Amerika Latin Bergerak Ke Kiri
Amerika Latin Bergerak Ke Kiri
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
Unarmed: The Latin American Left After Cold War," tidak terlalu susah
untuk diramalkan sebelumnya. Dia mengajukan beberapa poin sebagai
berikut. Pertama, ambruknya Uni Soviet dan juga Eropa Timur sebagai
ikon komunisme justru akan membantu Kiri Amerika Latin mengubah
stigma geopolitik yang ada. Amerika Serikat, khususnya presiden dan
jajarannya di Washington, tidak lagi bisa mengatakan atau mencurigai
bahwa setiap pemerintahan yang bergaris Kiri, atau Kiri-tengah
(center-left) di Amerika Latin, merupakan satelit Uni Soviet. Ini artinya,
setiap pemerintahan Kiri saat ini tidak lagi terbebani harus bermain
atau bahkan memilih antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
sebagaimana pada era Perang Dingin.
Kedua, tanpa mempertimbangkan apakah berhasil atau gagalnya
reformasi ekonomi pada tahun 1990an, ketidakmerataan (wilayah ini
secara umum adalah yang terburuk di dunia dalam soal ketidakmerataan
sosial dan ekonomi), bersama dengan kemiskinan, konsentrasi
kekayaan, pendapatan, dan kesempatan di Amerikan Latin menjadikan
wilayah ini memiliki kecenderungan harus dipimpin oleh pemerintahan
Kiri-Tengah. Kombinasi antara ketidakmerataan dan demokrasi,
memiliki kecenderungan untuk melahirkan gerakan yang bergaris Kiri.
Fenomena seperti ini juga terjadi di Eropa Barat, yang bermula dari
berakhirnya abad 19 hingga setelah Perang Dunia II. Kelihatannya,
kecenderungan seperti itu hadir juga di Amerika Latin saat ini. Massa
miskin akan memilih (vote) untuk tipe pemerintahan dan kebijakan yang
diharapkan akan membantu mereka menjadi lebih baik kehidupannya di
masa depan. Ketiga, tersebarnya proses demokratisasi dan konsolidasi
demokrasi sebagai satu-satunya jalan ke arah kekuasaan, cepat atau
lambat, pada akhirnya akan mengarah kepada kemenangan Kiri. Ini
disebabkan karena demografi sosial dan konfigurasi etnis sendiri di
wilayah Amerika Latin. Dengan kata lain, meskipun tanpa sebab-sebab
yang pasti pula, Amerika Latin sudah hampir dipastikan mengarah ke
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
Kiri .
Neoliberalisme dan Dampaknya
There is no another world, demikian slogan yang dicanangkan oleh
Margareth Thatcher (Inggris), dan kemudian disusul sekutu utamanya,
Ronald Reagan (AS). Dunia yang ada sekarang, hanyalah dunia yang
dipandu oleh ideologi dan program atau kebijakan neoliberalisme.
Khusus di Amerika Latin, hampir tidak ada negara (kecuali secara
ideologis dan politis tentu saja Kuba di bawah Fidel Castro), yang tidak
terimbas oleh ideologi dan kebijakan noeliberalisme.
Tetapi sebelum kita melangkah lebih jauh dengan membicarakan
dampak dari proyek neoliberalisme di Amerika Latin, ada baiknya lihat
apa yang dimaksud dengan neoliberalisme? Ada banyak definisi atau
pengertian, dan saya mengutip salah satunya dari Elizabeth Martinez
dan Arnoldo Garcia, dalam artikelnya yang berjudul "What is NeoLiberalism? Menurut mereka, ideologi neoliberalisme menampilkan ciriciri utamanya sebagai berikut: (a) Berkuasanya Hukum Pasar. Ada
kebebasan bagi modal, barang, dan jasa, sehingga pasar mampu
mengatur dirinya sendiri; (b) Mengurangi pembelanjaan publik bagi
pelayanan sosial seperti pelayanan kesehatan dan pendidikan; (c)
Deregulasi dan swastanisasi; dan (d) Mengubah persepsi, baik
mengenai publik dan komunitas, menjadi individualisme dan tanggung
jawab individual. Di seluruh dunia, termasuk wilayah Amerika Latin,
masih menurut Martinez dan Garcia, neoliberalisme telah dipaksakan
oleh lembaga-lembaga finansial yang memiliki kekuasaan yang besar.
Sebut saja, Dana Moneter Internasional (International Monetary FundIMF), Bank Dunia (World Bank-WB), dan Bank Pembangunan AntarAmerika (Inter-American Development Bank). Bahkan, dibandingkan
dengan wilayah dunia lainnya, Amerika Latin sejak 1980an sudah
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
kasus, mata uang yang dipatok. Setelah masa-masa euforia pada akhir
1980an dan awal 1990an, krisis mulai muncul ke permukaan. Impor
mengalami sentakan pada saat biaya tarif dipotong, nilai mata uang
yang tinggi menyulitkan ekspor, defisit neraca pembayaran dan
peningkatan pembayaran utang luar negeri. Semua ini pada akhirnya
mendorong resesi, pengangguran, dan ketidakmerataan yang semakin
memburuk. Tidak mengherankan apabila masyarakat Amerika Latin saat
ini lebih banyak berkerja di sektor-sektor informal. Pada pertengahan
1990an, tingkat suku bunga AS meningkat, dan ini menyebabkan beban
utang luar negeri yang semakin parah, dan pada gilirannya fundamental
ekonomi negara-negara Amerika Latin ambruk. Sebut saja Meksiko
(1994), Brazil (1999), dan Argentina (2001).
Situasi seperti ini mengungkapkan, ada keterbatasan dan kekurangan
dari tatanan yang baru. Akibat lebih jauh, timbul kekerasan politik,
kemunculan kembali Kiri yang baru, tampilnya bentuk populisme yang
baru, bangkitnya pemimpin-pemimpin personalistik yang baru hasil
plebisit, dan hadirnya gerakan sosial dan ekonomi baru di seluruh
wilayah. Reaksi balik ini sebetulnya bisa dipahami, jika kita menengok
sejenak kepada data-data ekonomi dan sosial dari masyarakat Amerika
Latin, setelah berjalannya proyek neoliberalisme. Rata-rata, sekitar 60
persen dari masyarakat Amerika Latin hidup dalam kemiskinan, dan
lebih dari setengahnya hidup dalam kemiskinan yang akut. Ironisnya,
kemiskinan seperti ini berdampingan dengan semakin kayanya kelas
kapitalis yang minoritas di masing-masing negara. Konsentrasi
pendapatan kekayaan ini sudah berjalan selama dua dekade belakangan
ini. Tahun 1999 misalnya, ada sekitar 40 persen masyarakat termiskin di
wilayah ini, yang hanya mendapatkan sekitar 15 persen dari keseluruhan
pendapatan nasional. Sebaliknya, sekitar 40 persen lebih dari
pendapatan nasional berada ditangan kalangan kaya yang hanya
berjumlah sekitar 10 persen dari masyarakat. Lebih tragis lagi, antara
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
1992 dan 2001, lebih dari $ 1,2 trilyun meninggalkan Amerika Latin
untuk pembayaran utang luar negeri. Ini artinya, setiap dollar di Amerika
Latin yang diterima dari negara-negara kaya untuk keperluan memerangi
kemiskinan (poverty reduction), Amerika Latin harus membayar kembali
sekitar lebih dari enam dollar ke negara-negara kaya. Ini pembayaran
dari Si Miskin ke Si Kaya tanpa ada pajak di dalamnya.
Gelombang Gerakan Sosial
Tidak bisa dipungkiri, apa yang terjadi di Amerika Latin saat ini,
sebagian besar merupakan hasil dari proses panjang gelombang
gerakan sosial yang marak tumbuh dan berkembang di banyak tempat
di wilayah ini. Kehadiran mereka, baik secara kultural maupun struktural,
merupakan reaksi dan sekaligus bagian dari sikap politik mereka
terhadap berbagai bentuk represi, ketidakadilan, dan kemiskinan yang
berasal dari pemerintah, modal asing, dan tekanan eksternal lainnya.
Secara gamblang, jika kita mengutip James Petras, seorang akademisi
dan aktivis yang banyak membantu masyarakat tanpa tanah di Brazil,
ada tiga gelombang gerakan sosial yang saling tumpang tindih dan
berkaitan dalam 25 tahun belakangan ini. Gelombang yang pertama,
secara gampangnya, muncul pada akhir 1970an hingga pertengahan
1980an. Pada umumnya, gerakan ini yang kemudian dikenal sebagai
gerakan sosial baru (the new social movements), terdiri dari aliansi
kekuatan sosial seperti kalangan aktivis hak asasi manusia, lingkungan,
feminis, etnis dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat (NGOs).
Kepemimpinan mereka umumnya berasal kelas menengah-bawah
profesional, dimana strategi dan kebijakan mereka berkisar pada upaya
perlawanan terhadap kekuasaan otoritarian militer dan sipil, yang telah
banyak memakan korban jiwa. Orang terbunuh, diculik atau dihilangkan
secara paksa, disiksa dan dipenjara dengan alasan Keamanan Nasional,
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
selama ini mendapat dukungan dari MST mulai ragu-ragu, jika tidak mau
dikatakan tidak mampu, dalam pelaksanaan pembaharuan agraria yang
mengarah pada pembagian tanah kepada masyarakat petani pada
umumnya. Selanjutnya, k etiga, berkaitan dengan kontrol terhadap
sumber-sumber alam (natural resources). Di sini tidak hanya
pertambangan dan energi tapi juga air. Kontrol di sini tidak harus
nasionalisasi tapi setidaknya cara atau tingkatan yang penting dari
kontrol negara dan sumber pemasukan negara yang besar dari sumbersumber alam tersebut.
Yang k eempat, isu yang berkaitan dengan alokasi dana yang relatif
besar dari pemerintahan yang baru untuk dunia pendidikan di segala
tingkatan, dan struktur yang berhubungan dengan kesehatan. Akhirnya,
kelima, adalah isu yang mempertanyakan tingkat di mana militer
dibatasi keterlibatannya dalam proses pembuatan kebijakan di tingkat
nasional. Saat ini militer di Amerika Latin pada umumnya memang
sudah jauh berbeda dengan militer pada masa lalu yang diwarnai dengan
kudeta, kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang sudah
masuk kategori kejahatan terhadap kemanusiaan.
Penutup: Tinjauan Kritis
Apa yang terjadi di Amerika Latin saat ini, memang menimbulkan
banyak pro dan kontra, khususnya dari kalangan Kiri sendiri di banyak
negara. Kiri Amerika Latin yang muncul dan berkembang menciptakan
anomalinya sendiri bagi para penganut marxisme, baik yang ortodoks
maupun revisionis. Kembali mengutip Jorge G. Castaeda, misalnya,
yang ternyata telah salah meramalkan watak atau ciri dari Kiri Amerika
Latin yang muncul kemudian. Tadinya, menurutnya, setelah ambruknya
komunisme Uni Soviet dan Eropa Timur yang kemudian berpaling
kepada jalan kapitalisme, Kiri Amerika Latin akan mengadopsi, atau
open in browser PRO version
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com
Januari 2002.
------------, Class-based direct action versus populist electoral politics, Rebelion,
March 31, 2004.
------------, Is Latin America Really Turning Left? Counterpunch, June 2006.
Jorge G. Castaeda, Latin Americas Left Turn, Foreign Affairs, May/June 2006.
------------, "Utopia Unarmed: The Latin American Left After the Cold War," New York:
Vintage Books, 1994.
Nur Iman Subono, Perlawanan Kiri Amerika Latin terhadap Amerika Serikat dalam
Era Neoliberalisme, Jurnal Politika, Vol. 2, No.1, tahun 2006.
Robert Alexander, "Communism in Latin America," New Brunsw ick: Rutgers
University Press, 1957.
Wendi Wolford, Producing Community: The MST and Land Reform Settlements in
Brazil, Journal of Agrarian Change, Vol. 3, No. 4.
pdfcrowd.com
pdfcrowd.com