan
g. Pekerjaan Kunci dan Penggantung kaca
h. Pekerjaa Listrik
i. Pekerjaan Lain-lain / Finishing
Untuk pekerjaan tersebut menyediakan :
Tenaga kerja, tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan
Alat-alat bantu seperti Mesin Pengaduk beton, mesin pemadat tanah, alat ukur dan lain-lain
Bahan-bahan bangunan dalam jumlah dan kwalitas yang cukup untuk setiap pekerjaan yang didatangkan kelapangan
tepat pada waktunya.

Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam uraian kerja dan syarat-syarat,gambar,bestek
dan detail.
1
PEKERJAAN PERSIAPAN

- pelaksana konstruksi,tim monitoring dan supervise


pelaksana menunjuk penanggung jawab pelaksana,mandor galian dan pondasi/sloof,mandor dinding dan
kolom/balok,mandor kuda-kuda dan atap/penutup atap,mandor lantai dan plesteran,mandor plafond,dan mandor finshing.
- pertemuan teknis untuk memberdayakan tukang dikumpulkan secara rutin.
- penyusunan jadwal pelaksanaan (disepakati bersama),terutama dalam kaitan prestasi untuk opname dan keperluan
pembayaran
- pembersihan lapangan dalam hal ini telah dianggap bowklaar atau lapangan telah siap untuk dibangun.pematangan telah
dilakukan sebelumnya termasuk jika pondasi masih bisa digunakan.
- penetapan titik referensi lapangan,uitzet dan bownplank,hati-hati as dan siku serta titik nol bangunan (secara sederhana
dapat menggunakan dalil pythagoras).
- dokumentasi posisi 0%
- didalam persiapan ini juga segala kebutuhan dan alat serta gambar-gambar telah siap dilapangan.
- didalam persiapan juga termasuk mempelajari dokumen pelaksanaan,seperti gambar,RKS dan melihat keterlaksanaannya
(constructability)
Pasang Bouwplank
1) Semua bouwplank menggunakan kayu klas II/ terentang disrut rata terpasang waterpass dengan peil 0,00 m.
2) Setiap jarak 2 m papan bouwplank diperkuat dengan kayu serutan 5/7 cm. Pada papan ini harus di cat sumbu-sumbu
dinding dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh iklim.
3) Jumlah papan bouwplank minimal 2,5 m dari garis bangunan terluar untuk mencegah kelongsoran terhadap galian pondasi
4) Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai wajib meminta pemeriksaan dan persetujuan dari pengawas.
2
PEKERJAAN TANAH & URUGAN
1)
2)
3)
4)

Pelaksana harus mematangkan keadaan tanah, membersihkan rumput, kotoran dll, yang perlu dihilangkan sebelum
pekerjaan dimulai.
Pembentukan dan penyelesaian tanah harus mengikuti bentuk-bentuk kemiringan sesuai dengan gambar dan memiliki
kemiringan yang cukup untuk untuk mengalirkan air hujan. Adanya genangan air di atas permukaan tanah tidak
diperkenankan.
Semua pekerjaan galian tanah untuk pondasi harus mencapai tanah keras, bilamana kedalaman tanah keras menurut
ukuran gambar belum diperoleh dilapangan maka penggalian harus terus dilakukan sampai diperoleh tanah keras.
Di dalam lobang tanah galian keras harus diusahakan tidak ada genangan air yang mengganggu kepada pekerjaan
pasangan tembokan.

5)

Pekerjaan urugan tanah harus dilakukan setahap demi setahap setebal maksimal 20 cm terdiri dari tanah yang kering,
bersih dari kotoran dan tiap tahap lapisan harus ditimbris sampai padat disertai dengan penyiraman air secara berangsurangsur, sedangkan permukaan tanah yang akan ditimbun harus bersih pula dari tanaman dan kotoran.
3
PEKERJAAN PASANGAN

Pekerjaan Pondasi
1) Penggalian pondasi setempat dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay out titik as pondasi tersebut dan
ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui redaksi .
2) Dasa pasangan pondasi dipasang batu kosong setebal 20 cm diisi dengan pasir dan bagian bawahnya urugan pasir
setebal 5 cm.
3) Pondasi dibuat dari besi belah dengan memakai adukan beton 1PC : 4 Pasir, ukuran disesuaikan dengan gambar.
4) Material batu kali/batu belah yang dipergunakan harus yang keras dan bermutu baik, tidak cacat dan tidak retak. Batu
kapur, Batu berpenampung bulat atau berpori besar (berongga) dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.
5) Air yang dipergunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia, asam alkali atau bahan organik yang dapat
merusak pondasi
6) Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur dan tanah liat kotoran organik dan bahan yang dapat merusak
pondasi.
Pekerjaan Dinding Plesteran
1)

Yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah :


Pasangan dinding bata bata
Plesteran / Acian Dinding
Plesteran Permukaan Beton
Pasangan bata pada saluran dan segala sesuatu yang nyata termasuk ke dalam pekerjaan ini.
Bahan yang dipakai adalah :

Bata merah bermutu baik, pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan retak, maksimal belah menjadi 2 bagian,
produk lokal dan memenuhi persyaratan PUBBI 70.

Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur, tanah liat, kotoran organik dan bahan yang dapat merusak
pasangan. Untuk itu pasir yang akan dipakai terlebih dahulu diayak lewat lobang ayakan sebesar 10 cm.

Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I. 8 type 1 menurut ASTM dan memenuhi S 400 standard
Portland Cement.
Pasangan dinding bata merah biasa memakai campuran 1 PC : 4 Pasir.
Dinding bata luar/dalam diplester dengan memakai campuran 1 PC : 4Pasir.
Sebelum dinding diplester harus dikamprot dahulu dengan campuran 1 PC : 4 Pasir dengan ketebalan 3 mm untuk
mendapatkan ikatan yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan bidang plesteran stabil
dan kemudian diperhalus dengan acian semen.
Seluruh Pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak-retak harus dibongkar di perbaiki
atas biaya pemborong.

2)

3)
4)
5)
6)

5
PEKERJAAN BETON
1)

2)

3)

Lingkup Pekerjaan :
Yang termasuk pekerjaan beton bertulang adalah kolom, sloof dan ring balk.
Yang termasuk pekerjaan beton tak bertulang adalah pasangan lantai dan neut di bawah kusen setinggi 10 cm.
Cetakan Bekisting :
Cetakan/bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran batas-batas yang
sesuai dengan yang ditunjukkan dengan gambar.
Cetakan/bekisting harus kuat kokoh dan cukup rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan.
Cetakan harus diberikan ikatan-ikatan yang cukup sehingga dapat terjamin kedudukan dan bentuk yang tetap.
Cetakan/bekisting harus terbuat dari bahan yang baik dan tidak mudah meresap air.
Tiang-tiang bekisting dari kayu harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan mudah dapat di stel dengan
baji.
Tiang-tiang bekisting tersebut tidak boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang tidak disokong ke arah
samping
Bambu tidak boleh dipergunakan sebagai tiang untuk bekisting
Tiang-tiang bekisting tersebut dari kayu dolken diameter 15 cm atau balok 12/12 cm dan balok penyangga 6/12
cm pengait 6/12 cm dan menyiku dari kaso 5/7 cm.
Adukan :

4)

5)

Adukan dengan perbandingan 1 PC : 2 Psr : 3 Krkl harus dilaksanakan pada sloof, kolom, ring balk dan segala sesuatu
yang masuk pada pekerjaan beton bertulang.
Pelaksanaan Pekerjaan :

Penyetelan dan pemasangan besi tulang, semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat sehingga tidak
dapat berubah dan bergeser pada waktu adukan di getarkan.

Penyetelan besi tulang harus diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap ukuran yang sudah ditentukan

Hubungan sloof dan pondasi batu kali dan kolom dengan dinding harus dipasang besi angker (stek) setiap jarak
100 cm sesuai dengan gambar.
Pengecoran :

Sebelum pengecoran dilaksanakan bekisting harus di cek terhadap kelurusan baik dari arah vertikal maupun
horizontal.

Sebelum pembuatan beton dimulai, semua alat-alat pengaduk dan pengangkut beton harus sudah bersih.

Sebelum beton di cor, semua ruang-ruang yang akan diisi dengan beton harus dibersihkan dari kotoran-kotoran,
kemudian cetakan-cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton-beton harus
dibasahi dengan air sampai jernih, dan tulangan harus terpasang dengan baik.

Air harus dibuang dari semua ruang-ruang yang akan di cor.

Apabila karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat minimal, misal terlalu encer karena kesalahan
dalam pemberian jumlah air pencampur atau sudah mengeras sebagian atau yang tercampur dengan bahan-bahan
asing, maka ini tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari tempat pelaksanaan.

Pelaksanaan Pengecoran harus dilakukan secara terus menerus tanpa berhenti sampai mencapai siar-siar
pelaksanaan yang telah ditentukan.

Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong dan serang-serang kerikil, dipadatkan adukan beton selama
pengecoran. Pemadatan ini dilakukan menumbuk-numbuk adukan, dengan memukul-mukul cetakan dan memakai
alat penggetar.

Alat penggetar waktu pengecoran dapat digunakan bambu bulat sambil diselingi pengecoran.

Pembongkaran bekisting baru diperbolehkan setelah beton mengalami period pengerasan.

Pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan ini harus dibongkar dan diperbaiki.

Syarat Pemakaian Bahan


1)
Portland Cement :

Portland cement yang dipergunakan adalah jenis cement type I (NI.8PBI 71).

Portland cement Yang dipergunakan harus memenuhi syarat-syarat mutu baik secara kimia maupun fisika.
2)
Air :
Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air tawar yang bersih dan tidak boleh mengandung minyak, asam alkali,
garam-garam, bahan-bahan organic atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan tulangan.
3)
Agregat Halus (Pasir) :

Pasir yang digunakan untuk campuran beton harus memenuhi syarat-syarat :

Agregat harus terdiri dari dari butir-butir yang tajam dan keras dan tidak mudah lapuk karena
pengaruh cuaca.

Agregat harus tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % dari berat kering dan tidak boleh
mengandung bahan organis lainnya.

Pasir laut tidak boleh dipakai agregat halus untuk semua mutu beton.

Agregat Kasar (kerikil/batu pecah)

Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
pecahan batu yang mempunyai ukuran butir lebih dari 5 mm.

Adapun syarat dari agregat kasar ini sbb :

Harus terdiri dari butir yang keras dan tidak berpori, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh
cuaca

Agregat kasar boleh mengandung butir-butir pipih lebih besar dari 20% dari berat agregat
seluruhnya.

Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % dari berat kering.

Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton.

Sesuai dengan kebutuhannya dan penggunaannya, besar butir agregat harus sesuai dengan
ketentuan dalam PBI 1971.
4)

Penulangan :
Untuk penulangan dipakai besi beton berkualitas baik dengan tegangan leleh minimum 2400 kg / cm2
Besi tulangan tidak boleh mengandung lumpur, lemak, karat lepas atau kotoran lainnya yang dapat mengurangi daya
lekat
Penyetelan besi beton di bentuk dengan jarak dan ukuran sesuai gambar

Penyetelan besi beton dibuat sekokoh mungkin sehingga tidak terjadi perubahan pada waktu pengecoran
berlangsung.
Pembesian beton tidak boleh diganti dengan ukuran-ukuran lain sehingga mengakibatkan luas penampang besi
menjadi lebih kecil

5
PEKERJAAN LANTAI DAN PLAFOND
Pekerjaan Lantai Keramik
1)
Mutu Bahan :
Bahan yang dimaksud adalah ubin keramik dengan kualitas terbaik (KW 1).
Ukuran yang dipakai adalah 30 x 30 cm dan 20 x 20 cm.
2)
Pengerjaan :

Wajib mempelajari terlebih dahulu ruang-ruang yang akan dipasang ubin dan mengatur
pemasangan sehingga siar siarnya membentuk corak

Siar-siar diisi dan disiram dengan cairan sement sebagai pengikat

Pengisian siar-siar ini dapat dilakukan setelah pasangan ubin ini cukup kuat (setelah 3 x 24
jam) dan sebelum diisi siar-siarnya

Ketebalan adukan perekat / spesi yang digunakan untuk ubin keramik adalah minimal 0,5 cm

Apabila ubin keramik ini dipasang di atas lantai beton maka permukaan beton diberikan
plesteran untuk meratakan permukaan dan untuk mendapatkan finish seperti yang dimaksud.
Pekerjaan Plafond
Sebelum pemasangan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memberikan contoh/sample bahan penutup plafond dan
harus mendapat persetujuan Konsultan Perancang, Konsultan MK dan Pemberi Tugas.
Penggantung plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh bidang plafond yang rata, datar dan tidak
melengkung, sedang bagian bawah dari rangka penggantung kayu harus diserut rata.
Pemasangan plafond harus rata. Naad-naad yang pecah pada waktu pemasangan harus segera diganti.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama bertanggungjawab atas segala akibat yang mungkin terjadi terhadap :

Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang harus disangga oleh rangka plafond

Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksaan (man-hole)

Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnya alat-alat penggantung, sehingga plafond menjadi bergelombang


karenanya.

Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada plafond luifel di luar bangunan.


6
PEKERJAAN ATAP

A. Atap Besi Profil


Lingkup Pekerjaan
Termasuk di dalam lingkup pekerjaan konstruksi Besi Profil atap ini penyediaan tenaga, bahan material dan peralatan untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi Besi Profil atap.
Bahan.
1.

Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini :


a.

Rangka Atap, Usuk Besi Profil

b.
2.

Seluruh bahan Baja Profil/Siku yang akan digunakan harus di berikan contohnya terlebih dahulu untuk mendapatkan
persetujuan dari Pengawas / Direksi, sebelum boleh didatangkan dilapangan pekerjaan.

Pelaksanaan.
1.

Bentuk dan dimensi kudakuda serta dimensi batang-batang dan besi simpulnya harus dilaksanakan sesuai gambar
rancangan pelaksanaan serta sesuai dengan keadaan bentang kedudukannya di lapangan pekerjaan. Untuk itu Kontraktor
Pelaksana harus membuat "gambar-gambar pelaksanaan" lebih dahulu. Pekerjaan kudakuda besi ini tidak diperkenankan
dilaksanakan sebelum "gambar pelaksanaan" disetujui Direksi. Sistem instalasi maupun sistem konstruksi harus benarbenar diperhatikan.

2.

Pembuatan kuda-kuda besi harus dilaksanakan di tempat yang datar dengan lantai kerja yang keras. Bila dilaksanakan di
luar lapangan pekerjaan, Kontraktor harus meminta ijin secara tertulis kepada Direksi dan menunjukkan bengkel tempat
dikerjakannya konstruksi untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum pekerjaan ini dilaksanakan. Antara sistem
konstruksi, sistem instalasi, dsb harus teratur.

3.

Pemotongan harus dilaksanakan dengan mesin standard. Pelubangan harus menggunakan bor. Tepian yang tajam akibat
pemotongan maupun pemboran harus ditumpulkan dengan gerenda.

4.

Pemasangan kuda-kuda hanya boleh dilaksanakan bila kolom-kolom dan balok beton penumpunya telah berumur paling
sedikit 14 (empat belas) hari dan baut-baut pengikatnya telah terpasang dengan benar. Jika dibutuhkan, bisa melakukan
sewa alat berat.

5.

Pengangkatan kuda-kuda harus dilaksanakan secara hati-hati hingga tidak menimbulkan puntiran-puntiran pada bidang
kudakuda.

6.

Untuk itu sebelum diangkat batang-batang pejepit sebagai klem pengaku bidang kudakuda harus dipasang lebih dahulu
dan tidak boleh dilepas sebelum trek stang dipasang serta konstruksi kudakuda telah benar-benar dalam keadaan diam.
Jika diperlukan bisa memanfaatkan jasa sewa alat berat.

7
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1)
2)
3)
4)
5)

Atap ditutup dengan Bahan Metal kualitas baik.


Untuk seluruh bangunan menggunakan satu produk kepada pelaksana harus memberikan contoh Bahan Metal
tersebut pada Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan, Bahan yang cacat, tidak dibenarkan dipakai.
Sebelum pemasangan Atap dilaksanakan terlebih dahulu di cek terhadap kemiringan, jarak dan kerataan rangka atap,
sehingga diperoleh keadaan yang rata.
Pemasangan Bahan Metal teliti betul rata dan rapih serta lurus, pemasangan yang tidak rata dan berombak diperbaiki.
Untuk pemasangan Penutup atap menggunakan baut.
8
PEKERJAAN KACA

1)
2)
3)
4)

Kecuali ketentuan lain semua kaca yang digunakan adalah kaca bening kwalitas baik sekwalitas asahi dengan tebal
dari 5 mm.
Pemasangan semua kaca harus tepat masuk dalam rangkanya diberi dempul yang sesuai dengan warna cat/plitur
yang akan dipasang dengan lot yang rapih sesuai dengan gambar detail
Pendempulan harus dilakukan dengan sempurna sepanjang nat-natnya sehingga tidak bersuara bila menerima
getaran.
Pada penyerahan pekerjaan semua kaca harus sudah dibersihkan dengan bahan pembersih yang disetujui Direksi.
9
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan kusen
alumunium sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan kusen alumunium, termasuk kaca, engsel, daun pintu & jendela alumunium,
handle pintu, aksesoris jendela dan aksesoris lain yang dibutuhkan atau seperti yang dinyatakan/ ditunjukkan dalam
gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN

2.1. Bahan Kusen Alumunium


Profil Alumunium bermutu baik ex Indal/ setara.
Alloy / Billet : menggunakan bahan asli, tidak terbuat dari bahan-bahan scrap / sisa, standar bahan : 6063
Standard : SII 0692 82
Tebal Anodising : 20 micron (minimal)
Ukuran Profil : minimal 45mm x 100mm
Tebal Profil : minimal 1.2 mm
Finish & warna : ditentukan kemudian
Pemakaian : sesuai gambar
2.2. Aksesoris & Perlengkapannya
Sekrup, hardware & parts menggunakan stainless steel
Angkur-angkur tanam : Baja
2.3. Bahan Sealant
Sealent Setaraf Dow Corning atau G.E sealent yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan fungsinya, untuk structural
glazing, curtain
wall atau fungsi lain .
2.4. Bahan Kaca
Kaca jendela/ pintu :
Produksi Asahimas/ setara.
Jenis float glass.
Warna abu-abu (panasap) atau ditentukan kemudian
Tebal sesuai gambar.
Kaca Cermin :
Produksi Asahimas/ setara.
Jenis float glass
Tebal sesuai gambar.
Warna clear atau silver

10
PEKERJAAN PENGECATAN
1)
2)
3)

Semua dinding sebelah luar/dalam dan langit-langit dilabur dengan cat tembok sekualitas tiga kali sampai rata.
Semua daun-daun pintu / jendela, bouvenlight (jalusi) kusen-kusen dan papan palisir di cat dengan cat kayu berkilat
sekualitas tiga kali sampai rata, sebelum pengecatan dilakukan permukaannya dibersihkan terlebih dahulu, cat dasar,
plamur/dempul harus mempergunakan cat yang berkualitas baik, warna akan ditentukan kemudian.
Rangka atap dan kuda-kuda bila menggunakan bahan kayu di cat dengan residu dengan rata.
11
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1)
2)
3)

Penempatan instalasi listrik aman terhadap sekitarnya, bagian-bagian lain dari bangunan dan instalasi-instalasi lain
sehingga tidak saling membahayakan, mengganggu dan merugikan.
Pelaksanaan pemasangan instalasi listrik memenuhi standar dan ketentuan-ketentuan umum instalasi listrik.
Sebelum instalasi listrik dioperasikan dilakukan pengetesan instalasi terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

PENGKABELAN
Kontraktor harus mensuplai, memasang dan menghubungkan semua kabel seperti diperlukan dalam disain sedemikian
sehingga seluruh system elektris dan instrumentasi akan beroperasi sepenuhnya dalam segala hal. Seluruh tipe kabel, tingkat
voltase dan ukuran-ukuran harus dipasang sesuai dengan spesifikasi ini.
Kontraktor bertanggung jawab untuk mempertahankan spesifikasi kabel seperti diukur pada pengujian kabel dipabrik.
Penyimpanan, penanganan, instalasi dan penyambungan semua jenis kabel harus benar-benar sesuai dengan rekomendasi
vendor
12
BAHAN UNTUK PEKERJAAN
1)

Bahan-bahan yang boleh dipergunakan untuk semua jenis pekerjaan bermutu baik, untuk keperluan itu sebelumnya
Pelaksana Pekerjaan menyampaikan contoh bahan yang akan dipergunakan kepada Direksi, untuk mendapat persetujuan

2)

Bahan-bahan material yang ditolak tidak boleh dipergunakan dan harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan selambatlambatnya 2 (dua) hari.
Apabila ternyata bahan-bahan yang ditolak tersebut dipergunakan maka Pelaksana Pekerjaan diwajibkan
membongkarnya kembali bagian pekerjaan tersebut dan memperbaikinya atas tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
13
PEKERJAAN YANG TIDAK MEMENUHI SYARAT-SYARAT

Untuk pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar, peraturan dan syarat-syarat, maka Direksi pihak Pelaksana
Pekerjaan membongkarnya dalam waktu yang ditetapkan dan memperbaikinya kembali atas tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
14
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1)
2)

Selain persyaratan teknis yang tercantum di atas, diwajibkan pula mengadakan pengurusan-pengurusan antara lain :
Wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan diperbaiki, semua ruangan bersih ( di pel),
halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna disingkirkan dari proyek.
Selama masa pemeliharaan, wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat-cacat yang timbul.

Anda mungkin juga menyukai