Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembuatan makalah ini mengenai efek perubahan teknologi yang difungsikan di
sector pertanaian terhadap suatu aspek pembangunan .Pembangunan merupakan suatu proses
perubahan. Suatu proses perubahan selalu terjadi, baik dengan sendirinya ataupun atau karena
adanya intervensi yang merujuk kepada arah perubahan yang diinginkan. Pada umumnya
terjadinya perubahan tersebut terjadi karena dilakukannya intervensi. Dalam pembangunan
suatu masyarakat bangsa, dengan merujuk kepada keinginan-keinginan yang disepakati
masyarakat bangsa tersebut, dilakukan intervensi keberbagai bidang dengan tujuan agar
perubahan yang sesuai dengan keinginan yang disepakati terwujud. Intervensi tersebut
dilakukan dengan mengubah parameter struktur dan/atau struktur dari berbagai tatanan yang
ada di dalam kehidupan masyarakat bangsa yang melakukan pembangunan tersebut.
Tindakan mengubah parameter struktur maupun strukturnya merupakan tindakan teknologis.
Kalau perhatian kita arahkan hanya pada tindakan-tindakan teknologis yang tertuju pada
pembentukan system produksi yang merupakan bagian dari system industri, maka intervensi
teknologinya berdampak pada system industri, dan pada gilirannya kepada system ekonomi,
dan selanjutnya pada system kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh perubahan dalam
system ekonomi tersebut
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu teknologi
2. Mengapa terjadi perubahan sosial budaya dalam bidang pertanian
3. Bagai mana masyarakat menanggapi perubahan sosial budaya
I.3 Tujuan
1. Mengetahui perubahan sosial budaya dalam bidang pertanian
2. Mengenal perubahan bentuk-bentuk sosisal budaya
3. Diharapkan mahasiswa bisa menjelaskan tentang teknologi khususnya dalam bidang
pertanian

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Perubahan Sosial Budaya di Bidang Pertanian
TEKNOLOGI DALAM PENGOLAHAN LAHAN PERTANIAN

Teknologi adalah pengetahuan yang digunakan untuk membuat barang,menyediakan


jasa serta meningkatkan cara dalam menangani sumber daya yang penting dan terbatas.
Pengertian lain tentang teknologi adalah upaya manusia untuk membuat kehidupan lebih
sejahtera, lebih baik, lebih enak dan lebih mudah Dalam kegiatan bercocok tanam tentu
banyak menggunakan alat alat untuk mengolah tanah ataupun hasil pertanian. Alat alat
untuk bercocok tanam tersebut sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu dan dari masa ke
masa tentunya banyak mengalami berbagai macam perkembangan. Dalam proses pengolahan
lahan mulanya menggunakan cangkul yang bertujuan untuk membalik lapisan tanah yang
subur, akan tetapi lama kelamaan cangkul dirasa kurang efektif, karena dengan menggunakan
cangkul tenaga yang dikeluarkan tidak sebanding dengan luas tanah yang akan diolah, karena
dalam hal ini manusia mempunyai peranan yang dominan didalam menggerakan alat
dimaksud, sehingga produktifitas kinerja tegantung kepada kekuatan atau tenaga manusia itu
sendiri, selain itu juga membutuhkan waktu yang cukup lama jika lahan yang akan ditanami
cukup luas.
Kemudian para petani menemukan cara yang lebih efektif dalam mengolah tanah
dengan menggunakan bajak sawah yang ditarik binatang, seperti kerbau, sapi ataupun kuda .
Secara fisik kondisi tanah hasil pekerjaan bajak dengan kerbau teksturnya lebih halus, hal itu
dikarenakan pijakan terhadap tanah lebih intensif, serta kaya akan pupuk organik yang
berasal dari kotoran kerbau. Dengan menggunakan bajak, para petani dapat mempersingkat
waktu dalam mengolah tanah agar secepatnya bisa segera ditanami.
Namun dalam prosesnya, penggunaan bajak dalam kegiatan bercocok tanam juga
menemui kendala. Karena bajak ditarik hewan, kendala yang dihadapi utamanya menyangkut
hewan tersebut, kendala yang dialami ialah dalam hal pemeliharaan hewan tersebut, seperti
kandang dan makanan hewan tersebut, selain itu tidak semua petani memiliki hewan ternak
karena hewan hewan tersebut dirasa cukup mahal bagi petani yang memiliki lahan
pertanian yang tidak seberapa luas.
Seiring berkembangnya teknologi dalam ilmu petanian serta adanya pemikiran kearah
peningkatan produksi secara cepat dan berklanjutan, berdampak kepada perubahan alat
pengolah lahan atau tanah, penggunaan bajak dengan tenaga kerbau sudah mulai ditinggalkan
dan beralih menggunakan jasa traktor yaitu alat yang menggunakan tenaga mesin sebagai
penggeraknya, dengan bentuk yang di rancang menyerupai kendaraan bermotor serta
mengunakan bahan bakar, alat ini disebut dengan traktor. Penggunaan alat pengolahan lahan
yang menggunakan kekuatan tenaga mesin ( traktor ) dipandang lebih produktif serta efisien,

karena dalam penggunaannya manusia yang mengendalikan alat tersebut. Sehingga tanah
akan lebih cepat diolah dan ditanami.
II.2 Bentuk-BentukPerubahan Sosial Budaya
Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasimodifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut
terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern.Selo Soemardjan menjelaskan
bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di
dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilainilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari
keadaan tertentu kekeadaan yang lain.
Secara umum perubahan sosial dan budaya dibedakan dalam beberapa bentuk:
a.

Perubahan Lambat dan Perubahan Cepat

b.

Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

c.

Perubahan yang direncanakan (planned change) / perubahan yang dikehendaki

(intended change) dan perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) / perubahan
yang tidak dikehendaki (unintended change)
d.

Perubahan Struktural dan Perubahan Proses

II.3 Sebab-Sebab Perubahan Sosial Budaya


Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebabsebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
a. Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dri dalam masyarakat (sebabintern)
:
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.Jumlah
penduduk mempengaruhi matapencaharian penduduk sebagai penduduk yang agraris
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang
bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk
penemuan lama (invention).Seperti penemuan alat pengolah tanah dari penemuan bajak kayu
sampai traktor canggih.

3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat. Dari penemuanpenemuan tersebut muncullah konflik diantara masyarakat seperti pertimbangan petani dalam
menggunakan traktor karena selain berdampak positif juga dapat berdampak negatif.
b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat(Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karenaadanya sebab-sebab yang
berasal dari luar masyarakat (sebabekstern).
Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah
untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami
tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan
lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi
perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya. Seperti peneysuaian dalam menggunakan
bajak hewan untuk lahan basah menggunakan sapi atau kerbau sebagai penggeraknya
sedangkan di lahan kering menggunakan kuda.
2) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda
akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa
paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak,
maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi
dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur
kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
Diantaranya pada pengolahan tanah menggunakan traktor canggih karena pengaruh
kebudayaan masyarakat lain.
II.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya
1. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan
a. Adanya Kontak dengan Kebudayaan
Lain Kontak dengan kebudayaan lain dapat menyebabkan manusia saling berinteraksi
dan mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Penemuanpenemuan baru tersebut dapat berasal dari kebudayaan asing atau merupakan perpaduan
antara budaya asing dengan budaya sendiri. Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan
suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan yang ada.
b . Sistem Pendidikan Formal yang Maju

Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama membuka pikiran


dan mem-biasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini akan memberikan
kemampuan manusia untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi
perkembangan zaman atau tidak.
c . Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk
berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin terpacu untuk menghasilkan
karya-karya lain.
d . Toleransi terhadap Perbuatan yang Menyimpang
Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar hukum atau merupakan tindak pidana,
dapat merupakan cikal bakal terjadinya perubahan sosial budaya.Untuk itu, toleransi dapat
diberikan agar semakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.
e. Sistem Terbuka Masyarakat (Open Stratification)
Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal yang lebih
luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi mempermasalahkan status sosial
dalam menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para
individu untuk dapat mengembangkan kemampuan dirinya.
2. Faktor-Faktor Penghambat Perubahan
a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Kehidupan terasing menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembanganperkembangan yang telah terjadi. Hal ini menyebabkan pola-pola pemikiran dan kehidupan
masyarakat menjadi statis.
b . Terlambatnya Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Kondisi ini dapat dikarenakan kehidupan masyarakat yang terasing dan tertutup,
contohnya masyarakat pedalaman. Tapi mungkin juga karena masyarakat itu lama berada di
bawah pengaruh masyaPerubahan Sosial Budaya di Bidang Pertanianrakat lain (terjajah).
c . Sikap Masyarakat yang Masih Sangat Tradisional
Sikap yang mengagung-agungkan tradisi dan masa lampau dapat membuat terlena dan
sulit menerima kemajuan dan perubahan zaman. Lebih parah lagi jika masyarakat yang
bersangkutan didominasi oleh golongan konservatif (kolot).
d . Rasa Takut Terjadinya Kegoyahan pada Integritas Kebudayaan
Integrasi kebudayaan seringkali berjalan tidak sempurna, kondisi seperti ini
dikhawatirkan akan

menggoyahkan pola kehidupan atau kebudayaan yang telah ada. Beberapa golongan
masyarakat berupaya menghindari risiko ini dan tetap mempertahankan diri pada pola
kehidupan atau kebudayaan yang telah ada.
e. Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis
Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur kebudayaan rohaniah, biasanya diartikan
sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar
integrasi masyarakat tersebut.
II.5 Sikap Kritis Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial Budaya
a. Inovatif
Adanya perkembanan tekhnologi dan penemuan-penemuan baru mendorong orang
untuk terus berinovasi dalam menemukan tekhnologi baru yang lebih bermanfaat dan untuk
menyempurnakan penemuan yang sebelumnya.
b. Lebih praktis ( efisien )
Perubahan sosial dan budaya dalam masyarakat mengakibatkan perilaku masyarakat
menjadi lebih praktis dan efisien.
c. Pertentangan ( Konflik )
Secara fisik kondisi tanah hasil pekerjaan bajak dengan kerbau (angleran) teksturnya
lebih halus, hal itu dikarenakan pijakan terhadap tanah lebih intensif, serta kaya akan pupuk
organik yang berasal dari kotoran kerbau. Sehubungan dengan kondisi tanah dimaksud, dapat
menyababkan berkembangnya cacing tanah sehingga jumlah ikan belut pun akan meningkat.
d. Ketidakserasian sosial ( disintegrasi )
Berbagai bidang kegiatan budaya dan seni maupun penciptaan alat- alat yang diyakini
merupakan sebuah manfaat dan nilai dari kehidupan manusia, akan berkembang melalui
serangkaian proses yang panjang sehingga mencapai pola-pola perilaku baru yang bedampak
kepada kehidupan masyarakat secara menyeluruh.

BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulana
Teknologi adalah pengetahuan yang digunakan untuk membuat barang,menyediakan jasa
serta meningkatkan cara dalam menangani sumber daya yang penting dan terbatas. Sikap

kritis masyarakan sangat diperlukan dalam perkembangan teknologi, seperti : invasi, efisien,
konflik, ketidakserasian sosial
III.2 Saran
Masyarakat harus bisa memanfaatkan dan mengendalikan teknologi supaya tidak
menimbulkan efek samping pada perilaku manusian dan lingkungannya, serta bisa berpikir
kritis untuk menemukan solusi-solusi atau terobosan balu dalam perkembangan teknologi

DAFTAR PUSTAKA
http://feralzam.blogspot.com/2012/12/perubahan-sosial-budaya-di-bidang.html
http://himasio-unsyiah.blogspot.com/2011/11/pengaruh-teknologi-terhadap-perubahan.htm

sumber : http://tatanarifbudiman.blogspot.com/2014/10/makalah-pengantarteknik-industri.html

Anda mungkin juga menyukai