I
Nomor
Lampiran
: 75 /LPJK/D/X/2014
Kepada Yth.
1. Menteri Pekerjaan Umum RI.
2. Para Menteri dan Kepala Lembaga Kabinet lndonesia Bersatu II
3. Para Gubernur di Seluruh lndonesia
4. Para WalikotaIBupati di Seluruh Indonesia
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/SE/M/2014
Tentang Keabsahan Sertifikat Badan Usaha (SBU), Sertifikat Keahlian (SKA) dan
Sertifikat Keterampilan (SKTK) tanggal 05 Agustus 2014, bersama ini kami sampaikan
yang berhak menerbitkan SBU/SKA/SKT yang dapat digunakan sebagai pemenuhan
persyaratan dalam permohonan ljin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dan
pemenuhan persyaratan Penyedia Jasa untuk mengikuti dalam pemilihan
pengadaan jasa penyelenggara jasa Konstruksi, yang memenuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan :
)I.Arteri Pondok lndah No. 82, Kebayoran Lama -Jakarta 12240 Tel. 62-21-7231556,7230827,7234482 Fax. 62-21-7396974
http~/www.lpjk.org E-mail : Ipjkn@lpjl<.org
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi, pada tanggal 9 Agustus 1999, Masyarakat Jasa Konstruksi telah
mendeklarasikan terbentuknya Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
(LPJK), sebagai lembaga penyelenggara peran masyarakat dalam
pengembangan jasa konstruksi, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 31
Ayat (3) Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
yang mengamanatkan bahwa "penyelenggaraan peran masyarakat jasa
konstruksi dalam pengembangan jasa konstruksi dilakukan oleh suatu
lembaga yang independen dan mandiri".
a. Pengertian suatu adalah satu dengan pengertian bahwa "lembaga" dalam
penyelenggaraan pengembangan Jasa Konstruksi hanya boleh ada 1 (satu)
dan satu-satunya Lembaga sebagaimana ditegaskan dalam Putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor 73/G.TUN/2002/P.TUN JKT,
tanggal 5 November 2002 jo Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
Jakarta Nomor 31/B/2003/PTUN JKT tanggal 29 Mei 2003 atas perkara
gugatan LJKl (Lembaga Jasa Konstruksi Indonesia) terhadap Menteri
Pemukiman dan Prasarana Wilayah RI (Tergugat I) dan LPJKN (Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional) Tergugat II.
b. Pengertian lndependen dan mandiri dalam penjelasan pasal 25 Ayat (1)
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 jo Peraturan Pemerintah Nomor
28 Tahun
92 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan Pemerintah
2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi, bahwa yang
dimaksud independen dan mandiri mempunyai pengertian dalam ha1
kebijakan pengembangan jasa konstruksi, Lembaga hams dapat bertindak
secara independen berdasarkan azas pengembangan jasa konstruksi,
tidak berada dibawah pengaruh siapapun, baik dari unsur pengusaha
swasta maupun unsur aparatur pemerintak elan dalam ha1 dana
operasional Lembaga hams dapat mandiri tanpa tergantung pada
Pemerintah.
omo or
25 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
b. Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata menetapkan bahwa
a. Kesimpulan Majelis Hakim dalam Putusan Mahkamah Agung atas Hak Uji
Materiil terhadap Peraturan Pemerintah Nomor : 4 Tahun 2010 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha
dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi, butir 4 menyatakan bahwa "Pasal
8A ayat (5), Pasal 88 ayat (3) dan Pasal 8C ayat (6) Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 substansi yang diatur di dalamnya
tidak bertentangan dengan Pasal 31, Pasal 32 dan 33 UU Nomor 18
Tahun 1999 tetapi sesuai dengan ketentuan Pasal 34 Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1999, ha1 mengenai Forum dan Lembaga ini harus
diatur dengan Peraturan Pemerintah bukan dengan Peraturan Menteri.
b. Ketentuan ADlART LPJK Pasal 39 Anggaran Dasar LPJK telah mengatur :
Ayat (1) bahwa "Pembubaran LPJK hanya dapat dilakukan berdasarkan
keputusan mutlak seluruh Unsur pada Munasus yang khusus diadakan
untuk itu".
7. Maka Dewan Pengurus LPJK Nasional Masa bakti Tahun 2007-2011, yang
merupakan Dewan Pengurus LPJK periode ke IV yang sudah ditetapkan
sebelum diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010, jo
Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010 dan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 10/PRT/M/2010, jo Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
24/PRT/M/2010 tidak pernah mengambil langkah-langkah pengakhiran
AD/ART LPJK dan tidak pernah memfasilitasi pembentukan pengurus
LPJK sesuai Ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomof
fO/PRT/M/2010, jo 24/PRT/M/2010.
8. Penyebutan nama Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) sebagai
Lembaga yang dimaksud dalam Pasal 31 Ayat (3) Undang-undang Nomor 18
Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi, untuk pertama sekali ditetapkan dalam
Akta Pendirian dan Penetapan Anggaran Dasar Lembaga Pengembangan Jasa
5
Konstruksi (LPJK) dengan akta Notaris Agus Madjid SH. Nomor 27 Tanggal 8
Maret 2001. Dengan demikian ketentuan Pasal 24 Ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 jo Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun
2010 tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang
Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi yang mengamanatkan "Untuk
Melaksanakan kegiatan pengembangan Jasa Konstruksi didirikan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut Lembaga" tidak
dapat didirikan karena LPJK sebagai penyelenggara peran masyarakat
dalam pengembangan Jasa konstruksi telah terbentuk dan ADIART LPJK
belum pemah diakhiri oleh pembuatnya, serta nama Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) telah di aktekan.
II. Keabsahan Sertifikat Badan Usaha (SBU), Sertifikat Keahlian (SKA) dan
Sertifikat Keterampilan (SKT) yang sah digunakan untuk memenuhi
persyaratan dalam Pengurusan ljin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) dan
persyaratan menjadi Penyedia Jasa untuk mengikuti pemilihan pengadaan jasa
penyelenggara jasa Konstruksi
1. Pasal 17 ayat (5) UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG
JASA KONSTRUKSI mengamanatkan bahwa "Pemilihan penyedia jasa
hanya boleh diikuti oleh penyedia jasa yang memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal8 dan Pasal9".
2.
(4). Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada
pelaksana konstruksi harus memiliki sertifikat keterampilan dan keahlian
kerja.
Dalam Penjelasan Pasal9 (ayat 1, ayat 2, ayat 3 dan ayat 4) diamanatkan :
dengan memperhatikan standar imbal jasa, serta kode etik profesi untuk
mendorong tumbuh dan berkembangnya tanggung jawab profesional.
4.
perizinan
usaha (IUJK)
(2). Unit Sertifikasi Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hanya melayani Sertifikasi Tenaga Ahli Madya, Tenaga Kerja Muda
dan Tenaga Kerja Terampil dalam 1 (satu) wilayah provinsi.
(3). Dalam 1 (satu) Wilayah Provinsi dapat dibentuk lebih dari 1 (satu)
Unit Sertifikasi Tenaga Kerja.
(4). Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh Unit
Sertifikasi Tenaga Kerja setelah memperoleh lisensi dari Lembaga
Tingkat Nasional.
4.
SBUISKAISKT yang diterbitkan oleh Unit Sertifikasi Badan Usaha (USBU) untuk
SBU dan oleh Unit Sertifikasi Tenaga Kerja (USTK) untuk SKAISKT, yang telah
memperoleh lisensi dari Lembaga Tingkat Nasional dan penelusuran keabsahan
dari SBU, SKA dan SKT dapat di cek pada ST1 LPJK dengan alamat website
Ipjk.org yang dilindungi dengan hak cipta.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
terimakasih.
Hormat kami,
DEWAN PENGURUS
LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA
~ekretarishum
fembusan disarnpaikan Kepada Yth. :
1. Kepala KejaksaanAgung RI
2. Kepala Kepolisian RI
3. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
4. Kepala Lernbaga Kebijakan Pengadaan BarangIJasa Pemerintah (LKPP)
5. Ombusman
6. lnstansi terkait lainnya