dan TB
Putri Dinar Lestari
20100310186
Identitas:
Nama : An. Z
Alamat : Dusun Pepen, Prigi,
Kedungjati
Umur : 1 tahun
Keluhan utama:
diare cair
Keluhan lain:
Demam 1 hari dan batuk 2 minggu.
Batuk berdahak sepanjang hari.
RPS:
Pasien mengeluh diare 3hari berisi
ampas(+), lendir(+), dan air, tanpa
disertai darah(-). Banyaknya
Sebanyak 8x/hari. Disertai mual dan
tidak muntah (-).
Demam 1 hari. Mendadak, tinggi
pada hari ke 3 diare.
Tidak ada penurunan berat badan
namun tidak naik selama 2 bulan.
RPD:
ISPA (Batuk dan pilek sering namun sembuh
dengan obat yang diberikan di puskesmas)
Imunisasi : lengkap (BCG, Polio, Campak,
DPT)
Riw. Kelahiran: spontan, cukup bulan, BB:
2800gr, langsung menangis
RPK:
Orang dewasa batuk kronis/ TB (-)
Kakak pasien pengobatan flek (+) (bl. 5)
ASMA (-)
Alergi (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Vital Sign
KU: CM
HR/RR: 140/48 T:38.2 SpO2: 99%
Antropometri
Berat badan: 7kg
Tinggi Badan: 75cm
Lingkar Kepala: 50 cm
Lingkar Dada : 45 cm
Status Gizi: kurang
Pemeriksaan Fisik
Kepala: KA -/- SI -/- Mata cowong +/+ Cuping
hidung (-)
Leher: Pembengkakan limfonodi (-)
Thorax:
Pulmo: simetris(+) retraksi (-)
SDV +/+ Ronki +/+ Wheezing -/ Cor: reguler
Abdomen:
I: datar
A: BU (+)
P: Supel, turgor kulit <2 detik, Nyeri tekan (-)
P: Timpani
Ekstremitas:
Akral dingin (-) CRT <2
Etologi
-Perdarahan akut
-Hemolisis
-Penyakit mmetastastik sumsum tulang
Anemia
- Defisiensi as.folat
Makrositik
- B12defisiensi
Hiperkromik
- Myelodyplastic syndrome
- Hipotiroidisme
Anemia Mikrositik - Defisiensi besi
Hiporkromik
- Thalasemia
- Anemia penyakit kronik
- Anemia Sideroplastik
- Keracunan
Penurunan AE tidak
disertai perubahan
konsentrasi Hb
Rotav Shige
irus
lla
Salm ETEC
onella
EIEC
Koler
a
Malab Ameb
sorbsi iasis
Darah
+/-
+/-
+/-
Lendir
Bau
Langu
Busuk
Busuk
Amis,
khas
khas
Demam +
++
++
Nyeri
perut
Tenes
mus
kramp
Tenes
mus
kolik
Tenes
mus
kramp
Tenes
mus
Lamany 5 hari
a sakit
>7
hari
3-7
hari
2-3
hari
2-3
hari
3 hari
Leukosi
t
Tenes
mus
7 hari
-
Pneumonia
- Demam
- Batuk dengan nafas cepat
- Rhonki pada auskultasi
- Kepala terangguk-angguk
- Pernafasan cuping hidung
- Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
- Merintih (grunting)
- Sianosis
Bronkiolitis
DIAGNOSIS
Tuberkulosis (TB)
Pertusis
Asma
Pneumothorax
- Awitan tiba-tiba
- Hipersonor pada perkusi di salah satu dinding dada
- Pergeseran mediastinum
Px penunjang
Hematologi
Hasil
Range normal
Satuan
Leukosit
10.22
4.5-11
10^3/uL
Eritrosit
4.68
4.5-5.5
10^6/uL
Hb
8.8
14-18
g/dL
Ht
28.8
40-54
Trombosit
450
150-450
10^3/uL
MCV
61.5
86-108
fL
MCH
18.8
28-31
Pg
MCHC
30.6
30-35
g/dL
Eosinofil
0.5
1-5
Basofil
0.4
0-1.0
Limfosit
54.8
22-40
Monosit
1.3
4-8
Neutrofil
43
Hitung Jenis
Pemeriksaan Rontgen
Corakan bronkovaskuler kasar, hilus
padat dan tebal
Sinus costrofrenicus Dx/Sn lancip dan
sinus cardiofrenicus tumpul
Tak tampak gambaran coin lession
Columna VTh tak tampak skoliotik
Kesan:
COR: DBN
Pulmo: proses spesifik
Diagnosis:
Diare Akut e.c infeksi rotavirus Tanpa
Dehidrasi
Anemia Defisiensi Besi
ISPA Susp.TB
Terapi
PEMBAHASAN + TEORI
Patogenesis
Etiologi
Patogenesis
Rotavirus
Shigella
ETEC
Intoleransi
Laktosa
Rotaviru Shigell
s
a
ETEC
Kolera
Intolera Pasien
nsi
Inkubasi
17-72
jam
24 48
jam
6 72
jam
47 72
jam
2-5 jam
Demam
++
Mual
Muntah
3 hari
1-2 hari
3 hari
Lamanya 5 7 hari
sakit
Rotavir
us
Shigella
ETEC
Kolera
Intoleran Pasien
si
Volume
sedang
sedikit
banyak
Banyak Sedang
Banyak
dan
sedikit
Frekuensi
5-10/ hr
>10x /
hari
sering
Terus10<x/hari
meneru
s
8x
Konsisten
si
cair
lembek
cair
Cair
Cair
Cair
Darah
-/+
Lendir
Pengoba
tan
Pasien
Dehidrasi
Berat
Terapi C
CM
Mata cekung +/
+
Minum dengan
lahap (-)
Males minum (-)
CRT < 2 detik
Dehidrasi
Ringan/Seda
ng
Terapi B
Tanpa
Dehidrasi
Terapi A
1.
2.
3.
4.
5.
Rehidrasi
ZINC
Nutrisi
Antibiotik selektif
Hygiene
Pembahasan Diare
Gejala klinis pasien, sesuai dengan infeksi rotavirus
dan infeksi shigella.
Namun, sifat tinja sesuai anamnesis mengarah ke
infeksi rotavirus.
Saran: Cek feses rutin (Hb 8,8 (MCV
MCH
)
TX:
Terapi di RS
Alasan
Pembahasan
Berdasarkan hasil anamnesis+
pemeriksaan klinis didapatkan:
Batuk ringan (+) 2 minggu, batuk
duluan baru pilek
Retraksi (-)
1. Ronki +/+ Wheezing -/- Vesikular
+/+
2. Hasil antropometri: gizi kurang, BB
tetap
3. Rontgen: proses spesifik
TB
Gejala Klinis:
Demam
Sianosis
Sesak nafas
Salah sau dari: takipnea,
batuk, napas cuping hidung,
retraksi, ronki, dan suara
napas melemah
Suaraparu: ronki +/- atau
+/+
Gejala klinis:
Demam subfebris > 2
minggu
Penurunan BB/ tidak naik
dalam 1 bulan dg gizi
adekuat
Batuk lama > 3 minggu
Lesu/malaise
Suara paru: ronki +/+
Pemeriksaan penunjang:
Rontgen: air bronchogram
Darah rutin : Leukositosis
Uji serologi
Pemeriksaan peunjang:
Rontgen: proses spesifik ,
Uji Tuberkulin : mantox test
(+)
Uji serologi
Patogenesis TB
Inhalasi M.tuberculosis
Kuman Mati
1
2
M
I
N
G
G
U
Sakit TB
Komplikasi kompleks primer
Komplikasi penyebaran
hematogen
Komplikasi penyebaran
limfogen
Infeksi TB
Imunitas optimal
Imunitas turun
Reinfeksi
Meninggal
Sembuh
Sakit TB
Manifestasi sistemik TB
anak
1. Demam lama (>2 minggu) /
berulang tanpa sebab yang jelas.
Demam subfebris
2. Batuk lama >3 minggu
3. BB turun atau tidak naik dalam 1
bulan dg gizi adekuat
4.Anorexia
5. Lesu atau malaise
6. Diare persisten yang tidak kunjung
sembuh
Manifestasi lokal
Kel. Limfe: pembesaran limfe
superficialis
SSP: Meningitis TB (nyeri kepala,
penurunan kesadaran, kaku kuduk,
muntah proyektil, dan kejang)
Sist. Skeletal: nyeri, bengkak,
keterbatasan gerak
Kulit skofuloderma
Px Penunjang
Uji tuberkulin
Komponen protein kuman TB yang
punya sifat antigenik yang kuat.
Disuntikan Intracutan di volar lengan
bawah.
0-4 mm = negatif
5 9 mm =positif
meragukan
>10mm = positif
Positif palsu
Negatif Palsu
Penyuntikan salah
Intepretasi tidak betul
Reaksi silang dengan M.Atipik
Masa inkubasi
Penyuntikan salah
Intepretasi tidak betul
Radiologis
Pembesaran
Kelenjar hilus atau
paratrakeal dengan
atau tanpa inifiltrat
Konsolidasi
segmental/lobar
Kalsifikasi dengan
infiltrat
Skoring TB
Parameter
Kontak dengan
pasien TB
Tidak
jelas
Uji tuberkulin
Negatif
Laporan
Kontak
keluarga,
dg pasien
kontak dengan BTA (+)
pasien BTA
negatif/BTA tdk
jelas
Positif
Status Gizi
Gizi
kurang
>2 mgg
Batuk
>3mgg
Pembesaran kelenjar
limfe, aksila, inguinal
>1cm
>1, tdk
nyeri
Pembengkakan
tulang, panggul, lutut
Ada
Gizi Buruk
Skor
Membaik
Memburuk
Membaik
TB
Teruskan
Memburuk
TB kebal
obat
Bukan
Rujuk
Dosis
harian
Dosis
Efek samping
Maksima
l
Isoniazid
5-15
mg/kgBB/h
ari
300
mg/hari
Rifampisin 10-20
mg/kgBB/h
ari
600
mg/hari
Gastrointestinal, hepatitis,
trombositopenia, peningkatan
enzim hati, BAK kemerahan
Piracinami
d
15-30
mg/kgBB/h
ari
2000
mg/hari
Etambutol
15-20
mg/kgBB/h
ari
1250
mg/hari
1000
Ototoksik, nefrotoksis
Streptomic 15 40
FDC
Berat Badan (Kg)
2 bulan RHZ
(75/50/150)
4 bulan RH (75/50
mg)
59
1 tab
1 tab
10 14
2tab
2 tab
15 19
3 tab
20 - 32
4 tab
Keuntungan FDC:
Menyederhanakan pengobatan dan mengurangi
kesalahan penulisan resep
Meningkatkan keteraturan pasien
Mempermudah penentuan dosis berdasarkan BB
Evaluasi HasilPengobatan
Kontrol setiap bulan, evaluasi hasil
dilakukan setelah 2 bulan terapi.
Evaluasi
Indikator
Klinis
Radiologis
Laborat
Tindakan
Pemberian obat TB:
FDC RHZ (2 bulan) kemudian lakukan
observasi (kontrol/bulan)
Edukasi mengenai obat:
1.Jadwal minum: setiap hari 1 x 1
(tidak boleh lupa)
2. Cara pembuatan: 1 tablet
dilarutkan dalam air lalu diminumkan
TERIMA KASIH