Anda di halaman 1dari 2

KUTIPAN LANGSUNG

Kutipan langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa
mengalami perubahan sedikit pun.
Kutipan langsung kadang-kadang memang diperlukan dengan tujuan untuk mempertahankan
keaslian pernyataan itu. Seseorang mungkin membuat pernyataan yang otentik, yang bila
disalin ke dalam bentuk pernyataan yang lain akan kehilangan keotentikannya. Kutipan
langsung tidak dapat menghindari hal-hal sebagai berikut:
mengutip rumus-rumus
mengutip peraturan-peraturan hukum, undang-undang, anggaran dasar, dan sebagainya,
mengutip peribahasa, sanjak, dialog drama,
mengutip beberapa landasan pikirna yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti,
mengutip pendapat ilmiah, dan
mengutip ayat-ayat kitab suci.
Kutipan langsung dapat dibagi menjadi dua, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan
langsung panjang.
a. Kutipan langsung panjang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
(1) kutipan tidak lebih dari empat baris,
(2) kutipan diintegrasikan langsung dengan teks,
(3) jarak antar baris dengan baris standar,
(4) kutipan diapit oleh tanda kutip,
(5) sesudah kutipan diberi data publikasi, meliputi nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat terdapat kutipan.
Contoh:
Kalimat efektif dapat dikenal karena ciri-cirinya yang berikut: keutuhan, pertautan,
pemusatan perhatian, dan keringkasan (Moeliono, 1997: 98).
Anton Moelion menyatakan bahwa Kalimat efektif dapat dikenal karena ciri-cirinya yang
berikut: keutuhan, pertautan, pemusatan perhatian, dan keringkasan (1997: 98).
b. Kutipan langsung panjang memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
(1) Kutipan lebih dari empat baris,
(2) Kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2 spasi,
(3) Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi,
(4) Kutipan boleh atau tidak diapit oleh tanda kutip,
(5) Seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 7 ketikan,
(6) Sesudah kutipan diberi data publikasi, meliputi nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman tempat terdapat kutipan.
Contoh:
.
Dramatik timbul oleh pertentangan (konflik); pertentangan dengan Alam atau Tuhan, dengan
diri sndiri, dengan manusia sesame, dengan lingkungan. Pertentangan menimbulkan lakon,
menimbulkan alur (plot) atau intrigue.
Akan tetapi pertentangan sendiri dimungkinkan oleh apa? Apa sumber pertentangan?
Syahdan sumber pertentangan tiadalah lain selain jiwa manusia. Jiwa manusia sebagai benda
logam yang berat bermuatan listrik. Bila bertemu dengan benda lain yang berlistrik maka
timbullah dramatic: Sebelum kutarik handle ini dan electron berloncatan dari kutub ke kutub

ungu gelora panas-bangisJadi, dasar dramatic yang paling dalam adalah kejiwaan
manusia, ;benda bermuatan listrik, yang voltasenya lebih dari seribu. (Ali, 1967: 164).

Anda mungkin juga menyukai