12347738
12347738
id
digilib.uns.ac.id
TESIS
Untuk Memenuhi Persaratan Mencapai derajat Magister Kesehatan
Program Studi Kedokteran Keluarga
Minat Utama : Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh :
Faishol Roni
S 540809107
PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TESIS
DISUSUN OLEH
FAISOL RONI
S540809107
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Kedokteran Keluarga
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dewan Penguji
Jabatan
Nama
Ketua
Tanda Tangan
Anggota
Mengetahui
Ketua Program
Studi Magister
Kedokteran
Keluarga
Direktur
Program
Pascasarjana
commit to user
iii
Tanggal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Faisol Roni
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkah dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis
peneletian dengan judu ANALISA PEMBELAJARAN LABORATORIUM
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH SEMESTER III AKPER BAHRUL
ULUM TAMBAKBERAS JOMBANG
Dalam penyusunana usulan penelitian ini, penulis mendapat banyak bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi penulis. Oleh sebab itu
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :
1. Prof. Dr. H. Moch. Syamsul Hadi, dr, Sp.Kj (K), selaku Rektor Universitas Sebelas
Maret Surakarta yang telah memberikan wawasan ilmu pengetahuan untuk
menyelesaikan usulan penelitian ini.
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan surat keputusan pengangkatan
Dosen Pembimbing tesis mahasiswa program studi Magister Kedokteran Keluarga.
3. Prof. Dr. Didik Gunawan Tamtomo, dr, PAK, MM, M.Kes, selaku Ketua Program
Studi Magister Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menempuh pendidikan di
Program Studi Magister Kedokteran Keluarga.
4. Pancrasia Murdani, dr, MHPEd, selaku Ketua Minat Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui
permohonan ijin penelitian.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Prof. DR. Samsi Haryanto, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah membimbing
dengan penuh kesabaran.
6. Putu Suryasa, dr, MS, PKK, SpOK selaku Pembimbing II yang telah membimbing
dengan penuh kesabaran.
7. Farkhanu Ulla, S.Kep.Ns selaku Direktur Bahrul Ulum Tambakberas Jombang
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti
8. Seluruh staf dan dosen Akper Bahrul Ulum Tambak beras Jombang yang telah
memberikan bantuan selama ini
9. Ayah dan ibuku serta saudaraku yang telah memberikan dorongan dan semangat
dan restunya dalam melanjutkan pendidikan di Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
10. Teman-teman , sekamar, senasib seperjuangan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa usulan penelitian ini masih jauh dari
sempurna, karena itu dengan kesungguhan dan kerendahan hati penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini. Akhirnya
penulis harapkan semoga penulisan ini dapat diambil manfaatnya.
Jombang,
Januari 2011
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................
ii
1. Belajar .....................................................................................................
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Narasumbar .................................................................................................. 27
F. Validitas Data ............................................................................................... 27
G. Tehnik Analisa Data..................................................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 32
A. Gambaran Lokasi Penelitian ......................................................................... 32
B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 35
C. Hambatan ...................................................................................................... 43
D. Pembahasan ................................................................................................... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................
70
A. Kesimpulan ................................................................................................
70
B. Implikasi .....................................................................................................
70
C. Saran ...........................................................................................................
70
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hubungan antara metode dan kemampuan yang akan dicapai ...............
commit to user
ix
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Faishol Roni, S540809107. 2010. berjudul Analisa Pembelajaran
Laboratorium Keperawatan Medikal Bedah Semester III Akper Bahrul Ulum
Tambakberas Jombang. Tesis Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret,
Surakarta. Pembimbing I : Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd., Pembimbing II : dr.
Putu Suriyasa, M.S., PKK.
Tenaga kesehatan harus terjamin kualitasnya dan terstandar secara nasional
agar dapat memberikan pelayanan dengan baik. Namun masih ada keluhan dan
konsumen yang dirasakan oleh pengguna jasa tentang sikap maupun ketrampilan
tenaga kesehatan. Salah satu penyebab adalah kegiatan pembelajaran praktek
ketrampilan di laboratorium belum dilaksanakan secara optimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelola skills lab dalam melakukan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran ketrampilan injeksi
mahasiswa.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan metode kualitatif
dimaksudkan untuk lebih menggali data dan informasi sehingga dapat diketahui
pendapat dan pandangan pengelola skills lab AKPER Bahrul Ulum Jombang,
pembimbing, maupun mahasiswa terhadap proses pembelajaran skills lab di
AKPER Bahrul Ulum Jombang. Pengambilan data dengan cara diskusi kelompok
terfokus, wawancara mendalam, observasi lapangan, analisis dokumen. Agar
diperoleh data yang valid dan reliable, dilakukan triangulasi yaitu dengan cara
membandingkan data dan satu narasumber dengan narasumber lain. Data yang
diperoleh dan narasumber juga dibandingkan dengan data yang diperoleh dari
observasi dan studi dokumen. Analisa data dilakukan dengan reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pencatatan hasil wawancara
menggunakan software AZ-Text.
Hasil penelitian didapatkan (1) Pengelola skills lab telah menyiapkan jadwal
pembelajaran, buku pedoman praktek, instruktur yang kompeten di bidangnya,
manekin IC sudah berkurang fungsinya, jarum suntik dan obat bentuk ampul
jurnlahnya kurang memadai. (2) Pelaksanaan pembelajaran skills lab dibagi dalam tiga
sesi yaitu terbimbing, mandiri, dan responsi. Di awal sesi terbimbing, instruktur
mengecek kesiapan mahasiswa, meneliti buku rencana kerja, menjelaskan materi dan
mendemonstrasikan pada manekin. Pada sesi mandiri mahasiswa berlatih sendiri tanpa
didampingi instruktur. Sebagian mahasiswa kurang motivasi. Saat responsi mahasiswa
mempraktekkan ketrampilan di hadapan instruktur kemudian diberi feedback. (3)
Evaluasi ketrampilan dengan sistem OSCE, pengetahuan dengan uji tulis. Hasil
evaluasi menunjukkan mahasiswa telah kompeten. (4) Hambatan dalam pelaksanaan
sklills lab, bahwa ada pembimbing yg tidak mengecek BRK mahasiswa, dalam
pembuatan buku panduan lab perawat spesialis kurang berperan, dalam kegiatan
mandiri mahasiswa kurang termotivasi, petugas piket kurang berfungsi untuk
mengontrol mahasiswa saat praktek mandiri.
Kata kunci : skills lab, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Faishol Roni, S540809107. 2010. The Analysis of Learning Laboratory
Medical Surgical Nursing Nursing Semester III Tambakberas Bahrul Ulum
Jombang. Thesis : The Family Medicine Studies, Postgraduate Program Sebelas
Maret University Surakarta. Advisor I : Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd. Advisor
II : dr. Putu Suriyasa, M.S., PKK.
The health worker should be guaranteed quality and standardized
nationally in order to provide good service. But there are still consumer
complaints and perceived by service users about the attitude and skills of health
personnel. One cause is the activity of learning skills in laboratory practice has not
been implemented optimally. This study aims to determine how the skills lab
manager in planning, implementation, and evaluation of student learning skills
injection.
The research is descriptive qualitative. The selection method is intended to
further explore qualitative data and information so that can know the opinions and
views of the management skills lab AKPER Bahrul Ulum Jombang, counselors,
and student to the process of learning the skills lab at AKPER Bahrul Ulum
Jombang. Collecting data by means of focus group discussions, depth interviews,
observation, document analysis. In order to obtain valid and reliable data,
triangulation is performed by comparing data and a resource with another
resource. Data obtained and informants were also compared with data obtained
from observation and document study. Data analysis performed by data reduction,
data presentation, and conclusion. Recording results of interviews using AZ-Text
software.
Based results obtained (1) Management skills lab has prepared a schedule
of lessons, practice manuals, instructors who are competent in their fields,
mannequin IC had reduced function, syringes and drug ampoule form jurnlahnya
inadequate. (2) Implementation of the learning skills lab is divided into three
sessions of guided, independent, and responsiveness. At the beginning of the
guided session, the instructor check the readiness of students, the book examines
the work plan, describing the materials and demonstrated on a mannequin. At the
session the students to practice their own independent unaccompanied instructor.
Some students lack motivation. When the response of students to practice skills in
front of the instructor and then given feedback. (3) Evaluation of skill with the
OSCE, written knowledge test. The evaluation results showed students were
competent. (4) Obstacles in the implementation of sklills lab, that there are
mentors who do not check for brk students, in the manufacture of specialist nurses
lab manual is less a role, the independent activities of students less motivated, less
picket officer serves to control the students during independent practice.
Keywords: lab skills, planning, implementation, evaluation
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDALUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran kelas dan skills lab merupakan bagian yang penting dari proses
pendidikan yang komplek dan harus terintegrasi dalam seluruh program
pendidikan yang mengacu pada kurikulum, khususnya pencapaian tugas akhir
bagi lulusan. Banyak kendala yang ditemukan pada saat persiapan dan
pelaksanaan program di kelas dan di skills lab, banyaknya gendala ini secara
langsung akan mempengaruhi hasil akhir dari kompetensi peserta didik.
Kegiatan pembelajaran skills lab keperawatan medikal bedah
melalui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
Pembelajaran skills lab keterampilan Keperawatan Medikal Bedah di AKPER
Bahrul Ulum Jombang, pada hakikatnya merupakan pelaksanaan pengalaman
belajar klinik (PBP) mata kuliah keperawatan medikal bedah, pelaksanaan di
jaduwalkan dalam pembelajaran skills lab. Pembelajaram skills lab di mulai pada
semester III untuk KMB 1 dan pada semester IV untuk KMB II. Pembelajaran
skills lab Keperawatan Medikal Bedah di bawah koordinasi bagian skills lab dan
bagian pendidikan, dengan pelaksanaanya oleh dosen pengampu mata kuliah
keperawatan medikal bedah bersangkutan dan sasaranya adalah mahasiswa
AKPER Bahrul ulum Jombang.
Berdasarakan uraian tersebut, maka rumusan masalah penelitianya adalah :
bagaimana gambaran pembelajaran skills lab Keperawatan Medikal Bedah
semester III di AKPER Bahrul Ulum Jombang? Rumusan masalah tersebut dapat
dirinci sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh data dan informasi guna melakukan penilaian
tentang proses pembelajaran skills lab Keperawatan Medikal Bedah di
AKPER Bahrul Ulum Jombang.
2. Tujuan khusus
a.
Mengetahui
bagaimana
perencanaan
pembelajaran
skills
lab
Mengetahui
bagaimana
pelaksanaan
pembelajaran
skills
lab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
d.
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini di harapkan dapat memperkaya pengembangan ilmu
pengetahuan tentang pembelajaran skills lab Keperawatan Medikal
Bedah di institusi pendidikan tenaga kesehatan pada umumnya dan
khususnya pada institusi pendidikan keperawatan
b. Penelitian ini diharapakn dapat menemukan metode pembelajaran
skills lab Keperawatan Medikal Bedah yang sesuai untuk pembelajaran
pada mahasiswa di institusi pendidikan keperawatan pada pelaksanaan
kerikulum pendidikan
2. Manfaat praktis
a. Penelitian
ini
diharapka
bermanfaat
bagi
mahasiswa
dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Belajar
Menurut Slameto (2003 : 67) belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk rnemperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara psikologis, belajar
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dan interaksi dengan lingkungannya dalam mernenuhi kebutuhan hidupnya.
Pendidikan tidak terlepas dan proses belajar, maka di dalam belajar akan
tercakup hal-hal berikut :
a. Latihan
Latihan adalah penyempurnaan potensi tenaga-tenaga yang ada
dengan mengulang-ulang aktivitas tertentu. Latihan adalah suatu perbuatan
pokok dalam kegiatan belajar, sama halnya dengan pembiasaan.
b. Menambah / memperoleh tingkah laku baru
Belajar sebenarnya adalah suatu usaha untuk memperoleh hal-hal
yang barn dalam tingkah laku (pengetahuan, kecakapan, keterampilan, dan
nilai-nilai dengan aktivitas kejiwaan sendiri).
Di dalam kegiatan belajar terdapat tiga persoalan pokok, yakni
masukan (input), proses, dan keluaran (output). Persoalan masukan
menyangkut subjek atau sasaran belajar itu sendiri dengan berbagai latar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Proses Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan pembelajar (guru / dosen) secara
terprogram dalam desain instruksional untuk membuat pembelajar (siswa /
mahasiswa) belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar.
Pembelajaran melibatkan dua pelaku utama yaitu pembelajar (guru /
dosen) dan pembelajar (siswa / mahasiswa). Pembelajar yaitu guru / dosen
mempunyai tugas mengajar. Mengajar menurut pengertian mutakhir
merupakan suatu perbuatan yang kompleks. Perbuatan mengajar yang
kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara integratif sejumlah
komponen
yang
terkandung
dalam
perbuatan
commit to user
mengajar
itu
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
menyampaikan
digilib.uns.ac.id
pesan
pengajaran
(Champbel,
1996
4).
Conners
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
FAKTOR LINGKUNGAN
TUGAS GURU
Tahap Sebelum
Pengajaran
(Pre active)
Perencanaan :
- Program pelaksanaan
kurikulum
- Program satuan
pengajaran
- Program mengajar
Mempertirnbangkan :
Ciri-ciri siswa, langkah
pengajaran, pola
pengelompokan dan
prinsip belajar
Tahap Pengajaran
(Inter-active)
Pengelolaan :
- Kontrol
- Penyampaian
informasi
- Penggunaan tingkah
laku verbal dan non
verbal
Tahap Sesudah
Pengajaran
(Post active)
Penilaian :
- Menilai kemajuan
siswa
- Merencanakan
kegiatan
- Menilai proses belajar
mengajar
Balikan
Penerapan prinsip
psikologis
Mendiagnosis kesulitan
belajar Pelayanan
perbedaan individual
Evaluasi
a. Perencanaan Pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mengidentifikasi
tujuan
instruksional
umum
Menulis
tujuan
kinerja
Mengembangkan
butir
tes acuan
patokan
Mengembangkan
strategi
instruk
sional
Mengembangkan
dan
memilih
bahan
instruk
sional
Mengidentifikasi
perilaku dan
karakteristik awal
siswa
Mendesain
dan
melaksanakan
evaluasi
formatif
Mendesain dan
melaksanakan
evaluasi
sumatif
Gb. 2. The Dick and Carey Systems Approach Model for Designing Instruction ( 1990 )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
siswa/mahasiswa
dengan
siswa/mahasiswa,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembelajaran
merupakan
cara
yang
sistematis
dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
7
8
9
10
11
12
13
Metode
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
14
Proyek
15
16
17
18
Bermain peran
Seminar
Simposium
Tutorial
19
Deduktif
20
Induktif
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk
memperoleh
informasi
tentang
keefektifan
proses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
melakukan
langkah-langkah
dan
urutannya
dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hasil
belajar
dalam
pembelajaran
ketrampilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan rnenggunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C.Kerangka Pemikiran
Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan landasan
teoritis dapat diketahui bahwa skills lab ketrampilan adalah suatu fasilitas tempat
mahasiswa dapat berlatih ketrampilan yang mereka perlukan, di mana bukan
merupakan suatu konteks nyata antara dokter-pasien. Ketrampilan dapat dilatih
tahap demi tahap sehingga menjadi trampil. Saat mahasiswa melaksanakan
praktek di laboratoriurn, umpan balik dapat diberikan secara langsung baik dari
instruktur maupun dari teman berlatih sehingga bisa segera dievaluasi. Hal ini
tidak mungkin untuk dilakukan di depan pasien, karena pasien akan merasa
menjadi kelinci percobaan dan mahasiswa menjadi kurang rasa percaya diri
Pembelajaran skills lab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Proses
Pembelajaran
- Mahasiswa
- Perencanaan
Output
(Hasil Belajar)
- Pengampu
- Pelaksanaan
- Pengelola
- Evaluasi
Gb. 3. Kerangka teori penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITL4N
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Strategi Penelitian
Strategi yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi studi maupun
subyek penelitiannya terarah pada satu karakteristik dalam satu bidang
ilmu yaitu ilmu keperawatan Medikal Bedah, dengan jumlah responden
lebih dari satu orang.
Berdasarkan tujuan dan maksud dilakukannya penelitian ini yaitu
untuk mengadakan analisis, maka penelitian ini digolongkan dalam
penelitian evaluasi. Karena penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui efektivitas pencapaian tujuan, hasil atau dampak suatu
kegiatan atau program yang dijalankan (Sutopo, 2006 : 1-2). Kegiatan
yang akan dievaluasi dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran
skills lab keperawatan medikal bedah.
Permasalahan dan fokus penelitian dalam riset ini sudah ditentukan
sebelumnya, sebelum peneliti mulai menggali permasalahan di lapangan,
maka jenis strategi penelitian ini lebih khusus bisa disebut sebagai studi
kasus terpancang (embedded case study research)
C. Sumber Data
Data dan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini berasal dari
sumber :
1. Informan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penelitian
ini
wawancara
dilakukan
pada
kelompok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Observasi lapangan
Through observation, the researcher learn about behaviour and the
meaning attached to those behaviour Melalui observasi peneliti belajar
mengenai perilaku dan makna dari perilaku tersebut (Marshall dalam
Sugiyono, 2005 : 64).
Observasi dilakukan untuk menilai jalannya pembelajaran skills lab
keperawatan medical bedah secara langsung. Peneliti terjun bersama
dengan pengampu untuk melaksanakan pembelajaran skills lab medical
bedah pada topik infus. Hal ini disebut dengan observasi partisipatif.
4. Analisis dokumen
Dokurnen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi
dokumen merupakan pelengkap dan penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif ( Sugiyono, 2005 : 82). Analisis
dokumen dilakukan terhadap dokurnen-dokumen yang telah terpilih.
Tujuannya untuk memberi informasi mengenai jalannya pembelajaran
laboratonurn keperawatan medikal bedah. Dokumen yang dianalisis
meliputi dokumen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran
skills lab keperawatan medikal bedah.
E.NARASUMBER
Pemilihan narasumber pada wawancara mendalam digunakan tehnik
sampling dengan kriteria tertentu ( purposif sampling ). Narasumber terdiri
dari enam orang mahasiswa semester III, satu orang pengelola lab, satu orang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Validitas Data
Dalam penelitian ini tehnik yang digunakan untuk memeriksa
kredibilitas dan validitas data adalah :
1. Triangulasi
Triangulasi merupakan cara yang paling umurn digunakan dalam
penelitian kualitatif guna mewujudkan validitas data. Triangulasi dalam
pengujian validitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
sumber
dengan
rnembandingkan,
berbagai
mengecek
cara
dan
derajat
berbagai
kepercayaan
waktu.
dan
Peneliti
penjelasan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengampu
Pengelola
Gb. 4. Triangulasi sumber data
Wawancara
FGD
Observasi
Dokumen
Gb. 5. Triangulasi metode
2. Perpanjangan Keikutsertaan
Peneliti terjun langsung ke dalam lokasi dan dalam waktu yang
cukup lama untuk mendeteksi dan rnemperhitungkan distorsi yang
mungkin terjadi. Perpanjangan keikutsertaan penulis dalam penelitian ini
sampai bulan desember 2010, dan yang semula direncanakan bulan
Oktober desember 2010.
3. Penyusunan Data Base
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Data collection
Data display
Data reduction
Conclusion
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sugiyono, 2005 95) menyatakan the most frequent of display data for
qualitative research data in the past been narrative text
3. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan
akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data yang terakhir.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-hukti kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tanpa
didampingi
pembimbing.
Mulai
tahun
akademik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Hasil Penelitian
1. Perencanaan pembelajaran skills lab
a. Pengelola skills lab telah membuat rencana jadwal kegiatan pembelajaran
sebelum pelaksanaan skills lab. Narasumber 2 mengatakan :
Kalau untuk jadwal skills labnya sendiri itu sesuai dengan semesternya,
misalnya untuk semester yang kemarin itu hari Senin dan Rabu. Kalau
untuk semester genap mahasiswa mendapat jadwalnya Selasa dan Jumat.
Jadwal tersebut diberikan oleh pengelola skills lab secara rutin. Jadi dalam
semester itu mahasiswa sudah tahu bahwa setiap hari tersebut praktek
skills lab.
Jadwal kegiatan skills lab yang diberikan kepada mahasiswa ini
meliputi topik ketrampilan beserta hari, tanggal, dan jam pelaksanannya.
Narasumber 2 mengatakan bahwa jadwal pembelajaran skills lab sesuai
dengan semesternya, missal untuk semester ganjil hari Selasa dan Jumat
sedang semester genap hari Senin dan Kamis.
Topik ketrampilan yang diajarkan di skills lab disesuaikan dengan
materi pada blok kegiatan tutorial. Pada semester dua, topik pembelajaran
tutorial
salah
satunya
adalah
blok
hemotologi,
sehingga
topik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
direvisi tahun 2009 sehingga mendapat hasil yang lebih baik. Bahasannya
lebih terperinci dengan check list
kompetensi mahasiswa secara lebih baik. Buku edisi kedua ini berjudul
Infeksi Parenteral dan Pungsi Vena.
Mahasiswa merasa memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari
buku pedoman praktik infeksi sebelum praktik dilaksanakan. Hal ini
disampaikan oleh narasumber 3 :
Kami memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari buku tersebut.
Tetapi untuk ketrampilan yang lain ada yang tidak cukup waktu untuk
mempelajarinya.
c. Pembimbing skills lab dipilih oleh pengelola skills lab dengan mendapat
masukan dari coordinator pembimbing ketrampilan infeksi. Narasumber 8
mengatakan :
Kalau yang memilih pembimbing dari pengelola skills lab. Jadi
koordinator ketrampilan terus terang tidak memilih, tetapi ikut
mengusulkan. Saya pernah dimintai pendapat tentang beberapa
pembimbing.
Semua
pembimbing
yang
ditunjuk
untuk
memberikan
dilakukan
commit to user
seminggu
sebelum
waktu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mekanisme yang bisa dipakai entah diacak atau apa, semua harus bisa
diresponsi.
3. Evaluasi Pembelajaran skills lab
a. Ujian Ketrampilan infeksi dilakukan dengan ketrampilan lain dalam satu
semester
dengan
menggunakan
OSCE
diakhir
semester.
Ujian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembelajaran,
kompetensi
mahasiswa
dapat
melakukan
ketrampilan infeksi bisa tercapai. Hal ini bisa terlihat dari hasil studi
dokumen tentang nilai dalam Kartu Hasil Studi (KHS) semester
tigadimana pada ketrampilan infeksi semua mahasiswa bisa lulus dengan
nilai A dan B.
C. Temuan lain
Dalam pembelajaran skills lab di AKPER Bahrul Ulum ini peneliti
juga mendapatkan data mengenai hal-hal yang bisa menghambat kelancaran
pelaksanaan pembelajaran. Kendala yang dihadapi yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
praktek dilakukan secara bersama antara bagian skills lab dengan spesialis
yang terkait. Hal ini bertujuan agar kualitas buku yang dihasilkan semakin
baik karena mendapat masukan dari Perawat yang ahli mengenai
ketrampilan injeksi. Namun pada kenyataannya bagian skills lab yang
berperan lebih aktif. Walaupun demikian, pengelola skills lab telah
berhasil menyelesaikan buku pedoman praktek infeksi edisi kedua yang
lebih baik dan lengkap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pembimbing
yang
tidak
mengecek
apakah
mahasiswa
hanya
menunggu
mahasiswa
lain
menyelesaikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Narasumber 4 mengatakan :
Pada saat ujian, penguji menanyakan kepada saya apa ada prosedur yang
perlu diganti, sehingga mahasiswa bisa memperbaiki prosedur yang
terlewatkan.
Narasumber 4 mengatakan :
Pada saat ujian, penguji menanyakan kepada saya apa ada prosedur yang
perlu diganti, sehingga mahasiswa bisa memperbaiki prosedur yang salah
atau terlewatkan.
D. Pembahasan
1. Perencanaan pembelajaran skills lab
Pengelola skills lab telah membuat rencana jadwal kegiatan pembelajaran
sebelum pelaksanaan skills lab. Narasumber 7 mengatakan bahwa ketrampilan
yang harus dikuasai mahasiswa pendidikan Perawat telah dipetakan dan disusun
dalam kurikulum berbasis kompetensi. Penyusunan ini berdasar matrik dari
Konsil KePerawatan (KKI) kemudian dipetakan. Pertimbangan meletakkan peta
itu dari sederhana ke mudah, tunggal ke komplek, dan sebagainya. Semakin lama
semakin terampil.
Hal ini sesuai dengan pendapat Uno (2006) yang mengatakan bahwa untuk
memperoleh pembelajaran yang berkualitas perlu diawali dengan perencanaan
pembebelajaran
yang
diwujudkan
dengan
adanya
desain
pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Ali, dkk (2008) Perawat yang bekerja di rumah sakit pendidikan
dan jejaringannya harus memberikan konstribusi pelatihan dan pengajaran pada
pendidikan mahasiswa (calon Perawat) sesuai dengan tujuan pendidikan dan
kompetensi yang akan dicapai. Dengan demikian Perawat spesialis di rumah sakit
pendidikan harus turut serta dalam pembelajaran di Fakultas KePerawatan.
Pembimbing injeksi telah kompeten dalam melaksanakan tugasnya.
Narasumber 1 dan 2 menilai pembimbing mampu memberikan penjelasan yag
cukup mendalam dan aplikatif. Mahasiswa merasa cukup nyaman dan lebih
paham daripada hanya mendengarkan lewat kuliah. Hal ini sesuai dengan definisi
pembimbing menurut Nurini, dkk (2002) dimana pembimbing adalah tenaga
mahir pada bidang ketrampilan medik tertentu yang melatih ketrampilan kepada
mahasiswa.
Ali, dkk (2008) menyampaikan bahwa Perawat yang mempunyai tanggung
jawab
untuk
mengajar
maka
Perawat
tersebut
harus
mengembangkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bidang
peralatan skills lab. Namun masalah ini dapat diatasi dengan cara memberikan
pelatihan dan pengetahuan tentang peralatan skills lab kepada petugas laboran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Alat praktik skills lab bukanlah barang yang murah. Beberapa alat praktik
yang harus disediakan oleh instansi pendidikan tenaga kesehatan harus dibeli dari
luar negeri dengan harga yang tidak murah. Untuk itu mahasiswa perlu ditekankan
pentingnya pemeliharaan alat. Sedang peralatan dan bahan habis pakai yang tidak
perlu diimpor dan harganya murah harus segera disediakan sebelum habis
dipergunakan.
Dalam pembelajaran skills lab mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil (10 12 mahasiswa). Pembagian kelompok ini sesuai dengan pendapat
Nurini, dkk (2002). Hal ini menyebabkan peralatan dan ruangan yang dibutuhkan
menjadi lebih banyak, sementara ruang dan peralatan ang ada jumlahnya terbatas.
Apabila dalam satu ruangan bisa disediakan alat suntik dalam jumlah yang cukup,
maka mahasiswa dapat praktek bersama, tidak perlu mengantri untuk menunggu
giliran, sehingga waktu bisa efektif.
Konsil
KePerawatan
Indonesia
(2006)
merumuskan
bahwa
untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
praktik sehingga siap mengikuti praktek. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Christyanni (2006) di Skills lab Program Keperawatan FK UNAIR yang
menunjukkan bahwa hanya 5,71% mahasiswa yang kurang mempelajari materi
ketrampilan yang akan menerima stimulus berupa materi yang diberikan. Pikiran
yang siap menerima stimulus akan lebih cepat memahami sehingga akan
memberikan pemahaman yang maksimal.
Slameto (1995) menyatakan bahwa kesiapan pada dasarnya adalah
kesediaan untuk menerima respon atau bereaksi. Kesiapan perlu diperhatikan
dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan,
maka hasil belajarnya akan lebih baik. Oleh karena itu tugas BRK salah satu cara
untuk menyiapkan mahasiswa agar siap mengikuti pembelajaran skills lab perlu
dipertahankan. Narasumber 8 berpendapat bahwa filosofi pembuatan BRK itu
baik dimana jika mahasiswa mau menulis baik dengan terpaksa atau senang hati,
maka sudah barang tentu mau membaca.
Saat kegiatan terbimbing, pembimbing menjelaskan materi dilanjutkan
demonstrasi dan diakhiri diskusi. Narasumber 1 menyatakan pembimbing pertama
kali datang memberikan materi tentang injeksi kemudian menjelaskan indikasinya.
Setelah itu pembimbing kemudian mengaplikasikan, memberikan contoh pada
manekin sekaligus menerangkan juga jenis-jenis injeksi itu kegunaannya untuk
apa saja kemudian dilanjutkan diskusi. Narasumber 3 menambahkan mahasiswa
juga diberi kesempatan mencoba sendiri sebelum diakhiri dengan diskusi.
Pembimbing juga menekankan agar mahasiswa berperan sebagai Perawat-pasien
saat melaksanakan ketrampilan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
manekin dengan baik karena sudah dilatih sebelum pada saat TOI.
Satu SKS (Satuan Kredit Semester) adalah beban kegiatan yang meliputi
keseluruhan tiga macam kegiatan tiap minggu, untuk mahasiswa : 50 menit tatap
muka terjadwal dengan tenaga pengajar, 60 menit kegiatan akademik mandiri
(AKPER Bahrul Ulum, 2008). Pembelajaran ketrampilan injeksi dibutuhkan satu
kali pengajaran (satu minggu) yang dilaksanakan dalam sesi terbimbing dan
response masing-masing waktunya 100 menit, sehingga total 200 menit. Lama
pembelajaran dalam satu semester adalah 16 minggu, berarti satu minggu sama
dengan 1/16 SKS. Pembelajaran ketrampilan injeksi membutuhkan waktu 4 x 50
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menit, sehingga jumlah SKS nya adalah . Berdasar perhitungan tersebut maka
penetapan besar SKS untuk pembelajaran ketrampilan infeksi sudah tepat.
Ibrahim dan Syaodih (2003) menyatakan bahwa waktu pelaksanaan
pembelajaran disesuaikan dengan waktu dalam perencanaan pembelajaran.
Narasumber 8 mengatakan alokasi waktu tersebut cukup asal dipergunakan secara
optimal. Disamping itu masih disediakan waktu untuk sesi mandiri di hari lain.
Narasumber
menambahkan
setelah
mengikuti
pembelajaran
skills
pernyataan-pernyataan
dan
komentar
selama
dan
setelah
pembelajaran. Alokasi waktu ini dirasa cukup oleh mahasiswa. Hal ini dibuktikan
oleh pernyataan narasumber 3 yang mengatakan bahwa dalam sesi terbimbing
mahasiswa masih mempunyai waktu untuk berdiskusi atau simulasi melakukan
ketrampilan, setelah pembimbing mendemonstrasikan ketrampilan.
Disamping belajar secara terbimbing, mahasiswa juga harus belajar aktif
secara mandiri. Hal ini sesuai dengan ciri pembelajaran pada orang dewasa
(Mudjiman, 2007). Harsono (2004) juga menjelaskan dalam belajar mahasiswa
bukan sekedar menerima informasi dari orang lain tentang apa yang ingin
diketahuinya tetapi juga diperlukan motivasi yang tinggi, semangat untuk belajar
secara mandri dan suasana yang mendukung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ulum. Hasil penelitian Christyanni (2006) dengan judul gambaran Faktor Internal
Mahasiswa Program Keperawatan Dalam Pembelajaran Skills lab di Program
Studi Keperawatan FK UNAIR juga menemukan ada dua responden yang
tergolong memiliki motivasi yang rendah. Responden tersebut mengatakan bahwa
kuliah di Program Studi Keperawatan FK UNAIR bukanlah karena dorongan hati
nurani. Keduanya juga tidak menyukai profesi keperawatan. Hal ini menunjukkan
lemahnya motivasi instrinsik sehingga tidak ada dorongan dalam diri untuk
melakukan aktivitas belajar.
Terhadap kejadian ini Mudjiman (2007) menyarankan agar motivasi
mahaasiswa perlu ditingkatkan dengan cara menjelaskan kepada mahasiswa
bahwa ketrampilan tersebut sangat bermanfaat dan dibutuhkan ketika sudah
bekerja, penyelenggaraan pembelajaran yang menimbulkan rasa senang pada
mahasiswa, memberikan umpan balik dan penguatan sehingga mahasiswa tahu
sampai dimana kemampuannya, senantiasa memikirkan masa depan yang penuh
dengan tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita. Mahasiswa harus
ditanamkan rasa optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar.
Disamping mengikuti pembelajaran skills lab, mahasiswa AKPER Bahrul
Ulum juga mengikuti berbagai kegiatan dalam pembelajaran tutorial. Baik jadwal
tutorial maupun skills lab sangat padat. Padatnya jadwal pembelajaran bisa
membuat mahasiswa menjadi kesalahan. Bahri (2002) mengemukakan bahwa
orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan konsentrasi
belajarnya daripada orang dalam keadaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
belajar mengajar karena siswa yang merasa lelah akan mengalami kesulitan
berkonsentrasi dan keseluruhan tubuhnya akan terasa lemah sehingga timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan dapat timbul akibat
aktifitas fisik yang berlebihan, beban pikiran yang berat, kejenuhan karena
menghadapi sesuatu yang selalu sama tanpa ada variasi, dan dapat pula karena
perasaan terpaksa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakat, minat, dan
perhatian. Untuk itu bidang akademik AKPER Bahrul Ulum perlu memikirkan
variasi metode dan waktu proses belajar mengajar agar mahasiswa tidak mudah
jenuh. Dngan adanya waktu istirahat, dapat mengembalikan kesegaran mahasiswa
sehingga dapat tetap berkonsentrasi.
Slameto (1995) juga mempunyai pendapat serupa bahwa factor internal
yang memengaruhi proses belajar ada tiga hal yaitu : jasmani, psikologis, dan
kelelahan. Faktor jasmani melipui kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis
melipui minat, bakat, kecerdasan, motivasi, kematangan dan kesiapan. Termasuk
dlam factor kelelahan ialah kelelahan jasmani dan kelelahan psikis.
Mahasiswa juga bisa memanfaatkan pembelajaran skills lab khususnya
pada sesi praktik mandiri secara maksimal karena pada jam yang sama mahasiswa
juga mengikuti kegiatan pembelajaran dengan metode lainnya. Pembelajaran
dengan berbagai metode di AKPER Bahrul Ulum bisa berlangsung hingga pukul
16.000 WIB sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, sementara jam kerja
skills lab AKPER Bahrul Ulum hingga pukul 16.000 WIB.
Hal tersebut menyebabkan mahasiswa tidak memiliki banyak waktu untuk
belajar mandiri di skills lab. Untuk itu narasumber 7 menayarankan agar skills lab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
AKPER Bahrul Ulum mempunyai jam kerja hingga malam hari agar bisa
dimanfaatkan oleh mahasiswa yang ingin praktek mandiri. Menurut Dalen dan
Flippo-Berger (1997) mahasiswa di Fakultas KePerawatan Universitas maastrcht
Netherlands dapat menggunakan skills lab mulai jam 08.00 pagi hingg jam 10.00
malam. Disamping itu penambahan jumlah ruang juga sangat diperlukan.
Berdasar pengamatan peneliti, ruang skills lab tidak hanya dipergunakan untuk
kegiatan skills lab saja, tetapi juga kegiatan lab kebidanan. Hal ini membuat
kesempatan mahasiswa untuk berlatih mandiri menjadi berkurang.
Kegiatan response dilakukan dengan cara mahasiswa mempraktikkan
tindakan dihadapan pembimbing satu persatu,kemudian pembimbing memberi
freeback. Hasibuan dan Modjiono (2009) mengemukakan bahwa demonstrasi
menjadi tidak efektif bila siswa tidak ikut mencoba. Mencoba melakukan tindakan
merupakan pengalaman berharga bagi siswa.
Balikan atau freedback dan penguatan terhadap siswa diperlukan agar
siswa menyadari kelemahan dan kekuatannya. Pemberian fleedback telah
dilakukan dalam pembelajaran skills lab ini. Narasumber 5 mengatakan saat sesi
responsi mahasiswa melakukan ketrampilan injeksi mendapat fleedback bukan
hanya dari pembimbing tetapi juga dari teman-temannya. Saat sesi responsi
disamping mahasiswa melakukan ketrampilan, juga belajar menilai temannya,
sehingga mahasiswa menjadi tahu mana yang salah dan mana yang benar. Umpan
balik digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan (Dimyati dan
Moedjiono, 2006).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan dengan baik dan benar menjadi lebih
cepat.
Narasumber 8 mengatakan bahwa waktu yang dialokasikan dapat efektif
apabila peralatan praktik telah disiapkan sebelumnya. Berdasar pengamatan
peneliti, ketika pembimbing datang ada peralatan yang belum siap. Hal ini bisa
terjadi karena keterbatasan jumlah maupun pengetahuan petugas laboran. Jumlah
petugas laboran skills lab hanya dua orangdengan latar belakang pendidikan
bidang kesehatan, dan kesemuanya baru pertama kali bekerja di skills lab. Untuk
itu diperlukan peningkatan pengetahuan tentang peralatan medis bagi para laboran
skills lab. Mahasiswa juga bisa dilibatkan dalam penyiapan alat agar juga
mengenal peralatan yang dibutuhkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasar hasil penelitian beserta pembahasan, dapat disimpulkan
bahwa imple pembelajaran skills lab di AKPER Bahrul Ulum, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran
AKPER Bahrul Ulum Jombang sudah berjalan baik. Tapi masih ada
beberapa kekurangan diantaranya masih ada perbedaan pendapat antara
pembimbing dengan pengelola lab, ada beberapa peralatan skills lab yg
masih kurang lengkap untuk praktek mahasiswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran skills lab Keperawatan
Medikal Bedah di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Implikasi
1. Pengelola skills lab harus melakukan penambahan jumlah peralatan dan
ruangan sehingga mahasiswa dapat melaksanakan pembelajaran praktek
dengan baik.
2. Pengelola skills lab harus meningkatkan pengawasan pada mahasiswa
terutama ketika praktek mandiri. Pengawasan ini bisa dilakukan dengan
cara menambah dan mengaktifkan kembali pembimbing piket, membentuk
asisten skills lab yang resmi.
3. Pengelola skills lab harus menekankan pada pembimbing tentang
pentingnya perencanaan pembelajaran dan peningkatan motivasi belajar
mahasiswa.
C. Saran
Berdasar informasi kualitatif yang didapat beserta pembahasannya,
peneliti memberi saran :
1. Kerjasama dengan bagian spesialis yang terkait dalam pembuatan buku
pedoman praktek perlu ditingkatkan.
commit to user