PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan
berwawasan
kesehatan.
kesehatan
adalah
pembangunan
Tujuan
pembangunan
kesehatan
yang
menuju
Kesehatan
menargetkan
tahun
2010
Angka
Kematian Ibu turun menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. Apakah
target ini bisa tercapai ? Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan
Angka Kematian Ibu, misalnya melalui program maternal and child healt,
safe motherhood, Gerakan sayang ibu, dan making pregnancy safer.
Sayangnya kasus kematian ibu tetap saja tinggi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medik RSUD
Polewali tahun 2006 2008 ditemukan 12 orang yang meninggal dari 4
kasus berbeda yang menyebabkan kematian ibu. Dari data diatas
penyebab yang paling sering terjadi adalah Pendarahan Post Partum,
Retensio Plasenta, Eklampsia, Rupture Uteri.
Jumlah kematian ibu yang terjadi di Negara tertentu berguna
untuk mengetahui besarnya Angka Kematian Ibu. Angka itu dapat dipakai
2
untuk merencakan pelayanan Kesehatan Bagi Ibu dan Anak (KIA) atau
untuk menganalisis penyebab kematian. Besarnya kematian ibu tidak
dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur perubahan atau
perbandingan antar wilayah.
Perlu diketahui bahwa upaya untuk menurunkan kematian ibu
merupakan masalah kompleks karena menyangkut berbagai disiplin ilmu
termasuk masalah sosial ekonomi, politik, dan teknik medis yang masih
jauh sampai ke pedasaan di tengah masyarakat. Oleh karena itu,
perubahan pandangan dan ide, melakukan audit kematian, dan
pernyataan sikap politik pemerintah sangat membantu keberhasilan
upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu, terutama di Negara
Berkembang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya Angka Kematian Ibu
antara lain adalah Faktor Reproduksi, Komplikasi
Obstetric, Faktor
uraian
dalam
latar
belakang,
maka
dapat
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi
pihak pengambil kebijakan dan kesehatan terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Angka Kematian Ibu
1. Defenisi
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang sedang
hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilannya
tanpa memandang lama dan lokasi kehamilan. (Pencegahan kematian
Ibu Hamil 1994)
Kematian ibu adalah kematian dari setiap wanita waktu hamil,
persalinan, dan dalam 90 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh
sebab apapun, tanpa memperhitungkan tuanya kehamilan dan
tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. (WHO)
Kematian ibu adalah kematian dari setiap wanita sewaktu
dalam kehamilan, persalinan dan dalam 42 hari setelah terminasi
kehamilan
tanpa
mempertimbangkan
lamanya
serta
di
mana
kematian. Besarnya
tahun ternyata 2-5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal
yang terjadi pada usia 20-29 tahun. Kematian maternal meningkat
kembali sesudah usia 30-35 tahun.
b. Paritas
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari
sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3)
mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi
paritas, lebih tinggi kematian maternal. Resiko pada paritas 1 dapat
ditangani dengan asuhan obstetrik lebih baik, sedangkan resiko
pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan Keluarga
Berencana. Sebagian kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak
direncanakan.
2. Komplikasi obstetrik
1. Perdarahan post partum
Pengertian
Perdarahan post partum adalah perdarahan yang terjadi
dalam 24 jam setelah persalinan berlangsung. Perdarahan post
partum dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1) Perdarahan post partum primer
Perdarahan post partum primer terjadi dalam 24 jam
pertama. Penyebab utama Perdarahan post partum primer
adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, dan
robekan jalan lahir. Terbanyak dalam 2 jam pertama.
8
memadai.
2. Retensio Plasenta
a. Pengertian
Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta
selama setengah jam serelah persalinan bayi. Plasena harus
dikeluarkan kerena dapat menimbulkan bahaya perdarahan
b. Penyebab
1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus
2. Plasenta sudah lepas akan tetapi belum dilahirkan
Plasenta belu lepas dari dinding uterus karena :
1. Kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan plasenta
2. Plasenta melekat erat pada dinding uterus
Menurut dalamnya penestrasi dinding uterus terbagi atas :
1. Plasenta Akreta
Adalah jonjot menembus dasidua sampai berhubungan
dengan miometrium
2. Plasenta inkreta
Adalan jonjot sampai kedalam lapisan miometrium
3. Plasenta parkreta
Adalah
jonjot
menembus
mencapai perimetrium
10
miometrium
sehingga
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti
Secara intuisi, hamil, bersalin, kematian,ibu, dan kematian bayi
mungkin dianggap sederhana dan sabagai peristiwa yang tak
terlupakan. Namun, pada prakteknya tidak sesederhana itu. Apabila
yang dimaksud dengan kematian ibu adalah semua kematian yang
disebakan oleh kehamilan dan kelahiran, maka kematian yang terjadi
sebelum, selama dan sesudah persalinan harus diperhatikan.
Kematian yang terjadi sebelum persalinan, antara
lain
11
Keterangan :
:
:
:
:
C. Defenisi operasional
a. Defenisi operasional
1. Perdarahan post partum
Perdarahan post partum adala perdarahan yang terjadi dalam 24
jam setelah persalinan berlangsung.
Ya
: perdarahan > 500 ml
Tidak
: perdarahan > 500 ml
2. Retensio plasenta
Retensio plasenta adalah suatu keaddal dimana plasenta belum
lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir. Ini biasanya disebabkan
oleh plasenta belum lepas dari dinding uterus karena plasenta
melekat erat pada dinding uterus.
Ya
: plasenta lahir dari 30 menit
Tidak
: plasenta lahir sebelum 30 menit
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang
betujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek
yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya.
B. Lokasi dan waktu penelitian
1. Lokasi
Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah RSUD Polewali
2. Waktu
Penelitian dilakukan pada tanggal 20 24 Agustus 2008
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua ibu bersalin yang meninggal di RSUD
Polewali yang tercantum atau yang didata oleh petugas kesehatan RSUD
Polewali periode 2006-2008 sebanyak 12 orang. Karena jumlah populasi
sedikit maka semua populasi menjadi sampel penelitian.
D. Cara pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari Rekam Medik Rumah Sakit Umum Polewali tahun
2006-2008 data yang didapatkan terdiri dari nama ibu, umur, paritas,
penyebab kematian ibu, dan pendidikan.
E. Pengolahan data
13
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang angka kematian Ibu di Rumah Sakit
Umum
dari
perdarahan
post
partum,
yang
disebabkan
oleh
16
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Bari Saifuddin SpOG MPH, 2002, Pelayanan Kesehatan Materal &
Neonatal, Edisi 1 catatan ke 3, JNPKKR, Jakarta.
Angka Kematian Ibu di Indonesia http;//www.depkes.go.id/index.php?opton=
news&task=viewarticle&sid=448Itemid=2
Gde Manuaba, I.B.G 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Danb
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, jilid 1, Penerbit Buku
Kedokteran, E.G.C. Jakarta
GDE Manuaba, I.B.G. 2001, Konsep Obstetri & Ginokologi, EGC, Jakarta.
Hanifa Wiknjosastro SpOG, 2005, Ilmu Kebidanan, Edisi ke 3 catatan ke 7
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, YBP.SP, Jakarta
Mohtar R, 1998, Sinopsis Obstetri Fisiologi, Edisi II Jilid 1, EGC, Jakarta.
17