Anda di halaman 1dari 18

REFERAT POLIP NASAL

KEPANITERAAN KLINIK THT


RS HUSADA

Disusun oleh
Yosep Budiman
406138013
Pembimbing : dr Erna M Marbun, Sp. THT

Anatomi hidung

Anatomi dalam hidung

Fisiologi hidung

Sebagai jalan nafas


Pengatur kondisi udara
Sebagai penyaring dan pelindung
Indra penghidu
Resonansi suara
Proses bicara
Reflek nasal

Polip nasal
Definisi
Polip nasi adalah massa lunak yang
mengandung banyak cairan
di
dalam rongga hidung. Kebanyakan
polip berwarna putih bening atau
keabu abuan, mengkilat, lunak ,
dapat
juga
berwarna
pucat
,
kemerahan dan kekuningan .

Etiologi
Yang dapat menjadi faktor
predisposisi terjadinya polip antara
lain :
Alergi terutama rinitis alergi.
Sinusitis kronik.
Iritasi.
Sumbatan hidung oleh kelainan anatomi
seperti deviasi septum dan hipertrofi
konka.

Patogenesis
Etiologi polip nasi belum diketahui
secara pasti. Namun ada tiga factor
yang berperan dalam terjadinya polip
yaitu :
Peradangan mukosa hidung dan
sinus paranasal yang kronik dan
berulang
Gangguan keseimbangan vasomotor

Edema, dimana terjadi peningkatan


tekanan interstitial sehingga timbul
edema mukosa hidung. Terjadinya
edema ini dapat dijelaskan oleh
fenomena Bernoulli.

Gambaran mikroskopik
Secara mikroskopik, tampak epitel
dari polip serupa dengan mukosa
hidung normal yaitu epitel bertingkat
semu bersilia dengan submukosa
yang sembab. Sel selnya terdiri
limfosit, sel plasma, eosinofil,
neutrofil dan makrofag.

Mukosa mengandung sedikit sel sel


goblet. Pembuluh darah sangat
sedikit dan tidak mempunyai serabut
saraf. Polip yang sudah dapat
mengalami metaplasi epitel karena
sering terkena aliran udara, menjadi
epitel transisional, kubik, gepeng
berlapis tanpa keratinisasi .

Gejala klinis
Sumbatan di hidung yang tidak hilang
dan semakin lama semakin berat
Hiposmia/ anosmia
Bersin bersin
Rasa nyeri pada hidung disertai sakit
kepala di daerah frontal.
Selain itu harus ditanyakan riwayat
rinitis alergi, asma, intoleransi aspirin
dan alergi obat lainnya

Pemeriksaan fisik
Polip nasi yang masif dapat
menyebabkan deformitas hidung luar
sehingga hidung tampak mekar
karena pelebaran batang hidung
Pada rhinoskopi anterior terlihat
sebagai massa berwarna pucat yang
berasal dari meatus medius dan
mudah digerakan

Stadium polip nasal


Stadium 1: polip masih terbatas di
meatus medius
Stadium 2: polip sudah keluar dari
meatus medius , tapi belum
memenuhi rongga hidung
Stadium 3: polip yang masif

Pemeriksaan penunjang
Nasoendoskopi
Pemeriksaan radiologi
- foto polos sinus paranasal (posisi
waters, AP,
caldwel, dan lateral )
- tomografi komputer
- CT Scan
Tes alergi

Penatalaksanaan
Kortikosteroid (topikal dan sistemik )
Tindakan operatif
- polipektomi menggunakan senar
polip
- etmoidektomi intranasal
- etmoidektomi ekstranasal untuk
polip etmoid
- operasi caldwell-luc untuk sinus
maksila

Prognosis
Polip hidung sering tumbuh kembali,
oleh karena itu pengobatannya juga
perlu ditujukan kepada
penyebabnya, misalnya alergi. Terapi
yang paling ideal pada rinitis alergi
adalah menghindari kontak dengan
alergen penyebab dan eliminasi.

Anda mungkin juga menyukai