Definisi
Epidemiologi
Memiliki prevalensi sekitar 75 % hingga
80% dari seluruh kasus perdarahan akut
saluran cerna.
Angka kematian dari perdarahan akut
saluran cerna, masih berkisar 3 % hingga
10%
Peptic ulcers adalah penyebab terbanyak
pada pasien perdarahan saluran cerna,
terhitung sekitar 40 % dari seluruh kasus.
Duodenal ulcer
Gastric atau duodenal erosions
Varices
Gastric ulcer
Mallory Weiss tear
Erosive esophagitis
Angioma
Arteriovenous malformation
Gastrointestinal stromal tumors
Manifestasi Klinik
Manifestasi klinis pasien dapat berupa :
Hematemesis.
Melena.
Anemia, sinkope, instabilitas hemodinamik
karena hipovolemik dan gambaran klinis
dari komorbid seperti penyakit hati kronis,
penyakit paru, penyakit jantung, penyakit
ginjal.
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat penyakit hati kronis, riwayat
dispepsia,riwayat mengkonsumsi
NSAID,obat rematik,alkohol,jamu
jamuan,obat untuk penyakit jantung,obat
stroke. Kemudian ditanya riwayat penyakit
ginjal,riwayat penyakit paru dan adanya
perdarahan ditempat lainnya.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang:
Elektrokardiagram (terutama pasien berusia
> 40 tahun)
BUN, kreatinin serum
Elektrolit (Na, K, Cl)
Endoskopi
Angiograpy
Conventional radiograpic imaging.
Penatalaksanaan
STABILISASI HEMODINAMIK
Pada kondisi hemodinamik tidak stabil,
berikan infus cairan kristaloid (misalnya
cairan garam fisiologis dengan tetesan
cepat dengan menggunakan dua jarum
berdiameter besar (minimal 16 G).
Kumbah lambung
Salah satu usaha menghentikan
perdarahan yang sudah lama dilakukan
adalah kumbah lambung lewat pipa
nasogastrik dengan air suhu kamar.
Pemberian vitamin K
Pemberian vitamin K pada pasien dengan
penyakit hati kronis yang mengalami
perdarahan PSCA diperbolehkan, dengan
pertimbangan pemberiaan tersebut tidak
merugikan dan relatif murah.
Vasopressin
Vasopressin dapat menghentikan
perdarahan SCBA lewat efek vasokonstriksi
pembuluh darah splanknik.
Pemberiaan vasopressin dilakukan dengan
mengencerkan sediaan vasopressin 50 unit
dalam 100 ml dekstrose 5%, diberikan 0,5-1
mg/menit/IV selama 20-60 menit dan dapat
diulang tiap 3 sampai 6 jam
Balon tamponade
Penggunaan balon tamponade untuk
menghentikan perdarahan varises esofagus
dimulai sekitar tahun 1950, paling populer
adalah sengstaken blakemore tube (SBtube) yang mempunyai 3 pipa serta 2 balon
masing-masing untuk esofagus dan
lambung.
Terapi endoskopi
ditujukan pada perdarahan tukak yang
masih aktif atau tukak dengan pembuluh
darah yang tampak. Metode terapinya
meliputi:
Contact thermal (monopolar atau bipolar
elektrokoagulasi, heater probe)
Noncontact thermal (laser 3). Nonthermal
(misalnya suntikan adrenalin, polidokanol,
alkohol, cyanoacrylate, atau pemakain klip).
PEMBEDAHAN
Pembedahan pada dasarnya dilakukan bila
terapi medik, endoskopi dan radiologi dinilai
gagal.
Terima Kasih