NYKTTH
NYKTTH
praktek
sehari-hari.
Nyeri
kepala
timbul
sebagai
hasil
nyeri kepala akibat infeksi, nyeri kepala akibat gangguan homeostasis, sakit
kepala atau nyeri pada wajah akibat kelainan kranium, leher, telinga, hidung,
dinud, gigi, mulut atau struktur lain di kepala dan wajah, sakit kepala akibat
kelainan psikiatri.
Klasifikasi dan perbedaan nyeri kepala primer:
Nyeri
kepala
Migren
umum
Sifat nyeri
Lokasi
Berdenyut
Unilateral
atau
bilateral
Migren
klasik
Berdenyut
Unilateral
Klaster
Menjemukan, Unilateral,
tajam
orbita
15-120
menit
Tipe
tegang
Tumpul,
ditekan
Terus
menerus
Difus,
bilateral
Lama
nyeri
6-48 jam
3-12 jam
Frekuensi
Gejala
ikutan
Sporadik,
Mual,
beberapa
muntah,
kali sebulan malaise,
fotofobia
Sporadik,
Prodoma
beberapa
visual,
kali sebulan mual,
muntah,
malaise,
fotofobia
Serangan
Lakrimasi
berkelompok ipsilateral,
dengan
wajah
remisi lama merah,
hidung
tersumbat,
horner
Konstan
Depresi,
ansietas
MIGREN
A. Definisi
Migren merupakan nyeri kepala akibat gangguan pembuluh darah
yang biasanya bersifat unilateral dan seringkali memiliki kualitas
berdenyut. Seringkali berasosiasi dengan mual, muntah, fotofobia,
fonofobia.
B. Prevalensi
Prevalensi migren ini beranekaragam bervariasi berdasarkan umur
dan jenis kelamin. Migren dapat tejadi dari mulai kanak-kanak sampai
dewasa. Dari penelitian dengan mengunakan titik terang diungkapkan
migren lebih sering ditemui pada wanita daibandingkan pria yaitu 2:12.
Wanita hamil pun tidak luput dari serangan migren yang biasanya
menyerang pada trimester I kehamilan. Migren biasanya jarang terjadi
seteah usia 40 tahun. Risiko mengalami migren semakin besar pada orang
yang mempunyai riwayat keluarga penderita migren.
C. Klasifikasi
konsentrasi
serotonin
(5-
G. Manifestasi Klinis
Gambaran klinis yang sering ditemui antara lain:
1. Nyeri kepala : bersifat unilateral (pada salah satu sisi), bentuknya
berdenyut menandakan adanya rangsangan aferean pada pembuluh
darah.
2. Mual : mual adalah gejala yang paling sering dikemukakan oleh
penderita, menunjukkan adanya ekstravasasi protein.
8
karena
gerakan
otot
yang
tidak
H. Diagnosis
Tidak ada tes laboratorium yang dapat mendukung penegakan
diagnosis migren. Migren kadangkala sulit untuk didiagnosis karena
gejalanya dapat menyerupai gejala sakit kepala lainnya. Pemeriksaan
standar
yang
dilakukan
adalah
dengan
menggunakan
kriteria
dengan aura) yang sembuh dalam 4 sampai 72 jam tanpa pengobatan dan
diikuti dengan gejala mual, muntah, atau sensitif terhadap sinar dan suara.
Kriteria diagnosis bagi migren tanpa aura dikemukakan oleh HIS
sekurang-kurangnya terdapat 5 serangan, diantaranya :
a. Nyeri kepala berlangsung 4-74 jam (bila tidak diobati atau
pengobatan gagal)
b. Nyeri kepala sekurang-kurangnya memenuhi 2 kriteria:
- Lokasi unilateral
- Sifat berdenyut
- Intensitas nyerinya sedang atau berat
- Agravasi (bertambah berat) atau mengganggu aktivitas
c. Sewaktu berlangsung nyeri nyeri kepala terdapat sekurangkurangnya satu gejala:
- Nausea dan/atau muntah
- Fatofobia dan fonofobia
d. Tidak disebabkan gejala lain
Kriteria diagnosis bagi migren dengan aura dikemukakan oleh HIS
sekurangnya terdapat 2 serangan, diantaranya:
a. Aura terdiri dari satu gejala berikut (tanpa kelemahan motorik):
- Gejala visual: cahaya berkunang-kunang, bercak atau garis,
atau penglihatan hilang
- Gejala sensoris: semutan atau rasa baal
- Gejala gangguan bicara
b. Sekurangnya ada 2 gejala berikut:
- Gejala visual homonim dan/atau gejala sensorik unilateral
- Sekurangnya 1 gejala aura yang muncul gradual 5 menit
dan/atau berbagai gejala aura muncul berurutan selama 5
menit
- Tiap gejala berlangsung 5 menit, namun 60 menit
c. Nyeri kepala mulai sewaktu aura atau mengikuti aura dalam
waktu 60 menit
d. Tidak disebabkan gangguan lain
Gejala migren yang timbul perlu diuji dengan melakukan
pemeriksaan lanjutan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain
10
11
2.
tidur
- Fenitoin 200-400 mg/hari
- Ibufrofen 400 mg, 3 kali perhari
Pencegahan non-farmakologi, diantaranya :
- Terapi relaksasi
- Terapi tingkah laku
yaitu tipe
episodik orang yang menderita tipe ini mengalami masa serangan nyeri
selama waktu tertentu (periode klaster), kemudian diseling dengan masa
bebas nyeri (remisi) yang lamanya bervariasi; sedangkan tipe khronik
ialah bila serangan-serangan nyeri tersebut masih tetap timbul selama
sedikitnya 12 bulan.
12
Ekbom
(1947)
dan
sifat
clustering
(serangan
dalam
disebabkan gangguan
timbul secara tiba-tiba, dapat berpindah-pindah tempat. Seranganserangan nyeri tersebut membuat penderitanya gelisah, mondar-mandir
dan kadang-kadang memukuli kepalanya sendiri; beberapa penderita
bahkan merasa ingin bunuh diri untuk mengakhiri nyeninya. Perilaku
yang demikian jelas berbeda dengan penderita migren yang justru
menghindani aktivitaslkeramaian. Nyeri disertai dengan rinore, laknimasi
dan pelebaran pembuluh darah konjungtiva; kadang-kadang disertai rasa
bengkak di wajah dan sekitar mata di sisi nyeri, dapat disertai sindrom
Homer di sisi sama. Selama serangan wajah menjadi pucat, sebaliknya
konjungtiva tampak kemerahan dan berair. Nyeri dapat dirasakan di
'belakang mata', seolah-olah mendorong mata ke luar. Umumnya dimulai
saat bangun tidur siang atau di malam hari, biasanya dalam 90 menit
setelah tertidur. Serangan nycri dapat dicetuskn oleh nitrogliserin,
histamin atau alkohol.
Sifat periodisitas
Sifat peniodisitas ini khas pada nyeri kepala klaster; terdapat
periode tertentu (periode kiaster) saat penderitanya mengalami seranganserangan nyeri dan rentan terhadap pencetus tertentu; kemudian disusul
dengan periode remisi saat penderitanya bebas nyeri sama sekali
meskipun terpapar pada hal-hal yang biasanya mencetuskan nyeri di saat
periode klaster. Periode klaster umumnya berkisar antara 24 bulan,
kemudian disusul dengan masa remisi yang Iamanya antara 12 tahun pada
70% pasien. Periode kiaster cenderung berulang pada selang waktu yang
teratur.
F. Diagnosis
Tabel. Diagnostic Criteria
Cluster headache and chronic paroxysmal hemicrania
3.1. Cluster headache
16
18
serangan
nyeri
dapat
dihindari
atau
bawah dan
kemungkinan
fibrosis
retroperitoneal,
mencoba
Na
valproat
6002000
mgihari
sebagai
profilaktik.
m.Sternokleidomastoideus,
m.Trapezius,
m.Servikalis
22
posterior, dan m.Levator skapule). Sakit kepala tipe ini banyak terdapat
pada wanita masa menopause dan premenstrual.
TTH didefinisikan sebagai serangan nyeri kepala berulang yang
berlangsung dalam hitungan menit sampai hari, dengan sifat nyeri yang
biasanya berupa rasa tertekan atau diikat, dari ringan sampai berat,
dirasakan di seluruh kepala, tidak dipicu oleh aktifitas fisik dan gejala
penyerta nya tidak menonjol.
B. Prevalensi
Mangunkusumo,
Jakarta(1986)
didapatkan 273 (17,4%) pasien baru dengan nyeri kepala di antara 1298
pasien baru yang berkunjung selama Januari sd. Mei 1986. Di Amerika
Serikat, dalam satu tahun lebih dari 70% penduduknya (pernah)
mengalami
5%
mencari/mengusahakan
1. Episodik , jika serangan yang terjadi kurang dari 1 hari perbulan (12
hari dalam 1 tahun).
2. Kronik, jika serangan minimal 15 hari perbulan selama paling sedikit
3 bulan (180 hari dalam 1 tahun).
Tension headache kronik dibagi 2 macam, yaitu:
a) Short-duration, jika Serangan terjadi kurang dari 4 jam.
b) Long-duration, jika Serangan berlangsung lebih dari 4 jam.
D. Etiologi
kontraksi
otot
di
sekitar
tulang
tengkorak
24
yang
menumpuknya
menyebabkan
hasil
terhambatnya
metabolisme
yang
oksigen
akhirnya
dan
akan
menyebabkan nyeri.
Para peneliti sekarang mulai percaya bahwa nyeri kepala ini
bisa timbul akibat perubahan dari zat kimia tertentu di otak serotonin, endorphin, dan beberapa zat kimia lain - yang membantu
dalam komunikasi saraf. Ini serupa dengan perubahan biokimia
yang berhubungan dengan migren. Meskipun belum diketahui
bagaimana zat-zat kimia ini berfluktuasi, ada anggapan bahwa
proses ini mengaktifkan jalur nyeri terhadap otak dan mengganggu
kemampuan otak untuk menekan nyeri. Pada satu sisi, ketegangan
otot di leher dan kulit kepala bisa menyebabkan sakit kepala pada
orang dengan gangguan zat kimia. Di sisi lain, ketegangan otot bisa
merupakan hasil dari perubahan zat kimia ini.
Karena nyeri kepala tipe ini dan migren melibatkan
perubahan yang mirip pada otak, beberapa peneliti percaya bahwa
kedua tipe sakit kepala ini berhubungan. Beberapa ahli berpendapat
bahwa migren bisa disebabkan oleh nyeri kepala tegang otot yang
berulang. Migren bisa dibedakan saat nyeri yang terasa menjadi
sangat hebat. Ada juga yang beranggapan migren yang ringan
adalah suatu jenis nyeri kepala tegang otot yang ringan.
F. Manifestasi Klinis
Tension Type Headache harus memenuhi syarat yaitu sekurangkurangnya dua dari berikut ini : (1) adanya sensasi tertekan/terjepit, (2)
intensitas ringan sedang, (3) lokasi bilateral, (4) tidak diperburuk
aktivitas. Selain itu, tidak dijumpai mual muntah, tidak ada salah satu dari
fotofobia dan fonofobia.
Gejala klinis dapat berupa nyeri ringan- sedang berat, tumpul
seperti ditekan atau diikat, tidak berdenyut, menyeluruh, nyeri lebih hebat
pada daerah kulit kepala, oksipital, dan belakang leher, terjadi spontan,
memburuk oleh stress, insomnia, kelelahan kronis, iritabilitas, gangguan
konsentrasi, kadang vertigo, dan rasa tidak nyaman pada bagian leher,
rahang serta temporomandibular.
Tidak ada uji spesifik untuk mendiagnosis TTH dan pada saat
dilakukan pemeriksaa neurologik tidak ditemukan kelainan apapun. TTH
biasanya tidak memerlukan pemeriksaan darah, rontgen, CTsc an kepala
maupun MRI.
H. Diagnosis Banding
Diagnosis banding dari TTH adalah sakit kepala pada spondiloartrosis deformans, sakit kepala pasca trauma kapitis, sakit kepala pasca
26
Tindakan umum
Pembinaan hubungan empati awal yang hangat antara dokter dan
pasien merupakan langkah pertama yang sangat penting untuk
keberhasilan pengobatan. Penjelasan dokter yang meyakinkan
pasien bahwa tidak ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepal
atau dalam otaknya dapat menghilangkan rasa takut akan adanya
tumor otak atau penyakit intrakranial lainnya.
Penilaian adanya kecemasan atau depresi harus segera dilakukan.
Sebagian pasien menerima bahwa nyeri kepalanya berkaitan
berkaitan dengan penyakit depresinya dan bersedia ikut program
pengobatan
sedangkan
sebagian
pasien
lain
berusaha
juga
banyak
menolong
tetapi
28
spasmodik,
blefarospasm,
distoni
anggota gerak,
29
30