Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
11
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN
22
33
Industri Tekstil
Industri Alas Kaki
Industri Furniture
Industri Fesyen
Industri Kerajinan
Industri Batu Mulia
Industri Keramik
Industri Minyak Atsiri
Industri Padat
Karya
Industri Gula
Industri Pupuk
Industri Petrokimia
Industri Prioritas
Khusus
Industri Otomotif,
Elektronika dan
Telematika
Industri
Pertumbuhan
Tinggi
Industri
Barang Modal
Industri Penghasil
barang Modal
Industri Perkapalan
Industri Berbasis
Sumber Daya Alam
55
Industri Alat
Transportasi
Darat
Industri
Permesinan
dan Alat
Mesin
Pertanian
Industri
Unggulan
Berbasis
Teknologi
Tinggi
Industri
Maritim,
Kedirgantaraan
dan Alat
Pertahanan
Industri
Elektronika
dan
Telematika
Industri Elektronika
Konsumsi
Industri Elektronika Bisnis
Industri Komponen
Elektronika
Industri Komputer dan
Peralatannya
Industri Perangkat Lunak
dan Konten Multimedia
Industri Telekomunikasi
66
77
PERTUMBUHAN IUBTT
(Persen)
SEKTOR IUBTT
2007
2008
2009
2010
2011
2012
16,62
19,90
-5,14
14,65
10,21
8,31
33,94
38,74
-6,99
16,87
11,71
14,08
-7,65
-11,70
-1,30
5,76
10,35
15,75
6,83
-2,62
0,58
3,26
1,69
1,60
9.73
9.79
-2.87
10,38
6,81
6,94
5.15
4.05
2.56
5,12
6,74
6,40
88
50,56
44,41
37,37
17,29
2008
Sumber : BPS diolah Kemenperin;
21,89
19,55
16,22
2009
2010
Impor
2011
Ekspor
Produk Ekspor :
1. Produk Elektronika Konsumsi : Printer, Fotocopy, Telepon dan komputer
2. Produk Elektronika Bisnis/Industri : Televisi, AC, Lemari ES, Mesin Cuci, Kipas Angin dan Pompa air
3. Kendaraan Bermotor : KBM R-4 (CBU dan CKD), KBM R-2 (unit sepeda motor)
4. Komponen : gasket & brake system, drive train, engine parts, dll
99
INVESTASI IUBTT
(Rp. Miliar )
10
10
Ribu Orang
1.180
1.200
1.000
800
789
864
828
898
959
1.010
600
400
200
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Unit
2015
(proyeksi)
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
IATD
207.697
230.383
243.930
IMKAP
61.843
63.516
66.412
IET
412.993
431.066
452.059
IPAMP
215.670
234.170
247.659
11
11
Gambar 6
Peta Sebaran
Industri Berbasis Teknologi Tinggi
12
12
13
13
Low Cost and Green Car dan Low Carbon Emission Car
14
14
LOW COST AND GREEN CAR DAN LOW CARBON EMISSION CAR
Tujuan
1. Mengembangkan industri KBM R-4 yang hemat energi, ramah lingkungan, dan harga terjangkau;
2. Mempercepat pencapaian target produksi KBM R-4 nasional sebesar 1,5 juta unit pada tahun
2015;
3. Mendorong Indonesia menjadi basis produksi KBM R-4 dan komponen di tingkat regional dan
global
Investasi
Komitmen Investasi yang ditanamkan oleh industri otomotif dan industri komponen senilai
USD 4,5 miliar
Tenaga Kerja
1. Tingkat Perakit : 10.000 Orang
2. Tingkat Industri Komponen : 22.000 Orang
3. Tingkat Distributor dan After Sales Service : 24.000 Orang
(Belum termasuk di sektor keuangan dan non formal)
15
15
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Low Cost and Green Car
1. Pengurangan PPnBM (Pajak Penjulan-Barang Mewah) untuk segmen kendaraan dengan mesin
900 s.d. 1200 cc. Jenis MPV dari 10% diusulkan menjadi 0%
2. Bea masuk 0% (pada IKD) untuk bahan baku dan komponen yang belum diproduksi di dalam
negeri;
3. Pembebasan Bea Masuk atas impor mesin& peralatan serta bahan baku komponen dalam
rangka produksi. (Permenkeu No, 76/2012);
Low Carbon Emission
1. Pembebasan bea masuk atas impor mesin peralatan produksi dan bahan baku serta komponen
yang belum dibuat di dalam negeri (PMK 76/2012);
2. Pengurangan PPnBM apabila :
a. Konsumsi BBM 20 s/d 28 km/L, dikurangi PPnBM 25%
b. Konsumsi BBM 28 km/L, dikurangi PPnBM 50%
c. Pembebasan bea masuk atas impor bahan baku serta komponen yang belum dibuat di dalam
negeri (IKD/CKD)
16
16
17
17
Tenaga Kerja
Penyerapan tenaga kerja pada sektor industri alsintan diproyeksikan pada tahun 2015 mencapai 19.498
orang.
Kebijakan Pemerintah
1.
2.
3.
4.
5.
Penataan infrastruktur industri alsintan yang meliputi : data industri alsintan, kelembagaan pusat
pelayanan yang terkait, serta keterkaitan antara industri hulu dan hilir;
Meningkatkan kompetensi SDM industri alsintan;
Meningkatkan kemampuan daya saing industri alsintan melalui peningkatan mutu dan SNI;
Pengembangan prototipe alsintan di daerah potensial pertanian;
Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri khususnya produk alsintan melalui penyusunan
regulasi teknik dan diseminasi.
18
18
19
19
Kebijakan Pemerintah
1. Penataan infrastruktur industri mesin pelestari lingkungan yang meliputi : data industri mesin
pelestari lingkungan, kelembagaan pusat pelayanan yang terkait, serta keterkaitan antara industri
hulu dan hilir;
2. Meningkatkan kompetensi SDM industri mesin pelestari lingkungan;
3. Meningkatkan kemampuan daya saing industri mesin pelestari lingkungan melalui peningkatan
mutu dan SNI;
4. Pengembangan prototipe mesin pelestari lingkungan;
5. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri khususnya produk mesin pelestari lingkungan
melalui penyusunan regulasi teknik dan diseminasi.
20
20
Penataan infrastruktur industri mesin tekstil yang meliputi : data industri mesin tekstil, kelembagaan
pusat pelayanan yang terkait, serta keterkaitan antara industri hulu dan hilir;
Meningkatkan kompetensi SDM industri mesin tekstil;
Meningkatkan kemampuan daya saing industri mesin tekstil melalui peningkatan mutu dan SNI;
Pengembangan prototipe mesin tekstil;
Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri khususnya produk mesin tekstil melalui penyusunan
regulasi teknik dan diseminasi.
21
21
Investasi
Dengan pengembangan teknologi industri mesin perkakas dan alkes diproyeksikan dapat menyerap investasi
pada tahun 2015 sebesar USD 1.021,8 juta untuk alat kesehatan dan USD 30.455, 1 juta.
Tenaga Kerja
Penyerapan tenaga kerja untuk proyeksi hingga tahun 2015 adalah 10.761 orang untuk industri alat kesehatan
dan 33.418 orang untuk industri mesin perkakas.
Kebijakan Pemerintah
1.
2.
3.
4.
5.
Penataan infrastruktur industri mesin perkakas dan alkes yang meliputi : data industri mesin perkakas dan
alkes, kelembagaan pusat pelayanan yang terkait, serta keterkaitan antara industri hulu dan hilir;
Meningkatkan kompetensi SDM industri mesin perkakas dan alkes;
Meningkatkan kemampuan daya saing industri mesin perkakas dan alkes melalui peningkatan mutu dan
SNI;
Pengembangan prototipe mesin perkakas dan alkes;
Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri khususnya produk mesin perkakas dan alkes melalui
penyusunan regulasi teknis dan diseminasi.
22
22
23
23
Tujuan
1. Investasi yang masuk di kawasan industri perkapalan Lamongan senilai IDR 800
Milyar untuk pembangunan tahap pertama PT. LMI dan PT. DPS Lamongan,
sedangkan industri galangan kapal di kawasan tersebut, antara lain : PT. Dok Pantai
Lamongan, PT. Lamongan Marine Industry, dan PT. DPS Lamongan.
2. Berdasarkan hasil kajian diperkirakan dalam tahap pengembangannya akan
memberikan stimulus terhadap perekonomian Kab. Lamongan dan Jatim sebesar Rp.
5,74 Triliun.
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
NAD
Sumatera Utara
1.
2.
3.
4.
Sumatera Selatan
Diklat Bengkel HP
Diklat Bengkel KBM R-2
Bantuan mesin peralatan industri pengolahan
cabe
Bantuan mesin peralatan industri pengolah
karet
Pemantang Siantar
Kab. Simalungun
Lampung
29
29
Kota Tangerang
Selatan
1.
2.
Kota Tangerang
Banten
Diklat IT
Jakarta
Jawa
Barat
Jawa Timur
Bali
Jakarta
Diklat IT
Kab Majalengka
Kota Depok
Diklat IT
Kab Bandung
1.
2.
NTB
Kab. Banyuwangi
Diklat Klaster
Kab. Madiun
1.
2.
Kab. Nganjuk
1.
2.
3.
Kab. Gersik
1.
2.
3.
4.
Kab. Lamongan
1.
2.
30
30
Jawa Tengah
Kota Temanggung
Kab. Banjarnegara
Kab. Kebumen
Kab. Purbalingga
Kab. Banyumas
1.
2.
3.
Kab. Brebes
Kab. Tegal
1.
2.
Kota Tegal
Kab. Pekalongan
1.
2.
3.
Kab. Temanggung
Kab. Cilacap
Kab. Wonosobo
31
31
Kalimantan
Timur
Sulawesi
Utara
Sulawesi
Tenggara
Kab. Bolaang
Mongondow
Timur
Kab. Konawe
Kota
Makassar
Kab. Kep.
Selayar
1.
2.
3.
4.
Sulawesi Selatan
Kota Samarinda
1.
2.
Pelatihan pengecoran
Diklat Welding Operator
32
32
33
33
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
11.
12.
35
35