Anda di halaman 1dari 3

HOW I WILL CHANGE THE EDUCATION IN INDONESIA

Pendidikan adalah hal yang fundamental dalam kehidupan manusia. Peranannya


dirasa sangat penting untuk perkembangan pengetahuan, teknologi, dan berbagai aspek
lainnya. Pendidikan bisa diperoleh dari mana saja namun pada umumnya seseorang
mendapatkannya dari kegiatan pembelajaran. Tetapi akhir-akhir ini ramai sekali
pemberitaan di media massa tentang terjadinya kasus kekerasan yang dialami atau
dilakukan oleh anak di sekolah. Seperti yang dimuat oleh situs news.liputan6.com pada
bulan Oktober 2014 terdapat kasus kekerasan yang dilakukan oleh siswa SD kepada
teman sekelasnya. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Siapa yang bertanggung jawab? Di
mana letak kekeliruan dari pelaksanan pendidikan di Indonesia?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu jelas langsung muncul bagi yang mendengar
atau

melihat

beritanya.

Sekolah

yang

seharusnya

menjadi

tempat

untuk

mengembangkan diri dan berbagai kemampuan yang dimiliki berubah menjadi tempat
yang mengerikan dan bisa menimbulkan trauma bagi para korban yang mengalami
kekerasan. Pada dasarnya pendidikan tidak hanya diperoleh di sekolah saja tetapi juga
di lingkungan tempat tinggal. Pendidikan bukan sekedar membaca, menulis, dan
berhitung melainkan juga bagaimana menumbuhkan karakter yang baik pada diri
siswa. Pendidikan tidak hanya meliputi proses transfer pengetahuan dari guru ke siswa
tetapi juga dari orang tua ke anak-anaknya. Minimnya kesadaran masyarakat tentang
pentingnya penanaman nilai-nilai moral dalam pendidikan menjadi kendala dalam
perkembangan pendidikan di Indonesia.
Indonesia adalah negara dengan penduduk yang heterogen, kaya akan sumber
daya alam dan manusia, sangat disayangkan apabila masyarakatnya tidak tanggap
dengan berbagai kasus dan kendala yang dihadapi di dunia anak dan pendidikan. Ilmu
yang diperoleh anak saat usia dini menjadi penentu baginya untuk tumbuh saat dewasa.
Pembentukan jati diri berlangsung secara bertahap dan orang-orang di sekitar anak
memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengarahkannya ke jalan yang benar.
Sebagian besar orang tua menganggap apabila anak berada di sekolah maka anak
tersebut menjadi tanggung jawab guru sepenuhnya dan sepulang anak dari sekolah
orang tua membiarkan anak beraktivitas tanpa pengawasan. Padahal sebenarnya faktor
penentu pertumbuhan anak adalah lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal.

Seorang anak yang menuntut ilmu di sekolah yang bagus dengan lingkungan
keluarga yang baik kemungkinan besar akan tumbuh menjadi pribadi yang
menyenangkan. Seorang anak yang belajar di sekolah yang bagus tetapi tumbuh dalam
lingkungan masyarakat yang tidak baik bisa membuatnya menjadi seseorang yang tidak
memiliki tata krama. Perlu ditekankan di sini bahwa seluruh lapisan masyarakat
memiliki peranan yang penting. Pendidikan di Indonesia harus diubah menjadi sistem
pendidikan yang memprioritaskan pada pendidikan karakter seperti yang diterapkan
oleh sekolah-sekolah fullday dan boarding school. Sekolah dengan sistem pengajaran
seperti itu memiliki perhatian dan pengawasan yang lebih besar kepada anak didik.
Apabila hal itu tidak bisa dilakukan, setidaknya lingkungan rumah harus mengajarkan
hal-hal yang positif kepada anak.
Hal positif yang diberikan kepada anak bisa dilakukan melalui kegiatan
sederhana. Misalnya di lingkungan sekitar tempat tinggal banyak anak kecil yang
sedang libur panjang akhir semester bisa diajak belajar sambil bermain dengan
membentuk kelompok untuk melakukan berbagai kegiatan, di antaranya mencintai
alam dengan bercocok tanam, membuat kerajinan tangan, atau kegiatan eksperimen
sederhana. Kreativitas anak dibiarkan berkembang namun juga diajarkan ilmu
pengetahuan eksakta dengan cara berbeda. Pembentukan kelompok bertujuan untuk
menumbuhkan kerjasama dan toleransi antarteman sekelompok. Materi yang diberikan
bertujuan untuk menambah pengetahuan anak dengan cara yang tidak sama dari yang
diterima di sekolah. Generasi muda yang peduli dan memiliki perhatian besar terhadap
anak dan pendidikan bisa melakukan hal tersebut di lingkungannya. Selain
menyalurkan hobi, kegiatan ini menumbuhkan kepedulian dengan lingkungan bagi
pengajar atau sukarelawan yang melakukannya. Ini lebih baik dibandingkan dengan
membiarkan anak bermain sesuatu hal yang tidak bermanfaat dan bisa membuat
kerugian untuk orang lain seperti berteriak-teriak atau bergaul dengan orang yang
tidak tepat.
Setelah anak mendapatkan pendidikan yang baik dari lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat, akan tumbuh karakter yang kuat dan
berakhlak mulia pada dirinya. Segala perubahan bisa dimulai dari hal kecil dan terlihat
sederhana karena hal yang sederhana ternyata memiliki dampak yang besar ke
depannya. Pendidikan bisa dilakukan di mana saja dan oleh siapa saja termasuk para
generasi muda yang sedang memenuhi hasrat untuk mencapai cita-cita sepeti saya. Saya

yakin banyak jalan menuju Roma namun hanya satu jalan untuk meraih semua mimpi,
yaitu konsisten. Seperti pepatah mengatakan, di mana ada kemauan di situlah ada jalan.

By: Danastri Shahnaz Putri


danastrisp@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai