GeografisKabupaten
Mamuju
terletak
pada
kabupaten
adalah
Ibukota
Kecamatan
Karossa
yang
termasuk
dalam
wilayah
II-1
KecamatanKepulauanBala-balakang
adalah
Pulau
Luas Wilayah
Mengenai luas wilayah perkecamatan, jumlah Desa dan
Kecamatan
Luas
Prosent
Desa/U
Kelurah
(Ha)
50.41
ase
6,29
PT
7
an
2
1,59
.
1.
Tapalang
2.
Tapalang Barat
3.
Mamuju
12.71
2,00
4.
Simboro
1,14
6/1
5.
Kalukku
16.02
5,76
11/1
6.
Kalumpang
22,19
13
7.
Bonehau
9,169
11,86
8.
Papalang
46.19
2,00
9.
Sampaga
1,20
10
Pangale
177.8
2,90
Tommo
21
7,34
14
11
Budong-
95.07
14,23
11
Budong
6,79
15
12
Topoyo
16.04
1,25
Tobadak
13,34
11/2
13
Karossa
9.594
0,11
Kep. Bala-
23.25
14
balakang
2
II-2
58.82
15
114.0
16
43
54.38
8
10.01
3
106.9
31
Jumlah
9.000
801.
406
100,00
143/4
10
2.1.3.
Topografi
Keadaan topografi Kabupaten Mamuju pada umumnya
II-3
datar
adalah
bagian
sebelah
Barat
yang
dengan
berbukit.
Ditinjau
kondisi
dari
aspek
lahan
yang
ketinggian
bergelombang
wilayah,
dan
Kabupaten
Mamuju dapat dibedakan menjadi 6 (enam) zona masingmasing zona dengan ketinggian antara 0 25 m, zona antara
25 m 100 m, zona dengan ketinggian antara 100 m 500
m, zona dengan ketinggian 500 m 1.000 m, zona dengan
ketinggian antara 1.000 m 1.500 m dan zona dengan
ketinggian di atas 1.500 m.
Secara umum berdasar
zona
ketinggian
di
atas
b.
c.
d.
e.
f.
2.1.4.
Jenis Tanah
1.
Aluvial
Keterangan
Bahan induk endapan liat dan pasir
endapan (lanau) dan endapan marin
dengan bentuk wilayah pada umumnya
datar termasuk kelas satu (tidak peka erosi)
2.
Regosol
bentuk
wilayah
berombak,
Rensial
tuff
dan
kapur
karang
bertuffa
Andosol
5.
Mediteran
Bentuk
wilayah
berombak
sampai
batuan
pasir
dan
tufa
batuan
garis
besarnya
dibagi
menjadi
(dua),
yakni
Kecamatan
Kalukku
dan
di
Tamasapi,
Gamping,
tersebar
di
daerah
Sulunggadua,
dan
Pangale,
Salumabongi,
Topoyo
Bajo
Kecamatan
Kecamatan
Ranga-Ranga
dan
Topoyo,
di
Pangale,
di
Balakalumpang
Vulkanik, tersebar
di daerah Belang-belang,
II-6
Bone-Bone,
Sodo,
Bayor-Bayor
Kecamatan
Mamuju
Kecamatan
Karossa
dengan
cadangan
tersebar
Batusitanduk
di
daerah
Kecamatan
Tabolang,
Kalando
Budong-Budong
dan
dengan
Gamping,
terdapat
di
daerah
Salupangkang
Simkep
dan
di
Nipa-nipa,
Pansiangan
tersebar
di
daerah
Karossa,
Benggaulu,
2.1.5.
II-7
Type
Bulan Basah
Bulan Kering
Luas (Ha)
7 9 bulan
Di bawah 2
485.226
1.
Iklim
B1
2.
C1
5 6 bulan
bulan
331.205
3.
D1
3 4 bulan
Di bawah 2
108.612
4.
E1
di bawah 3
bulan
36.679
5.
B2
bulan
Di bawah 2
60.063
6.
C2
7 9 bulan
bulan
83.994
5 6 bulan
Di bawah 2
bulan
Di bawah 3
bulan
2 3 bulan
kurang lebih 114 hari per tahun. Mengenai data curah hujan
tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2. 4.
Rata-Rata Curah Hujan Per Tahun di Kabupaten Mamuju, 2009
No.
Bulan
Curah Hujan
Hari Hujan
1.
Januari
3142
13
2.
Februari
7986
10
3.
Maret
8456
4.
April
12.917
12
5.
Mei
11.109
10
6.
Juni
3.771
7.
Juli
4.263
8.
Agustus
3.440
9.
September
2.518
10.
Oktober
6.524
11.
November
11.156
12
12. Desember
Sumber : Distanak, 2010
11.093
11
2.1.6.
Pelayanan
Kawasan
(PPK)
Tapalang
dan
2) Pusat
Kawasan
(PPK)
Kalumpang
dan
3) Pusat
(PPK)
Pangale
dan
Kecamatan
Papalang
dan
Kecamatan
Tommo.
4) Pusat
Pelayanan
sekitarnya,
terdiri
Kawasan
(PPK)
dariKec.Topoyo,
Topoyo
Kec.
dan
Budong-
Kecamatan : Mamuju, Tampa padang dan BelangBelang, PKNp MATABE diarahkan untuk :
a. Kawasan terpadu kegiatan industri dan Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Pelabuhan Belang-Belang.
II-10
b.
c.
d.
e.
Perdagangan;
Pergudangan;
Petikemas;
Simpul intermoda transportasi laut, udara, darat
Kawasan
sekitarnya diarahkan :
a. Pusat pengembangan
(PPK)
tanaman
Topoyo,
Topoyo
dan
perkebunan
utama
pertanian,
termasuk
pengelolaan
permukiman
perdesaan,
pelayanan
jasa
karakterisitknya,
kawasan
perdesaan
di
Pola ruang
Pola ruang merupakan alokasi pemanfaatan ruang yang
prinisipnya merupakan perwujudan dari upaya pemanfaatan
sumberdaya
alam
di
suatu
wilayah
melalui
pola
melindungi
pengelolaannya
kelestarian
dilakukan
lingkungan
melalui
upaya
hidup
dan
penetapan,
yang
dilakukan
untuk
mencegah
timbulnya
fungsi
lingkungan hidup.
Pola ruang untuk kawasan lindung meliputi :
a. Kawasan Hutan Lindung;
b. Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan
bawahannya;
c. Kawasan perlindungan setempat;
d. Kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam dan
kawasan cagar budaya;
e. Kawasan rawan bencana alam;
f. Kawasan lindung geologi;
g. Kawasan lindung lainnya.
hutan
lindung
memiliki
pengaturan
sebagai
berikut:
a. Hutan lindung yang telah ada berdasarkan peraturan
tanaman
kawasan
ini
tahunan,
perlu
adanya
dan
lain-lain)
pembatasan
dalam
pendirian
c. Penggunaan
fungsi
Kawasan
hutan
lindungdi
Kabupaten
Mamuju
II-13
c. Di
penanaman
tanaman
tahunan
perkebunan,
dan
buah-
perkebunan
3) Minimal
sungainya.
(3) Kawasan terbuka hijau kota adalah ruang terbuka hijau
di Kabupaten Mamuju termasuk adalah Ruang Terbuka
Hijau Jalan, Ruang Terbuka Hijau milik pihak Swasta dan
Ruang Terbuka Hijau Sawah Lestari. Pengembangan
penggunaan lahan saat ini di beberapa wilayah yang
ada di Sulawesi Barat, temasuk dalam hal ini adalah
Kabupaten Mamuju, mulai mengarah pada upaya untuk
mempertahankan lahan sawah yang saat ini sudah
mulai banyak berubah fungsi.
2.1.7.3. Kawasan Budidaya
Kawasan Budidaya adalah wilayah yang ditetapkan
dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi
dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan
sumber daya buatan. Dalam pola ruang wilayah Kabupaten
Mamuju
terdapat
beberapa
kawasan
yang
merupakan
II-14
yang
dapat
dikonversi
di
pertanian,
meliputi:
sawah,
pertanian
lahan
sawah
ditetapkan
pertanian
pangan
sebagai
kawasan
terletak
di
lahan
abadi
Kecamatan
pengelolaan
perikanan
tangkap
di
bahan
pertambangan
galian
golongan
meliputi
bahan
galian
dan
pertambangan
bahan
galian
di
Kabupaten
Karossa
dengan
perkiraan
Granit
58.443.750 m3.
Tersebar di daerah
Takandeang
KecamatanTapalang;
Le'beng,
cadangan
sebesar
dan
Pasada
di daerah Kamande,
Sulumayang
KecamatanKalukku,
dan
Simkep
dengan
cadangan
volume
Batu
59.218.780 m9.
Tersebar
di
Gamping
daerah
Kecamatan
Salunggadua,
Kalumpang
dan
Marabau,
daerah
Tersebar
di
daerah
Kombiling,
Kalukumbeo,
dan
Salumabongi,
Kecamatan
Bajo
Kecamatan
Ranga-Ranga,
Kalukku,
Pangale,
dan
dengan
daerah
Balakalumpang
cadangan
volume
Konglomer
630.887.500 m.
Tersebar di daerah Passapa, Tangkau, dan Topoyo
at
Simkep
serta
daerah
Tapana,
Tumuki
Tamao,
Kecamatan
dan
Pembloang
m3 .
Tersebar
Vulkanik
di
Bone-Bone,
Mamuju
daerah
So'do,
dengan
Belang-Belang,
dan
Bayor-Bayor
cadangan
Guliling,
Kecamatan
volume
sekitar
154.462.500 m3.
(2)Kelompok Bahan Galian Industri
Batu
Tersebar di daerah Tobinta, Salubejau dan Salubarana
Sabak
Kecamatan
Sekis
Karossa
dengan
cadangan
Kalanda,
volume
dan
Batu
Camping
Tufa
Lempung
dan
di
KecamatanTapalang
daerah
Barat,
Nipa-Nipa,
dengan
Produksi
dan
pertimbangan-pertimbangan
Pemasaran
pada
dan
berbagai
setiap
potensi
mitigasi
bencana
alam.
Investigasi
zona
secara
prinsip
masalah
banjir
tidak
dapat
melalui
dampak
penyediaan
negatif
dapat
saranadan
prasarana,
direduksi
semaksimal
mungkin.
2.1.9.
Demografi
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Kabupaten Mamuju
dari
laki-laki.
Dengan
perkataan
lain,
komposisi
lebih
besar
jumlah
penduduk
laki-laki
dibandingkan
penduduk perempuan.
350,000
300,000
280,359
296,828
284,026
305,473
315,053
250,000
Penduduk (jiwa)
200,000
150,000
100,000
50,000
2005
2006
2007
2008
2009
2010
pusat
jasa,
pusat
pekerjaan
baru
dan
sebagainya.
Mamuju juga dikenal dengan daerah Indonesia Mini,
mengingat
di
Kabupaten
Mamuju
terdapat
pembauran
II-20
Kecamatan
Laki-
Perempu
Laki
an
Jumlah
1.
Tapalang
9.144
8.939
18.083
2.
Tapalang Barat
4.601
4.528
9.129
3.
Mamuju
28.048
27.057
55.105
4.
Simboro
11.819
11.381
23.200
1.221
1.126
2.347
5.
Kep. Balabalakang
6.
Kalukku
25.169
24.081
49.250
7.
Papalang
10.917
10.478
21.395
8.
Sampaga
7.132
6.854
13.986
9.
Tommo
10.291
9.116
19.407
10.
Kalumpang
5.641
5.159
10.800
11.
Bonehau
4.557
4.065
8.622
12.
Budong Budong
11.751
11.072
22.823
13.
Pangale
5.808
5.160
11.418
14.
Topoyo
13.386
12.381
25.767
15.
Karossa
11.387
10.617
22.004
16.
Tobadak
12.541
11.096
23.637
173.413
163.560
336.973
Rati
o
102,2
9
101,6
1
103,6
6
103,8
5
108,4
4
104,5
2
104,1
9
104,0
6
112,8
9
109,3
4
112,1
0
106,1
3
103,5
3
108,1
2
107,2
5
113,0
2
106,
02
II-21
Perekonomian Daerah
Indikator yang dipakai
diukur
adalah
perubahan
produksi
sehingga
Bila
dibandingkan
dengan
tahun
2005
PDRB
Kabupaten
Mamuju
lebih
besar
II-22
Sulawesi
Barat
Mamuju
2005
2006
2007
2008
2009
2010
4.422.946,
41
5.124.812
,71
6.192.785
,55
7.778.000
,57
8.671.818,
05
1.383.122,
90
1.612.117
,42
1.952.206
,28
2.493.460
,86
2.859.291,
00
10.986.624,
75
3.327.886,6
4
diukur
adalah
perubahan
produksi
sehingga
mencapai
pertumbuhan
4,24
persen.
penduduk
Hal
yang
ini
diikuti
signifikan
dengan
terhadap
9.69
6.93
2006
7.96
2007
2008
10.59
8.26
2009
2010
berbagai
langkah
kebijakan
yang
diambil
Pemerintah
yang
berhasil
diciptakan
pada
tahun
tertentu
sekitar
pertumbuhan
10,59persen,
dengan
rata-rata
Mamuju
pada
tahun
2010
tumbuh
sekitar
8,48persen.
Selama periode tahun 2005-2010, pertumbuhan riil
masing-masing sektor ekonomi terlihat berfluktuasi, dengan
rata-rata tertinggi dimiliki oleh sektor ekonomi terlihat
berfluktuasi, dengan rata-rata tertinggi dimiliki oleh sektor
keuangan, sewa dan jasa perusahaan yakni 3,46 persen per
tahun dan rata-rata terendah dimiliki oleh sektorbangunan
yakni sekitar 0,15 persen.
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sangat dipengaruhi
oleh pertumbuhan dan peranan sektor ekonominya. Untuk itu
penyajian statistik pendapatan regional secara sektoral
II-24
merupakan
alat
bantu
untuk
melihat
perubahan
dan
Sektor
2006
2007
2008
2009
2010
4,56
8,45
10,16
Penggalian
9,93
Industri Pengolahan
7,00
Listrik, Gas dan Air Bersih
11,47
Konstruksi/Bangunan
6,21
Perdagangan,
Hotel
dan
6,48
Restoran
Pengangkutan dan
12,88
1,83
30,15
12,82
21,01
29,69
13,86
22,46
14,14
1,43
23,37
6,57
15,06
47,96
6,14
16,72
38,36
3,39
6,98
6,17
17,3
4,72
6,96
13,67
20,74
8,48
20,18
10,80
14,99
1,14
10,48
20,99
23,47
13,88
16,05
17,6
11,61
7,96
9,69
8,26
Pertanian
Pertambangan
dan
Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
PDRB
6,93
10,5
9
indikator
dan
alat
bantu
yang
dapat
dalam
Nasional
Rencana
(RPJMN
Pembangunn
2009-2014),
Jangka
percepatan
Menengah
pertumbuhan
tahun
pendapataan
yang
per
sama
kapita
Kabupaten
sebesar
Mamuju
memiliki
Rp.9.057.589,-
yang
II-26
Grafik : 2.3
Pendapatan Per Kapita
9,847,902
9,057,589
10,000,000
8,170,320
9,000,000
8,000,000
6,594,165
7,000,000
5,669,841
6,000,0005,064,974
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010
2.2.2.
yang
dilakukan
dalam
kerangka
pembangunan
II-27
Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM)
Kabupaten
Mamuju
pada
tahun
2009
sebesar
Angka
tersebut
69,90.
IPM
sedikit
menaikkan
indeks
pembangunan
manusia
selalu
Kemiskinan
Secara Nasional percepatan pertumbuhan ekonomi yang
Tingkat
kemiskinan
berdasarkan
garis
didukung
oleh
berbagai
program
intervensi
yang
23.87
20
15
19.3
16.73
15.96
11.96
10
15.23
15.29
13.58
11.07
8.11
8.13
MAMUJU
SULBAR
8.17
5
0
2005
2006
2007
2008
2009
2010
telah
jiwa
dengan
Provinsi
Sulawesi
Barat
dari
beberapa
kemiskinan tersebut
program
penanggulngan
dankredit program)
serta
dalam
bentuk
ProgramKeluarga
Harapan
(PKH).
Program
ini
Bantuan
Langsung
Masyarakatsebagai
bagian
Rakyat
memperluas
(KUR).Keduaadalah
kesempatan
usaha
mempermudah
dan
denganmenghilangkan
eforiareformasi
dan
desentralisasi
yang
telah
banyak
yang
sangat
merupakan
aspek
dapat
memperoleh
pembangunan.Salah
satu
manfaat
sasaran
utama
langsung
dari
pembangunan
Grafik 2.5
Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha
63.93
70.3
65.93
80
63.81
Manufacture
60
40
20
17.41
3.21
23.32
6.3
26.26
7.81
0
2006
2007
2008
28.17
Service
Agriculture
8.02
2009
sektor pertanian/agriculture
Tahun
2005
sebesar
15,89persen
maka
terjadi
Grafik 2.6
Angka Pengangguran Kab. MamujuTahun 2005-2009
18
16 15.89
14
12
10
8
6
4
2
0
2005
9.72
5.4
3.32
2006
2007
2008
3.36
2009
Angka Pengangguran
Sumber : BPS Kab. Mamuju, Mamuju Dalam Angka 2010
2.3.1.
Pendidikan
Hingga akhir tahun 2009, Kabupaten Mamuju memiliki
Pengajar
(Guru)
untuk
masing-masing
jenjang
orang.
Berdasar pada perbandingan jumlah murid dan tenaga
pengajar seperti di atas, maka rasio murid terhadap guru
untuk
masing-masing-masing
jenjang
pendidikan adalah
peningkatan
Angka
yang
Partisipasi
ditandai
Kasar
maupun
dengan
Angka
II-33
Uraian
2005
2006
2007
2008
2009
20,21
21,40
22,35
30,27
33,97
117,04
118,32
118,64
118,96
119,38
58,64
67,07
73,15
79,25
85,34
SD/MI
35,40
43,40
56,99
70,58
84,17
17,77
19,87
20,05
28,90
32,86
SMA/MA/SMK
99,48
101,03
102,95
103,23
103,51
APM
46,91
52,27
57,45
62,24
67,02
24,24
28,46
39,98
49,50
50,03
APK
TK
2.
SMP/MTs
TK
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
SMA
sederajat.
memberikan
Dimana
pada
perkembangan
Tahun
yang
2009
sangat
sangat
signifikan
NO
1.
2.
3.
Angka
Kelulusan
2005
2006
2007
2008
2009
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
85,95
84,55
83,14
87,15
79,79
99,87
87,40
54,14
88,27
74,24
93,55
97,88
99,7
94,1
84,6
II-35
tingkat
Kabupaten,
guna
mencari
siswa
yang
meningkatkan
kempetensi
dan
prestasi
tenaga
pendidik.
2.3.2.
Kesehatan
Untuk
mendukung
upaya
pelayanan
kesehatan
penyakit
menular
yang
mengancam
kesehatan
II-37
GRAFIK : 2.10 ANGKA KEMATIAN IBU, BAYI, DAN BALITA KAB. MAMUJU TAHUN 2005-2009
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
85
2005
17
2006
25
78
73 74
2007
31
21
2009
26
15 18
AKI
2008
14 11
AKB
9 11
AKABA
dengan
tahun
2008
AKB
mengalami
II-38
lingkungan
yang
berpengaruh
terhadap
Umum
kematian
ibu
adalah
karena
dengan
membandingkan
antara
berat
badan
70
60
2009
2008
2007
30
50
2006
2005
40
8
5
13
3
3
4
2
Bayi
12
2
Balita
30
20
10
0
kinerja
pemerintah
dalam
untuk
meningkatkan
dan
program
program
pembangunan
social
kesehatan
melalui
Puskesmas,
akan
derajat
kesehatan
masyarakat
dan
Tahun
68.2
68
68
67.8
67.78
USIA HARAPAN HIDUP (TAHUN)
67.6
67.4 67.4
67.5
67.2
67
66.8
2005
2006
2007
2008
2009
Mening
dan
derajat
kesehatan
masyarakat
serta
turut
dapat
dikategorikan
sebagai
masyarakat
II-41
302.1350 orang.Pemeluk
persen,
pembangunan
prasarana
pengawasan
pendidikan
dan
koperasi,
dan
peningkatan
pelatihan
penghargaan
koperasi,
koperasi
sarana
dan
pembinaan,
berprestasi
dan
II-42
250
240
229
217
203
200
200
JUMLAH KOPERASI
150
140
152 AKTIF
KOPERASI
164
171
100
50 KOPERASI
PEMBINAAN
50
2005
2006
2007
2008
2009
pertahun,
II-43
Tabel : 2.10
Perkembangan UKM Kab. Mamuju Tahun 2005 -2010
MIKRO
USAHA KECIL
MENENGAH
BESAR
(org)
(org)
(Unit)
(unit)
2005
760
998
30
2006
2007
903
1.104
1.053
1.114
45
50
5
7
2008
1.372
1.118
55
10
2009
1.635
1.119
64
15
2010
1.953
1.814
338
51
Tahun
tahun
2005 sampai dengan 2010 sangat meningkat yaitu usaha mikro ratarata
baik
regional
maupun
nasional,
hal
ini
dapat
dari tahun 2005 sampai 2009 yaitu 2347 Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) mengalami peningkatan 32,74% dan peningkatan tiap tahun
rata-rata 6,55%, sedangkan pembinaan pelayanan tanda
perusahaan (TDP)
daftar
2428 TDP mengalami peningkatan 25,38% peningkatan tiap tahun ratarata 5,1%.
II-44
dilaksanakanlah
pameran
setiap
tahun.
Peserta
adalah
perwakilkan dari UKM seperti pada expo pameran Koperasi dan UKM,
Expo Investasi di Yogya, Makassar dan Jakarta serta di Mamuju
baik
agen-agen
walaupun
diakui
sehingga
bahwa
masyarakat
harga
sampai
terpenuhi
sekarang
kebutuhannya,
belum
stabil.
2.3.5.
Pemerintahan Umum
organisasi
dalam
lingkungan
Pemerintah
11 Tahun2007 tentang
tentang
Pembentukan
Organisasi
dan
Tata
Daerah,
Peraturan
Daerah
Nomor
14
Tahun
Dinas
Pendapatan
dan
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
b.
c.
Dinas Kesehatan
d.
e.
Dinas Perhubungan
h.
n.
o.
Pertanian
Dalam upaya meningkatkan pendapatan dan taraf hidup
petani
melalui
kegiatan
pengembangan
pertanian
dan
pangan
nasional;Meningkatkan
Produktifitas
2005
2006
2007
2008
2009
1.
20.75
23.23
24.48
25.63
2.
(Ha)
Produktivita
3.
s (Kw/Ha)
Produksi
48,66
47,23
49,39
49,50
49,65
48,87
100.3
98.00
114.7
121.2
127.2
134.0
56
77
06
68
26
4.
URAIAN
Padi (Ton)
Produksi
2010
26.94
0
II-47
Beras (Ton)
50.17
49.00
57.38
60.60
63.63
80.41
3,5
8,5
Tabel 2.12 :
Peningkatan Produksi Jagung Kab. Mamuju Tahun
2005 2010
Tahun
Luas Panen
Produktifitas
Produksi
Keteranga
(Ha)
3.849
5.931
13.395
14.440
15.218
16.53o
(Kw/Ha)
44,79
45,75
48,61
48,71
48,78
48,80
(Ton
17.241
27.134
64.523
70.335
74.233
80.671
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Luas Panen
Produktifitas
Produksi
Keteranga
(Ha)
715
373
380
744
850
1415
(Kw/Ha)
19,26
19,50
20,00
19,73
19,72
19,73
(Ton
1.377
727
760
1468
1696
2792
2005
2006
2007
2008
2009
2010
benih
dengan
terbangunnya
infrastruktur
pembangunan
mengalami
Peternakan
Sedangkan
dibidang
Peternakan,
populasi
ternak
2.
3.
URAIAN
Ternak Besar
- Sapi
- Kerbau
- Kuda
Ternak Kecil
- Kambing
- Babi
TernakUnggas
- Ayam Buras
- Ayam Ras
- Itik
2005
2006
2007
2008
2009
2010
34.662
3.285
273
38.964
3.569
317
44.911
3.819
346
48.436
5.514
534
52.238
7.968
824
56.573
9.674
980
4.668
47.893
13.066
63.589
14.679
67.375
22.752
104.431
35.264
161.868
40.201
216.887
991.277
3.760
49.374
1.000.73
1.120.8
1.457.07
1.894.19
2.197.26
7
10.510
50.060
27
12.087
51.309
5
12.500
103.386
7
12.927
208.319
2
25.940
216.456
peternakan,
produksi
daging
pada
RPH
II-49
Tahun
2005
Ternak
2006
2007
2008
2009
2010
133,80
1
2
3
4
5
Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Babi
Ayam
110,531
1,546
300
5,225
24,807
127,641
3,479
1,340
13,703
328,320
ras/buras
Ayam ras
723,596
7
8
Pedaging
Itik manila
3,121
41,968
Peningkatan
0
2,900
900
25,274
528.900
511,758
6,820
2,275
41,580
40,125
655,050
7.775
2.616,30
68.191,20
48,150
1.136.519,
310,917
16,422,298
80
58,269
200,598
18,750
41,354
24.385,40
53.760,72
daging
dikarenakan
adanya
3.150
480
134.550
571.675
1.235.001
22.072
131.781
program
di Pemotongan
RPH.
2.3.8.
Perkebunan
Peningkatan produksi Kakao melalui pemberian pupuk ,
maka
Mamuju
punya
dipastikan
keterbatasan
Pemerintah
untuk
Kabupaten
memenuhi
secara
N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TAHUN (Ton)
KOMODITI
Kelapa
Kakao
Kelapa
Sawit
Kemiri
Kopi
2005
2006
2007
2008
14.845
46.111
42.401
1.195
855
346
9.109
50.136
50.000
1.092,
7.375
30.421
81.000
939,5
606
234,5
7.060
13.289
105.78
Robusta
Cengkeh
Selain
1
550,5
207,35
tersebut
diatas,
2009
7.107
7.413
16.069 17.00
,5
2
155.34 164.9
9
725
309
126
capaian
2010
5
76
102,45 11.04
268
4
74,8
307
79,51
kinerja
juga
pada
seluas
8.000 Ha
Mengidentifikasi
tanaman
yang
tidak
1.250 Ha
Melakukan
dengan
memberikan
penguatan
bantuan
kelompok
upah
tani
kerja
pemeliharaan303 kelompok.
-
Memberikan
alat
pertanian
seperti;
2.3.9.
kegiatan
yaitu;
(1)
Pengembangan TPI 1
unit, (2) Peningkatan
dengan
Kapal
Perikanan,
(3)
Pengembangan
Sarana
dan
Tekhnologi
Peningkatan
Ikan
dan
(4)
program
dan
kegiatan
dapat
dilihat
dari
Uraian
Perikanan Laut
Perikanan
Darat
Tambak :
- Udang
- Bandeng
- Kolam
- Rumput
TAHUN (Ton)
2007
2008
2005
2006
6.415
6.401 6.593
791.7
476,5 426,5
733,5 2.854,
2
890,2
6
Laut
12
480
42,94
495
2009
2010
7.984
8.385
9.022
600
4.500,
690,6
911,42
5.154,
9,76
600
44
750
2
4.991,
8
103,6
754,3
9
104
546
Infrastruktur Jalan
II-52
menghubungkan
antar
wilayah
dalam
Kabupaten
2009
adalah
197,625
Km
berupa
jalan
kerikil,
Hotmix
Lapen
15,889
20,235
5,115
8,156
27,310
52,116
49,989
15,928
17,310
2009.
Kerikil
31,900
50,235
18,300
11,027
86,163
86.163
52.116
49.989 50.235
31.900
Hotmix
15.889
20.235
Lapen
18.300
5.115
15.928
2005
2006
2007
Kerikil
17.310
27.310
11.027
8.156
2008
2009
700.00
538.37
600.00
500.00
Sedang
144.19
546.50
474.66
Rusak
479.84
Rusak Berat
216.54
209.61
103.16
99.16
100.00
0.00
2006
2007
2008
demi
menjaga
kepercayaan
masyarakat
Pemerintah
masih
mempunyai
tugas
Infrastruktur Pertanian
Diantara prasarana dan sarana daerah yang penting
dan
sarana
transportasi.
Untuk
sarana
pengairan
sederhana,
yakni
Tapalang
dengan
Uraian
2005
2006
2007
2008
2009
2010
7.620
16.700
5.000
12.50
16.00
12.08
1.145
4.250
6.916
270
3.700
2.380
Drainase/Salur
1
an Buang
(M/Ha)
JaringanIrigasi
(M/Ha)
JITUT (M/Ha)
3.850
150
200
250
100
JIDES (M/Ha)
4.250
6.916
270
250
100
300
500
100
2.000
1.500
8.954
12.47
20.72
Cetak sawah
baru
Jalan Usaha
Tani
1.011
,05
4,500
2.4.3.
Perhubungan
Seiring
dengan
perkembangan
daerah
Mamuju
sebagai
pusat
adminsitrasipemerintahan
tahun
sarana
2005
jalan
yang
lalu.
yang
Jalan
mulai
Trnas
II-55
pelayanan
KabupatenMamuju
telah
di
angkutan
fasilitasi
darat
Terminal
di
angkutan
Mamuju,
dimana
sampai
pada
tahun
2010
Mamuju
merupakan
lintasan
pelayaran
Secara
regionalSulawesi
antara
merupakan
daerah
lintasan
dengan
adanya
beberapa
Pelabuhan
hari.Kemudian
Pelabuhan
Samudra
Pupuk,dan
tambang
Galian
dan
Mangaan.
pelabuhan
rakyat
yangdifungsikan
sebagai
II-56
pelabuhan
penumpang
ataupun
pendaratanikan,
seperti
perhubungan
semakinmeningkat.
diKecamatan
Keberadaan
Kalukku
seiringdengan
udara
Bandara
semakin
dibenahinya
semakinhari
hari
fasilitas
Tampapadang
semakin
bandara.
ramai
Saat
(Wings
Padawaktu-waktu
Komersiil
Air)
ini
dengan
lain
pula
dilayani
oleh
penerbangan
penerbangan
Masakapai
setiap
hari.
chraterpun
beberapaOperator
penerbangan
yang
denganpenambahan
penerbangan
dan
operatornya.
II-57
2.4.4. Pariwisata
Seperti di ketahui bahwa Kabupaten Mamuju memiliki
banyak tempat yang menarik untuk dikembangkan menjadi
obyek wisata. Disadari bahwa potensin obyek wisata belum
terlihat ke daerah lain karena keterbatasan dana untuk
pengembangan dan promosinya, sehingga wisatawan yang
datang baru wisatawan domestik, walau diakui bahwa
wisatawan asingpun walaupun dengan porsi sedikit tetap ada
yang berkunjung ke Mamuju khususnya dalam event-event
tertentu seperti Sandeq Race, Masossor Manurung dsb. Pada
tahun 2007 terdapat 12.943 pengunjung, 2008 sebanyak :
17.593 dan pada tahun 2009 sebanyak 17.915 pengunjung
wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Mamuju. (BPS,
Mamuju dalam angka 2010) Mereka menuju ke obyek-obyek
wisata seperti Sodo Kali Mamuju, Pantai Lombang-lombang,
Taman wisata Gentungan, Polo Pantai, pantai Belang-belang,
air terjun tamasapi, sumber air panas dan sebagainya.
Hotel di Kabupaten Mamuju merupakan salah satu faktor
penunjang
meningkatnya
dunia
pariwisata
Kabupaten
Telekomunikasi
dan
Informasi
II-58
Peningkatan
informasi
pelayanan
bertujuan
untuk
jasa
telekomunikasi
mengatasi
dan
ketimpangan
hingga
batas-batas
terpencil
yangf
sulit
Bonehau,
Kalumpang
dan
kepulauan
Fokus
Iklim
berinvestasi
2.4.5.1 Keamanan & ketertiban
Sebagaimana
diketahui
bahwa
Kabupaten
Mamuju
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Demontrasi
27
23
26
27
Gangguan
Kamtibmas
2.4.5.2. Perbankan
Selama kurun waktu 2007-2010 jumlah Bank
di
semakin
Bank
bmenunjukkan
meningkat
bahwa
sehingga
iklim
membawa
Pendidikan
Terdaftar
SD
SLTP
SLTA
D1
D2
165
249
4.057
95
1.804
Ditempatka
Belum
n
580
18
245
tersalur
165
249
3.477
77
1.559
II-61
6
7
8
9
D3
S1
S2
S3
1.264
3.429
13
-
209
415
6
-
1.055
3.077
7
-
tahun
tidak
terlalu
jauh
jumlahnya.
Sehingga
Uraian
Jumlah Penduduk
< 15 thn
Jumlah penduduk
> 64 tahun
Jumlah usia tidak
produktif
Jumlah penduduk
usia 15-64
Rasio
Ketergantungan
2007
2008
2009
113.507
119.936
115.972
7.968
7.623
11.518
121.475
127.559
127.460
175.353
177.914
187.593
0,7
0,8
0,7
II-62
Tabel : 2.23
No.
Aspek/Fokus/Bidan
g Urusan/Indikator
Kinerja
Pembangunan
Daerah
2007
2008
2009
2010
**)
6,93
7,96
9,69
8,26
10,59
11,66
1,78
5,12
8.170.32
9.075.58
9.847.90
2
8,17
ASPEK
1
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Kesejahteraan dan
1.1
pemerataan
Ekonomi
Otonomi daerah,
Pemerintahan
Umum,Administras
i Keuangan Umum,
Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan
1.1.1
persandian.
Pertumbuhan PDRB
%
1.1.2
Laju Inflasi %
1.1.3
1.1.4
1.1.5
1.1.6
Angka Kemiskinan
(%)
Indeks Pembangunan
Manusia
Angka pengangguran
5.669.842
6.594.165
11,96
10,4
8,11
8,13
67,3
67,6
68,5
68,9
9,72
5,4
3,32
3,36
3,36
88,77
89,08
89,5
89,5
ASPEK PELAYANAN
UMUM
Pelayanan Urusan
Wajib
1.2.1
Pendidikan
1..2.1
II-63
1.2.2
6,72
6,79
6,90
6,90
118,32
118,64
118,96
119,38
91,30
sekolah
1.2.3
APK SD/MI/Paket A
1.2.4
APK SMP/Mts/Paket B
67,07
73,15
79,25
85,34
83,20
1.2.5
APK SMA/MA/SMK
43,40
56,99
70,58
84,17
61,92
87,15
87,40
74,24
99,7
100
79,79
54,14
93,55
94,1
94,1
99,87
88,27
97,88
84,6
84,6
22,78
19,62
16,85
15,30
13,01
12,54
12,59
11,96
67,5
67,78
68,2
68,28
68,4
25
21
15
18
18
85
78
73
74
11
17
18
25
27
32
0,5
30
30
Angka Kelulusan
1.2.6
1.2.7.
1.2.8.
1.2.9
1.2.1
0
1.3.
1.3.1.
1.3.2.
1.3.3.
1.3.4.
1.3.5.
1.3.6.
SD/MI
Angka kelulusan
SMP/Mts
Angka Kelulusan
SMA/MA
Rasio Murid : Guru
(SD)
Rasio Murid : Guru
(SMP)
Kesehatan
Usia Harapan Hidup
Angka Kematian
Ibu/1000 penduduk
Angka kematian Bayi
Jumlah Rumah
sakit/PKM
Keberadaan
Puskesmas Modern
Puskesmas rawat
Inap
1.3.7
1.3.8
2.
2.1
12
13
Pelayanan Urusan
Pilihan
Pertanian
2.1.2.
Produktifitas padi/Ha
2.1.3
2.1.4
47,23
49,39
49,50
49,65
48,87
98.007
114.777
121.206
127.268
134.026
II-64
2.1.5
Produksi kakao
2.1.6
2.1.7
2.1.8
2.1.9
Kontribusi Pertanian
0
2.1.1
(ton)
Produksi rumput laut
2.1
31.769,53
43.039,10
105.789
54,82
27.235,8
1
2.1.1
81.000
58,30
terhadap PDRB %
(Ha)
Produksi ikan laut
50.000
(ton)
155.345
17.002
51,35
49,56
11.439,2
1.179
50.000
75.000
6.401
6.593
7.984
8.385
9.022
495
600
750
754,3
546
240.646
399.736
416.075
36,18
48,60
47,64
1.952,2
2.495,8
2.853,3
102,17
105,52
105,48
35 %
40 %
40 %
Proses
Draft
Ranperd
2.2.
2.3.
2.4.
konsumsi non
pangan per kapita
(%)
Produktifitas Total
Daerah (Milyar)
Nilai tukar petani %
Infrastruktur
2.4.
2.5.
2.6.
2.7
Infrastruktur dasar
(%)
Ketersediaan regulasi
tata ruang &
turunannya
Terbentuknya kota
otonom
Terciptanya gerakan
kebersihan
Proses
Proses
a
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Baik
Baik
masyarakat
2.8
2.9
Kinerja
II-65
kepemerintahan
2.10
2.11
Kinerja keuangan
Disclaime
WDP
WDP
WDP
WDP
Belum
Belum
Belum
Aman
Aman
Berfungsi
Berfungsi
ketertiban
masyarakat dan
Demokrasi
Terjaminnya
2.12
keamanan &
ketertiban
masyarakat
2.13
2.14
Meningkatnya
kualitas demokrasi
Partisipasi
pemilih >75
Berfungsinya
lembaga demokrasi
II-66