[tutup]
Sindrom Down
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Sindrom Down (bahasa Inggris: Down syndrome) merupakan kelainan genetik yang terjadi
pada kromosom 21 pada berkas q22 genSLC5A3,[1] yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi
klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan
mental ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang
tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar
menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme. Pada tahun 1970an
para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut
dengan merujuk penemu pertama kali sindrom ini dengan istilah sindrom Down dan hingga kini
penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama.
Daftar isi
[sembunyikan]
3 Pencegahan
3.2 Penatalaksanaan
4 Rujukan
Penderita sindrom down memiliki jarak antar jari kaki yang melebar.
Gejala yang muncul akibat sindrom down dapat bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali,
tampak minimal sampai muncul tanda yang khas.
Penderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya penampilan fisik yang
menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal (microchephaly) dengan bagian
anteroposterior kepala mendatar. Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar,
mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia). Seringkali mata menjadi sipit
dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan (epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh
lainnya berupa tangan yang pendek termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan
kedua baik pada tangan maupun kaki melebar.
Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan kromosom ini juga
bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistem organ yang lain.
Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa congenital heart disease. kelainan ini yang biasanya
berakibat fatal karena bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistem pencernaan dapat ditemui
kelainan berupa sumbatan pada esofagus (esophageal atresia) atau duodenum (duodenal atresia).
Apabila anak sudah mengalami sumbatan pada organ-organ tersebut biasanya akan diikuti muntahmuntah. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kromosom melalui
amniocentesis bagi para ibu hamil terutama pada bulan-bulan awal kehamilan. Terlebih lagi ibu
hamil yang pernah mempunyai anak dengan sindrom down atau mereka yang hamil di atas usia 40
tahun harus dengan hati-hati memantau perkembangan janinnya karena mereka memiliki risiko
melahirkan anak dengan sindrom down lebih tinggi.
Pada otak penderita sindrom Down, ditemukan peningkatan rasio APP (bahasa Inggris: amyloid
precursor protein)[2] seperti pada penderita Alzheimer.
Pemeriksaan kromosom
Ultrasonografi (USG)
Ekokardiogram (ECG)
Wikimedia
Commonsmemiliki
kategori
mengenaiSindrom Down
Kategori:
Pediatrik
Menu navigasi
Masuk log
Baca
Sunting
Sunting sumber
Versi terdahulu
Tuju ke
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman baru
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Halaman
Pembicaraan
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Bak pasir
Bagikan
Facebook
Google+
Twitter
Cetak/ekspor
Buat buku
Versi cetak
Peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Informasi halaman
Item di Wikidata
Alemannisch
Azrbaycanca
Bosanski
Catal
etina
Cymraeg
Dansk
Deutsch
Zazaki
English
Esperanto
Espaol
Eesti
Euskara
Suomi
Franais
Gaeilge
Galego
Hrvatski
Magyar
slenska
Italiano
Basa Jawa
Kurd
Latina
Lietuvi
Latvieu
Bahasa Melayu
Nederlands
Norsk bokml
Polski
Portugus
Romn
Srpskohrvatski /
Simple English
Slovenina
Slovenina
Shqip
/ srpski
Svenska
Tagalog
Trke
Ting Vit
Yorb
Sunting interwiki
Kebijakan privasi
Tentang Wikipedia
Penyangkalan
Developers
Tampilan seluler