BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang merdeka dan
damai. Indonesia yang terletak di garis kathulistiwa
menjadi penyebab semua mata tertuju pada Mutiara dari
Timur ini. Selain itu, kekayaan Indonesia akan rempahrempah juga menarik semua orang di seluruh penjuru
untuk datang ke Indonesia.
Seperti halnya pada abad ke-16 lalu, banyak bangsa
barat yang datang ke Indonesia. Ada berbagai macam
faktor yang menyebabkan bangsa barat datang ke
Indonesia, salah satunya adalah untuk mencari rempahrempah. Namun setelah sekian lama berada di Indonesia,
bangsa barat semakin menjadi-jadi. Mereka licik dan
seenaknya sendiri berada di Indonesia layaknya Tuan
Rumah. Bahkan, salah satu bangsa barat, yaitu Belanda
mendirikan kongsi dagang di Indonesia yang disebut VOC.
Pada saat itulah rakyat Indonesia mulai menyadari
bahwa mereka hanya dijadikan boneka bagi bangsa asing.
Terutama keserakahan VOC yang menjadikan rakyat
Indonesia penuh dengan penderitaan. Namun, usaha yang
dilakukan rakyat Indonesia dalam melawan VOC belum
bisa bersatu padu, mereka melawan VOC hanya untuk
wilayah mereka masing-masing.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
Pembatasan Masalah
Perlawanan di Indonesia dengan penjajah banyak dan
terjadi di setiap daerah, agar pembahasan lebih terarah
maka penulis hanya membahas Aceh Melawan Portugis
dan VOC, Perlawanan Rakyat Maluku, Perlawanan Sultan
Agung Terhadap VOC, Perlawanan Banten Terhadap VOC,
Perlawanan Goa, Perlawanan Rakyat Riau Terhadap VOC,
Etnis Cina di Indonesia Melawan VOC, dan Perlawanan
Pangeran Mangkubumi dan Mas Said.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :
a Untuk mengetahui secara jelas apa itu VOC dan
segala
bentuk
perlawanan
rakyat
Indonesia
Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan Karya Tulis ini adalah :
1 Bagi Penulis :
a Untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang
segala
bentuk
perlawanan
rakyat
a Memberikan
pengetahuan
tentang
segala
dalam
penulisan
karya
tulis
ini
penulis
Sistematika Penulisan
Agar penulisan di Karya Tulis ini menjadi runtut, maka
penulis menggunakan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, rumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan, metode pengumpulan data, dan sistematika
penulisan.
Bab II Pembahasan, menjelaskan pokok bahasan masalah,
yaitu: Sejarah Singkat VOC di Indonesia, Aceh Melawan
Portugis dan VOC, Perlawanan Rakyat Maluku, Perlawanan
Sultan Agung Terhadap VOC, Perlawanan Banten Terhadap
VOC, Perlawanan Goa, Perlawanan Rakyat Riau Terhadap
VOC,
Etnis
Cina
di
Indonesia
Melawan
VOC,
dan
BAB II
PEMBAHASAN
1 Sejarah Singkat VOC di Indonesia
Akhir
abad
ke-16
bangsa
Belanda
berhasil
1595
kapal-kapal
niaga
Belanda
mulai
keuntungan-keuntungan
besar
bagi
bangsa
Belanda,
hingga
menyebabkan
kemerosotan
perdagangannya,
Belanda
akhirnya
dapat
untuk
penggabungan
semua
kongsi
menuju
ke
Aceh.
Dengan
demikian
karena
itu,
Portugis
berkehendak
untuk
tahun
1524/1525
diburu
oleh
kapal-kapal
manapun
atas
dasar
dagang
Aceh
Portugis
harus
mengerahkan
penjajahan
asing
semakin
meningkat.
Sumatera
Timur
dan
Sumatera
Barat,
ditempatkan
para
pengawas
di
jalur-jalur
perdagangan.
Para pengawas itu ditempatkan di pelabuhanpelabuhan
penting
pengawas
itu
seperti
umumnya
di
Pariaman.
terdiri
para
Para
panglima
Menghadapi
serangan
kali
ini
Portugis
pasukan
Iskandar
Muda.
Namun,
memburuk.
belah pihak
Bentrokan-bentrokan
antara
Angkat Senjata)
Portugis berhasil memasuki Kepulauan Maluku
pada tahun 1521. Mereka memusatkan aktivitasnya
di
Ternate.
Tidak
lama
berselang
orang-orang
kedudukannya
di
Tidore.
Terjadilah
Saragosa
pada
tahun
1534.
Dengan
memaksakan
kehendaknya
melakukan
kewalahan
dan
Sultan
Khaerun.
kepada
kemanusiaan,
Sultan
menawarkan
Dengan
Khaerun
perundingan
pertimbangan
menerima
ajakan
timur
dibagi
di
antara
kedua
kerajaan
leagues atau
17
sebelah
timur
Tordesillas yang
membagi
belahan
10
dibagi
atas
dua
pengaruh,
yaitu
Meksiko
ke
arah
barat
sampai
utara
garis
saragosa
penguasaan
adalah
Portugis.
tradisi
kerajaan
Tidore
yang
berhak
11
Pangeran
Nuku.
Sultan
Nuku
mendapat
dan
juga
orang-orang
Gamrange
dari
Sultan
Nuku
berhasil
mengembangkan
VOC
Sultan Agung adalah raja yang paling terkenal
dari Kerajaan Mataram. Pada masa pemerintahan
Sultan Agung, Mataram mencapai zaman keemasan.
Cita-cita Sultan Agung antara lain:
1. Mempersatukan seluruh tanah Jawa
2.
Mengusir
kekuasaan
asing
dari
bumi
Nusantara
Terkait dengan cita-citanya ini maka Sultan
Agung sangat menentang keberadaan kekuatan VOC
di
Jawa.
Apalagi
tindakan
VOC
yang
terus
membuat
para
pedagang
pribumi
12
Malaka,
VOC menolak untuk mengakui kedaulatan
Mataram, dan
Keberadaan VOC di Batavia telah memberikan
ancaman serius bagi masa depan Pulau Jawa.
itu
pasukan
Mataram
yang
lain
berdatangan seperti pasukan di bawah Sura AgulAgul yang dibantu oleh Kiai Dipati Mandurareja dan
Upa Santa. Datang pula laskar orang-orang Sunda di
bawah pimpinan Dipati Ukur. Pasukan Mataram
berusaha mengepung Batavia dari berbagai tempat.
Terjadilah
pertempuran
sengit
antara
pasukan
13
yang
kedua.
Belajar
dari
kekalahan
informasi
persiapan
pasukan
Mataram
pasukan
mengepung
Batavia.
yang
ada
Pasukan
mundur,
terus
Mataram
dengan
berusaha
berhasil
tetapi
gagal
menghancurkan
benteng
14
untuk
mengusir
pasukan
Mataram.
lengkap,
akhirnya
serangan-serangan
dapat
pasukan
menghentikan
Mataram.
Pasukan
Sultan
Agung
yang
kedua
ini
juga
tentara
Mataram.
Tentara
VOC
selalu
Sultan
Agung
terhadap
VOC
memang
pada
jiwa
Sultan
Agung
dan
para
15
lemah
sehingga
akhirnya
berhasil
16
17
Pangeran
Arya
Purbaya.
Pemisahan
urusan
pemerintahan di Banten ini tercium oleh perwakilan
VOC di Banten, W. Caeff. Ia kemudian mendekati dan
menghasut Sultan Haji agar urusan pemerintahan di
Banten tidak dipisah-pisah dan jangan sampai
kekuasaan jatuh ke tangan Arya Purbaya. Karena
hasutan VOC ini Sultan Haji mencurigai ayah dan
saudaranya. Sultan Haji juga sangat khawatir, apabila
dirinya tidak segera dinobatkan sebagai sultan,
sangat mungkin jabatan sultan itu akan diberikan
kepada Pangeran Arya Purbaya. Tanpa berpikir
panjang Sultan Haji segera membuat persekongkolan
dengan VOC untuk merebut tahta kesultanan Banten.
Timbullah pertentangan yang begitu tajam
antara Sultan Haji dengan Sultan Ageng Tirtayasa.
Dalam persekongkolan tersebut VOC sanggup
membantu Sultan Haji untuk merebut Kesultanan
Banten tetapi dengan 4 syarat, yaitu :
a Banten harus menyerahkan Cirebon kepada
VOC.
b Monopoli lada di Banten dipegang oleh VOC
dan harus menyingkirkan para pedagang
Persia, India, dan Cina.
c Banten harus membayar 600.000 ringgit
apabila ingkar janji.
d Pasukan Banten yang menguasai daerah
pantai dan pedalaman Priangan segera ditarik
kembali
Isi perjanjian ini disetujui oleh Sultan Haji.
Pada tahun 1681 VOC atas nama Sultan Haji
berhasil
merebut
Kesultanan
Banten.
Istana
Surosowan berhasil dikuasai. Sultan Haji menjadi
Sultan Banten yang berkedudukan di istana
Surosowan. Sultan Ageng kemudian membangun
istana yang baru berpusat di Tirtayasa. Sultan Ageng
berusaha merebut kembali Kesultanan Banten dari
Sultan Haji yang didukung VOC.
Pada tahun 1682 pasukan Sultan Ageng
Tirtayasa berhasil mengepung Istana Surosowan.
18
dan
beberapa
bagian
daerah
sekitarnya.
19
peperangan
yang
dikenal
dengan Perang
Bugis dengan
rajanya Aru
Palaka.
Perang
orang-orang
Belanda
ketika
jawa
mereka
meneruskan
mengetahui
bahwa
pelabuhan
Goa
Raja
berkesimpulan
Goa.
bahwa
Pada
saat
pelabuhan
itu
Goa
Belanda
sangat
20
Kemudian
Belanda
mencoba
menjajagi
ingin
berdagang
saja.
Ahirnya
raja
Goa
saja
di
Goa.
Raja
Goa
tidak
ingin
Goa,
Pedagang
Belanda
mulai
datang
ke
karena
kapal-kapal
penyerangan ke
kompeni
Maluku.
mulai
Akhinya
perselisihan
21
balas
dendam,
orang-orang
Makassar
Coen
menaruh
dendam
pada
orang
Makassar.
Jalannya Perang
Kompeni menginginkan bagian terbesar dalam
perdagangan rempah-rempah di Maluku, padahal
pada waktu itu perdagangan ini berada di tangan
orang-orang
Makassar,
maka
menimbulkan
permusuhan.
melumpuhkan
kerajaan
diadakan
pemblokiran
dengan
sendirinya
Belanda
Goa.
Pada
terhadap
berencana
tahun
1634
kerajaan
Goa.
langsung
merusak,
merongrong,
merebut
lagi
pemblokiran.
Tetapi
orang-orang
22
Tetapi
dalam
masa
ini
sering
timbul
benci
membelanjakan
menawan.
Tambahan
pula
dalam
uang
tahun
untuk
1651
kompeni Belanda sedang berperang dengan orangorang Pportugis yang menghabiskan banyak biaya.
(Bernard H.M. Vlekke, 167: 1967)
Pada tahun awal tahun 1654 terjadi perang, Goa
telah menyiapakan suatu armada perang dengan
kekuatan 5.000 orang bersenjata untuk berlayar ke
Maluku. Pertempuran ini bermula karena Belanda
merampas suatu angkutan kayu cendana yang telah
dijual rakyat Makassar kepada orang Portugis. Dan
akhrinya Belanda dipaksa membayar ganti rugi, dan
hal ini membuat pecahnya perang. Pertempuran
terjadi di Buton dan Maluku, terutama di Ambon.
Orang-orang Makassar mendapat bantuan dari Goa
maupun dari Majira, seorang pemimpin Maluku. Bagi
Belanda sendiri sangat kewalahan dengan perang ini
karena dijalankan di beberapa tempat yang saling
berjauhan
sehingga
merepotkan.
Ahirnya
pada
23
melepas
Buton,
Manado,
dan
Kepulauan
kampung
sepanjang
pantai
untuk
ahirnya
dapat
mengalahkan
pos-pos
VOC
Ambisi untuk melakukan monopoli perdagangan
dan menguasai berbagai daerah di Nusantara terus
dilakukan oleh VOC. Di samping menguasai Malaka,
VOC juga mulai mengincar Kepulauan Riau. Dengan
politik
memecah
menanamkan
belah
pengaruhnya
VOC
di
mulai
Riau.
berhasil
Kerajaan-
24
puteranya
yang
bernama
Raja
Indra
diangkatlah
puteranya
yang
bernama
jalur
yang
menghubungkan
Sungai
25
Indragiri,
Kampar,
sampai
Pulau
Guntung
yang
kekuatan
yang
lebih
besar
untuk
kembali
Besar
serangan
ini
kepada
Tengku
diperkuat
Raja
Muhammad
dengan
Indra
Ali.
kapal
dan
Dalam
perang
hampir
VOC
terus
berlangsung
satu
mendatangkan
bulan.
bantuan.
berpura-pura
berdamai
dengan
cara
26
menyergap
dan
membunuh
orang-orang
2.2.7.
Sejak
mengadakan
jumlahnya
hubungan
pun
dagang
semakin
ke
banyak.
Jawa
Pada
dan
masa
Jawa.
Begitu
juga
pada
masa
datang
ke
Jawa.
VOC
memang
sengaja
golongan
miskin.
Mereka
kemudian
27
surat
izin
bermukim
yang
disebut
membentuk
gerombolan
yang
beraksi
dengan
melakukan
sweeping
28
dengan
perannya
dalam
memimpin
jatuh
meningkatkan
banyak
korban.
kekuatan
VOC
tentara
segera
maupun
Mangkubumi
dan
Raden
Mas
Said.
lemah
penjajah.
bahkan
Begitu
juga
bersahabat
pada
saat
dengan
kaum
pemerintahan
29
intervensi
pemerintahan
Pakubuwana
Kerajaan
Mataram
terhadap
II.
juga
jalannya
Wilayah
semakin
pengaruh
berkurang.
berbagai
perlawanan
misalnya
yang
bergelar
Adipati
Arya
Mangkunegara
diberi
gelar
R.M.Ng.
Suryokusumo.
Karena
mengajukan
permohonan
untuk
hati
Muncullah
dengan
niat
sikap
untuk
keluarga
melakukan
kepatihan.
perlawanan
VOC.
Ia
diikuti
R.
Sutawijaya
dan
30
ini
merupakan
ancaman
yang
serius
bagi
barang
siapa
yang
dapat
Mangkubumi
ingin
mencoba
sekaligus
Ternyata
Pakubuwana
II
ingkar
janji.
boleh
ingkar).
Karena
bujukan
Patih
31
antara
Raja
Pakubuwana
II
yang
itu
mengeluarkan
menuduh
mencari
Gubernur
Jenderal
kata-kata
Pangeran
yang
Van
menghina
Mangkubumi
kekuasaan.
Hal
Imhoff
inilah
dan
terlalu
ambisi
yang
sangat
langsung
pemerintahan
telah
kerajaan.
mencampuri
Pangeran
urusan
Mangkubumi
semena-mena
pemerintahan
kerajaan.
ikut
Hal
campur
ini
sekaligus
tangan
untuk
32
sejumlah
13.000
prajurit,
termasuk
Pakubuwana
Mataram
baik
II
menyerahkan
secara
de
facto
hari
setelah
dinobatkan.
penandatanganan
1749
mengumumkan
Baron
van
pengangkatan
Hohendorff
putera
33
yang
isinya
Mas
Said
diangkat
sebagai
BAB III
PENUTUP
1 Simpulan
34
kebenarannya,
karena
nanti
mudah
terpancing permusuhan.
b Persatuan dan kesatuan dalam suatu negara
merupakan hal yang penting, agar negara kita
maju
dalam
berbagai
bidang
dan
tidak
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2012/03/sejarah-voc-diindonesia.html
http://www.pustakasekolah.com/aceh-melawan-portugis-danvoc.html
35
http://www.pustakasekolah.com/perlawanan-rakyat-maluku.html
diunduh pada 09/02/2015 pukul 09:33
http://imandesn.blogspot.com/2014/11/makalah-rakyat-riauangkat-senjata.html
AM, Sardiman dan Lestariningsih, Amurwani Dwi. 2014. Sejarah Indonesia.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud