Oleh :
RIRIN WIJAYANTI
NIM. 2011.1436
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh :
RIRIN WIJAYANTI
NIM. 2011.1436
Pada:
Hari
: Kamis
Tanggal
: 26 Juni 2014
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN
DIARE PADA ANAK USIA BALITA DI DESA MANGUREJO
KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
Disusun Oleh :
RIRIN WIJAYANTI
NIM. 2011.1436
iii
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul :
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN
DIARE PADA ANAK USIA BALITA DI DESA MANGUREJO
KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
Dibuat untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan Program
Diploma III Keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Tugas akhir ini
merupakan Karya Tulis Ilmiah saya sendiri (ASLI) dan dalam tugas akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar
akademis di suatu Institusi Pendidikan juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah dipublikasikan dan ditulis oleh orang lain di Perguruan Tinggi atau Instansi
manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana
mestinya.
Surakarta,
Juni 2014
RIRIN WIJAYANTI
NIM. 2011.1436
iv
MOTTO
Maju selangkah maka kesuksesan akan bersamamu, daripada berdiam diri hanya
menunggu dan menyia-nyiakanwaktu.
(Penulis)
Orang yang takut gagal adalah orang yang tidak menginginkan kesuksesan.
(Penulis)
Informasi bukanlah pengetahuan.
Satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman.
(Albert Einstein)
Jika anda bisa menetapkan dan menggapai tujuan harianmu, yakinlah bahwa anda
juga bisa menetapkan dan menggapai tujuan besarmu.
(KahlilGhibran)
Segala yang terjadi adalah pengalaman berarti. Jangan sesali, tapi ingatlah pelajaran
yang diberi, terutama untuk hal yang telah melukai hati.
(nn)
Beranilah untuk bermimpi, dan beranikan dirimu untuk mewujudkan semua
impianmu. Karena impian tidak akan tercapai tanpa keberanian.
(nn)
PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
vii
DIII Keperawatan
Surakarta,
Juni 2014
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................
ii
iii
iv
MOTTO .................................................................................................................
PERSEMBAHAN ..................................................................................................
vi
vii
ABSTRAK .............................................................................................................
ix
ABSTRACT ...........................................................................................................
xi
xiv
xv
xvi
BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................
1. Pengetahuan (Knowledge)...........................................................
a. Pengertian..............................................................................
10
13
15
16
16
17
xi
17
2. Diare ...........................................................................................
17
a. Pengertian..............................................................................
17
b. Etiologi .................................................................................
18
c. Patofisiologi .........................................................................
20
d. Patogenesis ............................................................................
21
22
22
g. Klasifikasi .............................................................................
23
h. Pemeriksaan penunjang.........................................................
24
i.
25
j.
28
k. Pencegahan diare...................................................................
29
3. Balita ...........................................................................................
29
a. Definisi ..................................................................................
29
b. Pertumbuhan ........................................................................
30
30
31
31
32
33
34
B. Kerangka Teori..................................................................................
34
C. Kerangka Konsep...............................................................................
35
36
36
36
37
38
E. Definisi Operasional..........................................................................
38
F. Instrumen Penelitian..........................................................................
39
39
42
xii
43
44
44
44
B. Hasil Penelitian..................................................................................
45
45
49
50
C. Pembahasan................................................................................... ....
50
52
56
BAB V
58
60
PENUTUP ..............................................................................................
61
A. Simpulan...........................................................................................
61
B. Saran .................................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori ...............................................................................
34
35
46
47
48
49
xiv
50
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Derajat Dehidrasi Penderita Diare......................................................
27
Tabel 2.2 Jumlah oralit yang diberikan untuk diare tanpa dehidrasi..................
28
Tabel 2.3 Jumlah oralit yang diberikanuntuk diare dehidrasi sedang ................
28
38
39
44
45
46
47
48
49
Tabel 4.7. Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia
Balita berdasarkan Umur ....................................................................
50
Tabel 4.8. Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia
Balita Berdasarkan Pendidikan ..........................................................
51
Tabel 4.9. Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia
Balita Berdasarkan Pekerjaan.............................................................
51
Tabel 4.10. Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia
Balita berdasarkan Jumlah Anak ........................................................
xv
52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Instrumen Penelitian
Lampiran 5
Data Penelitian
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lembar Konsultasi
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
memperkirakan ada sekitar empat milyar kasus diare akut setiap tahun dengan
mortalitas 3-4 juta per tahun. Berdasarkan data di atas, kasus diare bukanlah
kasus yang ringan, melainkan memerlukan perhatian yang serius. Apabila angka
itu diterapkan di Indonesia, setiap tahun sekitar 100 juta episode diare pada
orang dewasa per tahun.
Berdasarkan informasi dari Tribunnews.com pada 20 September 2011,
diperoleh informasi bahwa berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, jumlah
pasien yang berobat ke rumah sakit karena diare hingga September 2011 sudah
mencapai 8.743 orang, sedangkan yang berobat ke puskesmas karena diare
sudah mencapai 101.327 orang.
Data dari Dinas Kesehatan di Jawa Tengah mengalami peningkatan sejak
tahun 2008 sampai dengan 2010, meskipun masih di bawah yang diharapkan
(100%) yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan belum maksimalnya penemuan
penderita diare baik oleh kader, puskesmas, rumah sakit swasta maupun
pemerintah. Jumlah kasus diare pada balita setiap tahunnya rata-rata di atas 40%
dari jumlah cakupan penemuan penderita diare yaitu pada tahun 2007 sebesar
40,6% dan tahun 2008 sebesar 48,1% (Umiati, 2010). Berdasarkan data dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali pada tahun 2007 jumlah penderita diare
sebanyak 16.489 kasus, untuk diare pada balita sebesar 4.259 kasus.
Data dari Puskesmas Nogosari merupakan salah satu wilayah yang
jumlah penderita diarenya mengalami peningkatan dari tahun 2011-2013 yaitu
sebanyak 259 orang menjadi 401 orang. Berdasarkan data dari Puskesmas
Nogosari, jumlah penderita pada balita di Kecamatan Nogosari tahun 2011
sebanyak 70 balita, tahun 2012 sebanyak 56, tahun 2013 sebanyak 151 balita.
Komplikasi yang sulit ditangani yaitu pasien dengan keadaan kejang, puskesmas
tidak bisa menangani pasien dalam keadaan kejang, jika pasien di obati selama 3
hari tidak ada perubahan pasien biasanya langsung di rujuk ke Rumah Sakit
Yarsis Surakarta. Dari ke 151 pasien hanya 10% yang sulit dilakukan
pengobatan seperti pada diare biasa. Kasus penyakit yang terjadi pada balita
biasanya yang ada di puskesmas Nogosari rata-rata adalah diare biasa atau diare
dengan keadaan ringan.
Diare memang tidak dapat disepelekan, terutama pada anak-anak.
Dengan mengetahui penyebab diare, maka seseorang dapat terhindar dari
penyakit ini, misalnya rajin menjaga kebersihan, sering mencuci tangan ternyata
dapat mengurangi kejadian diare. Pemahaman tentang obat-obatan diare, seperti
oralit, larutan gula garam, dan obat-obatan bebas terbatas untuk mengatasi diare
menjadi kunci untuk mengurangi risiko dehidrasi akibat penyakit ini.
Pada saat dilakukan wawancara dari 20 ibu yang mempunyai anak balita
di desa Mangurejo Nogosari Boyolali ternyata dari ke 14 ibu, pertolongan
pertama saat diare langsung diperiksakan ke dokter (Bidan/dibelikan obat di
apotik) dan 6 ibu lainnya diobati dengan oralit, kemudian diperiksakan ke dokter
atau tenaga medis. Ibu menunggu 3 hari atau lebih apabila tidak kunjung reda
diarenya. Sedangkan untuk kebersihan, ke 20 ibu menyatakan sudah menjaga
kebersihan dengan memasak air dahulu sebelum minum, mengajari mencuci
tangan sebelum makan, rumah juga dibersihkan setiap hari.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut Bagaimanakah Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Perawatan Diare Pada Anak Balita di Desa Mangurejo Nogosari Boyolali? .
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada anak usia balita di Desa
Mangurejo Kecatamatan Nogosari Kabupaten Boyolali .
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik ibu di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan yang harus
dilakukan jika anak diare.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Manfaat penelitian bagi masyarakat yaitu untuk memberikan
gambaran perawatan diare pada balita.
2. Bagi Peneliti
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan
diare pada anak balita di desa Mangurejo Kecatamatan Nogosari Kabupaten
Boyolali.
3. Bagi Pihak Institusi Pendidikan
Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai
perawatan diare yang terjadi pada balita.
4. Bagi Peneliti Lainnya
Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang
lengkap di tempat lain.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini sebelumnya belum diteliti, namun ada beberapa peneliti
yang mendukung antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Admin Ningsih Jaya (2011) yang berjudul
Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Penanganan Diare Pada Balita
di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Jenis Penelitian ini adalah jenis survey
dengan metode deskriptif bermaksud mendapatkan gambaran pengetahuan
orang tua tentang penanganan diare pada balita. Instrumen pengumpulan
data dengan menggunakan kuesioner yang dilaksanakan di RSUD Syekh
Yusuf Gowa dari tanggal 10 sampai 30 Agustus 2011 dengan jumlah sampel
30 dan menggunakan teknik pengambilan sampel secara Total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan orang tua tentang diare pada
balita berada dalam kategori kurang (53%) dan sebagian berada dalam
kategori baik (47%). Aspek yang paling kurang diketahui oleh orang tua
adalah penanganan (83%) dan perawatan/pertolongan anak diare (77%).
Perlunya mengadakan penyuluhan secara berkala dengan dilaksanakan
secara intensif kepada orang tua khususnya ibu, sehingga angka morbiditas
dan mortalitas dapat menurun.
Persamaan dengan penelitian ini adalah metode penelitiannya, yaitu
sama menggunakan metode deskriptif dan mengamati tentang penanganan
diare pada balita. Tehnik sampling ini sama menggunakan pengambilan
total sampling. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabelnya, variabel
ini fokus pada pengetahuan ibu tentang merawat diare. Perbedaan lainnya
yaitu tempat penelitian dan waktu serta responden penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rudi Hartono (2007) yang berjudul
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Diare dengan
Praktik Penanganan Diare Pada Balita di Desa Sawojajar Wanasari Brebes.
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan pendekatan cross
sectional. Subjek penelitian terdiri dari 72 ibu balita, teknik sampling
dilakukan dengan Simple Random Sampling. Data diperoleh dari hasil
wawancara dengan menggunakan kuisioner tertutup terhadap 72 responden.
Analisis data dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Uji
statistik
dilakukan
dengan
Chi
Square.
Hasil
analisis
univariat
ada 83,3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada kaitan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan ibu (p=0,004) dan sikap ibu (p=0,0001) dengan
praktik penanganan diare. Penyebarluasan informasi tentang penyakit diare
dengan KIE kelompok maupun perorangan perlu terus dilakukan untuk
menekan angka kejadian diare.
Persamaan dengan penelitian ini yaitu variabelnya, variabel ini fokus
pada pengetahuan ibu tentang merawat diare. Tehnik sampling ini
menggunakan pengambilan total sampling. Analisis data ini hanya
menggunakan analisis univariat. Perbedaan dengan penelitian ini adalah
metode penelitiannya, yaitu menggunakan metode deskriptif. Perbedaan
lainnya yaitu tempat penelitian dan waktu serta responden penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan (Knowledge)
a. PengertianPengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan what apa air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya. Sedangkan ilmu (science) bukan sekedar menjawab what,
melainkan akan menjawab pertanyaan why dan how, misalnya
mengapa air mendidih bila dipanaskan, mengapa bumi berputar, mengapa
manusia bernafas, dan sebagainya. Pengetahuan hanya dapat menjawab
pertanyaan sesuatu itu. Perlu dibedakan di sini antara pengetahuan dan
keyakinan, walaupun keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat
(Notoatmodjo, 2010).
Ilmu pengetahuan dan akhlak merupakan kelebihan manusia
dibanding dengan makhluk lain ciptaan allah. Dengan pengetahuan
(Knowledge) maka manusia tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Suyanto, 2011).
menunjang
kehidupannya
dan
kehidupan
keluarga.
10
dan
pengaruhnya
yang
dapat
mempengaruhi
11
12
justifikasi
atau
peralihan
terhadap
suatu
objek
13
(Saryono,
2011)
terdapat
beberapa
cara
dalam
14
Induksi
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa
induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pertanyaan-pertanyaan khusus ke pertanyaan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan
kesimpulan
tersebut
berdasarkan
pengalaman-pengalaman
15
2) Cara modern/ilmiah
Pada perkembangan selanjutnya, ilmu pengetahuan
diperoleh dengan metode penelitian melalui suatu penelitian,
sehingga mendekati kebenaran yang dapat dipertanggung
jawabkan. Metode penelitian ilmiah dirancang secara khusus dan
universal, sehingga dapat dilakukan oleh siapapun dan dengan
hasil yang sama. Metode ini terpercaya dan diakui kebenarannya.
e. Proses Perilaku TAHU
Menurut (Wawan dan Dewi, 2011) perilaku adalah semua kegiatan
atau aktifitas manusia baik yang dapat diamati langsung dari maupun
tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sebelum mengadopsi perilaku baru di
dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1) Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)
2) Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian
dan tertarik pada stimulus
3) Evaluation(menimbang-nimbang) individu akan mempertimbangkan
baik buruknya tindakan terhadap stimulus tersebutbagi dirinya.
4) Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru
5) Adaption, dan sikapnya terhadap stimulus
16
f. Pengukuran Pengetahuan
Pengetahuan dapat diukur melalui wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi atau objek yang ingin diukur dari subyek
penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita capai
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan pengetahuan
(Wawan dan Dewi, 2011).
1) Wawancara
Wawancara merupakan metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data. Peneliti mendapat keterangan secara lisan
maupun face to face dengan responden.
2) Angket
Angket merupakan pengumpulan data atau suatu penelitian
mengenai suatu masalah yang berhubungan dengan kepentingan
umum.
g. Dasar-dasar Pengetahuan
Menurut (Sarwono, 2006) dasar pengetahuan antara lain :
1) Penalaran
Yang dimaksud penalaran ialah kegiatan berfikir menurut pola
tertentu, menurut logika tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan
pengetahuan.Berfikir logis mempunyai konotasi jamak, bersifat
analistis.
17
2) Sedang
3) Kurang
2. Diare
a.
Pengertian
Diare merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem
gastrointestinal atau penyakit lain di luar saluran pencernaan. Diare
adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan
lebih dari 3 kali pada anak ; konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau
atau dapat pula bercampur lendir darah atau lendir saja (Ngastiyah, 2005).
18
19
20
terjadinya
diare
dapat
disebabkan
oleh
berbagai
21
akan
mengakibatkan
berkurangnya
22
e. Manifestasi Klinis
Dengan diare akibat infeksi sering mengalami muntah, nyeri perut
sampai kejang perut, demam dan diare. Terjadinya renjatan hipovolemik
harus dihindari. Kekurangan cairan mengakibatkan merasa haus, lidah
kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi
serak.
Gangguan
biokimiawi
seperti
asidosis
metabolik
akan
mencerminkan
patogenesis
yang
berbeda
dan
23
berdasarkan
pada
ada
atau
tidak
adanya
diare
dietetic,
di
samping
itu
24
25
Penatalaksanaan Diare
Penatalaksanaan pasien dengan diare melaluirehidrasi. Bila pasien
keadaan umum baik tidak dehidrasi asupan cairan yang adekuat dapat
dicapai dengan minuman ringan seperti sari buah, sup. Bila pasien
kehilangan cairan yang banyak dan dehidrasi penatalaksanaan yang
agresif seperti cairan intravena atau rehidrasi oral dengan cairan isotonik
mengandung elektrolit dan gula. Terapi rehidrasi oral lebih efektif dan
lebih praktis daripada cairan intravena. Cairan oral antara lain pedialit,
oralit (larutan gula garam). Cairan infus antara lain ringer laktat. Cairan
diberikan 50-200 ml/kgBB/24 jam tergantung kebutuhan dan status
hidrasi. Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu
derajat dehidrasi. Dehidrasi dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Dehidrasi ringan : bila pasien mengalami kekurangan cairan 2-5%
dari berat badan.
2) Dehidrasi sedang : bila pasien kehilangan cairan 5-8% dari berat
badan.
3) Dehidrasi berat : bila pasien kehilangan cairan 8-10% dari berat
badan (Kurniasih, 2006).
26
27
4) Komplikasi
Komplikasi dari penyakit diare antara lain dehidrasi, syok
hipovolemik, kejang, malnutrisi energi protein. Dibawah ini adalah
tingkatan dari derajat dehidrasi.
Tabel . 2.1 Derajat Dehidrasi Penderita Diare
Tanpa
Dehidrasi
Penilaian
Dehidrasi berat
dehidrasi
sedang
Keadaan umum
Baik,
Gelisah,
Lesu, tidak
bertenaga rewel,
sadar
kelelahan
Rasa haus
Minum
Sangat haus
Malas /tidak
biasa
dapat minum
Mulut, lidah
Basah
Kering
Sangat kering
Air mata
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Kekenyalan kulit
Normal
Kembali
Kembali sangat
lambat
lambat
Mata
Normal
Cekung
Sangat cekung
Penurunan Berat
< 3%
3-9 %
>9%
Badan
Kecepatan detak
Normal
NormalTakikardi dan
jantung
meningkat
bradikardi
Pernafasan
Normal
Normal,
Dalam
cepat
Suhu badan
Normal
Dingin
Dingin, bintikbintik,dan
sianosis
Urine
NormalBerkurang
Minimal
berkurang
Jumlah kotoran
<3
5
6-9
yang tidak
berbentuk/hari
Sumber :Wijoyo (2013) Diarepahami penyakit dan obatnya.
Sedangkan komplikasi lain dari penyakit diare yaitu syok
hipovolemik. Syok hipovolemik adalah syok yang terjadi akibat
berkurangnya volume plasma di intravaskuler. Syok ini dapat terjadi akibat
perdarahan hebat (hemoragik), trauma yang menyebabkan perpindahan
cairan (ekstravasasi) ke ruang tubuh non fungsional, dan dehidrasi berat
28
oleh berbagai sebab seperti luka bakar dan diare berat.Tanda dan gejala
dari syok hipovolemik yaitu tekanan arteri rendah, membrana mukosa
pucat, capiilarity refill time (CRT) lambat (>2 detik), temperatur rektal
rendah atau normal, takipnea (pernafasan cepat, dangkal), danekstremitas
terasa dingin (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
j.
Perawatan Diare
Perawatan anak diare dapat dilakukan sendiri oleh keluarga dan
apabila perawatan tidak berhasil dan menunjukkan kondisi yang tidak
membaik maka bawa anak ke fasilitas kesehatan. Beberapa hal yang
harus dilakukan keluargayaitu teruskan dalam pemberian makan dan
minum untuk mencegah kekurangan gizi, beri lebih banyak minum cairan
yang ada di rumah tangga (yaitu air tajin, air teh, kuah sayur, dan oralit
(larutan gula garam).
Dibawah ini cara pemberian oralit menurut tingkatan dehidrasi dan
umur :
Tabel 2.2 Jumlah oralit yang diberikan untuk diare tanpa dehidrasi
Umur
Jumlah oralit yang
Jumlah oralit yang
diberikan setiap BAB
disediakan di rumah
< 1tahun
50-100 ml
400 ml/hari (2 bungkus)
1-4 tahun
100-200 ml
> 5 tahun
200-300 ml
Dewasa
300-400 ml
600-800
ml/hari
bungkus)
800-1000
ml/hari
bungkus)
1200-2800 ml/hari
(3-4
(4-5
Tabel 2.3 Jumlah oralit yang diberikan untuk diare dehidrasi sedang
Umur
< 1 tahun
1-4 tahun
> 5 tahun
Dewasa
Jumlah oralit
300 ml
600 ml
1200 ml
2400 ml
29
Bila diare lebih dari 12 jam atau bila anak tidak membaik selama 3
hari atau ada salah satu tanda yaitu diare terus-menerus, suhu badan lebih
dari 39C, mulutnya kering atau menangis tanpa air mata dan luar biasa
mengantuk atau tidak ada respon, terdapat darah dalam tinjanya, muntah
berulang-ulang, rasa haus yang nyata, makan minum sedikit maka segera
periksakan anak ke dokter (Aden R, 2010).
k. Pencegahan diare
Upaya pemutusan penyebaran kuman penyebab diare harus berfokus
pada cara penyebaran kuman tersebut. Berbagai upaya yang terbukti efektif
adalah Memberi ASI eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan, menghindari
penggunaan susu botol, memperbaiki cara penyiapan dan penyimpanan
makanan pendamping ASI (untuk mengurangi pajanan ASI terhadap
bakteri dan perkembang biakan bakteri), menggunakan air bersih untuk
minum. Tingginya kesakitan dan kematian diare disebabkan oleh kualitas
sumber air minum dan kualitas dan cara membuang air besar, mencuci
tangan dengan baik sesudah buang air besar dan setelah membuang feses
bayi serta sebelum menyiapkan makanan atau sebelum makan, membuang
feses (termasuk feses bayi) secara benar (Sodikin, 2012).
3. Balita
a. Definisi balita
Anak balita adalah anak yang berusia antara 1-5 tahun, sedangkan
usia di atasnya (6-12 tahun) disebut dengan anak usia awal sekolah
(Sudarmoko, 2013).
30
: 9 minggu lahir
: usia 0-1 tahun
: usia 0-28 hari
: 0-7 hari
31
: 29 hari-1 tahun
4) Masa pra-sekolah
d. Ciri-ciri pertumbuhan
Ada beberapa ciri-ciri pertumbuhan pada umumnya yang dikutip
oleh (Nursalam, 2008) antara lain :
1) Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan
dewasa. Pada usia 2 tahun, besar kepala hampir seperempat dari
panjang badan keseluruhan, kemudian secara berangsur-angsur
proporsinya berkurang.
2) Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru yang ditandai
dengan lepasnya gigi susu dan timbulnya gigi permanen, hilangnya
refleks primitif pada masa bayi, timbulnya tanda seks sekunder, dan
perubahan lainnya.
3) Kecepatan pertumbuhan tidak teratur yang ditandai dengan adanya
masa-masa tertentu, yaitu masa pranatal, bayi, dan adolensi, dimana
terjadi pertumbuhan cepat dan masa prasekolah dan masa sekolah,
dimana pertumbuhan berlangsung lambat.
e. Perkembangan (development)
Adalah bertambahnya kemampuan skill dalam struktur dan fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu.
32
Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap
individu (Soetjiningsih, 2012).
f. Perkembangan balita (1-5 tahun)
Perkembangan anak balita (usia 1-5 tahun) adalah :
1) Usia 9-12 bulan
Bayi dapat berdiri sendiri tanpa dibantu, dapat berjalan dengan
dituntun, menirukan suara, mengulang bunyi yang didengarnya, belajar
menyatakan satu atau dua kata, mengerti perintah sederhana atau
larangan,berpartisipasi dalam permainan.
2) Usia 12-18 bulan
Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah,
menyusun 2 atau 3 kotak, dapat mengatakan 5-10 kata, memperlihatkan
rasa cemburu dan rasa bersaing.
3) Usia 18-24 bulan
Naik turun tangga, menyusun 6 kotak, menunjuk mata dan
hidungnya, menyusun 2 kata, belajar makan sendiri, menggambar garis
di kertas atau pasir, memperlihatkan minat kepada anak lain dan
bermain-main dengan mereka.
4) Usia 2-3 tahun
Belajar meloncat melompat dengan satu kaki, membuat
jembatan dengan 3 kotak,(mempergunakan kata-kata saya, bertanya,
mengerti kata-kata yang ditunjukkan kepadanya), bermain bersama
33
34
B. Kerangka Teori
Balita
Keterangan :
: Yang diteliti
: Yang tidak diteliti
35
C. Kerangka Konsep
Baik
Tingkat pengetahuan ibu-ibu
tentang perawatan diare
Sedang
Kurang
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini akan menggunakan fenomenologi. Metode penelitian
fenomenologi ini bersifat deskriptif, dikembangkan dari sebuah fenomena.
Bertujuan untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan (Suyanto, 2011).
Metode
Penelitian
pendekatannya
deskriptif
adalah
akan
suatu
menggunakan
penelitian
rancangan
yang
deskriptif.
dilakukan
untuk
36
37
38
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu benda, manusia, dan lain-lain yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian
ditarik kesimpulan (Nursalam, 2013).
Variabel dalam penelitian ini yaitu Tingkat pengetahuan ibu tentang
perawatan diare pada anak balita di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang di dasarkan pada
karakteristik yang dapat di observasi dari apa yang sedang di definisikan atau
mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang
menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat di amati dan dapat di uji dan di
tentukan kebenarannya oleh orang lain (Sarwono, 2006).
No
Variabel
Kategori
1 Tingkat
pengetahuan
ibu tentang
perawatan
diare pada
anak usia a.
balita
b.
c.
d.
Skala
Kuesioner
a. Baik = 76-100%
d. Ordinal
Skor 1 =
b. Sedang=56-75%
betul c. Buruk = < 56%
Skor 0 =
salah
39
F. Instrumen penelitian
Instrumen
yang
digunakan
dalam
pengumpulan
data,
peneliti
Variabel
Pengetahuan 1.
ibu tentang
perawatan
2.
diare
3.
4.
5.
Jumlah Soal
40
41
P = f
x 100 %
N
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi data
N = Jumlah sample yang diolah
42
H. Jalannya Penelitian
Pengumpulan data dilakukan di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari
Kabupaten Boyolali dengan prosedur sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
a. Mengajukan judul
b. Membuat proposal dan revisi proposal
c. Peneliti setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing I dan II akan
mengajukan ujian proposal penelitian di STIKES PKU Muhammadiyah
Surakarta.
d. Ujian proposal
e. Peneliti merevisi semua masukan dan arahan dari para penguji
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengurusan perijinan
b. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian
c. Peneliti mengajukan surat persetujuan kepada responden dan pengisian ijin
penelitian
d. Membagikan kuesioner
e. Peneliti mengecek kembali kelengkapan data
f. Melakukan pengolahan data
g. Seminar hasil penelitian
h. Revisi laporan penelitian
i. Pengumpulan laporan penelitian
3. Tahap Pelaporan
a. Pengolahan data dimulai dari pengelompokan masing-masing pertanyaan
kemudian dianalisis menggunakan bantuan program computer Microsoft
Excel, SPSS versi 16.0 for windows.
43
I. Etika Penelitian
Masalah etika dalam penelitian keperawatan dapat meliputi :
1. Informed Concent
Merupakan cara persutujan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed concent).
Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed
concent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya, jika subyek bersedia maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka
peneliti harus menghormati hak pasien.
2. Anonymity (Tanpa Nama)
Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan
menberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi
yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok
data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2006).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelah Timur
: Desa Tinawas
b. Sebelah Selatan
c.
: Desa Mawung
Sebelah Barat
d. Sebelah Utara
: Desa Tagung
44
Jumlah
1
3
3
2
1
10
45
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
a. Analisa Data
Setelah dilakukan pengambilan data penelitian mengenai gambaran
tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada anak usia balita di
Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali pada tanggal
20 sampai dengan 25 April 2014 dengan menggunakan data kuesioner
yang terdiri dari 20 pertanyaan tentang perawatan diare pada anak balita,
dengan sampel sebanyak 68 orang,
1) Karakteristik Umur Responden
Tabel 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Umur
Umur
Frekuensi
Prosentase (%)
20 30 tahun
15
22,1
31 40 tahun
29
42,6
41 50 tahun
17
25,0
51 60 tahun
7
10,3
Total
68
100,0
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa umur responden
terbanyak adalah 31 40 tahun yaitu 29 ibu (42,6%) dan terendah
umur 51 60 tahun sebanyak 7 ibu (10,3%). Dari distribusi tersebut
diketahui bahwa sebagian besar responden adalah ibu berumur 31
40 tahun. Pembagian responden tersebut dapat digambarkan dalam
bentuk diagram sebagai berikut :
46
10.3%
22.1%
20 - 30 th
25.0%
31 - 40 th
41 - 50 th
42.6%
51 - 60 th
47
5.9% 4.4%
23.5%
SD
SMP
66.2%
SMA
PT
48
10.3%
4.4%
IRT
16.2%
Pegawai Swasta
69.1%
Wiraswasta
Petani
49
10.3%
4.4%
8.8%
19.1%
1
2
3
4
57.4%
4.6
memperlihatkan
distribusi
responden
berdasarkan
pengetahuan tentang perawatan diare pada anak usia balita. Seorang ibu yang
memiliki pengetahuan baik sebanyak 15 ibu (22,1%). Ibu yang memiliki
pengetahuan sedang sebanyak 46 ibu (67,6%). Ibu yang memiliki
pengetahuan kurang sebanyak 7 ibu (10,3%). Dari distribusi tersebut
diketahui bahwa sebagian besar responden adalah ibu yang memiliki
pengetahuan sedang tentang perawatan diare. Pembagian responden tersebut
dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut :
50
10.3%
22.1%
Baik
Sedang
Buruk
67.6%
Umur
20 - 30 th
31 - 40 th
41 - 50 th
51 - 60 th
Total
Tabel
4.7
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
memperlihatkan
distribusi
Total
15
100,0%
29
100,0%
17
100,0%
7
100,0%
68
100,0%
pengetahuan
tentang
perawatan diare pada anak usia balita berdasarkan umur dari 15 ibu yang
51
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT
Total
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Total
3
100,0%
16
100,0%
45
100,0%
4
100,0%
68
100,0%
52
Tabel
4.8
memperlihatkan
distribusi
pengetahuan
tentang
perawatan diare pada anak usia balita berdasarkan pendidikan dari 3 ibu
yang berpendidikan SD, tidak ada yang memiliki pengetahuan baik, 2 ibu
(66,7%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan 1 ibu (33,3%) yang
memiliki pengetahuan buruk. Dari 16 ibu yang berpendidikan SMP, ada 1
ibu (6,3%) yang memiliki pengetahuan baik, 12 ibu (75,0%) yang
memiliki pengetahuan sedang, dan 3 ibu (18,8%) yang memiliki
pengetahuan buruk. Dari 45 ibu yang berpendidikan SMA, ada 12 ibu
(26,7%) yang memiliki pengetahuan baik, 30 ibu (66,7%) yang memiliki
pengetahuan sedang, dan 3 ibu (6,7%) yang memiliki pengetahuan buruk.
Dari 4 ibu yang berpendidikan PT, ada 2 ibu (50,0%) yang memiliki
pengetahuan baik, 2 ibu (50,0%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan
tidak ada yang memiliki pengetahuan buruk.
c. Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita berdasarkan
Pekerjaan
Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak
Usia Balita berdasarkan Pekerjaan
Pek er jaan * Penge tahuan ttg Pe raw atan Diare pd Anak Us ia Balita Cross tabulation
Pekerjaan
Total
IRT
Count
% w ithin Pekerjaan
Pegaw ai Sw asta Count
% w ithin Pekerjaan
Wirasw as ta
Count
% w ithin Pekerjaan
Petani
Count
% w ithin Pekerjaan
Count
% w ithin Pekerjaan
Total
47
100,0%
11
100,0%
7
100,0%
3
100,0%
68
100,0%
53
Tabel
4.9
memperlihatkan
distribusi
pengetahuan
tentang
perawatan diare pada anak usia balita berdasarkan pekerjaan dari 47 ibu
yang berstatus ibu rumah tangga, ada 13 ibu (27,7%) yang memiliki
pengetahuan baik, 30 ibu (63,8%) yang memiliki pengetahuan sedang,
dan 4 ibu (8,5%) yang memiliki pengetahuan buruk. Dari 11 ibu yang
bekerja sebagai pegawai swasta, ada 1 ibu (6,3%) yang memiliki
pengetahuan baik, 5 ibu (71,4%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan
1 ibu (14,3%) yang memiliki pengetahuan buruk. Dari 7 ibu yang bekerja
sebagai wiraswasta, ada 1 ibu (14,3%) yang memiliki pengetahuan baik, 5
ibu (71,4%) yang memiliki pengetahuan sedang, dan 1 ibu (14,3%) yang
memiliki pengetahuan buruk. Dari 3 ibu yang bekerja sebagai petani,
semuanya memiliki pengetahuan sedang.
d. Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak Usia Balita berdasarkan
Jumlah Anak
Tabel 4.10 Distribusi Pengetahuan tentang Perawatan Diare pada Anak
Usia Balita berdasarkan Jumlah Anak
Jum lah Anak * Pe nge tahuan ttg Peraw atan Diare pd Anak Usia Balita Cross tabulation
Jumlah
Anak
1
2
3
4
5
Total
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Total
6
100,0%
13
100,0%
39
100,0%
7
100,0%
3
100,0%
68
100,0%
54
C. Pembahasan
1. Karakteristik Ibu di Mangurejo, Guli, Nogosari, Boyolali
a. Karakteristik Umur Responden
Karakteristik yang diteliti meliputi umur, pendidikan, pekerjaan,
dan jumlah anak. Keempat variabel tersebut dapat berpengaruh terhadap
pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada anak usia balita baik secara
langsung maupun tidak langsung. Umur merupakan karakteristik
55
56
b. Pendidikan responden
Pendidikan merupakan karakteristik yang tinggi rendahnya
dicapai dengan upaya tertentu dan secara umum diukur berdasarkan
jenjang pendidikan informal yang telah ditempuh. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada 3 ibu (4,4%) yang berpendidikan SD. Ada 16
ibu (23,5%) yang berpendidikan SMP. Ada 45 ibu (66,2%) yang
berpendidikan SMA. Ada 4 ibu (5,9%) yang berpendidikan tinggi.
Dengan demikian diketahui bahwa sebagian besar ibu di Desa Mangurejo
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali adalah lulusan SMA. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kadarwati, dengan Judul
Gambaran Pengetahuan Orang Tua Tentang Penanganan Diare Pada
Anak Usia 1-4 tahun di RSUD Syekh Yusuf Gowa menunjukkan hasil
bahwa responden dengan pendidikan responden adalah SMA sebanyak 53
responden (34,0 %) memiliki pengetahuan baik.
Pendidikan merupakan media untuk menambah wawasan dan
kemampuan
penyerapan
pengetahuan.
Secara
umum
pendidikan
57
c. Pekerjaan responden
Menurut Wawan dan Dewi (2010), pekerjaan adalah aktivitas
sehari-hari yang dapat dipandang paling tidak dalam dua sudut pandang
yaitu seberapa banyak waktu yang dihabiskan dan apa jenis pekerjaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 47 ibu (69,1%) yang tidak
bekerja atau hanya berstatus ibu rumah tangga. Ada 11 ibu (16,2%) yang
bekerja sebagai pegawai swasta. Ada 7 ibu (10,3%) yang bekerja
wiraswasta. Ada 3 ibu (4,4%) yang bekerja sebagai petani. Dengan
demikian diketahui bahwa sebagian besar ibu di Desa Mangurejo
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali adalah ibu rumah tangga. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Indrayati, dengan
judul Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Diare
dengan Praktik Penanganan Diare pada Balita di Dusun Dermo Desa
Bringin Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang menunjukkan hasil
bahwa responden dengan pekerjaan ibu rumah tangga sebanyak 23
(49,0%) memiliki pengetahuan baik.
Ibu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) akan memiliki banyak
waktu luang untuk mengakses sumber-sumber informasi sehingga
pengetahuannya menjadi lebih baik. Sebaliknya ibu yang bekerja
cenderung melewatkan kesempatan tersebut. Menurut Wawan dan Dewi
(2011) menyatakan bahwa pekerjaan adalah keburukan yang harus
dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak
58
59
2. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada anak usia balita di
Mangurejo Nogosari Boyolali
Pengetahuan tentang perawatan diare mencakup beberapa indikator
seperti pengertian diare, penyebab diare, tanda dan gejala diare,
penatalaksanaan diare, dan perawatan serta pencegahan diare. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada 15 ibu (22,1%) yang memiliki
pengetahuan baik. Ada 46 ibu (67,6%) yang memiliki pengetahuan sedang.
Ada 7 ibu (10,3%) yang memiliki pengetahuan kurang. Dari distribusi
tersebut diketahui bahwa sebagian besar ibu di Desa Mangurejo Kecamatan
Nogosari Kabupaten Boyolali memiliki pengetahuan sedang tentang
perawatan diare pada anak usia balita.
Pengetahuan pada tingkat sedang berarti bahwa para ibu cukup
memahami mengenai berbagai seluk-beluk perawatan diare anak usia balita,
hanya saja masih ada sedikit kekurangan. Beberapa kekurangan pengetahuan
ini umumnya adalah pada materi yang berbobot medis. Bagaimanapun
dengan pengetahuan yang dimiliki tersebut para ibu diharapkan dapat
menerapkannya dalam merawat apabila anak balitanya mengalami diare atau
bisa juga mengajarkan pada ibu yang lain mengenai pengetahuannya tersebut.
Dilihat juga dari cross tabulation tabel 4.7 pengetahuan ibu
berdasarkan umur kebanyakan berpengetahuan sedang yaitu umur 31-40
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia semakin dewasa mekanisme koping
semakin baik karena telah berpengalaman. Sedangkan yang terlihat pada
tabel 4.8 pengetahuan sangat berpengaruh pada tingkat pendidikan, dijelaskan
60
D. Keterbatasan Penelitian
Tidak melihat atau mengobservasi secara langsung tentang perawatan
diare pada anak balita yang dilakukan oleh ibu, sehingga hasil penelitian kurang
menggambarkan pengetahuan tentang perawatan diare pada anak balita dengan
benar.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ibu di Desa Mangurejo
Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali dapat diambil beberapa simpulan
sebagai berikut:
1. Sebagian besar ibu berumur 31 40 tahun (42,6%), berpendidikan SMA
(66,2%), tidak bekerja atau berstatus ibu rumah tangga (69,1%), dan memiliki
3 anak (57,4%).
2. Pengetahuan tentang perawatan diare anak usia balita pada sebagian besar ibu
(67,6%) dikategorikan sedang.
B. Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat dikemukakan terkait dengan
penelitian yang telah dilaksanakan.
1. Bagi Ibu
Para ibu khususnya yang masih berada pada usia subur atau memiliki
anak usia balita disarankan terus meningkatkan pengetahuan dengan berbagai
upaya baik secara aktif dengan mencari sumber-sumber informasi seperti
media massa dan internet atau secara pasif dengan mengikuti penyuluhanpenyuluhan.
61
62
DAFTAR PUSTAKA
Aden R. 2010. Seputar Penyakit dan Gangguan Lain pada Anak Panduan bagi
Orang Tua dalam Merawat Buah Hati Disertai dengan Uraian Penyebab dan
Pencegahannya. Edisi pertama. Penerbit Siklus Hanggar Kreator : Yogyakarta
Hendarwanto. 2013. Diare Akut Karena Infeksi . Edisi ketiga. Pusat Informasi dan
Penerbit Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI : Jakarta.
Hidayat. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Buku kedua. Jakarta : Salemba
Medika
Kurniasih. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Keempat-Jilid 1. Penerbit
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia :
Jakarta
Marimbi . 2010. Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar pada Balita,
Cetakan Pertama, Penerbit Nuha Medika : Yogyakarta
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, edisi kedua.. Penerbit Buku Kedokteran :
EGC
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Penerbit PT Rineka
Cipta, Jakarta
___________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan
Pertama. Penerbit PT Rineka Cipta : Jakarta
Nurarif dan Kusuma, H. 2005. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA (NIC-NOC), Jilid 1 : Jakarta
Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak(untuk perawat dan bidan).
Penerbit Salemba Medika : Jakarta
________. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.
Edisi ketiga. Penerbit Salemba Medika : Jakarta
Riyadi dan Suharsono. 2010. Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit. Edisi Pertama.
Penerbit Gosyen Publishing, Yogyakarta.
Rukiyah dan Yulianti. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Edisi Pertama.
Penerbit CV.Trans Info Media : Jakarta
Saryono. 2011. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendikia
LAMPIRAN
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN DIARE PADA ANAK USIA BALITA
DI DESA MANGUREJO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
OLEH: RIRIN WIJAYANTI
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kegiatan
Pengumpulan judul
KTI
Studi pendahuluan
Bimbingan proposal
Ujian proposal
Revisi proposal
penelitian dan
pengambilan ijin
penelitian
Pengambilan data
penelitian
Pembimbingan
penyusunan laporan
hasil penelitian
Ujian laporan hasil
penelitian
Revisi hasil
penelitian dan
pengumpulan KTI
Kepada
Yth. Ibu Warga Mangurejo
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama : Ririn Wijayanti
NIM
: 2011.1436
Akan mengadakan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan
Ibu Tentang Perawatan Diare Pada Anak Usia Balita di Desa Mangurejo Kecamatan
Nogosari Kabupaten Boyolali .
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi ibu sebagai
responden. Oleh karena itu, penulis meminta izin kepada ibu agar bersedia menjadi
responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan kami jaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila ibu menyetujui, saya mohon kesediaannya untuk menandatangani
lembar persetujuan yang kami sertakan, dan menjawab semua pertanyaan yang telah
disediakan.
Demikian, atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.
Surakarta,
April 2014
Hormat saya,
Ririn wijayanti
Penelitian Tentang :
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Diare Pada Anak Usia Balita
di Desa Mangurejo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali
Umur
Alamat
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh
Ririn Wijayanti Mahasiswa DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PKU
Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta,
April 2014
Responden
(...........................................)
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN
DIARE PADA ANAK USIA BALITA DI DESA MANGUREJO KECAMATAN
NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
1.
Karakteristik Responden
Isilah data-datadibawah ini :
a.
No. Responden
b.
Nama Ibu
c.
Umur Ibu
d.
Pendidikan
e.
Pekerjaan
f.
Umur Anak
g.
Jumlah Anak
Petunjuk :
1) Bacalah pertanyaan dengan baik dan telitilah sebelum menjawab
2) Untuk kelancaran penelitian ini mohon isilah jawaban sesuai dengan
pengetahuan anda tidak perlu bertanya dengan teman dan jawab dengan jujur
apa adanya
3) Kerahasiaan anda akan tetap terjamin
2.
: Benar
: Salah
NO
1.
PERNYATAAN
Diare ditandai dengan buang air besar,
lembek atau cair dapat berupa air saja
yang frekuensinya lebih dari 3x dalam
sehari?
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BENAR
SALAH
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
No
Resp
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
14
13
14
14
12
14
17
15
12
10
18
11
13
12
16
13
17
14
15
15
11
16
17
17
11
18
14
19
16
20
15
21
13
22
13
23
13
24
17
25
12
26
13
27
10
28
15
29
14
30
15
31
11
32
14
33
16
34
13
35
15
36
18
37
11
Total
Nomor Soal Pengetahuan ttg Perawatan Diare pada Anak Usia Balita
No
Resp
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
38
14
39
12
40
12
41
13
42
15
43
14
44
17
45
16
46
14
47
17
48
14
49
14
50
14
51
13
52
16
53
14
54
14
55
56
13
57
12
58
13
59
16
60
12
61
15
62
16
63
15
64
11
65
15
66
12
67
14
68
15
Total
No
Resp
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Jumlah Anak
Skor
Kategori
42 th
SMA
Wiraswasta
14
70
Sedang
28 th
SMA
Pegawai Swasta
13
65
Sedang
36 th
SMA
IRT
14
70
Sedang
36 th
SMA
IRT
14
70
Sedang
30 th
SMA
Pegawai Swasta
12
60
Sedang
46 th
SMP
IRT
14
70
Sedang
55 th
SMA
IRT
17
85
Baik
23 th
PT
IRT
15
75
Sedang
29 th
SMP
IRT
12
60
Sedang
10
30 th
SMA
IRT
18
90
Baik
11
34 th
SMA
IRT
13
65
Sedang
12
34 th
SMA
Wiraswasta
16
80
Baik
13
43 th
SMA
IRT
17
85
Baik
14
53 th
SMP
Pegawai Swasta
15
75
Sedang
15
38 th
SD
IRT
11
55
Buruk
16
41 th
SMA
IRT
17
85
Baik
17
54 th
SMP
IRT
11
55
Buruk
18
42 th
SMP
IRT
14
70
Sedang
19
46 th
SMA
IRT
16
80
Baik
20
34 th
SMA
IRT
15
75
Sedang
21
36 th
SMA
IRT
13
65
Sedang
22
27 th
SMA
Pegawai Swasta
13
65
Sedang
23
40 th
SD
IRT
13
65
Sedang
24
43 th
PT
IRT
17
85
Baik
25
45 th
SMA
IRT
12
60
Sedang
26
26 th
SMA
IRT
13
65
Sedang
27
34 th
SMA
Pegawai Swasta
10
50
Buruk
28
30 th
SMA
IRT
15
75
Sedang
29
49 th
SMA
IRT
14
70
Sedang
30
33 th
SMP
Pegawai Swasta
15
75
Sedang
31
53 th
SMA
IRT
11
55
Buruk
32
52 th
PT
IRT
14
70
Sedang
33
36 th
SMA
IRT
16
80
Baik
34
51 th
SMP
IRT
13
65
Sedang
35
39 th
SMA
IRT
15
75
Sedang
36
29 th
SMP
Pegawai Swasta
18
90
Baik
37
46 th
SMP
IRT
11
55
Buruk
Karakteristik
No
Resp
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Jumlah Anak
Skor
Kategori
38
32 th
SMA
IRT
14
70
Sedang
39
27 th
SMA
IRT
12
60
Sedang
40
29 th
SMA
IRT
12
60
Sedang
41
38 th
SMP
IRT
13
65
Sedang
42
53 th
SMP
Wiraswasta
15
75
Sedang
43
30 th
SMP
Wiraswasta
14
70
Sedang
44
36 th
SMA
IRT
17
85
Baik
45
32 th
SMA
IRT
16
80
Baik
46
33 th
SMA
IRT
14
70
Sedang
47
39 th
SMA
IRT
17
85
Baik
48
46 th
SMA
IRT
14
70
Sedang
49
25 th
SMP
Petani
14
70
Sedang
50
45 th
SMA
IRT
14
70
Sedang
51
32 th
SMA
IRT
13
65
Sedang
52
33 th
SMA
IRT
16
80
Baik
53
36 th
SMA
IRT
14
70
Sedang
54
31 th
SMA
Pegawai Swasta
14
70
Sedang
55
50 th
SMP
Pegawai Swasta
45
Buruk
56
47 th
SD
Petani
13
65
Sedang
57
36 th
SMA
IRT
12
60
Sedang
58
35 th
SMA
IRT
13
65
Sedang
59
35 th
PT
IRT
16
80
Baik
60
49 th
SMA
Pegawai Swasta
12
60
Sedang
61
41 th
SMA
IRT
15
75
Sedang
62
34 th
SMA
IRT
16
80
Baik
63
47 th
SMA
IRT
15
75
Sedang
64
28 th
SMA
Wiraswasta
11
55
Buruk
65
30 th
SMA
Wiraswasta
15
75
Sedang
66
35 th
SMP
Petani
12
60
Sedang
67
38 th
SMA
Wiraswasta
14
70
Sedang
68
31 th
SMP
Pegawai Swasta
15
75
Sedang
Frequencies
Frequency Table
Crosstabs
Cas e Proce ss ing Sum m ary
V alid
Percent
N
Umur * Pengetahuan ttg
Peraw atan Diare pd A nak
Usia Balita
Pendidikan *
Pengetahuan ttg
Peraw atan Diare pd A nak
Usia Balita
Pekerjaan * Pengetahuan
ttg Peraw atan Diare pd
A nak Usia Balita
Jumlah A nak *
Pengetahuan ttg
Peraw atan Diare pd A nak
Usia Balita
Cases
Mis sing
N
Percent
Total
Percent
68
100,0%
,0%
68
100,0%
68
100,0%
,0%
68
100,0%
68
100,0%
,0%
68
100,0%
68
100,0%
,0%
68
100,0%
Umur
20 - 30 th
31 - 40 th
41 - 50 th
51 - 60 th
Total
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Count
% w ithin Umur
Total
15
100,0%
29
100,0%
17
100,0%
7
100,0%
68
100,0%
Pendidikan * Pe nge tahuan ttg Peraw atan Diare pd Anak Us ia Balita Cross tabulation
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT
Total
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Count
% w ithin Pendidikan
Total
3
100,0%
16
100,0%
45
100,0%
4
100,0%
68
100,0%
Pek er jaan * Penge tahuan ttg Pe raw atan Diare pd Anak Us ia Balita Cross tabulation
Pekerjaan
IRT
Count
% w ithin Pekerjaan
Pegaw ai Sw asta Count
% w ithin Pekerjaan
Wirasw as ta
Count
% w ithin Pekerjaan
Petani
Count
% w ithin Pekerjaan
Count
% w ithin Pekerjaan
Total
Jum lah Anak * Pe nge tahuan ttg Peraw atan Diare pd Anak Usia Balita Cross tabulation
Jumlah
A nak
1
2
3
4
5
Total
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Count
% w ithin Jumlah Anak
Total
6
100,0%
13
100,0%
39
100,0%
7
100,0%
3
100,0%
68
100,0%
Total
47
100,0%
11
100,0%
7
100,0%
3
100,0%
68
100,0%