Bab Ii Tinjauan Pustaka: Universitas Sumatera Utara
Bab Ii Tinjauan Pustaka: Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
Ketuban pecah dini (KPD) merujuk pada pasien dengan usia kehamilan
diatas 37 minggu dan mengalami pecah ketuban sebelum dimulainya proses
persalinan. Ketuban pecah dini preterm (KPDP) adalah pecahnya ketuban
sebelum usia kehamilan 37 minggu. Ketuban pecah dini spontan adalah
pecahnya ketuban setelah atau dengan dimulainya persalinan. KPD
memanjang adalah pecahnya ketuban yang terjadi lebih dari 24 jam dan
sebelum dimulainya proses persalinan.1,4,5
Membran yang mengelilingi kavum amniotik terdiri dari amnion dan
korion, yang merupakan lapisan yang melekat yang mengandung berbagai
tipe sel, termasuk sel epitel, sel mesenkim, dan sel trofoblas, tertanam dalam
matriks
kolagen.
Membran
ini
mempertahankan
cairan
amnion,
1.1.
Selaput ketuban manusia terdiri dari lima lapisan terpisah (Gbr. 1), tidak
10
11
12
13
lapisan fibroblas
14
Chorion laeve
o mesoderm korionik (15-20m)
pembuluh darah
Trofoblas (10-50m)
dan
III)
predominan
dan
membentuk
ikatan
parallel
yang
penghubung
filamentosa
antara
kolagen
interstisial
dan
membran basal epitel. Tidak ada penempatan substansi dasar amorf antara
fibril kolagen dalam jaringan ikat amnion aterm, sehingga amnion
mempertahankan
daya regangnya
kehamilan
normal.10,14,15
Lapisan fibroblast adalah lapisan yang paling tebal diantara lapisanlapisan amnion, mengandung sel-sel mesenkim dan makrofag dalam suatu
15
16
regang yang lebih besar. Korion menyerupai membran epitel tipikal, dengan
polaritasnya yang mengarah ke desidua maternal. Dengan pertumbuhan
kehamilan, vili trofoblas dalam lapisan korion dari refleksi membran janin
(bebas plasenta) berkurang. Di bawah lapisan sitotrofoblas (lebih dekat ke
janin) adalah membran basal dan jaringan ikat korionik, yang kaya akan fibril
kolagen.10
Kolagen tipe IV, V, dan VII menciptakan sebuah substrat, yang tidak
hanya penting bagi integritas struktur dari membran, tapi juga untuk
penyembuhan luka dan pertumbuhan sel. Sudah jelas bukti bahwa banyak
17
dari molekul-molekul ini berinteraksi satu sama lain di suatu milieu yang
sangat kompleks dari bio-regulasi yang memerlukan adanya membran,
pertumbuhan faktor individu, interaksi dan up-regulasi dan down-regulasi
berbagai
proses
penyembuhan.
Metalloproteinase
contohnya,
harus
biomolekul
memegang
peranan
penting
dalam
1.2.
18
karakteristik
KPDP
berbeda
dengan
pecah
ketuban
1.1.1.
Tekanan barometer
Telah
diketahui
bahwa
perubahan
tekanan
barometer
dapat
19
hubungan statistik antara tekanan barometer atau fase bulan dengan KPD
pada serial 117 pasien mereka. Efek tekanan barometer pada pecahnya
ketuban
tetap
menjadi
subyek
kontroversial,
dan
apakah
efek
ini
1.1.2.
Metabolisme kolagen
(MMP).
MMP
adalah
enzim
zinc-dependent
yang
termasuk
kolagenase
adalah
MMP-1
dan
MMP-8,
yang
mendegradasikan kolagen tipe I, II, dan III. Yang termasuk gelatinase adalah
MMP-2 dan MMP-9,yang mendegradasi kolagen denaturasi, kolagen tipe IV
dan V. Yang termasuk stromalisin adalah MMP-3, MMP-7, dan MMP-10,
yang mendegradasi proteoglikan, fibronektin, dan komponen stromal lain.22
Pada tahun 1996, Vadillo-Ortega dkk., membandingkan cairan amnion
dari empat kelompok pasien: (1) wanita dengan persalinan normal aterm, (2)
20
wanita aterm belum inpartu, (3) kehamilan preterm pada saat studi genetik,
dan (4) pasien KPDP. Wanita aterm inpartu dan wanita dengan KPDP
memiliki kadar aktivitas gelatinolitik yang lebih tinggi dalam cairan amnionnya.
Kebanyakan aktivitas ini memiliki karakteristik disebabkan oleh MMP-9. Para
penulis kemudian mengukur konsentrasi inhibitor MMP-9, tissue inhibitor of
metalloproteinase-1 pada sampel yang sama dan menemukan bahwa sampel
preterm dari pasien yang menjalani amniosentesa genetik mengandung
kadar yang tertinggi, sedangkan sampel dari pasien KPDP mengandung
kadar terendah. Para peneliti mencatat bahwa penelitian mengenai MMP-1
sama menariknya seperti pemecah kolagen fibril tipe 1. Mereka mencatat
bahwa aktivitas ini tidak terdeteksi dalam cairan amnion karena MMP-1
terikat kuat pada matriks ekstraselular amniokorion.23 Temuan mengenai
peningkatan MMP-9 dan bukannya MMP-1 dalam cairan amnion pada wanita
KPDP selanjutnya dikonfirmasi dengan penelitian oleh Athayde dkk. juga
terdapat regionalisasi perubahan tipe dan kandungan kolagen. Konsentrasi
MMP-9 yang lebih tinggi ditunjukkan pada selaput yang dekat dengan serviks
daripada selaput di daerah tengah pada pasien aterm baik sebelum dan
sesudah dimulainya persalinan. MMP-9mendegradasi kolagen tipe V, yang
terlihat menurun pada KPDP. Kejadian yang menyebabkan hal ini belum
diketahui, namun terdapat beberapa bukti yang mengaitkannya pada infeksi.
Seperti diketahui sebelumnya, terdapat hubungan jelas antara infeksi dengan
KPDP. Protease yang diproduksi bakteri dapat merubah kekuatan membran,
atau secara alternatif mungkin merupakan derivate lekosit yang diaktivasi
21
1.1.3.
bahwa
perubahan
dalam
membran,
termasuk
berkurangnya
bukti
tidak
langsung
bahwa
infeksi
traktus
genitalia
studi
penatalaksanaan
wanita
terinfeksi
dengan
antibiotik
22
23
suatu
penelitian
oleh
Park
JC
dkk.
tahun
2003
yang
1.
2.
3.
4.
Karakteristik demografi
Riwayat keputihan
Riwayat merokok
Usia kehamilan
KPD
Ketebalan korioamnion
24
Hamil normal
25