Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH SINETRON TERHADAP

PERCEPATANPERTUMBUHAN KEDEWASAAN ANAK


DI DESA WIRASANAPURBALINGGA

KARYA TULIS ILMIAH (KTI)


Diajukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti
Ujian Nasional dan Ujian Sekolah SMA Negeri 1 Purbalingga
Tahun Pelajaran 2010/2011

Disusun oleh :
NAMA

: HANIFA TSANY HASNA

SEKOLAH

: SMA NEGERI 1 PURBALINGGA

NIS

: 14721

PROGRAM : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PURBALINGGA
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
1

PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan disahkan oleh guru pembimbing pada:
Hari

Tanggal :
Tempat :

Purbalingga,

September 2010

Mengetahui,
u.b. Kepala SMA Negeri 1 Purbalingga
Wali Kelas

Guru Pembimbing

Dra. Darmawati
NIP.19550418 197903 2 005

Retno Asih Wulandari, S.Pd


NIP. 19710421 199702 2 013

MOTTO

1. Hargailah dirimu sendiri jika kau mengharapkan orang lain menghargaimu,


karena sesungguhnya takkan ada orang yang mau menghargai seseorang yang
tak mampu menghargai dirinya sendiri.
2. Tersenyumlah meski hatimu menjerit, karena sesungguhnya kemarahan takkan
pernah menyelesaikan masalah. Dan terimalah dengan ikhlas suatu takdir yang
tak dapat kau ubah. Sesungguhnya Allah takkan pernah memberikan cobaan di
luar batas kemampuan hamba-Nya. Dan percayalah sesuatu yang kau anggap
buruk, bukan berarti itu buruk.
3. Selalu jadilah dirimu sendiri dan jangan pernah mengharapkan dirimu berubah
menjadi seseorang yang kau anggap sempurna karena sesungguhnya tidak ada
manusia yang sempurna di dunia ini. Menjadi diri sendiri itulah yang terbaik
dari yang terbaik. Dengan demikian, kau akan menemukan jati dirimu yang
takkan pernah ada di diri orang lain.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :


1. Akhmad Khotib, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Purbalinnga
2. Dra. Darmawati selaku wali kelas XII IPS 1
3. Retno Asih Wulandari, S.Pd selaku guru pembimbing
4. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan dorongan dan semangat serta doa-nya
5. Kakakku yang senantiasa memberikan dukungan dan bantuan
6. Teman-teman Kelas XII IPS 1, terutama Tsara, Amalia, Ningrum, Dayanara, Gita,
Anita, Nida dan teman-teman seperjuangan lainnya
7. Anak-anak NICOTEEN tersayang
8. Teman-teman dekatku (Vinta, Hita, Desi, Elly, Ane, Mba Dewi, Nida, Uni, Nurul)
9. Seluruh pihak yang telah berperan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
10. Pembaca.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tanpa suatu
halangan yang berarti.
Adapun judul penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah Pengaruh Sinetron terhadap
Percepatan Pertumbuhan Kedewasaan Anak di Desa Wirasana, Purbalingga. Karya Tulis
Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional
dan Ujian Sekolah SMA Negeri 1 Purbalingga tahun pelajaran 2010/ 2011.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan dari bapak dan ibu guru
serta berbagai pihak yang senantiasa membantu. Penulis mengharapkan semoga Allah SWT
membalas budi baik kepada semua pihak yang telah banyak berperan dalam pembuatan
Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Akhmad Khotib, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Purbalinnga

2.

Dra. Darmawati selaku wali kelas XII IPS 1

3.

Retno Asih Wulandari, S.Pd selaku guru pembimbing

4.

Semua pihak yang berperan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangannya.
Maka untuk itu, penulis membuka diri untuk saran dan kritik membangun guna lebih
menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini. Dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
bagi pembaca.

Purbalingga, 25 Agustus 2010

Penulis

DAFTAR ISI
5

HALAMAN JUDUL......... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
MOTO....... iii
PERSEMBAHAN..iv
KATA PENGANTAR....... v
DAFTAR ISI.. vi
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul..... 1
1.2. Tujuan Penulisan 1
1.3. Rumusan Masalah ..2
1.4. Metode Penelitian... 2
1.5. Sistematika Penulisan. 3
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sinetron.4
2.2. Faktor Pendorong Permintaan Sinetron.. 4
BAB III : PAPARAN DATA
Grafik Acara Televisi yang Disukai Anak..

Grafik Jenis Sinetron yang Sering Ditonto..... 6


Grafik Waktu Tayang Sinetron Anak ....

BAB IV : PEMBAHASAN
Penyebab Anak Menonton Sinetron...

Pengaruh Sinetron terhadap Percepatan Pertumbuhan Kedewasaan Anak

11

Upaya Meminimalis Pengaruh Negatif Sinetron.... 12


BAB V : PENUTUP
5.1. Kesimpulan..... 14
5.2. Saran... 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
6

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul


Sinetron merupakan suatu acara televisi yang mampu membius pemirsanya
dengan kisah yang menyentuh, namun terkadang terselip sesuatu yang sesungguhnya
tidak pantas untuk ditayangkan/ diperlihatkan kepada anak-anak kecil yang masih
belum dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Akan tetapi,
kadangkala sinetron pun ditonton oleh anak-anak. Mengingat jam tayang sinetron di
Indonesia yang bertepatan dengan waktu anak-anak yang masih dalam keadaan
terjaga. Padahal seorang anak kecil akan sangat mudah menyerap apapun yang dia
lihat ke dalam otaknya(mengetahui hal-hal yang sebenarnya belum pantas untuk dia
ketahui) dan kemudian menganggap bahwa semua yang dia lihat itu benar. Tidak
dipungkiri lagi, mereka akan menirukan apa saja yang ada dalam sinetron yang
mereka tonton. Dengan demikian, mereka akan tumbuh dewasa lebih cepat dibanding
normalnya. Oleh karena itu, saya akan meneliti bagaimana hal itu bisa terjadi dan dari
penelitian itu akan ditemukan bagaimana cara yang dapat dilakukan orangtua untuk
meminimalis pengaruh negatif dari sinetron.

1.2Tujuan Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mempunyai beberapa tujuan,
yaitu:
A.

Tujuan Umum
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah tahun 2010/ 2011.

B.

Tujuan Khusus
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan
informasi kepada para pembaca/ orangtua tentang pengaruh negatif sinetron
terhadap percepatan pertumbuhan kedewasaan anak serta upaya-upaya yang
dapat dilakukan orangtua untuk meminimalis pengaruh negatif tersebut.
7

1.3Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah penulis uraikan, rumusan masalah yang
ditemukan penulis, yaitu:
1. Mengapa anak suka menonton sinetron?
2. Bagaimana pengaruh sinetron terhadap percepatan pertumbuhan kedewasaan
anak?
3. Apa upaya yang dapat dilakukan orangtua untuk meminimalis pengaruh negatif
sinetron terhadap pertumbuhan kedewasaan anak?

1.4Metode Penelitian
Dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan beberapa
metode, yaitu :
A.

Metode Observasi
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengumpulkan data
dengan cara meneliti/ mengobservasi perilaku anak-anak kecil di desa
Wirasana, Purbalingga.

B.

Metode Angket
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengumpulkan data
dengan memberikan angket pada beberapa orangtua anak kecil di desa
Wirasana, Purbalingga.

C.

Metode Literatur
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mengumpulkan data
dengan cara mengambil berbagai referensi dari berbagai sumber (akses
internet).

1.5Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Pemilihan Judul

1.2.

Tujuan Penulisan

1.3.

Rumusan Masalah

1.4.

Metode Penelitian

1.5.

Sistematika Penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI


2.1.

Pengertian Sinetron

2.2.

Faktor Pendorong Permintaan Sinetron

BAB III: PAPARAN DATA


3.1.

Grafik Acara Televisi yang Disukai Anak

3.2.

Grafik Jenis Sinetron yang Sering Ditonton Anak

3.3.

Grafik Waktu Tayang Sinetron

BAB IV: PEMBAHASAN


4.1.

Penyebab Anak Menonton Sinetron

4.2.

Pengaruh Sinetron terhadap Percepatan Pertumbuhan Kedewasaan Anak

4.3.

Upaya Meminimalis Pengaruh Negatif Sinetron

BAB V : PENUTUP
5.3.

Kesimpulan

5.4.

Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI
9

2.1Pengertian Sinetron
Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah
karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang berupa serial
drama sandiwara bersambung yang dibuat berdasarkan sinematrografi dengan
direkam pada pitavidio melalui proses elektronik lalu ditayangkan melalui stasiun
televisi. Dalam bahasa Inggris, Sinema elektronik atau lebih populer dalam akronim
sinetron disebut soap opera (opera sabun), sedangkan dalam bahasa Spanyol disebut
telenovela. Sedangkan istilah yang digunakan secara luas di Indonesia ini pertama
kali dicetuskan oleh Soemardjono (salah satu pendiri dan mantan pengajar Institut
Kesenian Jakarta).
Sinetron pada umumnya bercerita tentang kehidupan manusia sehari-hari yang
diwarnai konflik berkepanjangan. Seperti layaknya drama atau sandiwara, sinetron
diawali dengan perkenalan tokoh-tokoh yang memiliki karakter masing-masing.
Berbagai karakter yang berbeda menimbulkan konflik yang makin lama makin besar
sehingga sampai pada titik klimaksnya. Akhir dari suatu sinetron dapat bahagia
maupun sedih, tergantung dari jalan cerita yang ditentukan oleh penulis skenario.

2.2Faktor Pendorong Permintaan Sinetron


Ada beberapa faktor yang mendorong lakunya permintaan terhadap tayangan
sinetron. Faktor tersebut diantaranya adalah daya tarik cerita dan tokoh cerita yang
digemari. Sedangkan ketertarikan stasiun swasta untuk memproduksi sinetron
didorong permintaan dan daya jual tinggi dengan biaya murah. Jika mengamati cerita
yang disuguhkan, relatif tidak ada perubahan dari satu sinetron ke sinetron yang lain.
Empat pertimbangan suatu program akan ditayangkan di sebuah stasiun televisi
swasta, yakni audience share, variasi program, kepentingan bisnis, dan kebutuhan.
Keempatnya saling terkait. Bisa sebuah program bagus, tapi masyarakat mengatakan
lain, ini akan menjadi pertimbangan. Tetapi biasanya faktor pendorong paling kuat
adalah audience share karena mampu mengundang pemasang iklan.

BAB III
PAPARAN DATA
10

3.1.

Grafik Acara Televisi yang Disukai Anak


Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan data acara televisi yang paling
disukai anak-anak di desa Wirasana, sebagai berikut:

Jumlah Sempel
Putra
Putri

4 anak
6 anak

Suka

Suka

Suka

Kartun
4 anak
2 anak

Sinetron
3 anak

Komedi
1 anak

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

11

3.2. Grafik Jenis Sinetron yang Sering Ditonton Anak


Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan data jenis sinetron yang paling
sering ditonton anak-anak di desa Wirasana, sebagai berikut:

Jumlah Sempel
Putra
Putri

4 anak
6 anak

Sinetron

Sinetron

Sinetron

Anak
1 anak
3 anak

Remaja
2 anak
2 anak

Dewasa
1 anak
1 anak

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

50%
45%
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
Sinetron Anak

Sinetron
Remaja

Sinetron
Dewasa

Putra

25%

50%

25%

Putri

50%

33%

17%

12

3.3. Grafik Waktu Tayang Sinetron


Stasiun Televisi
Indosiar
RCTI
TPI
SCTV
Trans 7
TV One
ANTV

13.00-15.00

15.00-17.00

17.00-19.00

19.00-21.00

Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan data waktu tayang sinetron oleh
beberapa stasiun televisi swasta di Indonesia, sebagai berikut:

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

13

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1.

Penyebab Anak Menonton Sinetron


Bukan menjadi suatu rahasia lagi anak-anak kecil pada zaman sekarang suka
menonton sinetron. Mereka bisa duduk manis di depan televisi menikmati sajian
televisi tersebut. Padahal diusianya, seharusnnya mereka menonton acara-acara
televisi yang lebih mendukung pendidikan moralnya. Meskipun pada dasarnya
anak-anak tetap lebih suka acara-acara televisi yang berbau komedi (hiburan) dan
kartun, tapi mereka seringkali menontonnya juga. Dan dari hasil penelitian yang
dilakukan, ditemukan beberapa faktor penyebab anak suka menonton sinetron,
yaitu:
1.

Terbawa Anggota Keluarga


14

Anak kecil adalah makhuk polos yang masih bersih, mereka akan ikut
kemana pun arah orang disekitarnya membawanya. Oleh karena itu, jika
lingkungan sekitarnya membiasakannya menonton sinetron maka mereka
pun akan terbiasa dan akhirnya menyukainya.
2.

Tertarik Sendiri
Ada anak kecil yang dari dasar dirinya sendiri pun sudah tertarik
dengan cerita sinetron anak atau bahkan yang bertemakan remaja. Mereka
suka melihat anak-anak usia SMP/ SMA dengan kisah-kisah menariknya.
Karena di dalam diri setiap anak pasti mempunyai keinginan untuk menjadi
tumbuh dewasa, salah satunya dengan melewati masa remaja yang
dikatakan orang masa yang paling indah.

3.

Terpaksa Karena Tidak Ada Tontonan Lain


Dalam

bersaing

untuk

memposisikan

diri

di

hati

pemirsa, para pengelola televisi berlomba-lomba membuat


sebuah acara yang mampu menarik hati pemirsanya, salah
satunya adalah sinetron. Tanpa menghiraukan pengaruh
negatifnya pada anak-anak, para pengelola stasiun televisi
menempatkan sinetron pada waktu dimana orang-orang
kebanyakan telah bersantai di rumah, tanpa memikirkan
anak-anak yang masih terjaga juga dapat menontonnya.
Oleh karena itu, anak-anak yang sedang menonton televisi
akan melihat sinetron yang ditayangkan oleh stasiun televisi
karena tidak ada lagi acara yang lain.
Untuk lebih jelasnya dalam mengetahui waktu-waktu anak
menonton televisi, perhatikan grafik dibawah ini yang datanya
diambil dari 10 sempel anak di RT 02 RW 04.
A. Grafik Waktu Anak Menonton Televisi
Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan data waktu anak-anak di
desa Wirasana menonton televisi, sebagai berikut:

15

Jumlah Sempel
10 anak

Jam 7
1 anak

Jam 8
4 anak

Jam 9
5 anak

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

B. Grafik Jam Tidur Malam Anak


Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan data jam tidur malam anakanak di desa Wirasana, sebagai berikut:
Jumlah Sempel

Siang dan

Sore dan

Siang, sore dan

10 anak

sore
4 anak

malam
1 anak

malam
5 anak

Dari data di atas menghasilkan grafik sebagai berikut:

16

4.2.

Pengaruh Sinetron terhadap Percepatan Pertumbuhan


Kedewasaan Anak
Sinetron yang ditonton oleh anak-anak akan sangat mudah
menjajahi

pikiran

anak-anak.

Padahal,

sinetron

seringkali

menampilkan adegan-adegan kekerasan, kata-kata kasar dan


perilaku yang tidak senonoh yang bisa saja ditiru oleh anak-anak
yang masih berada di tahap meniru orang lain atau play stage.
Anak-anak yang seharusnya masih asyik bermain tanpa
pemikiran-pemikiran yang rumit, tiba-tiba harus ikut terhanyut
17

dalam kisah sinetron yang sebenarnya hanyalah fiktif. Bisa kita


lihat, anak-anak zaman sekarang lebih cepat dewasa dibanding
dengan anak-anak zaman dahulu atau dewasa sebelum waktunya.
Dari observasi yang dilakukan, dapat dilihat beberapa
pengaruh negatif sinetron yang membuat kedewasaan anak
tumbuh lebih cepat, yaitu:

Mereka dengan mudahnya berkata cinta terhadap


lawan jenisnya tanpa mengetahui arti cinta sesungguhnya.
Mereka hanya melihat orang-orang di televisi yang selalu
berdua dan mengatakan mereka pacaran. Bahkan diantara
mereka pun merasa malu terhadap orang yang mereka
suka.

Saat

bermain

bersama

teman-temannya,

mereka

seringkali berkata sesuatu yang seharusnya masih jauh dari


pikirannya.

Permainan mereka berubah, tidak seperti anak-anak


zaman dahulu yang bermain masak-masakan atau pasarpasaran, kini mereka lebih suka bermain pacar-pacaran
bahkan rumah-rumahan yang di dalamnya terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang mereka perankan sendiri. Dan di dalam
permainan itu pun mereka seolah-olah ikut memikirkan gaji,
perselingkuhan, cemburu dan lain-lain. Bahkan kadangkala
ada yang bermain melahir-melahirkanan.

Banyak anak-anak SD yang sudah berpacaran

Banyak anak-anak yang sudah mengetahui tentang


ciuman, rasa cemburu, perselingkuhan dan lain-lain.
Hal ini menjadi sangat mengkhawatirkan karena anak-anak

tersebut belum mempunyai persiapan/ pengetahuan

dalam

tingkah lakunya yang terlalu dini itu. Apabila orangtua tidak


memberikan pengarahan kepada mereka, mereka bisa saja
menganggap semua yang ada di sinetron itu benar. Tidak hanya
berpengaruh terhadap kedewasaan anak yang tumbuh lebih
18

cepat, tapi juga berdampak pada sopan santunnya, karena banyak


anak kecil sekarang meniru-nirukan kata-kata yang mereka
dengar. Padahal dalam sinetron banyak sekali kata-kata kasar,
jorok atau bahkan berbau pornografi. Dan paling perlu diwaspadai,
jika mereka mulai mengerti tentang seksual. Media yang begitu
transparan di Negara ini tidak menutup kemungkinan anak kecil
pun mengerti tentang semua itu. Oleh karena itu, peran orang tua
sangat berpengaruh disini.

4.3.

Upaya Meminimalis Pengaruh Negatif Sinetron


Ada beberapa poin yang harus dilaksanakan baik oleh orang tua maupun
para pengelola televisi untuk meminimalis pengaruh negatif sinetron. Bagi orangtua
hal yang perlu dilakukan adalah memberikan perhatian yang lebih pada semua yang
ada dilingkungan anak, termasuk televisi. Sedangkan bagi para pengelola televisi
menitik beratkan pada acara televisi mereka masing-masing yang harus
menyesuaikan dengan usia penontonnya.
Di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan loeh orangtua untuk
menyikapi masalah tersebut:

Membatasi waktu anak untuk menonton televisi. Misalnya, boleh


menonton televisi dari pukul 07.00-15.00 WIB saja dan setelah itu tidak
boleh.

Mengawasi/ ikut menonton acara televisi anak, sehingga jika ada


adegan yang belum sepantasnya mereka tonton orang tua bisa langsung
mengalihkannya.

Jika sudah selesai belajar dan tidak ada tontonan yang sesuai untuk
anak-anak, anak disuruh tidur atau bermain diluar.

Dan untuk anak-anak yang sudah terlanjur terkena pengaruh sinetron,


orangtua dapat memberikan pengarahan pada mereka, tapi sebelummnya orangtua
harus melihat dulu sejauh mana kedewasaan anak dari berbagai sisi seperti pola
pikir, sikap, sopan santun, selera, control emosi dan lain-lain. Beri mereka
pemahaman tentang apa yang harus/ boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.
19

Sedangkan untuk pengelola televisi, ada beberapa metode yang bisa


dilakukan, seperti:

Menyesuaikan acara televisi dengan usia penonton. Misal, televisi


menyiarkan acara sinetron setelah pukul 21.00 WIB.

Membuat acara anak yang benar-benar lepas dari kedewasaan pada


waktu-waktu luang anak, seperti lagu-lagu anak dan lain-lain. Dan
secara tidak langsung bisa mendidik anak dalam kreatifitas dan sopan
santun yang tentunya tidak ada dalam sinetron.

Memberikan petunjuk bagi penonton bahwa acara yang sedang


disiarkan diperuntukan untuk siapa. Seperti yang sudah diberlakukan
dalam beberapa stasiun televisi, misal bimbingan orangtua, dewasa dan
segala umur. Dengan demikian, orangtua dapat lebih mudah mengawasi
tontonan anak.

20

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Dari hasil kajian, dapat disimpulkan bahwa anak-anak di desa Wirasana tidak
begitu menyukai sinetron, namun seringkali ikut menontonnya. Dan pengaruhnya
terasa pada pola pikir, tingkah laku dan cara berbicara mereka yang tidak semestinya.
Namun, jika orangtua dan orang-orang disekitarnya mengawasi mereka dengan baik,
pengaruh negatif dari sinetron pasti akan lebih dapat dikendalikan. Dan jika para
pengelola televisi bisa ikut memperdulikan moral generasi muda, pasti media televisi
tidak akan dikhawatirkan lagi.

Saran
Orangtua diharapkan lebih memperhatikan tontonan anak dan lingkungan
sekitarnya. Jangan anggap sepele tontonan anak, karena kedewasaan yang tumbuh
lebih cepat tanpa pemahaman dari anak itu sendiri dapat merusak moral anak jika
tidak ditangani dengan tepat. Dan meskipun orangtua sudah memperhatikan tontonan
anak, orangtua juga harus memperhatikan lingkungan sekitar anak. Pastikan mereka
bermain dengan anak-anak seumurannya. Jangan membiarkan teman bermain dan
lingkungan sekitarnya memberikan pengaruh negatif kepada mereka.
Pemerintah bisa berlaku tegas pada stasiun televisi yang menampilakan acara
televisi yang tidak mendidik di waktu-waktu anak menonton televisi.

21

Anda mungkin juga menyukai