Anda di halaman 1dari 5

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013

ISSN : 2301-9425

PERANGKAT APLIKASI KEAMANAN DATA TEXT


MENGGUNAKAN ELECTRONIC CODEBOOK
DENGAN ALGORITMA DES
Ernita Sitohang (1011544)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan
Jl. Sisingamangaraja No. 338 Sp. Limun Medan
www.stmik-budidarma.ac.id //Email:ernita.budidarma@yahoo.co.id
ABSTRAK
Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi
maupun pribadi. Apalagi kalau data tersebut berada dalam suatu jaringan komputer yang terhubung atau
terkoneksi dengan jaringan publik misalkan internet. Tentu saja data yang sangat penting tersebut dilihat atau
dibajak oleh orang yang tidak berwenang. Karena sistem keamanan pengiriman ini sangat luas cakupannya
maka pada bagian ini dibatasi hanya menggunakan algoritma kriptografi simetri DES yang meliputi proses
enkripsi.
DES merupakan salah satu algoritma kriptografi cipher block dengan ukuran blok 64 bit dan ukuran
kuncinya 56 bit. Algoritma DES dibuat di IBM, dan merupakan modifikasi daripada algoritma terdahulu yang
bernama Lucifer. Lucifer merupakan algoritma cipher block yang beroperasi pada blok masukan 64 bit dan
kuncinya berukuran 128 bit. Pengurangan jumlah bit kunci pada DES dilakukan dengan alasan agar mekanisme
algoritma ini bisa diimplementasikan dalam satu chip.
Sistem kemanan data teks menggunakan algoritma kriptografi simetri DES ini dapat mengatasi
masalah-masalah yang sering terjadi seperti, pencurian data, kerusakan dan penyalahgunaan data, dan user
dapat menjaga kerahasiaan data/ file penting yang dimilikinya.
Kata kunci : sistem keamanan data teks, algoritma kriptografi simetri DES

1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam praktek, pencurian data berwujud
pembacaan oleh pihak yang tidak berwenang,
biasanya dengan menyadap saluran publik. Dan jika
datanya berada dalam suatu jaringan komputer yang
terhubung/terkoneksi dengan jaringan lain, tentu
saja ini
akan menimbulkan resiko apabila
informasi yang penting dan berharga tersebut
diakses oleh orang-orang yang tidak berhak. Jika
hal ini sampai terjadi, maka kemungkinan besar
akan merugikan bahkan membahayakan orang yang
mengirim pesan atau menerima pesan, maupun
organisasinya. Informasi yang terkandung di
dalamnya pun bisa saja berubah sehingga
menyebabkan salah penafsiran oleh penerima
pesan.
DES merupakan salah satu algoritma
kriptografi cipher block dengan ukuran blok 64 bit
dan ukuran kuncinya 56 bit. Algoritma DES dibuat
di IBM, dan merupakan modifikasi daripada
algoritma terdahulu yang bernama Lucifer. Lucifer
merupakan algoritma cipher block yang beroperasi
pada blok masukan 64 bit dan kuncinya berukuran
128 bit. Pengurangan jumlah bit kunci pada DES
dilakukan dengan alasan agar mekanisme algoritma
ini bisa diimplementasikan dalam satu chip. DES
pertama kali dipublikasikan di Federal Register

pada 17 Maret 1975. Setelah melalui banyak


diskusi, akhirnya algortima DES diadopsi sebagai
algoritma standar yang digunakan oleh NBS
(National Bureau of Standards) pada 15 Januari
1977. Sejak saat itu, DES banyak digunakan pada
dunia penyebaran informasi untuk melindungi data
agar tidak bisa dibaca oleh orang lain.
Pada mode ECB ini suatu blok kode yang
panjang dibagi dalam bentuk urutan binari menjadi
satu blok tanpa mempengaruhi blok-blok lain. Satu
blok terdiri dari 64 bit atau 128 bit. Setiap blok
merupakan bagian dari pesan yang dienkripsi. Kata
code book di dalam ECB muncul dari fakta bahwa
blok teks-asli yang sama selalu dienkripsi menjadi
blok teks-kode yang sama maka secara teoretis
dimungkinkan untuk membuat buku kode teks-asli
dan teks-kode yang berkorespondensi. Namun
semakin besar ukuran blok, semakin besar pula
ukuran buku kodenya.
1.2. Perumusan masalah
Adapun perumusan masalah pada skripsi ini
adalah :
1. Bagaimana menerapkan Algoritma DES pada
keamanan data text.
2. Bagaimana merancang suatu perangkat lunak
pada sistem keamanan data text menggunakan
Algoritma DES.

Perangkat Aplikasi Keamanan Data Text Menggunakan Electronic Code Book Dengan
Algoritma DES.
Ernita Sitohang

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013

1.3. Batasan Masalah


Agar penelitian yang dilakukan terfokus, maka
penelitian dibatasi pada hal-hal berikut :
1. Dalam penelitian ini hanya membahas
mengenai proses penyandian yang dilakukan
pada pesan dalam format teks ( seperti format
*.txt) dengan kunci 16 karakter dan plaintext 8
karakter.
2. Pada Algoritma DES perputaran rotasinya
hanya sampai 16 kali putaran.
3. Batas maximal yang mau dienkripsi 64 bit.
4. Bahasa Pemrograman yang dipergunakan
adalah Visual Basic 6.0.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini
adalah:
1. Untuk menerapkan Algoritma DES pada
keamanan data text.
2. Untuk merancang suatu perangkat lunak pada
sistem keamanan data text menggunakan
Algoritma DES.
Manfaat dari penyusunan skripsi ini yaittu :
1. Dapat membantu memahami prosedur kerja
dari Algoritms DES
2. Dapat dijadikan sebagai pasilitas pendukung
dalam proses belajar mengajar terutama dalam
mata kuliah kriptografi.
3. Memudahkan user untuk melindungi data agar
tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak
berhak, serta mencegah agar pihak-pihak yang
tidak
berhak
tersebut
tidak
dapat
memanipulasi, menyisipkan, atau menghapus
data text.
2. Landasan Teori
2.1
Pengertian Perancangan Aplikasi
Perancangan adalah merupakan awal
dalam fase pengembangan sistem untuk setiap
produk keteknikan atau sistem (Tavri D. Mahyuzir,
Pengantar Analisa dan Perancangan Perangkat
Lunak, 1991). Perancangan adalah proses
penggunaan berbagai teknik dan prinsip untuk
tujuan mendefinisikan proses atau sistem secara
detail.
2.2

Pengertian Aplikasi
Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan
atau perintah untuk dieksekusi oleh komputer atau
suatu
perangkat
lunak
komputer
yang
memanfaatkan kemampuan komputer langsung
untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan
pengguna.
Beberapa aplikasi yang digabung bersama
menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu
paket atau suite aplikasi (application suite).
Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya

ISSN : 2301-9425

memiliki antar muka pengguna yang memiliki


kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk
mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering
kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling
berinteraksi
satu
sama
lain
sehingga
menguntungkan pengguna. (Sumber http:// www.
ilmukomputer.com)
2.3 Keamanan Data
2.3.1 Data dan Informasi
Data dapat didefenisikan sebagai kenyataan
yang digambarkan oleh nilai, bilangan-bilangan,
untaian karakter atau symbol-simbol yang
membawa arti tertentu. Informasi sendiri dapat
didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data
dalam bentuk yang lebih berguna bagi
penerimaanya, yang digunakan sebagai alat bantu
dalam pengambilan (Dony Ariyus, 2008).
2.3.2 Keamanan
Keamanan merupakan salah satu aspek
terpenting dari sebuah system informasi. Masalah
keamanan sering kurang mendapatkan perhatian
dari para perancang dan
pengelola sistem
informasi. Masalah keamanan sering berada
diurutan setelah tampilan, atau bahkan diurutan
terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap
penting.
Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya.
Istilah ini dapat digunakan dengan hubungan
kepada kejahatan, dan segala bentuk kecelakaan.
Keamanan merupakan topik yang luas termasuk
keamanan nasional terhadap serangan teroris,
keamanan komputer terhadap hacker, keamanan
rumah terhadap maling dan penyelusup lainnya,
keamanan financial terhadap kehancuran ekonomi
dan banyak situasi berhubungan lainnya. Host
komputer yang terhubung ke network, mempunyai
ancaman keamanan lebih besar dari pada host yang
tidak
berhubungan
kemana-mana.
Dengan
mengendalikan network security resiko tersebut
dapat dikurangi. (Dony Ariyus, 2008).
2.3.3 Definisi Keamanan Data
Keamanan data dan informasi terdiri dari
perlindungan terhadap aspek-aspek berikut :
1. Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang
menjamin kerahasiaan data atau informasi,
memastikan bahwa informasi hanya dapat
diakses oleh orang yang berwenang dan
menjamin kerahasiaan data yang dikirim,
diterima dan disimpan.
2. Integrity ( integritas) aspek yang menjamin
bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin pihak
yang berwenang (authorized), menjaga
keakuratan dan keutuhan informasi serta
metode prosesnya untuk menjamin aspek
intefrity ini.

Perangkat Aplikasi Keamanan Data Text Menggunakan Electronic Code Book Dengan
Algoritma DES.
Ernita Sitohang

ISSN : 2301-9425

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013

Availability (ketersediaan) aspek yang


menjamin bahwa data akan tersedia saat
dibutuhkan, memastikan user yang berhak
dapat menggunakan informasi dan perangkat
terkait (aset yang berhubungan bilamana
diperlukan).
Keamanan data dan informasi diperoleh
dengan mengimplementasi seperangkat alat control
yang layak, yang dapat berupa kebijakan-kebijakan,
praktek-praktek, prosedur-prosedur, struktur-stuktur
organisasi dan piranti lunak (Dony Ariyus, 2008).

3.

2.4 Kriptografi
Kriptografi merupakan suatu bidang ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana merahasiakan suatu
informasi penting ke dalam suatu bentuk yang tidak
dapat
dibaca
oleh
siapapun
serta
mengembalikannya kembali menjadi informasi
semula dengan menggunakan berbagai macam
teknik yang telah ada sehingga informasi tersebut
tidak dapat diketahui oleh pihak manapun yang
bukan pemilik atau yang tidak berkepentingan. Sisi
lain
dari
kriptografi
ialah
kriptanalisis
(Cryptanalysis) yang merupakan studi tentang
bagaimana memecahkan mekanisme kriptografi.
(sumber : Dony Ariyus, 2008).
2.5. Algoritma Data Encrytion Standard (DES)
2.5.1. Sejarah
Pada akhir 1960 IBM memulai riset proyek
Lucifer yang dipimpin oleh Hosrt Feistel untuk
kriptografi computer. Proyek ini berakhir tahun
1971 dan Lucifer pertama kali dikenal sebagai blok
kode pada pengoperasian blok 64 bit dan
menggunakan ukuran kunci 128 bit. Setelah IBM
mengembangkan
sestem
enkripsi
yang
dikomersialkan maka Lucifer disebut dengan DES
(Data Encrytion Standard). Proyek ini dipimpin
oleh Walter Tuchman. Hasil dari riset ini
merupakan versi Lucifer yang bersifat menentang
pemecahan algoritma kriptografi.
Pada 1973, National Bureau of Standard
(NBS), sekarang menjadi National Institute of
Standard and tehcnology (NIST), mengeluarkan
proposal untuk kode standar nasional. Proposal
tersebut memberikan kriteria untuk standar
algoritma kriptografi sebagai berikut:
a. Algoritma harus bisa memberikan level
keamanan yang tinggi,
b. Algoritma harus lengkap dan mudah untuk
dimengerti,
c. Keamanan algoritma harus mempunyai
kunci, bukan tergantung dari algoritma
yang ada,
d. Algoritma harus availabe untuk semua
user,
e. Algoritma harus ekonomis. Perangkat
yang menggunakanya tidak membutuhkan
suatu alat yang canggih.

f. Algoritma harus efisien bila digunakan.


g. Algoritma harus valid.
h. Algoritma harus exportable.
Algoritma DES merupakan salah satu proposal
terbaik Tahun 1977. Tidak ada kritik yang datang
dari kalangan ilmuwan tentang panjang kunci yang
digunakan dan kotak-S yang merupakan bagian
internal dan DES. Selama 20 Tahun algoritma DES
dipakai sebagai standar nasional hingga akhirnya
diketahui bahwa algoritma DES tidak begitu aman
karena DES tidak memiliki struktur internal yang
kuat. DES dievaluasi satu kali dalam lima tahun.
Evaluasi yang pertama, 6 Maret 1987, dan evaluasi
yang kedua pada 10 Desember 1992. Tetapi belum
ada alternatif untuk menggantikan DES. Pada akhir
tahun 1990, tepatnya tahun 2001, AES menjadi
standar algoritma. DES merupakan keamanan dasar
yang digunakan seluruh dunia. Oleh karena itu ada
kemungkinan DES akan tetap dilanjutkan
penelitiannya hingga menjadi suatu sistem enkripsi
yang kuat, baik dari segi password, store data dan
sistem kontrol akses.
2.5.2. Algoritma DES
DES termasuk sistem kriptografi simetri dan
tergolong jenis blok kode. DES beroperasi pada
ukuran blok 64 bit. DES mengenkripsikan 64 bit
teks-asli menjadi 64 bit teks-kode dengan
menggunakan 56 bit kunci internal (internal key)
atau rupa-kunci (subkey). Kunci internal
dibangkitkan dari kunci eksternal (external key)
yang panjangnya 64 bit. Skema global dari
algoritma DES adalah sebagai berikut:
1. Blok teks-asli dipermutasi dengan matrik
permutasi awal (initial permutatiaon atau IP).
Bisa ditulis x0 = IP (x) = L0R0, dimana L0
terdiri dari 32 bit pertama dari x0 dan 32 bit
terakhir dari R0.
2. Hasil permutasi awal kemudian di-enciphering
sebanyak 16 kali (16 putaran). Setiap putaran
menggunakan kunci internal yang berbeda
dengan perhitngan LiRi
1 i 16, dengan mengikuti aturan berikut:

dua. f
adalah suatu fungsi dan K1,
K2,,K16 dengan panjang 48 dari
perhitungan fungsi dari kunci K. (sebenarnya
Ki adalah permutasi dari K). K1, K2,,K16
terdiri dari skedul
3. Hasil enciphering kemudian dipermutasikan
dengan matriks permutasi balik (invers initial
permutation atau IP-1) menjadi blok tekskode.

ke bitsring R16L16, memperoleh

teks-kode y, kemudian y =

(R16L16).

Perangkat Aplikasi Keamanan Data Text Menggunakan Electronic Code Book Dengan
Algoritma DES.
Ernita Sitohang

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013

Sumber : Dony Ariyus, Pengantar Ilmu


Kriptografi, 2008.

ISSN : 2301-9425

2. Hasil permutasi awal kemudian di-enciphering


sebanyak 16 kali (16 putaran). Setiap putaran
menggunakan kunci internal yang berbeda.
3. Hasil enciphering kemudian dipermutasi
dengan matriks permutasi balikan (invers
initial permutation atau IP-1) menjadi blok
cipherteks.
3.2. Implementasi
Pada skripsi ini pembuatan aplikasi
menggunakan Visual Basic 6.0, berikut merupakan
implementasi pengolahan data dari langkah pertama
hingga menghasilkan hasil enkripsi dan dekripsi.
1. Tampilan Form Login
Form Login berfungsi untuk melakukan proses
login. Berikut merupakan tampilkan dari form
Login. Dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini:

Gambar 1 : Proses Pembangkitan Kunci


Internal DES
3. Analisa Dan Implementasi
3.1 Analisa
Tahapan analisis terhadap suatu sistem
dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan.
Adapun tujuan dilakukannya analisis terhadap suatu
sistem adalah untuk mengetahui alasan mengapa
sistem tersebut diperlukan, yaitu dengan
merumuskan kebutuhan-kebutuhan dari sistem
tersebut untuk meminimalisir sumber daya yang
berlebih
serta
membantu
merencanakan
penjadwalan pembentukan sistem, meminimalkan
distorasi-distorasi yang mungkin terdapat di dalam
sistem tersebut sehingga dapat bekerja secara
optimal.
Untuk itu, analisa yang dilakukan terhadap
perangkat lunak algoritma Data Encryption
Standart (DES) ini akan dibagi kedalam beberapa
aspek, yaitu analisa proses enkripsi dan deskripsi
algoritma DES.
3.1.1

Penerapan Proses Enkripsi Algoritma


DES
DES termasuk ke dalam sistem kriptografi
simetri dan tergolong jenis cipher blok. DES
beroperasi pada ukuran blok 64 bit. DES
mengenkripsikan 64 bit plainteks menjadi 64 bit
cipherteks dengan menggunakan 56 bit kunci
internal (internal key) atau upa-kunci (subkey).
Kunci internal dibangkitkan dari kunci eksternal
(external key) yang panjangnya 64 bit.
Skema global dari algoritma DES adalah
sebagai berikut :
1. Blok plainteks dipermutasi dengan matriks
permutasi awal (initial permutation atau IP).

Gambar 2 : Tampilan Form Login

2. Tampilan Form Menu Utama


Form Menu Utama berfungsi untuk melakukan
pemanggilan terhadap form-form lain. Berikut
merupakan tampilkan dari form Menu Utama.
Dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini :

Gambar 3: Tampilan Form Menu Utama

3. Tampilan Form Enkripsi dan Dekripsi


Form Enkripsi dan Dekripsi berfungsi untuk
melakukan proses enkripsi dan dekripsi.
Berikut merupakan tampilkan dari form
Enkripsi dan Dekripsi. Dapat dilihat pada
gambar 4. berikut ini :

Perangkat Aplikasi Keamanan Data Text Menggunakan Electronic Code Book Dengan
Algoritma DES.
Ernita Sitohang

Pelita Informatika Budi Darma, Volume : V, Nomor: 3, Desember 2013

Gambar 4 : Tampilan Form Enkripsi dan


Dekripsi
Pada form enkripsi dan dekripsi di atas kunci
diinputkan oleh user secara bebas dengan
panjang teks 16 bit. Kemudian user dapat
menginputkan plaintext dengan panjang
maksimal 64 bit. Setelah menginputkan
plaintext user dapat menekan tombol enkripsi
untuk menghasilkan ciphertext. Dan untuk
dekripsi user dapat menginputkan ciphertext
dan kunci selanjutnya menekan tombol
dekripsi.
4. Tampilan Form About Me
Form About Me berfungsi untuk menampilkan
informasi
mengenai
penulis.
Berikut
merupakan tampilkan dari form About Me.
Dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini :

ISSN : 2301-9425

Penulis ingin memberikan beberapa saran


yang mungkin berguna untuk pengembangan lebih
lanjut pada perancangan perangkat lunak
kriptografi dengan Algoritma yaitu :
1. Perangkat lunak dapat dikembangkan agar
dapat digabungkan dengan untuk metode
kriptografi yang lain.
2. Perangkat lunak dapat dikembangkan dengan
menambahkan Algoritma kunci publik lainnya.
3. Agar perangkat lunak yang dirancang dapat
dikembangkan lagi baik pada prosesnya
maupun bentuk keamanan data untuk dapat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
[1].
[2].
[3].
[4].
[6].

[7].

Dony
Ariyus,
Pengantar
Ilmu
Kriptografi, Penerbit Andi, 2008
Jogiyanto Hartono, Pengenalan Komputer,
Penerbit Andi, 2004
Yuniar Supardi, Pemograman Visual Basic,
Yogyakarta, 2012
Yusuf Kurniawan, Keamanan Internet dan
Jaringan Komunikasi, Bandung, 2004
Seung-Jo Han, The Improved Data
Encryption Standard (DES) Algorithm
1996, pp 1310-1314.
Cryptography 2nd. John Wiley & Sons.
Shimizu, Akihiro, & Miyaguchi, Shoji.
(1998).

Gambar 5 :Tampilan Form About Me

4. Kesimpulan Dan Saran


4.1. Kesimpulan
Setelah melalui proses penyelesaian skripsi ini,
maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan Algoritma DES pada keamanan
data pesan text dilakukan dengan cara
permutasi pada blok plainteks permutasi awal
kemudian di-enciphering sebanyak 16 kali
putaran.
2. Dalam merancang keamanan data pesan teks
dilakukan perancangan input, proses, output
dan salah satunya dapat melakukan program
visual basic 6.0 dan dapat melakukan initial
permutation kemudian dipermutasikan dengan
matriks permutasi balikan (invers initial
permutation) menjadi blok cipherteks.
4.2. Saran
Perangkat Aplikasi Keamanan Data Text Menggunakan Electronic Code Book Dengan
Algoritma DES.
Ernita Sitohang

Anda mungkin juga menyukai