1.3 Toolbox
Dalam
toolbox
terdapat
komponen-komponen
penting
dalam
toolbox
beserta
fungsi
atau
Fungsi
Nama
Tool
Fungsi
Selection
Tool
Free
Transform
Tool
Line Tool
SubSelectio
n Tool
Grandient
Transform
Tool
Lasso Tool
Pen Tool
Text Tool
Menyeleksi bagian
objek
Yang akan diedit
Membuat teks (kata
Oval Tool
atau
kalimat)
Rectangle
Tool
Pencil Tool
Menggambar objek
secara bebas
Brush Tool
Ink Bottle
Tool
Eyedropper
Tool
Hand Tool
Paint
Bucket Tool
Eraser Tool
Menggeser stage
Zoom Tool
Stroke Tool
Fill Tool
No Color
Membuat objek
berbentuk segi empat
atau segi banyak
Menggambar objek
secara bebas dengan
ukuran ketebalan dan
bentuk yang sudah
disediakan
Memberi warna pada
Objek secara bebas
Menghapus objek
Memperbesar atau
memperkecil objek
Memberi warna pada
Pada objek
Zoom Tool (M Z)
Stroke Color
Fill Color
No Color
1.4 Timeline
Timeline
atau
garis
waktu
merupakan
komponen
yang
terdiri
dari
beberapa
layer.
Layer
digunakan
untuk
1.5 Stage
Stage disebut juga layar atau panggung. Stage digunakan
untuk memainkan objek-objek yang akan diberi animasi. Dalam stage
kita dapat membuat gambar, teks, memberi warna dan lain-lain.
1.6 Panel
Beberapa panel penting dalam Macromedia Flash diantaranya
panel: Properties & Filters & Parameters, Actions, Library, Color dan
Align & Info & Transform.
1.6.1 Panel Properties & Filters & Parameters
Panel ini terdapat di bawah stage. Untuk mengeluarkan atau
menyembunyikan panel ini dapat digunakan shortcut Ctrl+F3. Panel
Properties & Filters & Parameters digunakan untuk untuk mengatur
ukuran background, warna background, kecepatan animasi dan lainlain.
Modul 2
ANIMASI DASAR
MOTION TWEEN DAN SHAPE
Macromedia Flash merupakan software keluaran Macromedia yang
dapat digunakan untuk pembuatan animasi: web, film kartun dan presentasi
multimedia. Sampai tutorial ini dibuat Macromedia sudah mengeluarkan sampai
dengan versi ke-8. Karena kemudahan dan banyak manfaatnya, maka sofware
ini dipelajari oleh berbagai kalangan. Tutorial berikut sedikit akan membahas
pembuatan animasi-animasi dasar. Meskipun tutorial ini menggunakan Flash 8
sebenarnya Anda pun dapat menggunakan versi-versi sebelumnya.
Berikut
akan
dijelaskan
teknik-teknik
pembuatan
animasi
dasar
Animasi ini merupakan animasi yang paling dasar karena animasi ini
pada prinsipnya adalah pergerakan suatu objek (motion), seperti halnya definisi
animasi yaitu teks/gambar yang bergerak.
Langkah 1:
Buat objek lingkaran menggunakan Oval Tool (O)
Langkah 2:
Seleksi objek menggunakan Selection Tool (V) atau Ctrl + A, untuk menyeleksi
objek lingkaran. Setelah itu, klik kanan Convert to symbol pilih Movie Clip
Ok
Langkah 3:
Pilih frame 20 pada Layer 1 di Timeline, setelah itu klik kanan dan Insert
Keyframe. Geser objek ke arah kanan kembalikan objek ke frame 1
Langkah 4:
Pada Properties di bawah stage pilih Tween Motion. Jika langkah benar, maka
di bagian layer 1 akan muncul panah dari frame 1 ke frame 20. Untuk
menjalankan animasi: Enter atau Ctrl + Enter untuk melakukan Test Movie. Dan
untuk menghentikan test movie: Ctrl + W.
Sebagai catatan, animasi berhasil jika dalam layer terdapat tanda panah
(). Jika belum berhasil (garis dalam layer berupa garis putus-putus), ulangi
langkah Anda sampai berhasil !
Berikut ini adalah latihan membuat animasi bola berwarna merah.
Klik gambar bola, pada panel properties, pilih tween motion, untuk
membuat bola bergerak dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan tempuh
frame per-sekonnya. Kecepatan ini bisa diubah sesuai dengan kehendak.
Namun, pada latihan ini tidak dilakukan perubahan. Jadi kecepatan sesuai
default sebesar 12,0 fps. Hasilnya seperti gambar berikut.
Pada proses ini akan tampak bagian timeline terbentuk tanda panah dari
frame 1 hingga frame 30. Selanjutnya klik frame 30, dan pindahkan atau geser
posisi bola dari posisi awal ke kanan sejauh yang anda kehendaki, dengan
jalan mendrag gambar bola tersebut.
10
11
12
Buat layer baru yaitu layer 2, pada layer ini buat gambar elips yang tinggi
kira-kira 2 kali tinggi huruf.
Klik frame 1 pada layer 2, Pilih Tween: Motion pada panel Properties.
Masih di layer 2, Insert keyframe pada frame 35, sehingga akan tampak
seperti gambar berikut. Tanda panah harus terbentuk dari frame 1
sampai frame 35. Jika tidak ulangi lagi.
Geser gambar elips dari kiri ke kanan sampai di sebelah kanan huruf A
pada kata UNDIKSHA.
13
Layer 2 dijadikan Mask, dengan jalan menekan klik kanan pada layer 2,
dan pilih Mask.
Modul 3
MENGATUR STAGE DAN PANEL
14
Memahami stage dan panel dari aplikasi flash sangat penting. Di awal
modul 1 sudah dibahas secara garis besar tentang stage dan panel secara
singkat dan lebih bersifat umum. Pada modul ini, akan dibahas lebih detail
karena stage dan panel ini adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk
diketahui dan dikuasai oleh pengguna dari aplikasi flash.
Kompetensi
yang
diharapkan
adalah
pengguna
mengenal
dan
(3) Setelah dipiih, di layar akan tampil stage yang dilengkapi dengan grid.
(4) Pilih Selection Tool, lalu klik pada garis yang dibuat, maka warna akan
berubah sesuai warna yang dipilih. Lihat gambar berikut.
tool yang jarang dipakai sebaiknya disembunyikan, sedangkan tool yang sering
dipakai ditampilkan di toolbox. Langkah-langkah adalah sebagai berikut:
(1) Klik menu Edit, lalu Custumize Tool Panel, selanjutnya pilih Pen Tool.
(2) Pilih tool yang ingin ditambahkan dan klik Add, selanjutnya klik Ok.
(3) Atau Klik Restore Default untuk mengembalikan ke tool defaultnya.
3.6 Menampilkan Panel History
Panel history merupakan panel yang mencatat semua langkah atau aksi
yang dilakukan oleh pengguna ketika menciptakan objek atau membuat
animasi. Langkah-langkah menampilkan panel history adalah sebagai berikut:
(1) Klik menu window, lalu pilih Other Panel
(2) Pilih History, maka panel history akan muncul seperti gambar berikut.
20
(2) Untuk mengembalikannya, pilih menu Window, lalu pilih Show Panels.
3.9 Mengatur Setting Undo
Langkah pembatalan perintah (undo) dapat diperbanyak lebih dari 20
langkah. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
(1) Pilih ikon Edit, lalu pilih Preferences
(2) Pada kotak dialog Preferences, klik menu drop down Undo
21
22
Modul 4
ACTION SCRIPT
Anda telah mempelajari animasi-animasi dasar yang terdapat di Flash,
seperti: Tween-Motion, Tween-Shape dan Animasi Mask. Animasi-animasi yang
sudah Anda pelajari dapat di kontrol dengan Action Script. Action Script adalah
kode-kode program dalam Flash digunakan untuk mengontrol jalannya suatu
animasi agar animasi yang dibuat menjadi lebih atraktif dan menarik.
4.1 Action Script goto
Langkah 1:
Buat layer-layer dengan susunan sebagai berikut dan objek bola yang diconvert to symbol (graphic) dengan tween-motion:
Langkah 2:
Klik layer Tombol dan buatlah objek persegi panjang F8 Button. Setelah
itu, klik kanan frame 40 dan F5 (insert frame)
Langkah 3:
Klik layer Action dan klik frame 40-insert frame, setelah itu aktifkan Action di
bawah script, atau ikon Script Assist di pojok kanan atas Action dan pilih Script
Assist. Klik Global Functions Timeline Control Klik stop 2x
23
Langkah 4:
Pilih objek persegi, klik Global Functions Timeline Control Klik goto 2x
sehingga akan tampil script seperti berikut:
Langkah 5:
Klik line (baris) 1, maka akan muncul seperti berikut:
Jika Anda memilih goto and Stop, maka animasi akan menuju frame 1 dan
berhenti. Itu berarti animasi tidak akan berjalan.
24
Langkah 6:
Tekan Ctrl + Enter untuk test movie dan klik objek persegi panjang maka
animasi akan dijalankan
Catatan:
Kejadian-kejadian pada Mouse event:
1. Press: animasi akan berjalan saat mouse ditekan dalam area tombol
2. Release: animasi berlanjut saat mouse telah lepas dari klik dalam area
tombol
3. Release Outside: animasi berlanjut saat mouse telah lepas dari klik di
luar area tombol
4. Key Press: animasi berlanjut saat keyboard tertentu ditekan. Untuk
menentukan keyboard tersebut, tekan salah satu tuts saat Anda memberi
tanda centang pada menu ini
5. Roll over: animasi berlanjut saat pointer mouse berada dalam area
tombol
6. Roll out: animasi berlanjut saat pointer mouse berada di luar tombol
setelah berada di dalam area tombol
7. Drag over: animasi berlanjut saat pointer mouse setelah mengklik di
dalam area tombol digeser dalam area tombol
8. Drag out: animasi berlanjut saat pointer mouse setelah mengklik di
dalam area tombol dan digeser keluar area tombol
4.2 Action Script Play
Langkah 1:
Kerjakan Langkah 1 sampai dengan Langkah 3 di Belajar Script 1:
Langkah 4:
Pilih objek persegi, klik Global Functions Timeline Control Klik play 2x,
sehingga akan tampil script seperti berikut:
25
Langkah 5:
Beri tanda check di Roll Over dan Roll Out, tekan Ctrl + Enter untuk melihat
hasil animasinya. Anda hanya cukup meletakkan pointer Anda di objek persegi
(tombol), maka objek otomatis jalan tanpa harus di klik.
4.3 ActionScript Bersama
Langkah 1:
Kerjakan Langkah 1 sampai dengan Langkah 3 di Belajar Script 2:
Langkah 2:
Pilih objek persegi, klik Global Functions Timeline Control Buatlah
sedemikian rupa sehingga akan tampil script seperti berikut:
Untuk Key Press: pada kotak dialog anda tingga tekan Enter di keyboard
Langkah 2:
Buat objek lingkaran dan F8 Movie clip di layer Bola. Buat animasi tween
motion.
Langkah 3:
Buat frame di layer Action-frame 40. Di layer Action, klik kanan objek lingkaran
Action, tambahkan script stop, caranya seperti langkah-langkah sebelumnya.
Langkah 4:
Klik Global Functions Movie Clip Control klik On Clip Event 2x
27
Setelah itu pilih mouseDown dan klik 2x play, sehingga akan tampil script
seperti berikut:
Langkah 5:
Tekan Ctrl + Enter untuk menjalankan animasinya.
Catatan:
Fungsi event pada Movie Clip:
1. Load: saat movie clip pertama kali tampil pada timeline
2. Unload: saat movie clip hilang dari timeline
3. Mouse down: animasi berjalan ketika tombol mouse ditekan
4. Mouse up: animasi berjalan ketika tombol mouse dilepas setelah diklik
5. Mouse move: animasi berjalan setiap ada gerakan mouse
6. Key down: animasi berjalan ketika tombol keyboard ditekan
7. Key up: animasi berjalan ketika tombol keyboard dilepas setelah ditekan
8. Data: saat data diterima dari action load variable atau load movie
28
Modul 5
ACTION SCRIPT PADA MOVIE CLIP
Action Script pada Movie Clip berperan untuk untuk mengatur jalannya
animasi dalam stage. Dengan movie clip animasi dalam Flash dapat diatur
sehingga animasi yang dibuat tidak menimbulkan keanehan. Misalnya ketika
mouse ditekan, movie clip A bergerak dan ketika movie clip B ditekan dengan
keyboard maka terus bergerak dan seterusnya.
Pembuatan animasi ini, penrogram seolah-olah berperan sebagai
sutradara dalam pempuatan movie clip. Anda dapat menentukan movie clip
mana yang bergerak, mana yang diam atau beberapa movie clip dijalankan
bersama-sama, sesuai dengan kehendak.
5.1 Animasi Movie Clip
Langkah 1:
Buat layer Bola. Di layer bola, buat objek bola Movie Clip
29
Langkah 2:
Klik kanan bola edit buat animasi Tween-Motion insert layer klik
layer yang baru anda buat di frame terakhir insert Frame
Langkah 3:
Klik frame 1 klik kanan Actions aktifkan Script Assist Global
Functions Timeline Control Dobel klik Stop
Langkah 4:
Klik kembali Scene 1 ( ) klik kanan objek Bola Actions Global Functions
Movie Clip Control OnClipEvent klik baris pertama pilih mouse down
Global Functions Timeline Control Dobel klik Play
Langkah 5:
Tekan Ctrl + Enter untuk Test Movie _ Klik objek Bola _ Animasi berhasil ... ?
5.2 Tell Target
Tell target akan menjadi sutradara yang mengatur jalannya Movie Clip
Langkah 1:
Kerjakan Langkah 1 sampai dengan Langkah 3 pada tutorial Movie Clip.
Langkah 2:
Klik Scene 1 Tambah layer Tombol buat Tombol (Buttons)
30
Langkah 3:
Klik objek Bola Properties (di bawah stage) beri nama Bola
Langkah 4:
Klik kanan tombol Actions Depreciated Actions tellTarget Isikan di
kotak dialog target, yaitu: Bola Global Functions Timeline Control
Dobel klik Play. Sehingga diperoleh Script seperti berikut.
31
Langkah 5:
Tekan Ctrl + Enter untuk Test Movie.
5.3 Latihan Soal
Buatlah animasi tellTarget dengan 2 Movie Clip dan 2 buah tombol, tombol di
sebelah kiri menggerakkan Bola di sebelah kanan yang bergerak ke kiri dan
tombol di sebelah kanan menggerakkan Bola di sebelah kiri yang bergerak ke
kanan! Sebagai ilustrasi, perhatikan gambar berikut.
32
Modul 6
ANIMASI FOTO
Pada bagian modul ini, akan dibahas cara membuat animasi efek foto,
yang sering kita lihat di website. Kita akan menciptakan efek foto pada sebuah
foto. Foto itu sendiri merupakan foto statis (graphic) alih-alih sebuah film.
Kemudian, dengan menggunakan durasi waktu tertentu, kita ganti foto itu
dengan foto-foto lainnya. Sembari foto itu berganti satu dengan lainnya, kita
ciptakan efek-efek guratan yang dikendalikan menggunakan ActionScript. Di
sini, Anda berkesempatan untuk mencoba sendiri bagaimana teknik pembuatan
animasi photo ini.
File *.fla yang ada di dalam folder tertentu yang merupakan file utama
latihan Flash. Di sini terdapat script ActionScript yang dapat Anda
pelajari.
File *.swf yang merupakan file Animasi Flash 8 animasi photo ini.
33
35
36
Gambar 6.10 Mengklik Foto af02 yang Ada di dalam Panel Libray
37
15. Drag ke dalam stage sehingga di dalam stage akan tampak gambar
seperti ini.
16. Klik foto jgj2 dan masukkan angka 521 serta 384 ke kotak X dan Y.
17. Klik dan drag keyframe foto2 dari frame 1 ke frame 26.
38
19. Lanjutkan dengan klik kanan pada frame 50 layer foto2 itu.
20. Pilihlah Insert Frame.
24. Drag foto af03 ke dalam stage seperti tampilan di bawah ini.
39
25. Pastikan foto af03 itu yang ada di dalam stage menggunakan Selection
Tool.
26. Posisikan di koordinat X: 512 dan Y: 384.
27. Klik dan drag keyframe foto3 pada frame 1 ke frame 52.
29. Klik kanan frame 76 yang ada di layer foto3 dan pilih Insert Frame.
31. Klik foto af04 yang ada di dalam panel Library dan drag ke dalam stage.
41
32. Posisikan di koordinat yang sama dengan foto-foto sebelumnya, yaitu 512
dan 384 di kotak X serta Y.
33. Klik dan drag keyframe foto4 pada frame 1 ke frame 78.
Gambar 6.26 Klik dan Drag Keyframe foto4 dari Frame 1 ke Frame 78
42
Modul 7
BEBERAPA ANIMASI ACTION SCRIPT
Membuat animasi menggunakan program Macromedia Flash 8, tidaklah
terlalu sukar. Untuk dapat membuat suatu animasi yang menarik, haruslah
diperhatikan beberapa langkah dan ide yang cemerlang. Berikut adalah
beberapa contoh pembuatan animasi menggunakan program Macromedia
Flash 8.
1) Bukalah program Macromedia Flash 8 (clik 2 kali pada icon flash di
desktop atau di start menu).
43
Buatlah suatu objek mobil pada lembar kerja macromedia flash 8, rangka
mobil dan rodanya, seperti gambar berikut ini.
44
Blok bagian roda, selanjutnya click kanan pada bagian roda yang terblok
dan pilih convert to simbol.
Kemudian akan muncul instance name di kiri bawah lembar kerja. Click
pada instance name tersebut kata roda_mc (kita menamai movie clip
roda yang kita buat dengan nama roda_mc).
Selanjutnya copy movie clip roda dengan cara click kanan pada bagian
movie clip tersebut dan pilih copy kemudian paste pada lembar kerja.
Setelah itu, hasil copyan dari movie clip roda tersebut kita beri instance
name dengan nama roda1_mc).
45
Selanjutnya pilihlah movie clip, dan pada bagian instance name yang
ada di kiri bawah ketik nama mobil_mc( artinya kita membuat movie
clip mobil dengan nama mobil_mc.
Setelah proses tersebut, carilah frame 1 dan click kanan satu kali pada
frame tersebut, pilih action
46
Untuk melihat hasilnya, click control di bagian atas, dan pilih test movie
sehingga
harus
diulangi
test
movie
berikutnya.
Untuk
menanggulangi hal ini, agar gerakan mobil dapat dilihat terus menerus
(berulang), maka tambahkan script/syntax berikut pada action-frame tadi.
if(mobil_mc._x>440.9){
mobil_mc._x=1}
sehingga syntax tadi akan menjadi
onEnterFrame=function(){
mobil_mc._x+=6;
_root.mobil_mc.roda_mc._rotation+=25;
_root.mobil_mc.roda1_mc._rotation+=25;
if(mobil_mc._x>440.9){
47
mobil_mc._x=1}
}
Jadikan kedua roda tersebut menjadi movie clip dengan instance name
roda1_mc untuk roda besar dan roda2_mc untuk roda yang lebih kecil.
Selanjutnya pada frame 1, lakukan click kanan satu kali dan pilih action,
kemudian pada lembar action-frame, ketikkan sintax berikut
onEnterFrame=function(){
roda1_mc._rotation+=10;
roda2_mc._rotation+=20;
}
Pertama-tama, buatlah dua buah objek, dan keduanya jadikan movie clip
dengan instance name masing-masing adalah benda1_mc untuk
movieclip yang lebih besar dan benda2_mc untuk movie clip yang lebih
kecil.
49
50
bola1_mc._x+=5;
bola1_mc._y=100+50*Math.sin(bola1_mc._x*10);
canvas_mc.lineTo(bola1_mc._x,bola1_mc._y);
canvas_mc.lineStyle(1, 0xFF0000, 600);
}
51
52
clock.circle.lineStyle(14,
0xFFFFFF,
shineAlpha);
clock.circle.lineTo(xCoordBig, yCoordBig);
}
// little outline
outlineAlpha = 40;
clock.circle.lineStyle(1, 0x000033, outlineAlpha);
clock.circle.moveTo(104, 0);
outlineRadius = 104;
for (ola=0; ola<=360; ola++) {
radOutAngle = ola*Math.PI/180;
if (ola>=180 && ola<=225) {
outlineAlpha = outlineAlpha-1.6;
} else if (ola>225 && ola<=270) {
outlineAlpha = outlineAlpha+1.6;
} else {
outlineAlpha = 40;
}
xOutCoord = Math.cos(radOutAngle)*outlineRadius;
yOutCoord = Math.sin(radOutAngle)*outlineRadius;
clock.circle.lineStyle(1, 0x000033,
outlineAlpha);
clock.circle.lineTo(xOutCoord, yOutCoord);
}
//drawing the hours' markings
// setting the line style for the hours' markings
clock.circle.lineStyle(3, 0x000000, 100);
clock.circle.moveTo(100, 0);
// coordinate calculations
circleRadius = 100;
smallerCircleRadius = 90;
for (h=0; h<12; h++) {
hourAngle = h*30;
radHourAngle = hourAngle*Math.PI/180;
xCoord1 = Math.cos(radHourAngle)*circleRadius;
yCoord1 = Math.sin(radHourAngle)*circleRadius;
53
xCoord2
Math.cos(radHourAngle)*smallerCircleRadius;
yCoord2
Math.sin(radHourAngle)*smallerCircleRadius;
clock.circle.moveTo(xCoord1, yCoord1);
clock.circle.lineTo(xCoord2, yCoord2);
}
//drawing the minutes' markings
// setting the line style for the minutes' markings
clock.circle.lineStyle(1, 0x000000, 100);
clock.circle.moveTo(100, 0);
// coordinate calculations
circleRadius = 99;
smallerCircleRadius = 91;
for (m=0; m<60; m++) {
minuteAngle = m*6;
radMinuteAngle = minuteAngle*Math.PI/180;
xCoord1 = Math.cos(radMinuteAngle)*circleRadius;
yCoord1 = Math.sin(radMinuteAngle)*circleRadius;
xCoord2
Math.cos(radMinuteAngle)*smallerCircleRadius;
yCoord2
Math.sin(radMinuteAngle)*smallerCircleRadius;
clock.circle.moveTo(xCoord1, yCoord1);
clock.circle.lineTo(xCoord2, yCoord2);
}
//creating the seconds hand
clock.createEmptyMovieClip("secondsHand", 40);
clock.secondsHand.lineStyle(0, 0xFF0000, 100);
clock.secondsHand.moveTo(0, 0);
clock.secondsHand.lineTo(0, -90);
//creating the minutes hand
clock.createEmptyMovieClip("minutesHand", 30);
clock.minutesHand.lineStyle(5, 0x000000, 100);
clock.minutesHand.moveTo(0, 0);
clock.minutesHand.lineTo(0, -69);
//creating the hours hand
54
clock.createEmptyMovieClip("hoursHand", 20);
clock.hoursHand.lineStyle(6, 0x000000, 100);
clock.hoursHand.moveTo(0, 0);
clock.hoursHand.lineTo(0, -50);
clock.hoursHand.lineStyle(4, 0xFFFFFF, 100);
clock.hoursHand.lineTo(0, 0);
// starting the movement
clock.onEnterFrame = function() {
clockDate = new Date();
seconds = clockDate.getSeconds();
this.secondsHand._rotation = seconds*6;
minutes = clockDate.getMinutes();
this.minutesHand._rotation = minutes*6;
hours = clockDate.getHours();
this.hoursHand._rotation
(hours*30)+
(minutes/2);
};
55
DAFTAR PUSTAKA
Alamin, M. 2003. Belajar Animasi dengan Macromedia Flash. Jakarta: --Istiyanto, HH. 2007. Tutorial Animasi Flash 8. http://istiyanto.com Diakses tgl. 10
Oktober 2008
Jubilee Enterprice. 2007, 63 Trik Rahasia Flash CS3. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Pramono, Andi. 2002.Berkreasi dengan Macromedia Flash MX. Yogyakarta:
Penerbit Andi
56