Anda di halaman 1dari 102

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN

DIARE PADA ANAK USIA BALITA DI DESA MANGUREJO


KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Rangka Menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

Oleh :
RIRIN WIJAYANTI
NIM. 2011.1436

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

LEMBAR PERSETUJUAN

Penelitian dengan Judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan


Diare pada Anak Usia Balita di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali telah diperiksa dan disetujui untuk
diujikan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Program DIII Keperawatan STIKES PKU
Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :
RIRIN WIJAYANTI
NIM. 2011.1436

Pada:
Hari

: Kamis

Tanggal

: 26 Juni 2014

Mengetahui,

ii

LEMBAR PENGESAHAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN
DIARE PADA ANAK USIA BALITA DI DESA MANGUREJO
KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

Disusun Oleh :
RIRIN WIJAYANTI
NIM. 2011.1436

Penelitian ini telah diseminarkan dan diujikan


Pada tanggal : 30 Juni 2014

Susunan Tim Penguji :

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul :
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN
DIARE PADA ANAK USIA BALITA DI DESA MANGUREJO
KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
Dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Program
Diploma III Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Tugas akhir ini
merupakan Karya Tulis Ilmiah saya sendiri (ASLI) dan dalam tugas akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademis di suatu Institusi Pendidikan juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah dipublikasikan dan ditulis oleh orang lain di Perguruan Tinggi atau Instansi
manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana
mestinya.

Surakarta,

Juni 2014

RIRIN WIJAYANTI
NIM. 2011.1436

iv

MOTTO

Maju selangkah maka kesuksesan akan bersamamu, daripada berdiam diri hanya
menunggu dan menyia-nyiakanwaktu.
(Penulis)
Orang yang takut gagal adalah orang yang tidak menginginkan kesuksesan.
(Penulis)
Informasi bukanlah pengetahuan.
Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.
(Albert Einstein)
Jika anda bisa menetapkan dan menggapai tujuan harianmu, yakinlah bahwa anda
juga bisa menetapkan dan menggapai tujuan besarmu.
(KahlilGhibran)
Segala yang terjadi adalah pengalaman berarti. Jangan sesali, tapi ingatlah pelajaran
yang diberi, terutama untuk hal yang telah melukai hati.
(nn)
Beranilah untuk bermimpi, dan beranikan dirimu untuk mewujudkan semua
impianmu. Karena impian tidak akan tercapai tanpa keberanian.
(nn)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap rasa syukur dan penuh


cinta atas kehadirat Illahirobbi, penulis
persembahkan karya tulis ini pada :
1. Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan, kelancaran dalam menempuh
studi ini hingga selesai
2. Bapakku Parimin dan ibuku Sunarsi
yang telah memberikan doa dan
semangat serta memberikan motivasi
baik materil maupun spiritual sehingga
studi dapat selesai dengan lancar.
3. Adikku Reza yang tersayang
4. Seseorang yang aku sayangi yang telah
memberikan
support
dalam
menyelesaikan tugas akhir ini
5. Ibu Sugihartiningsih, A.M, Kes dan Ibu
Ganik Sakitri S.Kep.Ns Yang telah
membimbing dalam penyelesaian tugas
akhir.
6. Untuk teman-temanku Oki, Rahma yang
memberikan semangat untuk terus
melangkah menyelesaikan tugas KTI.
7. Teman-teman
Stikes
Pku
Muhammadiyah Surakarta angkatan
2011 semuanya, trimakasih untuk
semua
bantuan,
support,
dan
dukungannya selama ini.

vi

KATA PENGANTAR

Dengan segala puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta memberi kekuatan,
ketabahan, kemudahan dalam berfikir untuk menyelesaikan penelitian ini. Penelitian
ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir
program pendidikan D III Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini mengambil judul Gambaran Tingkat
Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Diare Pada Anak Usia Balitadi Desa
Mangurejo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali .
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
mengalami banyak kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, arahan, dorongan
serta bimbingan dari berbagai pihak, maka kesulitan maupun hambatan tersebut
dapat teratasi. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Weni Hastuti, S.Kep.,M.Kes, selaku Ketua STIKES PKU Muhammadiyah
Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh
pendidikan DIII Keperawatan.
2. Sri Mintarsih, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Puket I STIKES PKU Muhammadiyah
Surakarta selama proses penyusunan proposal karya tulis ilmiah, beserta stafstafnya yang telah memberikan rekomendasi bagi penulis untuk melakukan
penelitian.

vii

3. Cemy Nur Fitria, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua Prodi

DIII Keperawatan

STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.


4. Sugihartiningsih, A.,M.Kes, selaku dosen pembimbing I, dengan sabar dan
bijaksana membantu dan menyumbangkan ide-idenya dalam mengoreksi,
merevisi, serta melengkapi dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Ganik Sakitri, S.Kep.Ns., selaku dosen pembimbing II, dengan sabar dan
bijaksana membantu dan menyumbangkan ide-idenya dalam mengoreksi dan
merevisi serta melengkapi dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Bapak dan Ibuku tercinta yang senantiasa membimbing dan mendoakan
keberhasilanku dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Teman-teman Stikes PKU yang telah memberikan support, motivasi dan masukan
dalam penyusunan Proposal Karya Tulis ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan
waktu yang dimiliki, masih banyak kekurangan dalam penulisan penelitian ini. Untuk
itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.
Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait,
kalangan akademis dan masyarakat yang berminat terhadap ilmu keperawatan.

Surakarta,

Juni 2014

Penulis

viii

ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN


DIARE PADA ANAK USIA BALITA DI DESA MANGUREJO
KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
Ririn Wijayanti1, Ganik Sakitri2, Sugihartiningsih3
Latar Belakang: Diare adalah suatu infeksi usus yang menyebabkan keadaan feses
encer dan atau berair, dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari dalam 24 jam, dan
kadang disertai muntah. Muntah dapat berlangsung singkat, namun diare bisa
berlanjut sampai sepuluh hari. Data terakhir yang diperoleh, anak yang berusia balita
tersebut ditemukan prevelensi diare sebanyak 48,1%. Fakta menunjukkan bahwa ada
permasalahan mendasar pada perawatan diare pada anak yang mestinya dapat
ditangani oleh keluarga untuk mencegah jatuh pada kondisi dehidrasi dan akhirnya
dibawa ke rumah sakit/bidan yang memerlukan biaya yang tinggi, namun data
menunjukkan angka masuk rumah sakit cukup tinggi.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan
diare pada anak usia balita di desa Mangurejo Kecamatan Nogosari Kabupaten
Boyolali.
Metode Penelitian: Menggunakan metode fenomenologi yang bersifat survey
deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu di Desa Mangurejo
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali dengan tehnik total sampling sebanyak 68
orang pada ibu-ibu di Mangurejo. Instrumen ini menggunakan kuesioner dalam
bentuk check list. Data diolah menggunakan Metode pengolahan data dengan analisis
univariat (analisis deskriptif) dengan distribusi frekuensi.
Hasil: Menunjukkan bahwa 67,6% responden memiliki pengetahuan sedang,
selebihnya responden memiliki pengetahuan baik 22,1%, dan responden yang
memiliki pengetahuan buruk 10,3%.
Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada anak usia balita
di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali adalah Sedang.
Kata Kunci : Pengetahuan, Perawatan Diare.
1.
2.
3.

Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta


Dosen Pembimbing Program Studi DIII Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
Dosen Pembimbing Program Studi DIII Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta

ix

ABSTRACT

OVERVIEW OF KNOWLEDGE ABOUT THE TREATMENT


OF DIARRHEA IN CHILDREN AGE CHILDREN
IN THE VILLAGE MANGUREJO
NOGOSARI BOYOLALI
Ririn Wijayanti1,Ganik Sakitri2, Sugihartiningsih3
Background: Diarrhea is an intestinal infection that causes a stase of aqueous and or
watery stool, with a frequency of more than 3 times per day within 24 hours,
sometimes accompanied by vomiting. Vomiting may be brief, but diarrhea may
continue for up to ten days. Recent data obtained, children aged under five were
found 48,1 % prevalence of diarrhea. Facts show that there are fundamental
problems in the treatment of diarrhea in children that should be handled by the
family to prevent falls in dehydration and eventually taken to the hospital / midwife
who require high cost, but the data shows hospital admission rate is still quite high.
Objective: For overview of knowledge about the treatment of diarrhea in children
age children in the village Mangurejo Nogosari Boyolali.
Method: Using the phenomenological method is a descriptive survey. Population in
this study were mothers in rural districts mangurejo nogosari boyolali districts with a
total sampling technique as many as 68 people on mothers in mangurejo. This
instrument uses a questionnaire in the form of a check list. Data were processed
using the method of data processing by univariate analysis (descriptive analysis) with
a frequency distribution.
Result: Showed that 67,6% of respondents have a moderate knowledge, the rest of
the respondents who have a poor knowledge of 10.3%.
Conclusion: Mother's level of knowledge about the treatment of diarrhea in children
aged under five in rural districts mangurejo nogosari boyolali district is being.
Keywords : Knowledge, Treatment Of Diarrhea
1

Student Nursing Program of DIII STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta


Nursing Lecturer Program of DIII STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
3
Mentor II Nursing Program of DIII STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta
2

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................

iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN..................................................................

iv

MOTTO .................................................................................................................

PERSEMBAHAN ..................................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ...........................................................................................

vii

ABSTRAK .............................................................................................................

ix

ABSTRACT ...........................................................................................................

DAFTAR ISI ..........................................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................

xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................

xvi

BAB I

PENDAHULUAN ..................................................................................

A. Latar Belakang ..................................................................................

B. Rumusan Masalah .............................................................................

C. Tujuan Penelitian .............................................................................

D. Manfaat Penelitian ............................................................................

E. Keaslian Penelitian ...........................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................

A. Tinjauan Teori ...................................................................................

1. Pengetahuan (Knowledge)...........................................................

a. Pengertian..............................................................................

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ..................

c. Tingkatan pengetahuan .........................................................

10

d. Cara memperoleh ilmu pengetahuan .....................................

13

e. Proses perilaku TAHU.......................................................

15

f. Pengukuran pengetahuan ......................................................

16

g. Dasar-dasar pengetahuan .....................................................

16

h. Sumber pengetahuan .............................................................

17

xi

i. Kriteria tingkat pengetahuan .................................................

17

2. Diare ...........................................................................................

17

a. Pengertian..............................................................................

17

b. Etiologi .................................................................................

18

c. Patofisiologi .........................................................................

20

d. Patogenesis ............................................................................

21

e. Manifestasi klinis ..................................................................

22

f. Macam-macam diare .............................................................

22

g. Klasifikasi .............................................................................

23

h. Pemeriksaan penunjang.........................................................

24

i.

Penatalaksanaan diare ...........................................................

25

j.

Perawatan diare .....................................................................

28

k. Pencegahan diare...................................................................

29

3. Balita ...........................................................................................

29

a. Definisi ..................................................................................

29

b. Pertumbuhan ........................................................................

30

c. Tahap-tahap tumbuh kembang ..............................................

30

d. Ciri-ciri pertumbuhan ............................................................

31

e. Perkembangan (development) ...............................................

31

f. Cara menilai perkembangan ..................................................

32

g. Perkembangan balita (1-5 tahun) ..........................................

33

h. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang......................

34

B. Kerangka Teori..................................................................................

34

C. Kerangka Konsep...............................................................................

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................

36

A. Desain Penelitian ...............................................................................

36

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................

36

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling...........................................

37

D. Variabel Penelitian ............................................................................

38

E. Definisi Operasional..........................................................................

38

F. Instrumen Penelitian..........................................................................

39

G. Metode Pengumpulan Data dan Analisa Data ..................................

39

H. Jalannya Penelitian ............................................................................

42

xii

I. Etika Penelitian .................................................................................

43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................

44

A. Profil Lokasi Penelitian .....................................................................

44

1. Gambaran Umum Demografi Lokasi Penelitian Mangurejo Guli


Nogosari Boyolali .......................................................................

44

B. Hasil Penelitian..................................................................................

45

1. Karakteristik Responden .............................................................

45

2. Deskripsi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia


Balita............................................................................................

49

3. Deskripsi Pengetahuan Tentang Perawatan Diare pada Anak Usia


Balita Berdasarkan Karakteristik ................................................

50

C. Pembahasan................................................................................... ....

50

1. Karakteristik Ibu di Mangurejo Guli Nogosari Boyolali ............

52

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Diare pada Anak


Usia Balita di Mangurejo Nogosari Boyolali ..............................

56

3. Deskripsi Pengetahuan Tentang Perawatan Diare pada Anak Usia

BAB V

Balita Berdasarkan Karakteristik ................................................

58

D. Keterbatsan Penelitian .......................................................................

60

PENUTUP ..............................................................................................

61

A. Simpulan...........................................................................................

61

B. Saran .................................................................................................

61

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ...............................................................................

34

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...........................................................................

35

Gambar 4.1. Diagram Pembagian Responden Berdasarkan Umur .....................

46

Gambar 4.2. Diagram Pembagian Responden Berdasarkan Pendidikan .............

47

Gambar 4.3. Diagram Pembagian Responden Berdasarkan Pekerjaan ...............

48

Gambar 4.4. Diagram Pembagian Responden Berdasarkan JumlahAnak ..........

49

Gambar 4.5. Diagram Pembagian Responden Berdasarkan Pengetahuan


Tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita ..........................

xiv

50

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Derajat Dehidrasi Penderita Diare......................................................

27

Tabel 2.2 Jumlah oralit yang diberikan untuk diare tanpa dehidrasi..................

28

Tabel 2.3 Jumlah oralit yang diberikanuntuk diare dehidrasi sedang ................

28

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...........................................................................

38

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner.............................................................................

39

Tabel 4.1. Sarana Kesehatan ...............................................................................

44

Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur ..........................................

45

Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan .................................

46

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan....................................

47

Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak ..............................

48

Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Perawatan


Diare pada Anak Usia Balita ..............................................................

49

Tabel 4.7. Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia
Balita berdasarkan Umur ....................................................................

50

Tabel 4.8. Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia
Balita Berdasarkan Pendidikan ..........................................................

51

Tabel 4.9. Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia
Balita Berdasarkan Pekerjaan.............................................................

51

Tabel 4.10. Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia
Balita berdasarkan Jumlah Anak ........................................................

xv

52

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Jadwal Penelitian

Lampiran 2

Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 3

Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 4

Instrumen Penelitian

Lampiran 5

Data Penelitian

Lampiran 6

Analisa Data Penelitian

Lampiran 7

Surat Ijin Penelitian

Lampiran 8

Surat Keterangan Penyelesaian Penelitian

Lampiran 9

Lembar Konsultasi

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Diare adalah suatu infeksi usus yang menyebabkan keadaan feses encer
dan atau berair, dengan frekuensi lebih dari 3 kali per hari dalam 24 jam, dan
kadang disertai muntah. Muntah dapat berlangsung singkat, namun diare bisa
berlanjut sampai sepuluh hari (Sutanto, 2011).
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada
bayi dan lebih dari 3 kali pada anak ; konsistensi feses encer, dapat berwarna
hijau atau dapat pula bercampur lendir darah atau lendir saja (Ngastiyah, 2005).
Diare akut berlangsung kurang dari 2 minggu dan diare kronik
berlangsung lebih dari 2 minggu yang disebabkan oleh makanan tercemar, virus
dan bakteri lainnya (Nurarif dan Kusuma, 2005). Diare akut merupakan masalah
umum yang terjadi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat keluhan diare
menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien di ruang praktik dokter,
sedangkan di indonesia kasus diare akut karena infeksi terdapat pada peringkat
pertama sampai dengan keempat dari pasien yang datang berobat ke rumah sakit
(Hendarwanto, 2013).
Di negara maju diperkirakan jumlah insiden 0,5-2 episode per tahun,
sedangkan di negara berkembang lebih dari itu. Sebagai contoh, USA dengan
penduduk sekitar 200 juta diperkirakan 99 juta episode diare akut pada dewasa
terjadi setiap tahunnya. Badan kesehatan dunia, World Health Organization,

memperkirakan ada sekitar empat milyar kasus diare akut setiap tahun dengan
mortalitas 3-4 juta per tahun. Berdasarkan data di atas, kasus diare bukanlah
kasus yang ringan, melainkan memerlukan perhatian yang serius. Apabila angka
itu diterapkan di Indonesia, setiap tahun sekitar 100 juta episode diare pada
orang dewasa per tahun.
Berdasarkan informasi dari Tribunnews.com pada 20 September 2011,
diperoleh informasi bahwa berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, jumlah
pasien yang berobat ke rumah sakit karena diare hingga September 2011 sudah
mencapai 8.743 orang, sedangkan yang berobat ke puskesmas karena diare
sudah mencapai 101.327 orang.
Data dari Dinas Kesehatan di Jawa Tengah mengalami peningkatan sejak
tahun 2008 sampai dengan 2010, meskipun masih di bawah yang diharapkan
(100%) yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan belum maksimalnya penemuan
penderita diare baik oleh kader, puskesmas, rumah sakit swasta maupun
pemerintah. Jumlah kasus diare pada balita setiap tahunnya rata-rata di atas 40%
dari jumlah cakupan penemuan penderita diare yaitu pada tahun 2007 sebesar
40,6% dan tahun 2008 sebesar 48,1% (Umiati, 2010). Berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali pada tahun 2007 jumlah penderita diare
sebanyak 16.489 kasus, untuk diare pada balita sebesar 4.259 kasus.
Data dari Puskesmas Nogosari merupakan salah satu wilayah yang
jumlah penderita diarenya mengalami peningkatan dari tahun 2011-2013 yaitu
sebanyak 259 orang menjadi 401 orang. Berdasarkan data dari Puskesmas
Nogosari, jumlah penderita pada balita di Kecamatan Nogosari tahun 2011

sebanyak 70 balita, tahun 2012 sebanyak 56, tahun 2013 sebanyak 151 balita.
Komplikasi yang sulit ditangani yaitu pasien dengan keadaan kejang, puskesmas
tidak bisa menangani pasien dalam keadaan kejang, jika pasien di obati selama 3
hari tidak ada perubahan pasien biasanya langsung di rujuk ke Rumah Sakit
Yarsis Surakarta. Dari ke 151 pasien hanya 10% yang sulit dilakukan
pengobatan seperti pada diare biasa. Kasus penyakit yang terjadi pada balita
biasanya yang ada di puskesmas Nogosari rata-rata adalah diare biasa atau diare
dengan keadaan ringan.
Diare memang tidak dapat disepelekan, terutama pada anak-anak.
Dengan mengetahui penyebab diare, maka seseorang dapat terhindar dari
penyakit ini, misalnya rajin menjaga kebersihan, sering mencuci tangan ternyata
dapat mengurangi kejadian diare. Pemahaman tentang obat-obatan diare, seperti
oralit, larutan gula garam, dan obat-obatan bebas terbatas untuk mengatasi diare
menjadi kunci untuk mengurangi risiko dehidrasi akibat penyakit ini.
Pada saat dilakukan wawancara dari 20 ibu yang mempunyai anak balita
di desa Mangurejo Nogosari Boyolali ternyata dari ke 14 ibu, pertolongan
pertama saat diare langsung diperiksakan ke dokter (Bidan/dibelikan obat di
apotik) dan 6 ibu lainnya diobati dengan oralit, kemudian diperiksakan ke dokter
atau tenaga medis. Ibu menunggu 3 hari atau lebih apabila tidak kunjung reda
diarenya. Sedangkan untuk kebersihan, ke 20 ibu menyatakan sudah menjaga
kebersihan dengan memasak air dahulu sebelum minum, mengajari mencuci
tangan sebelum makan, rumah juga dibersihkan setiap hari.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian tentang Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Perawatan Diare Pada Anak Usia Balita di Mangurejo Nogosari Boyolali.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut Bagaimanakah Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Perawatan Diare Pada Anak Balita di Desa Mangurejo Nogosari Boyolali? .

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada anak usia balita di Desa
Mangurejo Kecatamatan Nogosari Kabupaten Boyolali .
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik ibu di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan yang harus
dilakukan jika anak diare.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian bagi masyarakat yaitu untuk memberikan
gambaran perawatan diare pada balita.

2. Bagi Peneliti
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan
diare pada anak balita di desa Mangurejo Kecatamatan Nogosari Kabupaten
Boyolali.
3. Bagi Pihak Institusi Pendidikan
Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai
perawatan diare yang terjadi pada balita.
4. Bagi Peneliti Lainnya
Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang
lengkap di tempat lain.

E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini sebelumnya belum diteliti, namun ada beberapa peneliti
yang mendukung antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Admin Ningsih Jaya (2011) yang berjudul
Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Penanganan Diare Pada Balita
di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Jenis Penelitian ini adalah jenis survey
dengan metode deskriptif bermaksud mendapatkan gambaran pengetahuan
orang tua tentang penanganan diare pada balita. Instrumen pengumpulan
data dengan menggunakan kuesioner yang dilaksanakan di RSUD Syekh
Yusuf Gowa dari tanggal 10 sampai 30 Agustus 2011 dengan jumlah sampel
30 dan menggunakan teknik pengambilan sampel secara Total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan orang tua tentang diare pada

balita berada dalam kategori kurang (53%) dan sebagian berada dalam
kategori baik (47%). Aspek yang paling kurang diketahui oleh orang tua
adalah penanganan (83%) dan perawatan/pertolongan anak diare (77%).
Perlunya mengadakan penyuluhan secara berkala dengan dilaksanakan
secara intensif kepada orang tua khususnya ibu, sehingga angka morbiditas
dan mortalitas dapat menurun.
Persamaan dengan penelitian ini adalah metode penelitiannya, yaitu
sama menggunakan metode deskriptif dan mengamati tentang penanganan
diare pada balita. Tehnik sampling ini sama menggunakan pengambilan
total sampling. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabelnya, variabel
ini fokus pada pengetahuan ibu tentang merawat diare. Perbedaan lainnya
yaitu tempat penelitian dan waktu serta responden penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rudi Hartono (2007) yang berjudul
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Diare dengan
Praktik Penanganan Diare Pada Balita di Desa Sawojajar Wanasari Brebes.
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross
sectional. Subjek penelitian terdiri dari 72 ibu balita, teknik sampling
dilakukan dengan Simple Random Sampling. Data diperoleh dari hasil
wawancara dengan menggunakan kuisioner tertutup terhadap 72 responden.
Analisis data dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Uji
statistik

dilakukan

dengan

Chi

Square.

Hasil

analisis

univariat

memperlihatkan bahwa persentase responden yang memiliki pengetahuan


baik ada 54,2%, sikap baik ada 69,4% dan praktik penanganan yang tepat

ada 83,3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada kaitan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan ibu (p=0,004) dan sikap ibu (p=0,0001) dengan
praktik penanganan diare. Penyebarluasan informasi tentang penyakit diare
dengan KIE kelompok maupun perorangan perlu terus dilakukan untuk
menekan angka kejadian diare.
Persamaan dengan penelitian ini yaitu variabelnya, variabel ini fokus
pada pengetahuan ibu tentang merawat diare. Tehnik sampling ini
menggunakan pengambilan total sampling. Analisis data ini hanya
menggunakan analisis univariat. Perbedaan dengan penelitian ini adalah
metode penelitiannya, yaitu menggunakan metode deskriptif. Perbedaan
lainnya yaitu tempat penelitian dan waktu serta responden penelitian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan (Knowledge)
a. PengertianPengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan what apa air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya. Sedangkan ilmu (science) bukan sekedar menjawab what,
melainkan akan menjawab pertanyaan why dan how, misalnya
mengapa air mendidih bila dipanaskan, mengapa bumi berputar, mengapa
manusia bernafas, dan sebagainya. Pengetahuan hanya dapat menjawab
pertanyaan sesuatu itu. Perlu dibedakan di sini antara pengetahuan dan
keyakinan, walaupun keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat
(Notoatmodjo, 2010).
Ilmu pengetahuan dan akhlak merupakan kelebihan manusia
dibanding dengan makhluk lain ciptaan allah. Dengan pengetahuan
(Knowledge) maka manusia tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Suyanto, 2011).

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


Menurut (Wawan danDewi, 2011), terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan, antara lain :
1) Faktor internal
a) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita
tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi
kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal
yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup.
b) Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama
untuk

menunjang

kehidupannya

dan

kehidupan

keluarga.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak


merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan
banyak tantangan. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan keluarga.
c) Umur
Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam

10

berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang


yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi
kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan
kematangan jiwa.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar
manusia

dan

pengaruhnya

yang

dapat

mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.


b) Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.
c. Tingkatan Pengetahuan
Menurut (Notoadmodjo, 2007) tingkatan pengetahuan dibagi
menjadi 6, yaitu:
1) Tahu (know)
Tahu hanya diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalnya : tahu
bahwa buah jeruk mengandung vitamin C, jamban adalah tempat
membuang air besar, penyakit demam berdarah ditularkan oleh
gigitan nyamuk Aedes Agepti, dan sebagainya. Untuk mengetahui
atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan
pertanyaan-pertanyaan misalnya : apa tanda-tanda anak kurang gizi,

11

apa penyebab penyakit TBC, bagaimana cara melakukan PSN


(pemberantasan sarangnyamuk), dansebagainya.
2) Memahami (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus
dapat mengintepretasikan secara benar tentang objek yang diketahui
tersebut. Misalnya orang yang memahami cara pemberantasan
penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar menyebutkan 3M
(mengubur, menutup, dan menguras), tetapi harus dapat menjelaskan
mengapa harup menutup, menguras, dan sebagainya, tempat-tempat
penampungan air tersebut.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan orang yang telah memahami onjek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang
diketahui tersebut pada situasi yang lain. Misalnya seseorang yang
telah paham tentang proses perencanaan, ia harus dapat membuat
perencanaan program kesehatan ditempat ia bekerja atau dimana saja,
orangyang telah paham metodologi penelitian, ia akan mudah
membuat proposal penelitian dimana saja, dan seterusnya.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponenkomponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

12

diketahui.Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai


pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram
(bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.Misalnya dapat
membedakan antara nyamuk Aedes Agepty dengan nyamuk biasa,
dapat membuat diiagram (flow chart) siklus hidup cacing kremi, dan
sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari
komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang telah ada.Misalnya dapat membuat atau
meringkas dengan kata-kata atau kalimat sendiri tentang hal-hal yang
telah dibaca atau didengar, dan dapat membuat kesimpulan tentang
artikel yang telah dibaca.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan

justifikasi

atau

peralihan

terhadap

suatu

objek

tertentu.Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria


yang ditentukan sendiri atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Misalnya seorang ibu dapat menilai atau menentukan

13

seorang anak menderita malnutrisi atau tidak, seseorang dapat menilai


manfaat ikut keluarga berencana bagikeluarga, dansebagainya.
d.

Cara Memperoleh Ilmu Pengetahuan


Menurut

(Saryono,

2011)

terdapat

beberapa

cara

dalam

memperoleh ilmu pengetahuan, antara lain :


1) Cara tradisional / non-ilmiah
a) Coba-coba (Trial and error)
Coba-coba atau Trial and error dapat dipakai pada topik
tertentu akibat terbatasnya penjelasan ilmu yang mendukung,
dan lebih sering diterapkan pada benda mati, seperti percobaan
laboratorium maupun rangkaian elektronik. Trial and eror sangat
tidak dianjurkan pada penelitian terhadap manusia karena
mempunyai sifat ketidakpastian atau kira-kira.
b) Spekulasi
c) Autoritas / tradisi / kekuasaan
Seseorang yang mempunyai kedudukan yang tinggi
seperti raja maupun seorang ahli dengan otoritas dan
kekuasaannya dapat menciptakan ilmu pengetahuan yang akan
diakui kebenarannya tanpa pembuktian.
d) Pengalaman Pribadi
Peristiwa yang dialami individu dalam kehidupannya
sebagai bentuk pengalaman yang pernah ditempuh juga dapat

14

diperoleh dan dianggap sebagai ilmu pengetahuan baru bagi


yang belum pernah mengalaminya.
e) Melalui jalan pikiran (penalaran)
Melalui penalaran dari beberapa hal yang kecil dapat
digunakan untuk mengambil kesimpulan terhadap hal yang besar
akan mengalami masalah/sifat yang sama, atau sebaliknya dari
topik yang besar dapat dirumuskan sifat yang sama terhadap
sesuatu yang kecil.
f)

Induksi
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa
induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pertanyaan-pertanyaan khusus ke pertanyaan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan
kesimpulan

tersebut

berdasarkan

pengalaman-pengalaman

empiris yang ditangkap oleh indra.


g) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaanpertanyaan umum ke khusus. Aristoteles (384-322 SM)
mengembangkan cara berfikir deduksi ini ke dalam suatu cara
yang disebut silogisme. Silogisme ini merupakan suatu bentuk
deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai
kesimpulan yang lebih baik.

15

2) Cara modern/ilmiah
Pada perkembangan selanjutnya, ilmu pengetahuan
diperoleh dengan metode penelitian melalui suatu penelitian,
sehingga mendekati kebenaran yang dapat dipertanggung
jawabkan. Metode penelitian ilmiah dirancang secara khusus dan
universal, sehingga dapat dilakukan oleh siapapun dan dengan
hasil yang sama. Metode ini terpercaya dan diakui kebenarannya.
e. Proses Perilaku TAHU
Menurut (Wawan dan Dewi, 2011) perilaku adalah semua kegiatan
atau aktifitas manusia baik yang dapat diamati langsung dari maupun
tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sebelum mengadopsi perilaku baru di
dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1) Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)
2) Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian
dan tertarik pada stimulus
3) Evaluation(menimbang-nimbang) individu akan mempertimbangkan
baik buruknya tindakan terhadap stimulus tersebutbagi dirinya.
4) Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru
5) Adaption, dan sikapnya terhadap stimulus

16

f. Pengukuran Pengetahuan
Pengetahuan dapat diukur melalui wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi atau objek yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita capai
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan pengetahuan
(Wawan dan Dewi, 2011).
1) Wawancara
Wawancara merupakan metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data. Peneliti mendapat keterangan secara lisan
maupun face to face dengan responden.
2) Angket
Angket merupakan pengumpulan data atau suatu penelitian
mengenai suatu masalah yang berhubungan dengan kepentingan
umum.
g. Dasar-dasar Pengetahuan
Menurut (Sarwono, 2006) dasar pengetahuan antara lain :
1) Penalaran
Yang dimaksud penalaran ialah kegiatan berfikir menurut pola
tertentu, menurut logika tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan
pengetahuan.Berfikir logis mempunyai konotasi jamak, bersifat
analistis.

17

2) Logika (cara penarikan kesimpulan)


Yang dimaksud dengan logika sebagaimana didefinisikan oleh
William S.S adalah pengkajian untuk berfikir secara sahih (valid).
h. Sumber Pengetahuan
Sumber pengetahuan dalam dunia ini berawal dari sikap manusia
yang meragukan setiap gejala yang ada di alam semesta ini. Manusia
tidak mau menerima saja hal-hal yang ada termasuk nasib dirinya sendiri
(Sarwono, 2006).
i. Kriteria Tingkat Pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2011) pengetahuan seseorang dapat
diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif,
yaitu :
1) Baik

: Hasil presentase 76%-100%

2) Sedang

: Hasil presentase 56%-75%

3) Kurang

: Hasil presentase < 56 %

2. Diare
a.

Pengertian
Diare merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem
gastrointestinal atau penyakit lain di luar saluran pencernaan. Diare
adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan
lebih dari 3 kali pada anak ; konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau
atau dapat pula bercampur lendir darah atau lendir saja (Ngastiyah, 2005).

18

Diare adalah pengeluaran kotoran (tinja) dengan frekuensi yang


meningkat (tiga kali dalam 24 jam) disertai dengan perubahan konsistensi
tinja menjadi lembek atau cair, dengan atau tanpa darah/lendir dalam
tinja (Wijoyo, 2013).
Diare juga disebut dengan muntaber (muntah berak), muntah
mencret atau muntah bocor. Seorang anak/balita dikatakan terkena diare
ketika ia mengalami buang air besar melebihi batas kebiasaan setiap hari,
mencret-mencret, tinjanya melembek sampai cair, dan kadang disertai
muntah-muntah. Muntah dapat berlangsung singkat, namun diare bisa
berlanjut sampai sepuluh hari (Sudarmoko, 2013).
b. Etiologi
Menurut Wijoyo (2013), secara umum ada beberapa penyebab
diare yaitu :
1) Diare karena infeksi oleh bakteri, virus, atau parasit
a) Diare karena virus
Travellers diarhoea yang disebabkan antara lain oleh
rotavirus dan adenovirus. Virus ini melekat pada sel-sel mukosa
usus, akibatnya sel mukosa usus menjadi rusak sehingga kapasitas
resorbsi menurun dan sekresi air maupun elektrolit meningkat.
Diare yang terjadi bertahan terus sampai beberapa hari (biasanya
3-6 hari).

19

b) Diare karena bakteri invasif


Bakteri pada keadaan tertentu menjadi invasif dan
menyerbu ke dalam mukosa, terjadi perbanyakan diri sambil
membentuk toksin. Enterotoksin ini dapat diabsorbsi ke dalam
darah dan selain itu, mukosa usus yang telah dirusak
mengakibatkan mencret berdarah dan berlendir.
c) Diare karena parasit
Disebabkan oleh protozoa yang terutama terjadi di daerah
subtropis. Diare karena infeksi parasit ini biasanya bercirikan
mencret cairan yang berkala dan bertahan lama lebih dari satu
minggu.
2) Diare karena makanan atau obat tertentu
Alergi terhadap laktosa (banyak terjadi pada bayi dan balita
karena tubuhnya tidak mempunyai atau hanya sedikit memiliki enzim
laktose yang berfungsi mencerna laktosa yang terkandung dalam susu
sapi), makanan yang mengandung lemak tinggi, dan makanan terlalu
pedas atau mengandung terlalu banyak serat dan kasar.
3) Diare karena penyakit
Adanya penyakit, seperti kanker kolon, dan infeksi HIV
(Human Immunodeficiency Virus).
4) Diare karena infeksi yang menyertai penyakit lain
Adanya infeksi bakteri atau virus yang menyertai penyakit
lain, seperti campak, infeksi telinga, infeksi tenggorokan, dan malaria.

20

5) Diare karena pemanis buatan


Bahan-bahan pemanis buatan sorbitol dan manitol yang ada
dalam permen karet dan produk-produk bebas gula lainnya.
c. Patofisiologi
Proses

terjadinya

diare

dapat

disebabkan

oleh

berbagai

kemungkinan faktor di antaranya pertama faktor infeksi, proses ini dapat


diawali adanya mikrooganisme (kuman) yang masuk ke dalam saluran
pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel
mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus.
Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya
mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam absorbsi cairan dan
elektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan menyebabkan
sistem transport aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi
yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat. Kedua,
faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang
mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran
air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus
sehingga terjadilah diare.
Ketiga faktor makanan, ini dapat terjadi apabila toksin yang ada
tidak mampu diserap dengan baik. Sehingga terjadi peningkatan
peristaltik usus yang mengakibatkan penurunan kesempatan untuk
menyerap makanan yang kemudian menyebabkan diare. Keempat, faktor
psikologis dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus

21

yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat


menyebabkan diare (Hidayat, 2006).
d. Patogenesis
Mekanisme dasar penyebab diare menurut Ngastiyah (2005)
adalah :
1) Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi
rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2) Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu(misalnya toksin) pada dinding
usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam
rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan
isi rongga usus.
3) Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik

akan

mengakibatkan

berkurangnya

kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare.


Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri
tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.

22

e. Manifestasi Klinis
Dengan diare akibat infeksi sering mengalami muntah, nyeri perut
sampai kejang perut, demam dan diare. Terjadinya renjatan hipovolemik
harus dihindari. Kekurangan cairan mengakibatkan merasa haus, lidah
kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi
serak.

Gangguan

biokimiawi

seperti

asidosis

metabolik

akan

menyebabkan frekuensi pernafasan lebih cepat dan dalam. Bila terjadi


renjatan hipovolemik berat maka denyut nadi cepat. Tekanan darah
menurun sampai tak teratur, pasien gelisah, muka pucat, ujung-ujung
ekstremitas dingin, kadang sianosis.
Secara klinis diare karena infeksi akut terbagi menjadi 2 golongan
yaitu Koleriformdengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja dan
Disentriformpada diare didapatkan lendir kental dan kadang-kadang
darah. Sedangkan akibat diare dalam jangka panjang mengakibatkan
dehidrasi, asidosis metabolik, gangguan gizi akibat muntah dan berakberak, hipoglikemi, gangguan sirkulasi darah akibat yang banyak keluar
sehingga terjadi syok (Riyadi dan Suharsono, 2010).
f. Macam-macam Diare
Secara klinik, diare dibedakan menjadi tiga macam sindrom,
masing-masing

mencerminkan

patogenesis

yang

berbeda

dan

memerlukan pendekatan yang berlainan dalam pengobatannya.


1) Diare akut (gastroenteritis) yaitu diare yang terjadi secara mendadak
pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat. Diare berlangsung kurang

23

dari 14 hari (bahkan kebanyakan kurang dari tujuh hari) dengan


disertai pengeluaran feses lunak atau cair, sering tanpa darah, mungkin
disertai muntah dan panas.
2) Disentri didefinisikan dengan diare yang disertai darah dalam feses,
menyebabkan anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat, dan
kerusakan mukosa usus karena bakteri invasif.
3) Diare persisten adalah diare yang pada mulanya bersifat akut tetapi
berlangsung lebih dari 14 hari, kejadian dapat dimulai sebagai diare
cair atau disentri. Diare jenis ini mengakibatkan kehilangan berat
badan yang nyata, dengan volume feses dalam jumlah yang banyak
sehingga megalami berisiko mengalami dehidrasi (Sodikin, 2011).
g. Klasifikasi
Menurut Suharyono (2008) terdapat beberapa klasifikasi diare,
antara lain:
1) Klasifikasi

berdasarkan

pada

ada

atau

tidak

adanya

infeksigastroenteritis (diare dan muntah) diklasifikasikan menjadi 2


golongan yaitu :
a) Diare infeksi spesifik

: tifus abdomen dan paratifus, disentri

basil (shigella), enterokolitis stafilokok.


b) Diare non-spesifik

diare

dietetic,

di

samping

itu

klasifikasi lain diadakan berdasarkan organ yang terkena infeksi


yaitu diareinfeksi enteral atau diare karena infeksi di usus (bakteri,

24

virus, parasit) dan diareinfeksi parenteral atau diare karena infeksi


dari luar usus (otitis media, infeksi saluran pernafasan dll).
2) Klasifikasi diare pada bayi dan anak berdasarkan lamanya diare terdiri
dari diare akut dan diare kronik :
a) Diare akut : diare karena infeksi usus yang bersifat mendadak dan
berhenti cepat atau maksimal berlangsung sampai 2 minggu.
b) Diare kronik : diare yang umumnya bersifat menahun yang
bersifat 2 minggu atau lebih.
h. Pemeriksaan Penunjang
Menurut (Suriadi dan Yuliani, 2010) pemeriksaan diagnostik
antara lain:
1) Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan
2) Kultur tinja
3) Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinine, dan glukosa
4) Pemeriksaan tinja; Ph, leukosit, glukosa, dan adanya darah
Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis diare menurut (Riyadi dan
Suharsono, 2010) meliputi :
1) Pemeriksaan darah tepi lengkap
2) Pemeriksaan analisis gas darah, elektrolit, ureum, kreatin dan berat
jenis, plasma dan urine
3) Pemeriksaan urin lengkap
4) Pemeriksaan feses lengkap dan biakan feses dari colok dubur

25

5) Pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi


sistemik.
i.

Penatalaksanaan Diare
Penatalaksanaan pasien dengan diare melaluirehidrasi. Bila pasien
keadaan umum baik tidak dehidrasi asupan cairan yang adekuat dapat
dicapai dengan minuman ringan seperti sari buah, sup. Bila pasien
kehilangan cairan yang banyak dan dehidrasi penatalaksanaan yang
agresif seperti cairan intravena atau rehidrasi oral dengan cairan isotonik
mengandung elektrolit dan gula. Terapi rehidrasi oral lebih efektif dan
lebih praktis daripada cairan intravena. Cairan oral antara lain pedialit,
oralit (larutan gula garam). Cairan infus antara lain ringer laktat. Cairan
diberikan 50-200 ml/kgBB/24 jam tergantung kebutuhan dan status
hidrasi. Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu
derajat dehidrasi. Dehidrasi dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Dehidrasi ringan : bila pasien mengalami kekurangan cairan 2-5%
dari berat badan.
2) Dehidrasi sedang : bila pasien kehilangan cairan 5-8% dari berat
badan.
3) Dehidrasi berat : bila pasien kehilangan cairan 8-10% dari berat
badan (Kurniasih, 2006).

26

Menurut (Ngastiyah, 2005) pengobatan diare pada anak dapat


dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1) Pemberian cairan : jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah
pemberiannya. Bertujuan untuk menggantikan cairan dan elektrolit
yang hilang.
2) Dietetik
a) Susu (ASI dan atau susu formula yang mengandung laktosa
rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, Almiron atau
sejenis lainnya).
b) Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim)
c) Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan
misalnya susu yang tidak mengandung laktosa atau asam lemak
yang berantai sedang atau tidak jenuh.
3) Obat-obatan
Prinsip pengobatan diare ialah menghentikan cairan yang hilang
melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang
mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air
tajin, tepung beras dan sebagainya).Sedangkan menurut (Rukiyah dan
Yulianti, 2010) obat-obatan yang saat ini lebih disarankan terutama
pemberian zat probiotik dan zink.

27

4) Komplikasi
Komplikasi dari penyakit diare antara lain dehidrasi, syok
hipovolemik, kejang, malnutrisi energi protein. Dibawah ini adalah
tingkatan dari derajat dehidrasi.
Tabel . 2.1 Derajat Dehidrasi Penderita Diare
Tanpa
Dehidrasi
Penilaian
Dehidrasi berat
dehidrasi
sedang
Keadaan umum
Baik,
Gelisah,
Lesu, tidak
bertenaga rewel,
sadar
kelelahan
Rasa haus
Minum
Sangat haus
Malas /tidak
biasa
dapat minum
Mulut, lidah
Basah
Kering
Sangat kering
Air mata
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Kekenyalan kulit
Normal
Kembali
Kembali sangat
lambat
lambat
Mata
Normal
Cekung
Sangat cekung
Penurunan Berat
< 3%
3-9 %
>9%
Badan
Kecepatan detak
Normal
NormalTakikardi dan
jantung
meningkat
bradikardi
Pernafasan
Normal
Normal,
Dalam
cepat
Suhu badan
Normal
Dingin
Dingin, bintikbintik,dan
sianosis
Urine
NormalBerkurang
Minimal
berkurang
Jumlah kotoran
<3
5
6-9
yang tidak
berbentuk/hari
Sumber :Wijoyo (2013) Diarepahami penyakit dan obatnya.
Sedangkan komplikasi lain dari penyakit diare yaitu syok
hipovolemik. Syok hipovolemik adalah syok yang terjadi akibat
berkurangnya volume plasma di intravaskuler. Syok ini dapat terjadi akibat
perdarahan hebat (hemoragik), trauma yang menyebabkan perpindahan
cairan (ekstravasasi) ke ruang tubuh non fungsional, dan dehidrasi berat

28

oleh berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat.Tanda dan gejala
dari syok hipovolemik yaitu tekanan arteri rendah, membrana mukosa
pucat, capiilarity refill time (CRT) lambat (>2 detik), temperatur rektal
rendah atau normal, takipnea (pernafasan cepat, dangkal), danekstremitas
terasa dingin (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
j.

Perawatan Diare
Perawatan anak diare dapat dilakukan sendiri oleh keluarga dan
apabila perawatan tidak berhasil dan menunjukkan kondisi yang tidak
membaik maka bawa anak ke fasilitas kesehatan. Beberapa hal yang
harus dilakukan keluargayaitu teruskan dalam pemberian makan dan
minum untuk mencegah kekurangan gizi, beri lebih banyak minum cairan
yang ada di rumah tangga (yaitu air tajin, air teh, kuah sayur, dan oralit
(larutan gula garam).
Dibawah ini cara pemberian oralit menurut tingkatan dehidrasi dan
umur :
Tabel 2.2 Jumlah oralit yang diberikan untuk diare tanpa dehidrasi
Umur
Jumlah oralit yang
Jumlah oralit yang
diberikan setiap BAB
disediakan di rumah
< 1tahun
50-100 ml
400 ml/hari (2 bungkus)
1-4 tahun

100-200 ml

> 5 tahun

200-300 ml

Dewasa

300-400 ml

600-800
ml/hari
bungkus)
800-1000
ml/hari
bungkus)
1200-2800 ml/hari

(3-4
(4-5

Tabel 2.3 Jumlah oralit yang diberikan untuk diare dehidrasi sedang
Umur
< 1 tahun
1-4 tahun
> 5 tahun
Dewasa
Jumlah oralit

300 ml

600 ml

1200 ml

Sumber :Wijoyo (2013 : 39). Diare pahami penyakit dan obatnya.

2400 ml

29

Bila diare lebih dari 12 jam atau bila anak tidak membaik selama 3
hari atau ada salah satu tanda yaitu diare terus-menerus, suhu badan lebih
dari 39C, mulutnya kering atau menangis tanpa air mata dan luar biasa
mengantuk atau tidak ada respon, terdapat darah dalam tinjanya, muntah
berulang-ulang, rasa haus yang nyata, makan minum sedikit maka segera
periksakan anak ke dokter (Aden R, 2010).
k. Pencegahan diare
Upaya pemutusan penyebaran kuman penyebab diare harus berfokus
pada cara penyebaran kuman tersebut. Berbagai upaya yang terbukti efektif
adalah Memberi ASI eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan, menghindari
penggunaan susu botol, memperbaiki cara penyiapan dan penyimpanan
makanan pendamping ASI (untuk mengurangi pajanan ASI terhadap
bakteri dan perkembang biakan bakteri), menggunakan air bersih untuk
minum. Tingginya kesakitan dan kematian diare disebabkan oleh kualitas
sumber air minum dan kualitas dan cara membuang air besar, mencuci
tangan dengan baik sesudah buang air besar dan setelah membuang feses
bayi serta sebelum menyiapkan makanan atau sebelum makan, membuang
feses (termasuk feses bayi) secara benar (Sodikin, 2012).
3. Balita
a. Definisi balita
Anak balita adalah anak yang berusia antara 1-5 tahun, sedangkan
usia di atasnya (6-12 tahun) disebut dengan anak usia awal sekolah
(Sudarmoko, 2013).

30

Menurut Sutomo dan Anggraeni (2010), balita yaitu istilah umum


bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun). Saat
usia batita, anak masih tergantung tergantung penuh kepada orang tua
untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan.
Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun
kemampuan lain masih terbatas.
Mendengar kata Balita maka yang ada dalam benak kita adalah
singkatan bawah lima tahun. Perkembangandan pertumbuhandi masa itu
menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak
diperiode selanjutnya(Marimbi, 2010).
b. Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) yaitu berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik
(retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsih, 2012).
c. Tahap-tahap tumbuh kembang menurut (Nursalam, 2008) sebagai berikut:
1) Masa prenatal
a) Masa mudigah/embrio : konsepsi 8 minggu
b) Masa janin/fetus
2) Masa bayi
a) Masa neonatal
(1) Masa neonatal dini

: 9 minggu lahir
: usia 0-1 tahun
: usia 0-28 hari
: 0-7 hari

(2) Masa neonatal lanjut : 8-28 hari

31

3) Masa pasca neonatal

: 29 hari-1 tahun

4) Masa pra-sekolah

: usia 1-6 tahun

d. Ciri-ciri pertumbuhan
Ada beberapa ciri-ciri pertumbuhan pada umumnya yang dikutip
oleh (Nursalam, 2008) antara lain :
1) Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan
dewasa. Pada usia 2 tahun, besar kepala hampir seperempat dari
panjang badan keseluruhan, kemudian secara berangsur-angsur
proporsinya berkurang.
2) Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru yang ditandai
dengan lepasnya gigi susu dan timbulnya gigi permanen, hilangnya
refleks primitif pada masa bayi, timbulnya tanda seks sekunder, dan
perubahan lainnya.
3) Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditandai dengan adanya
masa-masa tertentu, yaitu masa pranatal, bayi, dan adolensi, dimana
terjadi pertumbuhan cepat dan masa prasekolah dan masa sekolah,
dimana pertumbuhan berlangsung lambat.
e. Perkembangan (development)
Adalah bertambahnya kemampuan skill dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.

32

Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap
individu (Soetjiningsih, 2012).
f. Perkembangan balita (1-5 tahun)
Perkembangan anak balita (usia 1-5 tahun) adalah :
1) Usia 9-12 bulan
Bayi dapat berdiri sendiri tanpa dibantu, dapat berjalan dengan
dituntun, menirukan suara, mengulang bunyi yang didengarnya, belajar
menyatakan satu atau dua kata, mengerti perintah sederhana atau
larangan,berpartisipasi dalam permainan.
2) Usia 12-18 bulan
Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah,
menyusun 2 atau 3 kotak, dapat mengatakan 5-10 kata, memperlihatkan
rasa cemburu dan rasa bersaing.
3) Usia 18-24 bulan
Naik turun tangga, menyusun 6 kotak, menunjuk mata dan
hidungnya, menyusun 2 kata, belajar makan sendiri, menggambar garis
di kertas atau pasir, memperlihatkan minat kepada anak lain dan
bermain-main dengan mereka.
4) Usia 2-3 tahun
Belajar meloncat melompat dengan satu kaki, membuat
jembatan dengan 3 kotak,(mempergunakan kata-kata saya, bertanya,
mengerti kata-kata yang ditunjukkan kepadanya), bermain bersama

33

dengan anak lain daan menyadari adanya lingkungan lain di luar


keluarganya.
5) Usia 3-4 tahun
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga, berjalan pada jari
kaki, belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri, bicara dengan
baik, banyak bertanya, bermain dengan anak lain.
6) Usia 4-5 tahun
Melompat dan menari, pandai bicara, dapat menghitung jarijarinya, dapat menyebut hari-hari dalam seminggu, memprotes bila
dilarang apa yang diingininya, menaruh minat kepada aktivitas orang
dewasa (Soetjiningsih, 2012).

34

B. Kerangka Teori

Perawatan diare ibu


Diare :
1. Penyebab
2. Tanda dan gejala
3. Macam-macam
diare
4. Pemeriksaan
penunjang
5. Komplikasi
6. Penatalaksanaan

Balita

Pengetahuan perawatan tentang diare


pada ibu

Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan :
1. Faktor internal
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
2. Faktor eksternal
a. Faktor lingkungan
b. Sosial budaya

Keterangan :

: Yang diteliti
: Yang tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Wawan dan Dewi (2011), Aden R (2010), Sudarmoko (2013),
Ngastiyah (2005), Notoatmodjo (2010)

35

C. Kerangka Konsep
Baik
Tingkat pengetahuan ibu-ibu
tentang perawatan diare

Sedang
Kurang

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


Sumber : Notoadmodjo (2007), Aden R (2010), Wawan dan Dewi (2011)

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini akan menggunakan fenomenologi. Metode penelitian
fenomenologi ini bersifat deskriptif, dikembangkan dari sebuah fenomena.
Bertujuan untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan (Suyanto, 2011).
Metode
Penelitian

pendekatannya

deskriptif

adalah

akan
suatu

menggunakan
penelitian

rancangan

yang

deskriptif.

dilakukan

untuk

mendiskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena/obyek yang terjadi di


dalam masyarakat. Dalam penelitian ini dimaksudkan mendapatkan gambaran
untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan diare
pada anak balita di Desa Mangurejo (Notoatmodjo, 2010).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Desa Mangurejo, Kecamatan Nogosari,
Kabupaten Boyolali.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan 20 sampai dengan 25 April 2014.

36

37

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011).
Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ibu-ibu
yang tercatat di RT 03=38 Orang, dan RT 04=30 Orang di Desa Mangurejo,
Kecamatan Nogosari.
2. Sampel
a. Definisi Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2011).
b. Tehnik Pengambilan Sampel Penelitian
Tehnik sampling adalah cara-cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai
dengan keseluruhan subjek penelitian. Cara pengambilan sampel dengan
menggunakan tehnik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel
dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau
sampel (Nursalam, 2013).

38

D. Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu benda, manusia, dan lain-lain yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian
ditarik kesimpulan (Nursalam, 2013).
Variabel dalam penelitian ini yaitu Tingkat pengetahuan ibu tentang
perawatan diare pada anak balita di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali.

E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang di dasarkan pada
karakteristik yang dapat di observasi dari apa yang sedang di definisikan atau
mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang
menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat di amati dan dapat di uji dan di
tentukan kebenarannya oleh orang lain (Sarwono, 2006).

No

Variabel
Kategori
1 Tingkat
pengetahuan
ibu tentang
perawatan
diare pada
anak usia a.
balita
b.
c.
d.

Tabel 3.1. Definisi Operasional


Definisi Operasional Alat Ukur
Kategori
Kemampuan ibu dalam
perawatan diare pada
anak usia 1-5 dengan
menjelaskan penanganan
diare :
Pemberian cairan
Dietetik
Obat-obatan
Menjaga kebersihan

Skala

Kuesioner
a. Baik = 76-100%
d. Ordinal
Skor 1 =
b. Sedang=56-75%
betul c. Buruk = < 56%
Skor 0 =
salah

39

F. Instrumen penelitian
Instrumen

yang

digunakan

dalam

pengumpulan

data,

peneliti

menggunakan daftar kuesioner tentang tingkat pengetahuan ibu tentang


perawatan diare pada anak usia balita (1-5 tahun).

Variabel
Pengetahuan 1.
ibu tentang
perawatan
2.
diare
3.
4.
5.
Jumlah Soal

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner


No. Soal
Jumlah
Sub Variabel
Favorable Unfavorable
Soal
Pengertian diare pada
1
2
2
anak balita
Penyebab diare
3, 4
2
Tanda dan gejala diare
5
6
2
Penatalaksanaan diare
7,10,11
8, 9
5
Perawatan dan
12,15,17,18,20 13,14,16,19
9
pencegahan diare
20 Pertanyaan

Untuk penilaian pengetahuan ibu tentang diare yaitu dengan cara :


1. Apabila presentase nilai 76 - 100% kategori baik.
2. Apabila presentase nilai 56 - 75% kategori sedang.
3. Apabila presentase nilai < 56% kurang.

G. Metode Pengumpulan Data dan Analisa Data


1. Metode Pengumpulan Data
Metode ini menggunakan jenis daftar pertanyaan kuesioner untuk
observasi, yang merupakan langkah awal dalam mendapatkan data penelitian
maka tahap selanjutnya adalah analisa data. Pengumpulan data dan analisa
data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

40

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi


(Sugiyono, 2011).
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner berupa jawaban dari
responden diubah menjadi data kuantitatif berupa skor nilai. Kemudian data
yang telah terkumpul tersebut dilakukan pengolahan. Menurut Notoatmodjo
(2010) langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :
a. Editing (Penyuntingan Data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata
masih ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin
dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan.
b. Lembaran Kode (Coding sheet)
Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom
untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi
nomor responden dan nomor-nomor pertanyaan.
c. Memasukkan Data (Data Entry)
Data Entry adalah mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar
kode atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
d. Tabulasi
Dilakukan untuk memasukkan data hasil penelitian ke dalam tabel
survey berdasarkan kriteria yang telah di inginkan oleh peneliti.
Setelah data diolah kemudian data tersebut dianalisa secara
deskriptif untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang

41

perawatan diare pada anak usia balita di rumah di Desa Mangurejo


Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Hasil dari analisa data tersebut
disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi atau proporsi.
2. Analisis Data
Analisis Univariate (Analisis Deskriptif) adalah bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Bentuk analisis univariate tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik
digunakan nilai mean, median,modus dan standar deviasi. Pada umumnya
dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase
dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Data frekuensi adalah penyusunan
data ke dalam kelas-kelas titik dimana setiap individu/item hanya termasuk
ke dalam 1 kelas tertentu saja. Distribusi frekuensi disusun bila jumlah data
yang akan disajikan cukup banyak, sehingga kalau disajikan dalam tabel
biasa menjadi tidak efisien dan kurang komunikatif (Sugiyono, 2011). Hal ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :

P = f

x 100 %

N
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi data
N = Jumlah sample yang diolah

42

H. Jalannya Penelitian
Pengumpulan data dilakukan di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali dengan prosedur sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
a. Mengajukan judul
b. Membuat proposal dan revisi proposal
c. Peneliti setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing I dan II akan
mengajukan ujian proposal penelitian di STIKES PKU Muhammadiyah
Surakarta.
d. Ujian proposal
e. Peneliti merevisi semua masukan dan arahan dari para penguji
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengurusan perijinan
b. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian
c. Peneliti mengajukan surat persetujuan kepada responden dan pengisian ijin
penelitian
d. Membagikan kuesioner
e. Peneliti mengecek kembali kelengkapan data
f. Melakukan pengolahan data
g. Seminar hasil penelitian
h. Revisi laporan penelitian
i. Pengumpulan laporan penelitian
3. Tahap Pelaporan
a. Pengolahan data dimulai dari pengelompokan masing-masing pertanyaan
kemudian dianalisis menggunakan bantuan program computer Microsoft
Excel, SPSS versi 16.0 for windows.

43

b. Penyusunan laporan dimulai dari pembacaan analisis data hasil uji


statistik kemudian dilakukan analisis dengan cara membandingkan hasil
dengan teori-teori yang mendukung penelitian dan kemudian diambil
sebuah kesimpulan akhir.

I. Etika Penelitian
Masalah etika dalam penelitian keperawatan dapat meliputi :
1. Informed Concent
Merupakan cara persutujan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed concent).
Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed
concent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya, jika subyek bersedia maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka
peneliti harus menghormati hak pasien.
2. Anonymity (Tanpa Nama)
Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan
menberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi
yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2006).

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Tempat Penelitian


1. Gambaran Umum Demografi Lokasi Penelitian Mangurejo, Guli, Nogosari,
Boyolali
Desa Mangurejo terletak di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali.
Wilayah desa Mangurejo terletak di sebelah timur jalan arah Bandara Adi
Sumarmo dengan luas wilayah 5400 Ha. Adapun batas wilayah Desa
Mangurejo adalah sebagai berikut :
a.

Sebelah Timur

: Desa Tinawas

b. Sebelah Selatan

: Desa Girang Gunung

c.

: Desa Mawung

Sebelah Barat

d. Sebelah Utara

: Desa Tagung

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan, maka di


Kecamatan Nogosari mendirikan beberapa sarana kesehatan baik oleh pihak
pemerintah maupun swasta.
Jumlah sarana kesehatan yang ada diwilayah Kecamatan Nogosari
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1. Sarana Kesehatan
No
Jenis Sarana Kesehatan
1.
Puskesmas
2.
Bidan Praktek swasta
3.
Dokter praktek (umum)
4.
Apotek
5
Dokter gigi praktek
Jumlah
Sumber : Data Dasar Puskesmas Nogosari Tahun 2014

44

Jumlah
1
3
3
2
1
10

45

B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
a. Analisa Data
Setelah dilakukan pengambilan data penelitian mengenai gambaran
tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada anak usia balita di
Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali pada tanggal
20 sampai dengan 25 April 2014 dengan menggunakan data kuesioner
yang terdiri dari 20 pertanyaan tentang perawatan diare pada anak balita,
dengan sampel sebanyak 68 orang,
1) Karakteristik Umur Responden
Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Umur
Umur
Frekuensi
Prosentase (%)
20 30 tahun
15
22,1
31 40 tahun
29
42,6
41 50 tahun
17
25,0
51 60 tahun
7
10,3
Total
68
100,0
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa umur responden
terbanyak adalah 31 40 tahun yaitu 29 ibu (42,6%) dan terendah
umur 51 60 tahun sebanyak 7 ibu (10,3%). Dari distribusi tersebut
diketahui bahwa sebagian besar responden adalah ibu berumur 31
40 tahun. Pembagian responden tersebut dapat digambarkan dalam
bentuk diagram sebagai berikut :

46

10.3%

22.1%
20 - 30 th

25.0%

31 - 40 th
41 - 50 th
42.6%

51 - 60 th

Gambar 4.2 Diagram Pembagian Responden berdasarkan Umur


2) Karakteristik Pendidikan Responden
Tabel 4.3 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frekuensi
Prosentase (%)
SD
3
4,4
SMP
16
23,5
SMA
45
66,2
PT
4
5,9
Total
68
100,0
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tingkat pendidikan
responden terbanyak adalah SMA sebanyak 45 ibu (66,2%) dan
terendah pada pendidikan SD ada 3 ibu (4,4%). Dari distribusi
tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden adalah ibu lulusan
SMA. Pembagian responden tersebut dapat digambarkan dalam
bentuk diagram sebagai berikut:

47

5.9% 4.4%
23.5%
SD

SMP
66.2%

SMA
PT

Gambar 4.3 Diagram Pembagian Responden berdasarkan Pendidikan


3) Karakteristik Pekerjaan Responden
Tabel 4.4 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan
Frekuensi
Prosentase (%)
Ibu Rumah Tangga
47
69,1
Pegawai Swasta
11
16,2
Wiraswasta
7
10,3
Petani
3
4,4
Total
68
100,0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerjaan responden
terbanyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 47 ibu (69,1%) dan
terendah adalah petani ada 3 ibu (4,4%). Dari distribusi tersebut
diketahui bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga.
Pembagian responden tersebut dapat digambarkan dalam bentuk
diagram sebagai berikut :

48

10.3%

4.4%
IRT

16.2%

Pegawai Swasta
69.1%

Wiraswasta
Petani

Gambar 4.4 Diagram Pembagian Responden berdasarkan Pekerjaan


4) Karakteristik Jumlah Anak
Tabel 4.5 Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Anak
Jumlah Anak
Frekuensi
Prosentase (%)
1
6
8,8
2
13
19,1
3
39
57,4
4
7
10,3
5
3
4,4
Total
68
100,0
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah anak
responden terbanyak adalah Ibu yang memiliki 3 anak ada 39 ibu
(57,4%) dan terendah Ibu yang memiliki 5 anak ada 3 ibu (4,4%).
Dari distribusi tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden
adalah ibu yang memiliki 3 anak. Pembagian responden tersebut
dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

49

10.3%

4.4%

8.8%
19.1%

1
2
3
4

57.4%

Gambar 4.5 Diagram Pembagian Responden berdasarkan Jumlah Anak


2. Deskripsi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita
Tabel 4.6 Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan tentang Perawatan
Diare pada Anak Usia Balita
Pengetahuan
Frekuensi
Prosentase (%)
Baik
15
22,1
Cukup
46
67,6
Kurang
7
10,3
Total
68
100,0
Tabel

4.6

memperlihatkan

distribusi

responden

berdasarkan

pengetahuan tentang perawatan diare pada anak usia balita. Seorang ibu yang
memiliki pengetahuan baik sebanyak 15 ibu (22,1%). Ibu yang memiliki
pengetahuan sedang sebanyak 46 ibu (67,6%). Ibu yang memiliki
pengetahuan kurang sebanyak 7 ibu (10,3%). Dari distribusi tersebut
diketahui bahwa sebagian besar responden adalah ibu yang memiliki
pengetahuan sedang tentang perawatan diare. Pembagian responden tersebut
dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut :

50

10.3%

22.1%
Baik
Sedang
Buruk

67.6%

Gambar 4.6 Diagram Pembagian Responden berdasarkan Pengetahuan


tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita
3. Deskripsi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita
berdasarkan Karakteristik
a. Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita berdasarkan
Umur
Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak
Usia Balita berdasarkan Umur
Um ur * Pengetahuan ttg Pe raw atan Diar e pd Anak Us ia Balita Cross tabulation

Umur

20 - 30 th
31 - 40 th
41 - 50 th
51 - 60 th

Total

Tabel

4.7

Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur

Pengetahuan ttg Peraw atan Diare


pd Anak Usia Balita
Baik
Sedang
Buruk
2
12
1
13,3%
80,0%
6,7%
8
19
2
27,6%
65,5%
6,9%
4
11
2
23,5%
64,7%
11,8%
1
4
2
14,3%
57,1%
28,6%
15
46
7
22,1%
67,6%
10,3%

memperlihatkan

distribusi

Total
15
100,0%
29
100,0%
17
100,0%
7
100,0%
68
100,0%

pengetahuan

tentang

perawatan diare pada anak usia balita berdasarkan umur dari 15 ibu yang

51

berumur 20 30 tahun, ada 2 ibu (13,3%) yang memiliki pengetahuan


baik, 12 ibu (80,0%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan 1 ibu (6,7%)
yang memiliki pengetahuan buruk. Dari 29 ibu yang berumur 31 40
tahun, ada 8 ibu (27,6%) yang memiliki pengetahuan baik, 19 ibu (65,5%)
yang memiliki pengetahuan sedang, dan 2 ibu (6,9%) yang memiliki
pengetahuan buruk. Dari 17 ibu yang berumur 41 50 tahun, ada 4 ibu
(23,5%) yang memiliki pengetahuan baik, 11 ibu (64,7%) yang memiliki
pengetahuan sedang, dan 2 ibu (11,8%) yang memiliki pengetahuan buruk.
Dari 7 ibu yang berumur 51 60 tahun, ada 1 ibu (14,3%) yang memiliki
pengetahuan baik, 4 ibu (57,1%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan
2 ibu (28,6%) yang memiliki pengetahuan buruk.
b. Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita berdasarkan
Pendidikan
Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak
Usia Balita berdasarkan Pendidikan
Pendidikan * Pe nge tahuan ttg Peraw atan Diare pd Anak Us ia Balita Cross tabulation

Pendidikan

SD
SMP
SMA
PT

Total

Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan

Pengetahuan ttg Peraw atan Diare


pd Anak Usia Balita
Baik
Sedang
Buruk
0
2
1
,0%
66,7%
33,3%
1
12
3
6,3%
75,0%
18,8%
12
30
3
26,7%
66,7%
6,7%
2
2
0
50,0%
50,0%
,0%
15
46
7
22,1%
67,6%
10,3%

Total
3
100,0%
16
100,0%
45
100,0%
4
100,0%
68
100,0%

52

Tabel

4.8

memperlihatkan

distribusi

pengetahuan

tentang

perawatan diare pada anak usia balita berdasarkan pendidikan dari 3 ibu
yang berpendidikan SD, tidak ada yang memiliki pengetahuan baik, 2 ibu
(66,7%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan 1 ibu (33,3%) yang
memiliki pengetahuan buruk. Dari 16 ibu yang berpendidikan SMP, ada 1
ibu (6,3%) yang memiliki pengetahuan baik, 12 ibu (75,0%) yang
memiliki pengetahuan sedang, dan 3 ibu (18,8%) yang memiliki
pengetahuan buruk. Dari 45 ibu yang berpendidikan SMA, ada 12 ibu
(26,7%) yang memiliki pengetahuan baik, 30 ibu (66,7%) yang memiliki
pengetahuan sedang, dan 3 ibu (6,7%) yang memiliki pengetahuan buruk.
Dari 4 ibu yang berpendidikan PT, ada 2 ibu (50,0%) yang memiliki
pengetahuan baik, 2 ibu (50,0%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan
tidak ada yang memiliki pengetahuan buruk.
c. Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita berdasarkan
Pekerjaan
Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak
Usia Balita berdasarkan Pekerjaan
Pek er jaan * Penge tahuan ttg Pe raw atan Diare pd Anak Us ia Balita Cross tabulation

Pekerjaan

Total

IRT

Count
% w ithin Pekerjaan
Pegaw ai Sw asta Count
% w ithin Pekerjaan
Wirasw as ta
Count
% w ithin Pekerjaan
Petani
Count
% w ithin Pekerjaan
Count
% w ithin Pekerjaan

Pengetahuan ttg Peraw atan Diare


pd Anak Usia Balita
Baik
Sedang
Buruk
13
30
4
27,7%
63,8%
8,5%
1
8
2
9,1%
72,7%
18,2%
1
5
1
14,3%
71,4%
14,3%
0
3
0
,0%
100,0%
,0%
15
46
7
22,1%
67,6%
10,3%

Total
47
100,0%
11
100,0%
7
100,0%
3
100,0%
68
100,0%

53

Tabel

4.9

memperlihatkan

distribusi

pengetahuan

tentang

perawatan diare pada anak usia balita berdasarkan pekerjaan dari 47 ibu
yang berstatus ibu rumah tangga, ada 13 ibu (27,7%) yang memiliki
pengetahuan baik, 30 ibu (63,8%) yang memiliki pengetahuan sedang,
dan 4 ibu (8,5%) yang memiliki pengetahuan buruk. Dari 11 ibu yang
bekerja sebagai pegawai swasta, ada 1 ibu (6,3%) yang memiliki
pengetahuan baik, 5 ibu (71,4%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan
1 ibu (14,3%) yang memiliki pengetahuan buruk. Dari 7 ibu yang bekerja
sebagai wiraswasta, ada 1 ibu (14,3%) yang memiliki pengetahuan baik, 5
ibu (71,4%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan 1 ibu (14,3%) yang
memiliki pengetahuan buruk. Dari 3 ibu yang bekerja sebagai petani,
semuanya memiliki pengetahuan sedang.
d. Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita berdasarkan
Jumlah Anak
Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak
Usia Balita berdasarkan Jumlah Anak
Jum lah Anak * Pe nge tahuan ttg Peraw atan Diare pd Anak Usia Balita Cross tabulation

Jumlah
Anak

1
2
3
4
5

Total

Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak

Pengetahuan ttg Peraw atan Diare


pd Anak Us ia Balita
Baik
Sedang
Buruk
0
5
1
,0%
83,3%
16,7%
2
11
0
15,4%
84,6%
,0%
11
25
3
28,2%
64,1%
7,7%
2
4
1
28,6%
57,1%
14,3%
0
1
2
,0%
33,3%
66,7%
15
46
7
22,1%
67,6%
10,3%

Total
6
100,0%
13
100,0%
39
100,0%
7
100,0%
3
100,0%
68
100,0%

54

Tabel 4.10 memperlihatkan distribusi pengetahuan tentang


perawatan diare pada anak usia balita berdasarkan jumlah anak. Yang
memiliki 1 anak sebanyak 6 ibu, tidak ada yang memiliki pengetahuan
baik, 5 ibu (83,3%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan 1 ibu
(16,7%) yang memiliki pengetahuan buruk. Dari 13 ibu yang memiliki 2
anak, ada 2 ibu (15,4%) yang memiliki pengetahuan baik, 11 ibu (84,6%)
yang memiliki pengetahuan sedang, dan tidak ada yang memiliki
pengetahuan buruk. Dari 39 ibu yang memiliki 3 anak, ada 11 ibu
(28,2%) yang memiliki pengetahuan baik, 25 ibu (64,1%) yang memiliki
pengetahuan sedang, dan 3 ibu (7,7%) yang memiliki pengetahuan buruk.
Dari 7 ibu yang memiliki 4 anak, ada 2 ibu (28,6%) yang memiliki
pengetahuan baik, 4 ibu (57,1%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan
ada 1 ibu (14,3%) yang memiliki pengetahuan buruk. Dari 3 ibu yang
memiliki 5 anak, tidak ada yang memiliki pengetahuan baik, ada 1 ibu
(33,3%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan ada 2 ibu (66,7%) yang
memiliki pengetahuan buruk.

C. Pembahasan
1. Karakteristik Ibu di Mangurejo, Guli, Nogosari, Boyolali
a. Karakteristik Umur Responden
Karakteristik yang diteliti meliputi umur, pendidikan, pekerjaan,
dan jumlah anak. Keempat variabel tersebut dapat berpengaruh terhadap
pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada anak usia balita baik secara
langsung maupun tidak langsung. Umur merupakan karakteristik

55

responden yang terkait dengan pengalaman dan kedewasaan. Hasil


penelitian ini menunjukkan bahwa ada 15 ibu (22,1%) yang berumur 20
30 tahun. Ada 29 ibu (42,6%) yang berumur 31 40 tahun. Ada 17 ibu
(25,0%) yang berumur 41 50 tahun. Ada 7 ibu (10,3%) yang berumur
51 60 tahun. Dengan demikian diketahui bahwa sebagian besar ibu di
Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali berumur 31
40 tahun. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Rendi Kuncoro, dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Penyakit Diare Pada Balita di Desa Nglebak Tawangmangu
Karanganyar menunjukkan hasil bahwa responden dengan usia 31-40
tahun 9 orang (29%) memiliki pengetahuan baik. Menurut Wawan dan
Dewi (2011), umur lebih dari 30 tahun mekanisme koping di pengaruhi
oleh orang tua, usia semakin dewasa mekanisme koping semakin baik
karena telah berpengalaman.
Semakin bertambah umur seseorang semakin baik tingkat
pengetahuannya. Meskipun begitu pada umur tertentu peningkatan
pengetahuan tersebut berhenti dan kemudian menurun. Secara umum
umur berpengaruh positif terhadap pengetahuan. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang
belum tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai pengalaman dan
kematangan jiwa.

56

b. Pendidikan responden
Pendidikan merupakan karakteristik yang tinggi rendahnya
dicapai dengan upaya tertentu dan secara umum diukur berdasarkan
jenjang pendidikan informal yang telah ditempuh. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada 3 ibu (4,4%) yang berpendidikan SD. Ada 16
ibu (23,5%) yang berpendidikan SMP. Ada 45 ibu (66,2%) yang
berpendidikan SMA. Ada 4 ibu (5,9%) yang berpendidikan tinggi.
Dengan demikian diketahui bahwa sebagian besar ibu di Desa Mangurejo
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali adalah lulusan SMA. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadarwati, dengan Judul
Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Penanganan Diare Pada
Anak Usia 1-4 tahun di RSUD Syekh Yusuf Gowa menunjukkan hasil
bahwa responden dengan pendidikan responden adalah SMA sebanyak 53
responden (34,0 %) memiliki pengetahuan baik.
Pendidikan merupakan media untuk menambah wawasan dan
kemampuan

penyerapan

pengetahuan.

Secara

umum

pendidikan

berbanding lurus dengan pengetahuan. Menurut (Notoadmodjo, 2010)


pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang
menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk
mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk
mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

57

c. Pekerjaan responden
Menurut Wawan dan Dewi (2010), pekerjaan adalah aktivitas
sehari-hari yang dapat dipandang paling tidak dalam dua sudut pandang
yaitu seberapa banyak waktu yang dihabiskan dan apa jenis pekerjaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 47 ibu (69,1%) yang tidak
bekerja atau hanya berstatus ibu rumah tangga. Ada 11 ibu (16,2%) yang
bekerja sebagai pegawai swasta. Ada 7 ibu (10,3%) yang bekerja
wiraswasta. Ada 3 ibu (4,4%) yang bekerja sebagai petani. Dengan
demikian diketahui bahwa sebagian besar ibu di Desa Mangurejo
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali adalah ibu rumah tangga. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Indrayati, dengan
judul Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Diare
dengan Praktik Penanganan Diare pada Balita di Dusun Dermo Desa
Bringin Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang menunjukkan hasil
bahwa responden dengan pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 23
(49,0%) memiliki pengetahuan baik.
Ibu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) akan memiliki banyak
waktu luang untuk mengakses sumber-sumber informasi sehingga
pengetahuannya menjadi lebih baik. Sebaliknya ibu yang bekerja
cenderung melewatkan kesempatan tersebut. Menurut Wawan dan Dewi
(2011) menyatakan bahwa pekerjaan adalah keburukan yang harus
dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak

58

merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan


banyak tantangan. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh
terhadap kehidupan keluarga.
d. Jumlah Anak Responden
Sebagaimana umur, jumlah anak merupakan karakteristik yang
berkaitan dengan pengalaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
ada 6 ibu (8,8%) yang memiliki 1 anak. Ada 13 ibu (19,1%) yang
memiliki 2 anak. Ada 39 ibu (57,4%) yang memiliki 3 anak. Ada 7 ibu
(10,3%) yang memiliki 4 anak. Ada 3 ibu (4,4%) yang memiliki 5 anak.
Dengan demikian diketahui bahwa sebagian besar ibu di Desa Mangurejo
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali memiliki 3 anak. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwanti, dengan judul Hubungan
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaannya Diare Dirumah
pada Anak Usia Pra Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ponorogo
Utara menunjukkan hasil bahwa responden dengan mempunyai anak 3
memiliki pengetahuan cukup.
Semakin banyak anak semakin banyak pengalaman yang dimiliki
dan tentunya semakin baik pula pengetahuan. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan Saryono (2011) bahwa peristiwa yang dialami
individu dalam kehidupannya sebagai bentuk pengalaman yang pernah
ditempuh juga dapat diperoleh dan dianggap sebagai ilmu pengetahuan
baru bagi yang belum pernah mengalaminya.

59

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada anak usia balita di
Mangurejo Nogosari Boyolali
Pengetahuan tentang perawatan diare mencakup beberapa indikator
seperti pengertian diare, penyebab diare, tanda dan gejala diare,
penatalaksanaan diare, dan perawatan serta pencegahan diare. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada 15 ibu (22,1%) yang memiliki
pengetahuan baik. Ada 46 ibu (67,6%) yang memiliki pengetahuan sedang.
Ada 7 ibu (10,3%) yang memiliki pengetahuan kurang. Dari distribusi
tersebut diketahui bahwa sebagian besar ibu di Desa Mangurejo Kecamatan
Nogosari Kabupaten Boyolali memiliki pengetahuan sedang tentang
perawatan diare pada anak usia balita.
Pengetahuan pada tingkat sedang berarti bahwa para ibu cukup
memahami mengenai berbagai seluk-beluk perawatan diare anak usia balita,
hanya saja masih ada sedikit kekurangan. Beberapa kekurangan pengetahuan
ini umumnya adalah pada materi yang berbobot medis. Bagaimanapun
dengan pengetahuan yang dimiliki tersebut para ibu diharapkan dapat
menerapkannya dalam merawat apabila anak balitanya mengalami diare atau
bisa juga mengajarkan pada ibu yang lain mengenai pengetahuannya tersebut.
Dilihat juga dari cross tabulation tabel 4.7 pengetahuan ibu
berdasarkan umur kebanyakan berpengetahuan sedang yaitu umur 31-40
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia semakin dewasa mekanisme koping
semakin baik karena telah berpengalaman. Sedangkan yang terlihat pada
tabel 4.8 pengetahuan sangat berpengaruh pada tingkat pendidikan, dijelaskan

60

bahwa kebanyakan tingkat pendidikan ibu adalah SMA. Menurut


(Notoatmodjo, 2010) semakin tinggi pendidikan semakin baik pula tingkat
pengetahuan yang didapat. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa kebanyakan
pekerjaan ibu yaitu ibu rumah tangga, ibu di rumah memiliki banyak waktu
luang untuk mengakses sumber-sumber informasi sehingga pengetahuannya
menjadi lebih baik. Dan dari tabel 4.10 menjelaskan bahwa jumlah anak
sangat berpengaruh terhadap pengetahuan semakin banyak anak semakin
banyak pengalaman yang dimiliki dan tentunya semakin baik pula
pengetahuan.
Pada akhirnya telah mengenai pengetahuan berujung pada perilaku
yang diharapkan. Ibu dengan pengetahuan yang baik maka perilaku
perawatannya akan baik. Notoatmodjo (2010) mengemukakan bahwa
sebelum mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang tersebut terjadi proses
yang berurutan, di mana proses yang pertama harus terjadi adalah awareness
(kesadaran) yaitu orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih
dahulu terhadap stimulus (objek). Hal ini berarti bahwa pengetahuan sebagai
faktor predisposisi merupakan pemicu awal terbentuknya perilaku kesehatan
tersebut.

D. Keterbatasan Penelitian
Tidak melihat atau mengobservasi secara langsung tentang perawatan
diare pada anak balita yang dilakukan oleh ibu, sehingga hasil penelitian kurang
menggambarkan pengetahuan tentang perawatan diare pada anak balita dengan
benar.

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ibu di Desa Mangurejo
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali dapat diambil beberapa simpulan
sebagai berikut:
1. Sebagian besar ibu berumur 31 40 tahun (42,6%), berpendidikan SMA
(66,2%), tidak bekerja atau berstatus ibu rumah tangga (69,1%), dan memiliki
3 anak (57,4%).
2. Pengetahuan tentang perawatan diare anak usia balita pada sebagian besar ibu
(67,6%) dikategorikan sedang.

B. Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat dikemukakan terkait dengan
penelitian yang telah dilaksanakan.
1. Bagi Ibu
Para ibu khususnya yang masih berada pada usia subur atau memiliki
anak usia balita disarankan terus meningkatkan pengetahuan dengan berbagai
upaya baik secara aktif dengan mencari sumber-sumber informasi seperti
media massa dan internet atau secara pasif dengan mengikuti penyuluhanpenyuluhan.

61

62

2. Bagi Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan baik melalui wadah instansi kesehatan atau secara
pribadi disarankan untuk terus menggalakkan upaya-upaya sosialisasi
informasi kesehatan khususnya mengenai perawatan diare pada anak usia
balita guna meningkatkan kesadaran dan kualitas perilaku kesehatan
masyarakat.
3. Untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian sejenis dapat dilakukan dengan melihat sudut pandang lain
atau memperluas cakupan materi misalnya mengenai hubungan faktor-faktor
dengan pengetahuan atau pengaruh pengetahuan terhadap perilaku kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Aden R. 2010. Seputar Penyakit dan Gangguan Lain pada Anak Panduan bagi
Orang Tua dalam Merawat Buah Hati Disertai dengan Uraian Penyebab dan
Pencegahannya. Edisi pertama. Penerbit Siklus Hanggar Kreator : Yogyakarta
Hendarwanto. 2013. Diare Akut Karena Infeksi . Edisi ketiga. Pusat Informasi dan
Penerbit Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI : Jakarta.
Hidayat. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Buku kedua. Jakarta : Salemba
Medika
Kurniasih. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Keempat-Jilid 1. Penerbit
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia :
Jakarta
Marimbi . 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar pada Balita,
Cetakan Pertama, Penerbit Nuha Medika : Yogyakarta
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, edisi kedua.. Penerbit Buku Kedokteran :
EGC
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Penerbit PT Rineka
Cipta, Jakarta
___________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan
Pertama. Penerbit PT Rineka Cipta : Jakarta
Nurarif dan Kusuma, H. 2005. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA (NIC-NOC), Jilid 1 : Jakarta
Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak(untuk perawat dan bidan).
Penerbit Salemba Medika : Jakarta
________. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.
Edisi ketiga. Penerbit Salemba Medika : Jakarta
Riyadi dan Suharsono. 2010. Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit. Edisi Pertama.
Penerbit Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Rukiyah dan Yulianti. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Edisi Pertama.
Penerbit CV.Trans Info Media : Jakarta
Saryono. 2011. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendikia

Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, edisi pertama.


Yogyakarta : Graha Ilmu
Sodikin. 2011. Keperawatan Anak Gangguan Pencernaan. Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta : EGC
Soetjiningsih. 2012. Tumbuh Kembang Anak, Edisi pertama, Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta
Sudarmoko, AD. 2013. Penanganan Wajib Kesehatan Balita. Edisi Pertama.
Yogyakarta : EGC
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Edisi ke-19. Penerbit Alfabeta :
Bandung.
Suharyono. 2008. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Penerbit PT Rineka Cipta :
Jakarta.
Suriadi dan Yuliani. 2010. Buku Pegangan Praktik Klinik Asuhan Keperawatan pada
Anak. Edisi kedua. Penerbit CV. Sagung Seto : Jakarta.
Sutanto, T. 2011. Cara Cerdas Memilih Obat untuk Anak, Edisi Pertama, Penerbit
Kahati : Jogjakarta
Sutomo dan Anggraini. 2010. Status Gizi untuk Balita. Jtpunimus-gdl67-2babii.pdf. Diterbitkan pada hari Rabu tanggal 05 Mei 2011. Jam 15.00
Suyanto. 2011. Metodologi dan Aplikasi Penelitian Keperawatan. Edisi pertama.
Penerbit Muha Medika : Yogyakarta
Umiati. 2010. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare padaBalita
Bulan Februari-April 2010 Di Puskesmas Nogosari, Kecamatan Nogosari,
Kabupaten Boyolali (Skripsi). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Wawan dan Dewi. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia, Dilengkapi Contoh Kuesioner. Yogyakarta : Medical Book.
Wijoyo, Y. 2013. Diare Pahami Penyakit dan Obatnya. Yogyakarta : PT Citra Aji
Parama.

LAMPIRAN

Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN DIARE PADA ANAK USIA BALITA
DI DESA MANGUREJO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
OLEH: RIRIN WIJAYANTI
No
1
2
3
4
5

6
7

8
9

Kegiatan
Pengumpulan judul
KTI
Studi pendahuluan
Bimbingan proposal
Ujian proposal
Revisi proposal
penelitian dan
pengambilan ijin
penelitian
Pengambilan data
penelitian
Pembimbingan
penyusunan laporan
hasil penelitian
Ujian laporan hasil
penelitian
Revisi hasil
penelitian dan
pengumpulan KTI

Oktober November Desember


Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada
Yth. Ibu Warga Mangurejo

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama : Ririn Wijayanti
NIM

: 2011.1436
Akan mengadakan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan

Ibu Tentang Perawatan Diare Pada Anak Usia Balita di Desa Mangurejo Kecamatan
Nogosari Kabupaten Boyolali .
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi ibu sebagai
responden. Oleh karena itu, penulis meminta izin kepada ibu agar bersedia menjadi
responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan kami jaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila ibu menyetujui, saya mohon kesediaannya untuk menandatangani
lembar persetujuan yang kami sertakan, dan menjawab semua pertanyaan yang telah
disediakan.
Demikian, atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Surakarta,

April 2014

Hormat saya,

Ririn wijayanti

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Penelitian Tentang :
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Diare Pada Anak Usia Balita
di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama

Umur

Alamat

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh
Ririn Wijayanti Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PKU
Muhammadiyah Surakarta.

Surakarta,

April 2014
Responden

(...........................................)

KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN
DIARE PADA ANAK USIA BALITA DI DESA MANGUREJO KECAMATAN
NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

1.

Karakteristik Responden
Isilah data-datadibawah ini :
a.

No. Responden

b.

Nama Ibu

c.

Umur Ibu

d.

Pendidikan

e.

Pekerjaan

f.

Umur Anak

g.

Jumlah Anak

Petunjuk :
1) Bacalah pertanyaan dengan baik dan telitilah sebelum menjawab
2) Untuk kelancaran penelitian ini mohon isilah jawaban sesuai dengan
pengetahuan anda tidak perlu bertanya dengan teman dan jawab dengan jujur
apa adanya
3) Kerahasiaan anda akan tetap terjamin

2.

Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Diare


a. Berilah tanda () pada kotak jawaban yang telah disediakan pilih sesuai
dengan jawaban yang anda pilih. Petunjuk pengisian kuesioner.
b. Jawaban benar-benar sesuai dengan yang ibu ketahui.
B

: Benar

: Salah

NO
1.

PERNYATAAN
Diare ditandai dengan buang air besar,
lembek atau cair dapat berupa air saja
yang frekuensinya lebih dari 3x dalam
sehari?

2.

Diare adalah buang air besar lembek atau


cair dapat berupa air saja yang
frekuensinya lebih sering dari biasanya
sebagai tanda anak akan bertambah
pintar ?

3.

Makanan yang diberikan pada anak


jangan yang basi karena bisa
menyebabkan diare ?

4.

Sebelum makan seharusnya mencuci


tangan, jika tidak mencuci tangan bisa
menyebabkan diare?

5.

Anak dengan keadaan demam, sering


merasa haus, lidah kering, suara serak,
BAB encer, tanda terkena diare?

6.

Tanda dan gejala anak terkena diare yaitu


suara baik, keadaan tubuh baik, BAB
normal, turgor kulit baik?

7.

Air teh bisa mengantisipasi kekurangan


cairan akibat diare?

8.

Air es bisa diberikan pada anak saat diare


agar tidak tejadi dehidrasi?

9.

Makanan yang pedas harus diberikan


pada anak agar nafsu makan anak
meningkat dengan baik?

BENAR

SALAH

10.

Anak anda diare, maka perawatan yang


paling baik yaitu diberikan oralit (larutan
gula garam)?

11.

Salah satu perawatan apabila anak anda


diare adalah diberikan air tajin sebanyakbanyaknya?

12.

Pemberian kuah sayur pada anak anda


yang diare sangat diperlukan sebagai
pengganti cairan tubuh yang hilang?

13.

Memberikan susu kaleng yang


mengandung laktosa saat anak anda
diare, maka bisa membuat diare
berkurang?

14.

Ibu memberikan makan rutin 1x sehari


walaupun anak sedang diare?

15.

Anak dengan diare ditandai dengan tanda


seperti kesadaran menurun, gelisah,
kehausan, pernafasan agak cepat, mata
cekung. Ibu akan bertindak cepat dengan
membawa langsung ke rumah sakit?

16.

Jika anak anda diare diberikan oralit,


maka anak anda akan kehilangan
cairan/hidrasi?

17.

Anak anda diare dengan tanda anak


masih sadar, tidak gelisah, tidak rewel,
belum hidrasi maka diberikan oralit
setiap kali diare sampai diare berhenti?

18.

Salah satu mencegah terjadinya diare


pada anak yaitu menggunakan air yang
bersih saat diminum?

19.

Pemberian ASI eksklusif yang paling


baik diberikan pada balita yaitu umur 0-3
bulan untuk mencegah diare?

20.

Menyimpan makanan di tempat yang


bersih bisa mengurangi terjadinya diare?

Data Induk Penelitian


Oleh : Ririn Wijayanti
Skor Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita
Nomor Soal Pengetahuan ttg Perawatan Diare pada Anak Usia Balita

No
Resp

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

14

13

14

14

12

14

17

15

12

10

18

11

13

12

16

13

17

14

15

15

11

16

17

17

11

18

14

19

16

20

15

21

13

22

13

23

13

24

17

25

12

26

13

27

10

28

15

29

14

30

15

31

11

32

14

33

16

34

13

35

15

36

18

37

11

Total

Nomor Soal Pengetahuan ttg Perawatan Diare pada Anak Usia Balita

No
Resp

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

38

14

39

12

40

12

41

13

42

15

43

14

44

17

45

16

46

14

47

17

48

14

49

14

50

14

51

13

52

16

53

14

54

14

55

56

13

57

12

58

13

59

16

60

12

61

15

62

16

63

15

64

11

65

15

66

12

67

14

68

15

Total

Data Induk Penelitian


Oleh : Ririn Wijayanti
Data Hasil Penelitian
Karakteristik

Pengetahuan ttg Perawatan Diare

No
Resp

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Jumlah Anak

Skor

Kategori

42 th

SMA

Wiraswasta

14

70

Sedang

28 th

SMA

Pegawai Swasta

13

65

Sedang

36 th

SMA

IRT

14

70

Sedang

36 th

SMA

IRT

14

70

Sedang

30 th

SMA

Pegawai Swasta

12

60

Sedang

46 th

SMP

IRT

14

70

Sedang

55 th

SMA

IRT

17

85

Baik

23 th

PT

IRT

15

75

Sedang

29 th

SMP

IRT

12

60

Sedang

10

30 th

SMA

IRT

18

90

Baik

11

34 th

SMA

IRT

13

65

Sedang

12

34 th

SMA

Wiraswasta

16

80

Baik

13

43 th

SMA

IRT

17

85

Baik

14

53 th

SMP

Pegawai Swasta

15

75

Sedang

15

38 th

SD

IRT

11

55

Buruk

16

41 th

SMA

IRT

17

85

Baik

17

54 th

SMP

IRT

11

55

Buruk

18

42 th

SMP

IRT

14

70

Sedang

19

46 th

SMA

IRT

16

80

Baik

20

34 th

SMA

IRT

15

75

Sedang

21

36 th

SMA

IRT

13

65

Sedang

22

27 th

SMA

Pegawai Swasta

13

65

Sedang

23

40 th

SD

IRT

13

65

Sedang

24

43 th

PT

IRT

17

85

Baik

25

45 th

SMA

IRT

12

60

Sedang

26

26 th

SMA

IRT

13

65

Sedang

27

34 th

SMA

Pegawai Swasta

10

50

Buruk

28

30 th

SMA

IRT

15

75

Sedang

29

49 th

SMA

IRT

14

70

Sedang

30

33 th

SMP

Pegawai Swasta

15

75

Sedang

31

53 th

SMA

IRT

11

55

Buruk

32

52 th

PT

IRT

14

70

Sedang

33

36 th

SMA

IRT

16

80

Baik

34

51 th

SMP

IRT

13

65

Sedang

35

39 th

SMA

IRT

15

75

Sedang

36

29 th

SMP

Pegawai Swasta

18

90

Baik

37

46 th

SMP

IRT

11

55

Buruk

Karakteristik

Pengetahuan ttg Perawatan Diare

No
Resp

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Jumlah Anak

Skor

Kategori

38

32 th

SMA

IRT

14

70

Sedang

39

27 th

SMA

IRT

12

60

Sedang

40

29 th

SMA

IRT

12

60

Sedang

41

38 th

SMP

IRT

13

65

Sedang

42

53 th

SMP

Wiraswasta

15

75

Sedang

43

30 th

SMP

Wiraswasta

14

70

Sedang

44

36 th

SMA

IRT

17

85

Baik

45

32 th

SMA

IRT

16

80

Baik

46

33 th

SMA

IRT

14

70

Sedang

47

39 th

SMA

IRT

17

85

Baik

48

46 th

SMA

IRT

14

70

Sedang

49

25 th

SMP

Petani

14

70

Sedang

50

45 th

SMA

IRT

14

70

Sedang

51

32 th

SMA

IRT

13

65

Sedang

52

33 th

SMA

IRT

16

80

Baik

53

36 th

SMA

IRT

14

70

Sedang

54

31 th

SMA

Pegawai Swasta

14

70

Sedang

55

50 th

SMP

Pegawai Swasta

45

Buruk

56

47 th

SD

Petani

13

65

Sedang

57

36 th

SMA

IRT

12

60

Sedang

58

35 th

SMA

IRT

13

65

Sedang

59

35 th

PT

IRT

16

80

Baik

60

49 th

SMA

Pegawai Swasta

12

60

Sedang

61

41 th

SMA

IRT

15

75

Sedang

62

34 th

SMA

IRT

16

80

Baik

63

47 th

SMA

IRT

15

75

Sedang

64

28 th

SMA

Wiraswasta

11

55

Buruk

65

30 th

SMA

Wiraswasta

15

75

Sedang

66

35 th

SMP

Petani

12

60

Sedang

67

38 th

SMA

Wiraswasta

14

70

Sedang

68

31 th

SMP

Pegawai Swasta

15

75

Sedang

Hasil Perhitungan Distribusi Frekuensi

Frequencies

Frequency Table

Hasil Perhitungan Distribusi Silang

Crosstabs
Cas e Proce ss ing Sum m ary

V alid
Percent

N
Umur * Pengetahuan ttg
Peraw atan Diare pd A nak
Usia Balita
Pendidikan *
Pengetahuan ttg
Peraw atan Diare pd A nak
Usia Balita
Pekerjaan * Pengetahuan
ttg Peraw atan Diare pd
A nak Usia Balita
Jumlah A nak *
Pengetahuan ttg
Peraw atan Diare pd A nak
Usia Balita

Cases
Mis sing
N
Percent

Total
Percent

68

100,0%

,0%

68

100,0%

68

100,0%

,0%

68

100,0%

68

100,0%

,0%

68

100,0%

68

100,0%

,0%

68

100,0%

Um ur * Pengetahuan ttg Pe raw atan Diar e pd Anak Us ia Balita Cross tabulation

Umur

20 - 30 th
31 - 40 th
41 - 50 th
51 - 60 th

Total

Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur

Pengetahuan ttg Peraw atan Diare


pd A nak Usia Balita
Baik
Sedang
Buruk
2
12
1
13,3%
80,0%
6,7%
8
19
2
27,6%
65,5%
6,9%
4
11
2
23,5%
64,7%
11,8%
1
4
2
14,3%
57,1%
28,6%
15
46
7
22,1%
67,6%
10,3%

Total
15
100,0%
29
100,0%
17
100,0%
7
100,0%
68
100,0%

Pendidikan * Pe nge tahuan ttg Peraw atan Diare pd Anak Us ia Balita Cross tabulation

Pendidikan

SD
SMP
SMA
PT

Total

Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan

Pengetahuan ttg Peraw atan Diare


pd A nak Usia Balita
Baik
Sedang
Buruk
0
2
1
,0%
66,7%
33,3%
1
12
3
6,3%
75,0%
18,8%
12
30
3
26,7%
66,7%
6,7%
2
2
0
50,0%
50,0%
,0%
15
46
7
22,1%
67,6%
10,3%

Total
3
100,0%
16
100,0%
45
100,0%
4
100,0%
68
100,0%

Pek er jaan * Penge tahuan ttg Pe raw atan Diare pd Anak Us ia Balita Cross tabulation

Pekerjaan

IRT

Count
% w ithin Pekerjaan
Pegaw ai Sw asta Count
% w ithin Pekerjaan
Wirasw as ta
Count
% w ithin Pekerjaan
Petani
Count
% w ithin Pekerjaan
Count
% w ithin Pekerjaan

Total

Pengetahuan ttg Peraw atan Diare


pd A nak Usia Balita
Baik
Sedang
Buruk
13
30
4
27,7%
63,8%
8,5%
1
8
2
9,1%
72,7%
18,2%
1
5
1
14,3%
71,4%
14,3%
0
3
0
,0%
100,0%
,0%
15
46
7
22,1%
67,6%
10,3%

Jum lah Anak * Pe nge tahuan ttg Peraw atan Diare pd Anak Usia Balita Cross tabulation

Jumlah
A nak

1
2
3
4
5

Total

Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak

Pengetahuan ttg Peraw atan Diare


pd A nak Us ia Balita
Baik
Sedang
Buruk
0
5
1
,0%
83,3%
16,7%
2
11
0
15,4%
84,6%
,0%
11
25
3
28,2%
64,1%
7,7%
2
4
1
28,6%
57,1%
14,3%
0
1
2
,0%
33,3%
66,7%
15
46
7
22,1%
67,6%
10,3%

Total
6
100,0%
13
100,0%
39
100,0%
7
100,0%
3
100,0%
68
100,0%

Total
47
100,0%
11
100,0%
7
100,0%
3
100,0%
68
100,0%

Anda mungkin juga menyukai