Opkr-10-016b 1+2+3
Opkr-10-016b 1+2+3
PENDAHULUAN
A.
Deskripsi
B.
Prasarat
Sebelum mempelajari modul ini peserta diklat tidak/belum
dapat mempelajari modul-modul yang lain, sehingga modul ini
harus dipelajari dan dilaksanakan dengan baik sampai selesai
dan dinyatakan telah benar-benar berkompeten.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk bagi siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam
menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian
materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar.
Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat bertanya
pada guru atau instuktur pengampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap formatif (soal latihan) untuk mengetahui
sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap
materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatn belajar.
c. Modul ini membahas tentang materi prosedur kesehatan
dan keselamatan kerja, sebagai salah satu persyaratan
yang harus dimiliki oleh calon mekanik yunior dalam
program keahlian teknik mekanik Otomotif . Setelah
mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat :
1). Mengetahui fungsi dan manfaat keselamatan kerja.
2). Mengikuti prosedur keselamatan tempat kerja.
3). Mengidentifikasi bahaya kerja.
4). Penghindaran bahaya pada kegiatan kerja.
5). Pengangkatan benda berat.
6). Melakukan prosedur keselamatan.
7). Menggunakan pakaian dan alat pengaman.
8). Memahami jenis-jenis alat pemadam kebakaran.
d. Jika belum menguasi level materi yang diharapkan, ulangi
lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah
kepada guru yang mengajar kegiatan belajar tersebut.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan pemelajaran sistem modul, guru
mempunyai peran sbb:
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
OPKR 10-016B
E.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Perlengkapan
workshop
Bahan
Alat-alat tangan
Katrol
Dongkrak
Kacamata pelindung
Pakaian pelindung
Alat
Pemadam
Kebakaran
1. Mobil
2.
Engine
Stand
OPKR 10-016B
F. Prosedur sertifikasi
Setelah melalui proses pemelajaran dengan menggunakan
sistem modul, maka pada akhir kegiatan dilaksanakan evaluasi
oleh guru program studi untuk mendapatkan hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan peserta diklat. Sedangkan untuk
mendapatkan sertifikasi kompetensi yang diakui oleh industri/
asosiasi pada program keahlian teknik mekanik otomotif, maka
peserta diklat harus melaksanakan suatu uji sertifikasi
kompetensi yang dilaksanakan oleh badan/ lembaga yang
ditunjuk oleh Ikatan Teknisi Otomotif Indonesia melalui test
centre yang ada di daerah.
OPKR 10-016B
E. KOMPETENSI
Modul OPKR 10-016B Membentuk kompetensi Mengikuti Prosedur Kesehatan Keselamatan Kerja. Uraian
Kompetensi dan subkompetensi ini dijabarkan seperti dibawah ini.
KOMPETENSI
: Mengikuti Prosedur Kesehatan Keselamatan Kerja
KODE
: OPKR 10 016B
DURASI PEMELAJARAN
: 60 Jam @ 45 menit
SUB
KOMPETENSI
1. Mengikuti prosedur
pada tempat kerja
untuk
mengidentifikasi
bahaya dan penghindarannya
KRITERIA KINERJA
Pemakaian pakaian
penga-manan
sesuai SI.
(Standard
Intenational).
LINGKUP BELAJAR
SIKAP
Und
ang-undang K3
Peng
enalan bahaya pada area
kerja dan tindakan
pengontrolan yang tepat.
Peng
gunaan pakaian pengaman
Tekn
ik pengangkatan/
pemindahan secara manual.
Mematuhi prosedur
ke-selamatan pada
tempat kerja
PENGETAHUAN
Undang-undang tentang K 3
(Keselamatan dan Kese-hatan
Kerja).
Identifikasi bahaya dan
pencegahan dalam
tempat kerja.
Teknik pengangkatan/
pe-mindahan secara
manual
Prosedur penanganan
secara manual.
Syarat keselamatan diri
Simbol-simbol bahaya.
KETERAMPILAN
Melaksanakan
prosedur
keselamatan kerja
pada tempat kerja
Menggunakan
pakaian pengaman
Melaksanakan
pengang-katan/
pemindahan benda
kerja
SUB
KOMPETENSI
2. Pemeliharaan
kebersihan perlengkapan dan area
kerja.
KRITERIA KINERJA
OPKR 10-016B
Perleng
kapan dipilah sebe-lum
melakukan pembersihan
dan perawatan secara
rutin.
Penggu
naan metode yang aman
dan benar untuk pembersihan dan
pemeliharaan
perlengkapan.
Peralat
an dan area kerja
dibersihkan/dipelihara
sesuai dengan
keamanan, jadwal
pemeliharaan berkala,
tempat penerapan dan
spesifikasi pabrik.
LINGKUP BELAJAR
SIKAP
PENGETAHUAN
Telit
i dalam penyimpanan alat- alat,
bahan dan
perlengkapan kebersihan
KETERAMPILAN
Memahami cara
pemilihan alat-alat,
bahan dan perlengkapan kebersihan
Undang-undang tentang
K3
M
elaksanakan
pemilihan alat-alat,
bahan dan
perlengkapan
kebersihan
M
elaksanakan
kebersihan yang
aman dan benar
SUB
KOMPETENSI
3. Penempatan dan
pengidentifikasian
jenis pemadam
kebakaran, penggunaan dan prosedur
pengoperasian
ditempat kerja.
OPKR 10-016B
KRITERIA KINERJA
Pengid
entifikasian pemadaman kebakaran yang
sesuai pada tipe yang
tepat untuk lingkungan
tempat kerja.
Seluruh
kegiatan penerapan
pemadaman kebakaran
dan prosedur kerja
diidentifika-sikan
berdasarkan SOP
(Standard Operation
Procedures), undangundang K 3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan
perundang-undangan
dan prosedur/ kebijakan
perusa-haan.
LINGKUP BELAJAR
Jenis-jenis alat
pemadam kebakaran
Penempatan alat
pemadam kebakaran
Prosedur
pengopersian alat pemadam
kebakaran
SIKAP
Pen
empatan alat pemadam kebakaran yang
aman dan strategis
Telit
i dalam penggunaan
alat pemadam
kebakaran
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Memahami jenis-jenis
keba-karan dan
penanganannya
Memahami jenis-jenis
alat pemadam
kebakaran
Memahami prosedur
dan metode
penggunaan alat
pemadam kebakaran
M
elaksanakan
penggu-naan
berbagai jenis
alat pemadam
kebakaran
SUB
KOMPETENSI
4. Pelaksanaan
prosedur darurat.
KRITERIA KINERJA
OPKR 10-016B
Mengik
uti prosedur perlindungan mesin pada saat
tanda bahaya muncul.
Mengi
kuti prosedur
alarm/ peringatan/
evakuasi di tempat
kerja.
Mengik
uti prosedur gawat
darurat secara
profesional yang tepat
untuk melindungi mesin
pada saat keadaan tanda
bahaya muncul.
Pelaya
nan darurat yang
profesional dan tepat
untuk memanggil
pertolongan dengan
segera dilakukan oleh
orang yang berkuasa
untuk melakukan hal
tersebut.
LINGKUP BELAJAR
Prosedur
pelindungan mesin
Prosedur
alarm/peringatan
Prosedur
penanganan gawat darurat
Pelayanan
gawat darurat yang
profesional
SIKAP
Meli
ndungi bagianbagian mesin yang
berbahaya
Men
gikuti prosedur
alarm/peringatan
Me
mperhatikan pelayanan gawat darurat
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Memahami prosedur
per-lindungan mesin
Memahami prosedur
alarm/ peringatan,
tanda atau simbol
Memahami pelayanan
gawat darurat
Melaksanakan
prosedur
perlindungan
mesin
Melaksanakan
prosedur
penanganan
gawat darurat
10
SUB
KOMPETENSI
5. Menjalankan dasardasar prosedur
keamanan..
KRITERIA KINERJA
6. Pelaksanaan
prosedur
penyelamatan
pertama dan CardioPulmonaryResusciation (CPR)
OPKR 10-016B
Kebija
kan/prosedur keaman-an
dijalankan berdasarkan
pelatihan perusahaan
dan undang-undang
yang ber-laku.
Selur
uh keamanan yang
ber-hubungan
dengan kejadian
dicatat/ dilaporkan
pada formulir yang
sesuai.
Seluruh
staf disarankan
menggunakan prosedur
keamanan perusahaan
dan metode yang tepat
dalam penerapannya.
Seluruh
kegiatan pertolong-an
pertama yang dilakukan
dicatat/ dilaporkan
berda-sarkan SOP
(Standard Operation
Procedures), undangundang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja), peraturan
perundang-undangan
dan prosedur/ kebijakan
perusa-haan.
LINGKUP BELAJAR
Undang-undang
SIKAP
K3
Prosedur
keamanan tempat kerja
Prosedur P3K
dan Cardio-PulmonaryResusciation ( CPR )
Me
Me
matuhi Prosedur
P3K dan CardioPulmonaryResusciation
( CPR )
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Memaham
i peraturan/ undangundang K3
Memaham
i dasar-dasar prosedur
keamanan tempat
kerja
Memaham
i Prosedur P3K dan
Cardio-PulmonaryResusciation ( CPR )
M
enerapkan
peraturan/
undang-undang
K3
M
elaksanakan
prosedur keaman
tempat kerja
M
enerapkan
Prosedur P3K
dan CardioPulmonaryResusciation
( CPR )
10
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel
di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah
selesai mempelajari setiap kegiatan.
Jenis kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
belajar
Alasan
Perubaha
n
Tanda
tangan
guru
Mengetahui
Pengertian K3
Mengetahui
Syarat K3
Mengetahui jenis
bahaya dan cara
menghindarinya
Teknik
Pengangkatan /
pemindahanSeca
ra manual
Menggunakan
pakaian dan alat
pengaman
Menggunakan
Perlengkapan
pemadam
kebakaran
Pengertian
Kesehatan
Dan
11
b. Uraian Materi 1
UNDANG-UNDANG K3
1). Pengertian Kesehatan Kerja
Safe adalah aman atau selamat.
Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan
aman
atau
kebebasan
dari
bahaya
dan
kecelakaan.
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha
untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang
aman bebas dari kecelakaan.
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa
yang tidak diinginkan atau tidak disengaja serta tibatiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun
jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi
dalam hubungan kerja atau sedang melakukan
pekerjaan disuatu tempat kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan,
keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun
rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya
tertuju
pada
kesejahteraan
masyarakat
pada
umumnya dan manusia pada khususnya.
2). Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja
adalah :
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu
pekerjaan.
c) Mencegah/ mengurangi kematian.
d) Mencegah/mengurangi cacat tetap.
e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian,
pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesinmesin, instalasi dan lain sebagainya.
f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras
tenaga
kerja
dan
menjamin
kehidupan
produktifnya.
g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat
dan sumber-sumber produksi lainnya.
OPKR 10-016B
11
12
kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970
pasal 3 syarat-syarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa
dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan
syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b) Mencegah,
mengurangi
dan
memadamkan
kebakaran
c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan
d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan
diri pada
waktu kebakaran atau kejadian lain yang
berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g) Mencegah dan mengendalikan
timbulnya atau
menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara dan gelora.
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit
akibat kerja, baik fisik maupun psikis, keracunan,
infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j) Memelihara
kebersihan,
keselamatan
dan
ketertiban.
k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan
alat kerja.
l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan
orang-orang, binatang, tanaman atau barang.
OPKR 10-016B
12
13
(unsafe
condition).
a) Mesin-mesin yang rusak , tidak diberi pengamanan,
kontruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja
yang kurang baik dan rusak.
b) Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia
(becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara ,
bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja,
tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).
Apakah kecelakaan dapat dicegah ?
Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang
merugikan itu dapat dicegah?, pada prinsipnya setiap
kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena :
OPKR 10-016B
13
14
OPKR 10-016B
14
15
perlindungan atau
pengamanan.
a) Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja
terhadap bahaya yang mungkin ada.
b) Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga
ketidaknyamanannya harus yang paling minim.
OPKR 10-016B
15
16
OPKR 10-016B
16
17
OPKR 10-016B
17
18
OPKR 10-016B
18
19
OPKR 10-016B
19
20
TEKNIK
MANUAL
PENGANGKATAN/PEMINDAHAN
SECARA
OPKR 10-016B
20
21
2).
3).
Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang
diangkat guna pengamanan sewaktu melakukan
perbaikan.
Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak
atau penyangga, utamakan keamanan kerja karena
kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan besar.
OPKR 10-016B
21
22
c. Rangkuman 1
OPKR 10-016B
22
23
1)
2)
3)
4)
5)
Keselamatan kerja
adalah suatu usaha untuk
menciptakan keadaan lingkuan kerja yang aman bebas
dari kecelakaan.
Dalam perusahaan harus menjamin keselamatan
pekerjanya yang telah diatur menurut undang-undang
kerja ayat 1.
Bila
ditinjau
dari
awal
perkembangan
usaha
keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia
menganggap bahwa kecelakaan
terjadi karena
musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia itu
sendiri (unsafe act) dan Keadaan tidak aman dari
lingkungan (unsafe condition)
Penggunaan Pakaian kerja harus mengacu pada
keselamatan kerja dan disesuai dengan bidang
pekerjaannya.
Teknik
Pengangkatan/pemindahan
secara
manual
hendaknya memperhatikan berat benda, daerah
pengangkatan dan alat pengangkatannya,
d. Tugas 1
Setelah anda mempelajari moduk K3, cobalah anda
mengerjakan latihan dibawah ini dengan demikian anda
akan dapat menjelaskan materi ini
1. Jelaskan pengertian K3 ?
2. Sebutkan tujuan K3 ?
3. Sebutkan sebab-sebab kecelakaan ?
Untuk memeriksa hasil latihan anda, bagian ini tidak
disediakan kunci jawaban. Hasil latihan anda sebaiknya
dibandingkan dengan hasil latihan peserta diklat lain.
Diskusikan dalam kelompok untuk hal yang berbeda. Jika
terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi, bawalah hal
tersebut kedalam pertemuan tutorial.
a. Test formatif 1
1. Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan
tindakan tidak amam dari manusia itu sendiri (unsafe
act)
2. Untuk siapakah keselamatan kerja ditujukan, sebutkan ?
OPKR 10-016B
23
24
f.
OPKR 10-016B
24
25
b. Lembar Kerja 1
CARA MENDONGKRAK KENDARAAN
1) Alat dan Bahan
a) 1 unit mobil lengkap
b) 1 unit engine stand
c) Dongkrak buaya 2 ton
d) Mesin katrol
e) Rantai/tali
f)
Jack Stand
g) Kayu untuk pengganjal
h) Lap / majun
2) Keselamatan Kerja
a) Pengangkatan dapat mengakibatkan kecelakaan jika
dilakukan dengan tidak benar. Pengangkatan beban
yang
terlalu
berat
oleh
seseorang
dapat
menyebabkan
kecelakaan meskipun diangkat
dengan cara yang benar. Perhatikan peraturan
OPKR 10-016B
25
26
b)
3) Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktik pada tempat yang
datar dan terang
b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan
guru/instruktur
c) Pelajari
cara-cara
pengangkatan
dengan
menggunakan katrol atau dongkrak
d) Pasanglah penyangga pada tempat kuat dan aman
ikuti petunjuk yang ada di dalam buku pedoman
reparasi
e) Buatlah catatan catatan penting kegiatan praktik
secara ringkas
f)
Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan
bahan yang telah
digunakan seperti keadaan
semulan serta bersihkan tempat kerja !
4). Tugas
a) Buatlah laporan Praktikum secara ringkas dan jelas
b) Buatlah Rangkuman pengetahuan baru yang anda
peroleh setelah mempelajari materi pada kegiatan 1
2. Kegiatan belajar 2
pemeliharaan kebersihan ,perlengkapan dan area kerja
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
1) Siswa memahami cara pemilihan alat-alat , bahan dan
perlengkapan kebersihan
2) Siswa memahami pelaksanaan metade kebersihan
3) Siswa memahami cara-cara penyimpanan barang
4) Siswa memahami cara Pemeliharaan dalam Penataan
Tempat Kerja
b. Uraian Materi 2
ALAT-ALAT KEBERSIHAN
Alat-alat kebersihan yang diperlukan
,khususnya bengkel otomotif terdiri dari :
OPKR 10-016B
pada
bengkel
26
27
1)
2)
3)
4)
5)
Metode Pembersihan
OPKR 10-016B
27
28
OPKR 10-016B
28
29
yang
timbul
dari
OPKR 10-016B
29
30
OPKR 10-016B
30
31
b)
c)
d)
e)
f)
g)
OPKR 10-016B
31
32
h)
i)
c. Rangkuman 2
1) Alat-alat kebersihan sangat diperlukan pada setiap
tempat untuk menjaga kondisi tempat kerja bebas
dari debu,kotoran dan minyak.
2) Metode penyimpanan hendaknya material harus
direncanakan terlebih dahulu. Barang-barang yang
sering digunakan diletakkankan pada tempat yang
terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih
berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.
3) Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja
Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman
untuk dikerjakan. Putuskan dari segala sumber
listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja
tidak terkena kotoran.
Bersihkan seluruh sisa kotoran yang timbul dari
kegiatan pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai
melebihi beben kerjanya.
d. Tugas 2
Setelah mempelajari Modul Pemeliharaan Kebersihan
,perlengkapan dan area Kerja ini cobalah anda
melakukan kegiatan Pembersih dan penataan ruang
praktek, setelah selasai mintalah Pendapat atau saran
pada instruktur tentang hasil kerja anda !
e. Test Formatif 2
1) Deskripsikan Deskripsikan alasan mengapa angin
kompressor tidak boleh digunakan sebagai suatu
metode pembersihan
2) Sebutkan 5 faktor yang harus diperhatikan dalam
merencanakan suatu sistem penyimpanan
3) Sebutkan 5 contoh pelatihan penataan tempatkerja
untuk pekerja yang sedang menggunakan kotak
alat untuk memperbaiki kendaraan/mesin-mesin
yang lain.
4) Sebutkan 3 contoh pelatihan penataan tempat
kerja untuk pekerja yang bekerja di bangku kerja
OPKR 10-016B
32
33
5)
OPKR 10-016B
33
34
OPKR 10-016B
34
35
OPKR 10-016B
35
36
diutamakan
terjadi.
daripada
menunggu
bencana
3. Kegiatan Belajar 3
PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN
a. Tujuan Kegiatan Belajar 3
1)
Siswa dapat memahami sifat-sifat api
2) Siswa dapat melakukan pencegahan terjadinya api
3) Siswa dapat memahami klasifikasi api
4) Siswa dapat memahami jenis-jenis alat pemadam
kebakaran
5) Siswa dapat memahami prosedur dan metode
penggunaan alat pemadam kebakaran
b. Uraian Materi 3
Sifat api
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk
menyalakan api.
Gambar 1.
OPKR 10-016B
36
37
Gambar 2.
OPKR 10-016B
37
38
Gambar 3.
Gambar 4.
dan
stop
Gambar 5.
3) Gunakan
OPKR 10-016B
38
39
Gambar 6.
6) Jangan menggunakan api (sebagai penerangan) tanpa
Gambar 7.
OPKR 10-016B
39
40
pembakaran
yang
tibatiba
dapat
kebakaran di tumpukan lap tersebut.
menyebabkan
Gambar 8.
2) Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.
3) Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam
tempat sampah yang dilengkapi dengan tutup dan seal
perapat.
Gambar 9.
OPKR 10-016B
40
41
Gambar 10.
OPKR 10-016B
41
42
Gambar 11.
Gambar 12.
Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara yang
paling efektif untuk mematikan api kelas A.
Air dari ember, atau dari selang adalah cara yang terbaik
untuk mematikan api kelas A. Air biasanya tepat untuk
mendinginkan bahan sampai pada titik dimana dia tidak
dapat menyala lagi dan merembes jauh ke dalam sumber api.
OPKR 10-016B
42
43
Gambar 13.
1) Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk
mematikan api kelas A.
Gambar 14.
2) Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan.
Pemadam kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas
A yang kecil tetapi tidak seefektif air.
Catatan:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap
digantikan oleh jenis air-udara di sejumlah negara bagian.
Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar
seperti bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat,
thinner dan solvent.
OPKR 10-016B
43
44
Gambar 15.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah
cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B.
Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api
kelas B, air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas
karbon dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api
kelas B.
Gambar 16.
Gambar 17.
OPKR 10-016B
44
45
Api kelas C
Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan
lampu, motor, generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan
elektronik.
Gambar 18.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah
cara yang paling efektif untuk memadamkan api kelas C.
Gambar 19.
Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik
untuk menghindari kejutan atau kerusakan peralatan. Jangan
sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan
air atau busa untuk mematikan api kelas C. Bila anda dapat
melakukannya dengan sangat hati-hati, matikan semua
peralatan listrik yang sedang terbakar.
OPKR 10-016B
45
46
Gambar 20.
Gambar 21.
OPKR 10-016B
46
47
Gambar 22,
2) Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)
Alat ini diisi deengan karbon dioksida, cairan ini
mempunyai tekanan yang sangat tinggi. Jenis ini paling
sesuai untuk memadamkan api kelas B dan kelas C.
Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam.
Ukuran kecil mempunyai kemampuan semprot sampai
1,2m
dan
yang
berukuran
besar
mempunyai
kemampuan sam pai 3m.
Gambar 23.
Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur agar
dapat digunakan secara efektif dan aman. Yang
dikosongkan adalah karbon diosida cair yang dengan
cepat dapat berubah menjadi gas. Semprotan utama
sangat dingin. Menkanisme pengoperasiannya harus
terbuka penuh untuk mencegah agar nozel tidak
membeku. Alat ini bias juga dilengkapi dengan plunyer,
tuas, pemicu atau katup. Operasikan sesuai petunjuk.
OPKR 10-016B
47
48
Gambar 24.
Prosedur penggunaan.
a)
Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
b)
Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang
sumber api.
c)
Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
d)
Secara perlahan bergerak ke bagian depan
samapi api mati.
Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang
tertutup
yang
berisi
Karbon
dioksida
dapat
menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera
bersihkan tempat setelah digunakan. Buka semua
jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari
gas karbondioksida.
3). Pemadam Kebakaran Busa
OPKR 10-016B
48
49
Gambar 25.
OPKR 10-016B
49
50
Gambar 26.
Gambar 27
Pemadam
kebakaran
jenis
tepung
kering
mempunyai reaksi pemadaman yang sangat cepat.
Kabut bahan kimia kering ini cenderung melindungi
orang yang memadamkan api dari panas.
Tepung kering adalah pemadam api yang paling
efektif untuk memadamkan cairan yang terbakar pada
OPKR 10-016B
50
51
Gambar 28.
Menyelamatkan diri dari Api
Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan
harus mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .
Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran,
telephone dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.
OPKR 10-016B
51
52
Gambar 29.
Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang
lainnya, yang berganti lokasi kerja secara teratur mengetahui
bagaimana menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap
tempat kerja mereka.
Ketika
terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat
membantu memadamkan api. Jika tidak, keluarlah segera. Jika
anda memutuskan untuk memadamkan api, pertama periksa
apakah ada tempat yang lowong dan aman untuk jalan ke luar.
Selalulah berada diantara api dan jalan keluar.
Tinggalkan tempat kebakaran sesegera mungkin bila:
1.
2.
3.
4.
OPKR 10-016B
52
53
Gambar 30.
8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah
mundur atau berhenti.
9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang
anda.
10.
Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang
terbakar.
Selalu siap memadamkan api.
Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi
kebakaran:
1. Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada
di tempat kerja anda.
2. Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.
Gambar 31.
OPKR 10-016B
53
54
Gambar 32.
OPKR 10-016B
ingat
langkah
54
55
Gambar 33.
Gambar 34.
3. Peringatkan setiap orang agar segera keluar.
Gambar 35.
4. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.
Gambar 36.
5. Bila dipandang perlu segera keluar.
OPKR 10-016B
55
56
Gambar 37
Gambar 38
Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena
hal-hal berikut:
1. Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala
adalah penting segera di tanggulangi.
2. Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api
masih kecil sehigga mudah dikendalikan daripada datang
setelah api menjadi besar sehingga sulit ditanggulangi.
3. Seseorang mengawasi regu pemadam kebakaran dapat
mengarahkan mereka langsung ke tmpat kebakaran
tanpa harus menunda.
4. Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi
dengan peralatan yang tepat,
5. Begitu
api
menjadi
besar,
penundaan
mengevakuasi
bangunan
dapat
meregut
seseorang.
dalam
nyawa
OPKR 10-016B
56
57
OPKR 10-016B
57
58
OPKR 10-016B
58
59
f. Kunci Jawaban 3
1)
2)
3)
Pengertian
hal-hal
yang
berhubungan
dengan
pemadaman nyala api adalah
Starvation : Mengandung arti membuang/mencabut
bahan bakar dari nyala api sehingga menjadi
padam.
Smothering: Mengandung arti membuang oxygen
dari nyala api sehingga menjadi padam.
CoolingMengandung arti menurunkan panas dari
nyala api
4)
5)
6)
7)
OPKR 10-016B
59
60
8)
Mengapa
air
atau
busa
memadamkan nyala api karena
adalah penghantar aliran listrik.
kebakaran karena listrik harus
dapat dialiri arus listrik untuk
kebakaran dan tidak terjadi
peralatan dan menjadi rusak.
tidak
sesuai
untuk
listrik Karena bahan ini
Bahan pemadam untuk
dari bahan yang tidak
mencegah meluasnya
kejutan dan meledak
9)
Karbon Dioksid
OPKR 10-016B
60
61
OPKR 10-016B
61
62
BAB III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
Jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah ini dengan
singkat, jelas dan benar.
1. Jelaskan pengertian keselamatan kerja !
2. Sebutkan tujuan diadakannya kesehatan dan keselamatan
kerja ?
3. Jelaskan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja
menurut Undang-undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3 !
4. Sebutkan faktor-faktor penyebab keadaan bahaya !
5. Bagaimanakah cara untuk mengatasi lingkungan yang tidak
aman ?
6. Sebutkan dan jelaskan alat-alat pelindung anggota badan ?
7. Bagaimanakah syarat-syarat pakaian
perlindungan atau
pengamanan yang baik ?
8. Jelaskan teknik pengangkatan yang aman dan benar !
9. Jelaskan pertolongan pertama yang harus diambil ketika
terjadi peristiwa kecelakaan kontaminasi atau luka bakar pada
wajah disebabkan oleh asam !
10.Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi
jenisnya dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya.
Isilah table dibawah ini untuk meyakinkan anda.
OPKR 10-016B
62
63
Warna
alat
pemadam
Jenis
alat Nyala api yang
sesuai
untuk
pemadam
dipadamkan
Merah
Biru
Tanda
Merah
dengan Putih
Tanda
Merah
dengan Hitam
11.Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam
kebakaran
12.Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah
digunakan untuk memadamkan nyala api ?
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada
kejadian berikut ini
a. Nyala api pada mesin
b. Nyala api pada kain lap oli.
c. Kertas terbakar didalam tong sampah
d. Ban terbakar
e. Kebakaran pada panel listrik
OPKR 10-016B
63
64
B. Kunci jawaban
1. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan , keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia
serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan
masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya.
2. Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja :
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Mencegah timbulnya kecelakan akibat suatu pekerjaan.
Mencegah/mengurangi kematian.
Mencegah/mengurangi cacat tetap.
Mengamankan
material,
konstruksi,
pemakaian,
pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin,
instalasi dan lain sebagainya.
Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga
kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.
Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan
sumber-sumber produksi lainnya.
Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan
aman
sehingga
dapat
menimbulkan
kegembiraan
semangat kerja.
Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi
industri serta pembangunan.
3. Syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kerja menurut
Undang-undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3 :
OPKR 10-016B
64
65
OPKR 10-016B
65
66
OPKR 10-016B
66
67
OPKR 10-016B
67
68
Jenis
alat
Pemada
m
Berisi Air
Biru
Busa
Tanda Merah
dengan Putih
Bubuk Kering
OPKR 10-016B
68
69
Tanda Merah
dengan Hitam
Karbon Dioksid
C. KRITERIA KELULUSAN
Aspek
Aspek Sikap:
1. Kebersihan alat dan perlengkapan
2. Keselamatan dan kesehatan kerja
3. Ketepatan perencanaan
penyelesaian modul
OPKR 10-016B
Skor
(110)
5
10
5
Syarat lulus,
siswa
minimal
mencapai
nilai 70
69
70
Aspek Kogntif:
1. Kemampuan menjawab soal latihan
2. Kemampuan menjawab soal
evaluasi
3. Kemampuan membuat kesimpulan
Aspek Psikomotor:
1. Kemampuan mnggunakan manual
2. Kemampuan melakukan
penggunaan peralatan
3. Kemampuan menganalisis permasalahan
4. Kemampuan membuat laporan
Jumlah
5
10
dengan skor
setiap aspek
minimal 7
5
10
20
20
10
100
Kriteria Kelulusan :
70 s.d. 79
80 s.d. 89
90 s.d. 100
BAB IV
PENUTUP
OPKR 10-016B
70
71
DAFTAR PUSTAKA
OPKR 10-016B
71
72
OPKR 10-016B
72
73
OPKR 10-016B
73
74
OPKR 10-016B
74