Transport oksigen
Pengertian kandungan oksigen arteri ( oxygen
content=CaO2).
CaO2 = (Hb X SaO2 X 1,34) + (0,003 X PaO2)
Hb = kadar hemoglobin (g%)
SaO2 = saturasi oksigen (%)
1,34, konstanta (banyaknya ml oksigen yang
terikat setiap 1 g Hb)
PaO2 = tekanan paertial oksigen
0,003 = konstanta
Sumber oksigen
Oksigen murni tersedia dalam tangki atau silinder logam
bertekanan tinggi yaitu lebih dari 150 atmosfir ( 150 kali
tekanan udara luar ).
Manometer tekanan yang terpasang pada katup utama
memberikan estimasi sisa isi tangki.
Dari tangki, diperlukan stepdown pressure regulator
untuk menurunkan tekanan menjadi 3- 5 atm.
Oksigen tangki adalah gas kering yang harus bebas
debu dan partikel minyak agar dapat digunakan dalam
terapi medik.
Dari regulator oksigen dapat digunakan untuk
menjalankan ventilator, nebulizer, humidifer dan
flowmeter.
Dari flowmeter baru boleh diberikan ke alat terapi
oksigen (kanula, masker, bag).
10.
11.
12.
rebreathing
4. Sungkup dengan reservoir non
rebreathing
Kanula hidung
Dengan kanula hidung fraksi oksigen (FiO2) yang dapat
dicapai 30-40 %. Flow rate yang diberikan cukup 2-4
liter, sebab pemberian flow rate yang lebih dari 4 liter
tidak akan menambah FiO2 lebih dari 40 %, bahkan
hanya pemborosan okasigen, akan menyebabkan iritasi
mukosa hidung dan kurang nyaman bagi pasien.
Dengan kanula hidung pasien masih dapat berbicara,
makan dan minum.
Sungkup sederhana
Sungkup ini dirancang untuk menambah kadar oksigen pada udara
pernapasan pasien, umumnya untuk meningkatkan kadar oksigen
dengan konsentrasi sedang. Fraksi oksigen yang dapat dicapai
yaitu 40 60 %. Flow rate yang diberikan 4- 12 L/menit.
Komponen :
Sungkup sederhana
Sungkup reservoir
nonrebreathing
Penilaian
Penilaian dari memadai dan berhasilnya terapi
oksigen adalah dengan evaluasi fisik dari
fungsi kardiorespirasi dan pemeriksaan
penunjang seperti pemeriksaan analisis gas
darah.
Tanda ventilasi diukur dari tidal volume, jumlah
pernapasan dan bantuan otot-otot pernapasan.
Tanda vital kardiovaskuler termasuk denyut
nadi, tekanan darah, kondisi perfusi jaringan,
tingkat kesadaran termasuk produksi urine.
Kesimpulan
Terapi oksigen diberikan untuk
memperbaiki hipoksemia, menurunkan
kerja miokard dan otot-otot pernapasan.
Masing-masing teknik dan alat yang
digunakan untuk pemberian terapi
oksigen mempunyai kekurangan dan
kelebihan. Teknik dan alat yang dipakai
tergantung kebutuhan pasien.
Penilaian dari memadai dan berhasilnya
terapi oksigen dengan evaluasi fisik dari
fungsi kardiorespirasi dan darah arteri.