Nyeri Muskuloskeletal
Nyeri Muskuloskeletal
Hedi R. Dewoto
Departemen Farmakologi & Terapeutik
FKUI
z Nyeri
z Rasa
z Nyeri
z Nyeri
z Nyeri
dibagi menjadi :
nyeri nosiseptif, neuropatik, dan psikogen
Nyeri nosiseptif:
terjadi bila ujung saraf sensorik pada kulit
atau organ menerima rangsangan yg
ditimbulkan oleh kerusakan jaringan akibat
stimulus mekanis, termal, kekurangan
oksigen, dan bahan kima
Nyeri neuropatik
nyeri akibat kerusakan jaringan saraf
dpt karena: operasi, trauma, keganasan,
peny. metabolik (mis. diabetic neuropathy)
pd penderita herpes zoster
z serangkaian
nosisepsi
z Serabut
saraf A dan C
berada pada saraf yg menuju ke kulit,
somatik dalam dan visceral
umumnya memberikan respons maks.
hanya kepada stimulus noxious ( mis. :
rangsang mekanis, panas, zat kimia
iritatif) menimbulkan nyeri
z reseptor
nyeri : nociceptor
z Nociceptor
A
tersebar hampir pd semua permukaan kulit
sebagian kecil pd otot dan sendi
> sensitif thd stimulus mekanis intensitas
tinggi
sebag. thd stimulus termal
z Nociceptor
serabut C
bagian dalam kulit, di setiap jaringan
sensitif thd stimulus noxious mekanis ,
termal, kimiawi
z Sensitisasi
z Serabut
z Aktivasi
serabut aferen :
glutamat : untuk nyeri ringan , yg timbul cepat
substansi P : untuk nyeri intensitas sedang/
kuat, yg timbul lambat
Medulla spinalis
z akson
10
referred pain
Aktivasi nosiseptor viseral dirasakan
dipermukaan kulit
mis. : nyeri apendisitis, awal dirasakan di
sekitar umbilikus
11
Modulasi nyeri
Nyeri yg ditimbulkan oleh stimulus yg sama
sangat berbeda pada situasi dan individu
berbeda
z atlet
12
z Kuatnya
z perhatian,
z pada
z Opioid
13
Nyeri muskuloskeletal
Nyeri muskuloskeletal : inflamasi / bukan
Akut: krn rangsang nosisepsi akut yg >jelas
mis.: trauma, krn tindakan
Kronik :1. Karena proses inflamasi,
kelompok penyakit rematik
2. Bukan krn inflamsi
14
z kdg
15
16
z PGE2,
PGI2
mensensitisasi ujung saraf aferen thd rangsang
mekaniskanis, kimia
menurunkan ambang rangsang nociceptor
mempemudah timbulnya nyeri
nonsteroid (AINS)
penghambat COX nonselektif
penghambat selektif COX-2
17
Analgesik-Antipiretik
ASETAMINOFEN
z Untuk nyeri ringan sampai sedang
z Tidak memiliki efek antiinflamasi yg berarti
z Inhibitor lemah COX-1 dan COX-2
Farmakokinetik
z Oral, kadar puncak :30-60 menit
z Metab. di hati. Sebagian kecil metabolitnya
z ( N-acetyl-p-benzoquione) merupakan
metabolit aktif dan toksik dosis besar dpt
18
Efek samping
z Dosis terapi kadang dpt sedikit meenzim
hati, reversibel
z ggn sal. Cerna jarang terjadi , perdarahan -z pusing, disorientasi
z berbeda
dg fenasetin
Anemia hemolitik, methemoglobinemia, ggn
ginjal jarang terjadi
Dosis dewasa : 325-500 mg 4 dd.
19
z Dosis
>15 g dpt fatal, kematian krn hepatotoksisitas berat dg nekrosis sentriloblaris, kdg
disertai nekrosis akut tubuli ginjal.
z Dpt
z Terapi
z ASPIRIN:
lih. AINS
z Juga
20
Farmakodinamik
z Aktivtas
z Berbagai
z Aspirin
mengasetilasi siklooksigenase
trombosit secara irreversibel,
Lain AINS nonselektif menghambat
reversibel
z Nonselektif:
z AINS
21
z Pengujian
z Efektivitas
z Penghambat
lambung
z nefrotoksisitas & hepatoksisisitas
22
Aspirin
z Asam
asetilsalisilat
z Sekarang jarang digunakan sbg antiinflamasi
digantikan mis. ibuprofen, naproksen efektif,
efek samping <
Farmakokinetik:
Cepat diabs.dlm lambung & usus kecil bag. atas.
Kadar puncak dlm plasma dlm 1-2 jam,
mengalami hidrolisis asam asetat & salisilat
Mekanisme kerja
1. Efek antiinflamasi
Aspirin menghambat nonselektif COX-1&COX-2
23
z Menghambat
Efek antipiretik
z Aspirin menurunkan suhu tubuh yg me,
suhu normal hanya sedikit dipengaruhi
z Mgk
Efek antitrombotik
Dosis rendah 80 mg/hari sedikit perpanjang waktu perdarahan, bila digunakan 1
minggu waktu peradarahan 2X
24
z Karena
Indikasi
z analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi
U/ nyeri intensitas ringan sampai sedang
Tdk efektif u/ nyeri viseral yg hebat
z Kombinasi dg analgesik opioid u/ nyeri kanker
z U/
z antitrombotik
25
DIKLOFENAK
Inhibitor COX relatif nonselektif
Efk samping: sekitar 20 % penderita, tmsk ggn
GIT, perdarahan GIT, tukak lambung . Tukak
lambung lebih jarang dr beberapa AINS lain
z Dosis
26
Kontraindikasi relatif :
polip hidung, angioedema, dan reaktivitas
bronkospastik thd aspirin
Mengantagonis efek antitrombotik aspirin
Efek samping
z Iritasi GIT < aspirin, rash, pruritus, tinitus,
pusing, sakit kepala
jumlah urin ,retensi cairan < indometasin
jarang: ggn hematologik(tmsk agranulositosis,
anemia aplastik) , ggn ginjal, hati
27
Ketoprofen
z Derivat
asam popionat
z Menghambat COX nonselektif, dan
lipoksigenase
z Untuk artritis rematoid, osteoartritis,
dismenore, dan lain nyeri
z Efektivitas spt AINS lain
z Efek samping terutama sal. Cerna, dan SSP
Piroksikam
z Menghambat
COX nonselektif
z Kadar tinggi juga menghambat migrasi lekosit
PMN (polimorfonuklear), fungsi limfosit
z Masa paruh panjang 1 X sehari
z Untuk penyakit rematik
z Efek samping : sal. Cerna (20 %), pusing
tinitus, sakit kepala, dan rash
z Tukak peptik , perdarahan umumnya risiko
> besar dari lain AINS
28
Ketorolak
z terutama
untuk analgesik
z Mis. untuk nyeri pascaoperasi
z Pemberian >sering suntikan : IM,IV, dpt oral
z Mengurangi kebutuhan opioid 25-50 %
z Efek samping spt lain AINS, tetapi ggn ginjal
nampaknya lebih sering pd penggunaan
kronik
z efek
29
z Beberapa
z spt
z Indikasi
z Contoh
CELECOXIB
z Inhibitor sgt selektif thd COX-2, 10-20 X >
selektif dp thd COX-1
z u/ artritis rematoid, osteoartritis sama
efektif dg lain AINS
z Tukak GIT < AINS lain
z Krn sulfonamid rash
z edema, hipertensi
30
MELOXICAM
z Sejenis piroxicam
z Lebih menghambat COX-2 dp COX-1
tidak seselektif coxib
z U/ rematik, osteoratritis,artritis rematoid
z Efektivitas sama dg lain AINS
z Efek samping GIT < piroksikam, diclofenac,
naproxen
z Efek samping lain kurang lebih sama
z In vitro menghambat tromboksan A2, tetapi in
vivo tdk cukup kuat sebagai antitrombotik
31