Anda di halaman 1dari 2

VII.

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1

Kesimpulan
1. Wisatawan TMR sebagian besar adalah wanita, berumur antara 17-27
tahun, belum menikah, pendidikan terakhir SMU, pekerjaan pegawai
swasta, penghasilan Rp 9.000.000,00-Rp 24.000.000,00/tahun, tidak
memiliki tanggungan, dan daerah asal adalah Jakarta Selatan. Selain itu,
sebagian besar wisatawan TMR memiliki waktu luang lebih dari 120 hari,
motivasi kunjungan untuk rekreasi/piknik, datang bersama teman, jumlah
rombongan kurang dari atau sama dengan 10 orang, biaya perjalanan
kurang dari atau sama dengan Rp 20.000,00/orang, frekuensi kunjungan
kurang dari atau sama dengan 5 kali per 5 tahun, berada di lokasi 1-3 jam,
jarak tempuh kurang dari atau sama dengan 3 km, waktu tempuh kurang
dari atau sama dengan 1 jam, dan Ancol/Dufan sebagai alternatif tempat
rekreasi.
2. Hasil analisis permintaan rekreasi menunjukkan bahwa variabel jumlah
tanggungan (F), jarak (D), waktu di lokasi (B), dan pekerjaan (J)
berpengaruh nyata secara negatif. Selain itu, permintaan rekreasi ke TMR
juga dipengaruhi secara positif dan nyata oleh variabel umur (A) dan status
pernikahan (N). Model persamaan fungsi permintaan rekreasi ke TMR
yang diperoleh adalah Y = 6,663 0,2735F 0,04159D 0,2521B +
0,03583A 2,1632J + 0,5056N.
3. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata subsidi dari Pemerintah
Daerah untuk TMR selama tahun 2006-2010 adalah Rp 38.380.573.068,00
atau sebesar 66,65% dari total realisasi penerimaan rata-rata per tahun,

103

sehingga estimasi harga tiket optimum (tanpa disubsidi) adalah Rp


19.000,00 / orang, baik dewasa maupun anak-anak.
4. Rekomendasi harga tiket yang dapat direalisasikan oleh pengelola TMR
berdasarkan maksimum kesanggupan membayar wisatawan terbanyak
adalah Rp 10.000,00 untuk dewasa, dan Rp 7.000,00 untuk anak-anak.
Namun, harga tersebut baru mengurangi setengah dari subsidi mula-mula
atau pemerintah hanya perlu mensubsidi sebesar 33,02% dari total realisasi
pengeluaran rata-rata per tahun.
7.2

Saran
1. Sebaiknya pengelola menambahkan fasilitas musholla dan tempat sampah
untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan berada di TMR. Keberadaan
pengamen anak-anak harus lebih ditertibkan, kebersihan kandang satwa
dan kebersihan TMR secara keseluruhan juga harus lebih diperhatikan
oleh pengelola.
2. Kebijakan yang dapat diimplementasikan oleh pengelola TMR guna
mengarahkan TMR menuju pengelolaan taman margasatwa yang mandiri
adalah dengan menaikkan harga tiket masuk. Namun, kenaikan harga tiket
tersebut juga harus mempertimbangkan/sesuai karakteristik dan faktorfaktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan ke TMR.
3. Sebaiknya pengelola juga membuat segmentasi harga atas berbagai atraksi
yang ditawarkan di kawasan TMR, misalnya menaikkan harga tiket masuk
Pusat Primata Schmutzer.

104

Anda mungkin juga menyukai