Tujuan
Suhutidak
Bayi
tubuhmengalami
tetap normal
injuri pd mata ditandai dgn tdk ada konjungtivitis
Kondisi sistemik
Kondisi enzim
Bayi
tdk
menunjukkan
tanda2 dehidrasi
:laku
BayiAttachment
terbebas dari,orang
cederatua
ygdapat
ditandai
:
Tranfusi
Orang
tua
tukar
dandapat
bayi menunjukan
dilakukan
tanpa
tingkah
komplikasi
mengekspresikan
ketidak mengertian proses Bounding.
Urine < 1-3 cc/kgBB/jam, membran mukosa
-Serum
normal,
bil ubun2
menurun
tdk cekung, temperatur normal
Tujuan
Tujuan
: :
-Tidak ada joundice
Keutuhan
Orang
tua
kulit
mengerti
bayi
dapat
tentang
dipertahankan
perawatan,
dapat
mengidentifikasi
gejala
gejala
untuk
menyampaikan
pada
tim
kesehatan
Intervensi: :
Intervensi
-Reflek moro normal
Monitor tanda-tanda
Mencegah
injuri pd mata
vital :tiap 4 jam
-Tidak terdpt sepsis
Perhatikan
-Gunakan
pelindung
suhu
lingkungan
mata saat
danfototerapi
gunakan isolasi
Intervensi
:
-Reflek hisap & menelan baik
Berikan
-Pastikan
minum
mata
tertutup
tambahan
Intervensi
: umbilikal
-Catat kondisi
-Bawa
bayi
ke
ibu
untukjika
disusui
vena umbilikal yang digunakan;
-Hindari
penekanan
pada
mata
yg berlebihan
kulit,
mata
Mencegah
terjadinya
kurang
volume
cairan
: , turgor
-basahi
-buka
tutup
umbilikal
mata dengan
saat
disusui
NaCl
selama
30 menit
sebelum
melakukan
tindakan, neonatus puasa 4 jam
-Monitor
temperatur
setiap
2 jam
-Pertahankan
intake
-sebelum
-untuk
stimulasi
tindakan,
sosial
pertahankan
dengan
ibu,
suhu
bayi
untuk mengajak bicara anaknya
Intervensi
Intervensi
: anjurkan
: tubuh orangtua
-Berikan
minum
sesuai
jadwal
catat jenis
-libatkan
orang
darah
tua
ibu
dalam
dan
Rhesus
perawatan
sertabila
darah
memungkinkan,
yang
ditranfusikan adalah darah segar
-Kaji
-Kaji
warna
pengetahuan
kulit
tiap
8keluarga
jam akanklien
-Monitor
intaketua
dan
output
Intervensi
:penyebab dari kuning, proses terapi dan perawatannya.
-pantauorang
dorong
tanda-tanda
mengekspresikan
vital
selama
dan
perasaannya.
sesudah
tranfusi
-Pantau
-Beri
pendidikan
bilirubin
direk
kesehatan
dan
indirek
-Berikan
th/
infus
sesuai
program
Mencegah cedera internal :
-siapkan
suction
bila
diperlukan
Risiko
cedera
pada
mata
b.d
fototerapi
-Rubah
-Beri
posisi
pendidikan
setiap
kesehatan
2 jam,
mengenai
cara
perawatan bayi dirumah.
-Kaji
dehidrasi
membran
mukosa,
ubun-ubun,
-Kaji
hiperbil
turgor
tiap
kulit,1-4
mata
jam
dan catat
-amati
adanya :ganguan
cairan
dan elektrolit;
apnoe,
bradikardi,
kejang
-Massase
daerah
yang
menonjol
-Monitor
setiap
2 jam
-Berikan
fototerapi sesuai program
-monitor temperatur
pemeriksaan
laboratorium
sesuai
program
-Jaga kebersihan kulit
dan kelembabannya.
-Monitor
kadar bilirubin 4 8 jam sesuai program
-Antisipasi kebutuhan transfusi tukar
-Monitor Hb
Tujuan
: gangguan
Neonatus
akan
berkembang tanpa disertai tanda-tanda gangguan akibat
Obstruksi
Resiko
saluran
biliaris
Hemolitik
fototherapi
pemenuhan
Intervensi :
kebutuhan
nutrisipada jarak 45 cm dari sumber cahaya
Tempatkan neonatus
berhubungan
biarkan neonatus dalam keadaan telanjang kecuali mata dan daerah genetal serta bokong ditutup dengan kain yang dapat memantulkan cahaya
usahakan agar
penutup mata tidak menutupi hidung dan bibir
dengan
malas
matikan
lampu
menghisap
Risikopenutup
gangguan integritas
kulit b.d
hiperbilirubinemia
buka
mata untuk
mengkaji
adanya konjungtivitis tiap 8 jam buka penutup mata setiap akan disusukan
Kecemasan
b.d kurang perawatan.
pengetahuan
Ajak bicara dan beri sentuhan
setiaporangtua
memberikan
Tujuan :Gangguan
Tujuan
:
dalam
mekanisme bilirubin
di Breastmilk
hati
tidak efektif
membran
Resiko
gangguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi b.d
malas menghisapDestruksi eritrositKondisi
jaundice
Bayi banyak minum ASI (pertambahan BB-nya bagus, BAB sering, BAK berwarna bening, bayi sehat, aktif, lincah dan responsive)
Tujuan :
Neonatus akan berkembang tanpa disertai tanda-tanda gangguan akibat fototherapi
Faktor
ekstrinsik
Faktor Intrinsik
Intervensi :
-Tempatkan neonatus pada jarak 45 cm dari sumber cahaya biarkan neonatus dalam keadaan telanjang kecuali mata dan daerah genetal serta bokong ditutup dengan kain yang dapat memantulkan cahaya
usahakan agar penutup mata tidak menutupi hidung dan bibir matikan lampu
-buka penutup mata untuk mengkaji adanya konjungtivitis tiap 8 jam
-buka penutup mata setiap akan disusukan
-Ajak bicara dan beri sentuhan setiap memberikan perawatan.
Gejala neurologis:
-Retardasi mental
-Hiperaktif
-Kejang
-Penurunan kesadaran
-Bicara lambat
Thalasemia
Intervensi:
-Berikan minum melalui sonde (ASI yang diperah atau PASI)
-Lakukan oral hygiene dan olesi mulut dengan kapas basah
-Monitor intake dan output
-Monitor berat badan tiap hari
-Observasi turgor dan membran mukosa
Anemia hemolitik
Sicklecell
Sepsis
Splenomegali
Arteriovenous malforation
mengurangi kemampuan lever bayi untuk mengatasi kadar Bilirubin dalam tubuhnya
Inkompatibilitas ABO (terbatas pada ibu dgn gol drh O dgn fetus gol drh A&B
Inkompatibilitas Rh (Risiko dan parahnya respon sensititasi m pd kehamilan ke2 dan berikutnya
Mengobati penyebab
Memperbaiki hidrasi
Transfusi tukar
Terapi sinar
Breastmilk jaundice
Bilirubin yang telah laut dalam air (water soluble) masuk ke dalam usus
Kernikterus
(>20 mg/dl)
terapi
Karakteristik:
4-8 mg/dl
5-12 mg/dl
8-16 mg/dl
11-18 mg/dl
>15 mg/dl
:
:
:
:
:
ikterik
ikterik
ikterik
ikterik
ikterik
pada
pada
pada
pada
pada
Bilirubin indirek
Bilirubin direk
Patologi
Spherositosis
fisiologi
Hereditary elliptocytosis
Hepatik
ada sebagian yang akan terserap kembali oleh tubuh setelah oleh dinding usus diubah lagi komposisinya menjadi larut dalam lemak (fat soluble)
Resiko perubahan suhu b.d efek samping fototerapi
Non-hemolitik
Post hepatik
sepsis
metabolik
Obat
Biliary atresia
homeostasis intrasel
Merusak kanalikulus yang terletak antara hepatosis dan menyebabkan sekresi rusak
infeksi
cephalohematome
Bilirubin tidak dapat terbuang semua dari tubuh bayi
sepsis
Gilbert Syndrom
Criglett Najjar
(hemolisis disertai penggantian bentuk bilirubin, hemolisis, bersihan bilirubin menurun)
Semakin banyak BAB yang berhasil mengeluarkan Bilirubin, maka akan semakin sedikit yang terserap kembali oleh tubuh bayi.
Risti cedera internal b.d Peningkatan serum bilirubin sekunder dari pemecahan SDM dan gangguan eksresi bilirubin
Hepar berfumgsi mengubah bilirubin yang larut dalam lemak mjd larut dalam air
Tipe I ( glukoronil transferase
Tipe II )(defisiensi glukoronil transferase)
Risiko
b.d hilangnya
air
disadari dari fototerapi
Risiko kurangnya
kurangnya
hilangnya
air tanpa
tanpa
Risikovolume
tinggicairan
trauma
b.d tranfusi
tukar
unknown
Memerlukan bilirubin yang larut dalam air untuk memecah SDM tersebut
Gangguan konjugasi bilirubin
Gagal hati
Hepatitis B
TORCH