kerugian ini hanya tercatat secara parsial dalam survey sedangkan yang tidak
tercatat seperti obat obatan tradisional, obat herbal, maupun obat obatan yang
dibuat mirip dengan aslinya tanpa kandungan apapun dan lainnya tentu akan
menambah angka kerugian negara terhadap peredaran obat palsu. Namun yang
paling penting bukan pada sisi ekonomis nya tetapi pada kerugian masyarakat
yang tidak sengaja mengkonsumsi obar palsu tersebut dan dampaknya bagi
kesehatan masyarakat secara luas.
Obat palsu berdasarkan Permenkes NO.1010/MENKES/PER/XI/ 2008
didefinisikan sebagai obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau produksi obat dengan
penandaan yang meniru identitas obat lain yang telah memiliki izin edar.
Setidaknya terdapat 5 macam jenis obat palsu jika di indentifikasi lebih lanjut:
1.Produk mengandung bahan berkhasiat dengan kadar yang memenuhi
yang berbeda.
5.Produk yang diproduksi secara tidak berijin.
dengan kecanggihan
sepenuhnya
dipengaruhi
oleh
motif
bisnis
keinginan
memiliki
pasar
yang
spesifik,
memiliki
murah
originiter
atau
ketimbang
mengembangkan
memproduksi
obat
sendiri
paralelnya.
obat
Sebagai
diiringi
pemberantasan
dengan
tindakan
peredaran
obat
pencegahan
palsu
secara
maupun
massive,
dijual di Indonesia.
2.
3.
4.
5.
Untuk obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter (ethical/obat
Baca indikasi, aturan pakai, peringatan, kontra indikasi, efek samping, cara
Setelah membeli obat di tempat yang benar, penggunaan obat yang tepat
merupakan faktor penting untuk memperoleh khasiat yang optimal dari suatu
obat. Untuk itu, hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan obat, yaitu :
Baca aturan pakai pada label/etiket setiap Anda akan menggunakan obat.
Untuk menghindari kesalahan, jangan menggunakan obat di tempat gelap
(Anonim g, 2008).
Kerugian Penggunaan Obat Palsu
Kerugian yang ditimbulkan akibat pemakain obat palsu yaitu :
1. Bagi pasien yang memerlukan pengobatan jangka panjang, obat palsu bisa
berakibat sasaran pengobatan tidak tercapai. Misalnya saja, suatu obat dalam data
statistik disebutkan bisa mengurangi serangan jantung sampai 25 persen atau
mengurangi kemungkinan stroke hingga 30 persen. Namun, karena adanya
penggunaan obat palsu, rentang persen tersebut tidak tercapai.
2. Pada kasus penggunaan antibiotika palsu menyebabkan terjadinya resistensi.
3. Obat palsu juga bisa menimbulkan penyakit lain pada pasien, misalnya alergi.
4. Dan yang paling fatal, obat palsu juga bisa merenggut nyawa.
5. Menyebabkan kerugian materi pada konsumen (Anonim h, 2008).
Upaya Pencegahan
Untuk menghindari obat palsu maka diperlukan upaya pencegahan sebagai berikut
:
1. Adanya kerja sama antara pemerintah (Depkes, Badan POM, kepolisian,
pengadilan, dan kejaksaan) dengan industri, importir, distributor, rumah sakit,
organisasi profesi, tenaga medis, apotek, toko obat, konsumen, dan juga
masyarakat.
2. Pemerintah harus memberikan jaminan kepada setiap warganya untuk dapat
hidup sehat serta fasilitas yang memudahkan dalam mengakses kesehatan,
termasuk jaminan terhadap mutu dan kualitasnya.
3. Pengontrolan harga obat di pasaran oleh pemerintah.
4. Memberikan informasi yang benar kepada masyarakat sehingga memeperluas
pengetahuan tentang pemilihan obat (Anonim i, 2008).
bagi kesehatan, serta contoh produk-produk yang telah dilakukan Public Warning
agar diwaspadai oleh masyarakat. Selain itu, Badan POM juga memberikan
brosur-brosur dan tayangan yang berkaitan dengan pengawasan obat dan makanan
ilegal kepada masyarakat. Produk obat ilegal sendiri memiliki ciri-ciri antara lain:
tidak memiliki izin edar, tampilan kemasan berbeda dari produk asli, nama
produsen berbeda dari yang terdaftar atau tidak adanya logo obat pada kemasan.
Produk ilegal ini dapat membahayakan bagi kesehatan karena dapat
terkontaminasi, memiliki jenis atau jumlah bahan aktif yang berbeda dari yang
ditulis pada kemasan atau bahkan tidak memiliki bahan aktif sama sekali.2 Semua
ini dapat dihindari jika masyarakat mau dengan seksama memperhatikan produk
obat yang akan mereka konsumsi.
Badan POM juga menghadirkan maskot ODIE (Obat Dengan Ijin Edar) untuk
membantu melaksanakan KIE kepada masyarakat. Hal ini penting mengingat
kompleksitas atas tantangan dan permasalahan di bidang pengawasan obat dan
makanan. Selama ini, dalam usahanya menurunkan jumlah peredaran produk obat
ilegal, pemerintah lebih berfokus pada penurunan suplai seperti razia dan
pemusnahan produk ilegal, tetapi suplai produk obat ilegal di masyarakat makin
meningkat karena permintaan masyarakat juga meningkat. Nama maskot ini
diangkat dari perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi
obat yang memenuhi syarat mutu, khasiat dan keamanannya. Kegiatan GNWOMI
selama satu tahun lebih telah digulirkan, namun demikian pengawasan produk
obat dan makanan ilegal melalui GNWOMI ini hanya akan berjalan efektif
apabila seluruh pihak yang terlibat bekerja sama dalam pelaksanaannya. Baik
pemerintah, masyarakat, maupun pelaku usaha harus bekerjasama dan
berkontribusi, dengan pemahaman yang tepat akan bahaya yang dapat
ditimbulkan dari penggunaan produk ilegal, diharapkan masing-masing pihak
dapat berperan untuk menekan peredaran dan permintaan-suplai dari produk
ilegal.
http://125.160.76.194/data/peraturan/himp.%20cetak%2006/cetak
%20himp.%20jilid%20v/rkm%20konas.doc
Opened : 23/11/2008, 11.22 am
Anonim d. 2008. Perkembangan Obat Palsu di Indonesia. Available
at : http://www.koranindonesia.com/2008/04/25/obat-palsu-mengancammasyarakat/Opened : 23/11/2008, 10.09 am
Anonim e. 2008. Faktor-Faktor Pemalsuan Obat. Available
at :http://www.mediaindo.co.id/ Opened : 23/11/2008, 10.18am
Anonim f. 2008. Peredaran Obat Palsu. Available at :
http://www.rmexpose.com/detail.php?id=3839&judul=10%20Persen
%20Obat%20Palsu%20Beredar%20di%20Pasar
Opened : 23/11/2008, 10.20 am
Anonim g. 2008. Tips Menghindari Obat Palsu Available at :
http://www.cafepojok.com/forum/sendmessage.php?
s=dbe244dc1fc0fe33a7f6b 84c5f245104 Opened : 22/11/2008, 02.24 pm
Anonim h. 2008. Kerugian Penggunaan Obat Palsu Available at :
http://www.indomedia.com/intisari/2001/Apr/obatpalsu.htm Opened :
28/11/2008, 06.01 pm
Anonim i. 2008. Pencegahan Obat Palsu Available
at : http://www.masjidkotabogor.com/index.php/artikel/view/4 Opened :
23/11/2008, 10.10 am
Anonim j. 2008. Kasus Obat Palsu. Available at : http://www.tempo.co.id/
Opened : 23/11/2008, 10.00 am
Anonim k. 2008. Kasus Obat Palsu. Available
at
:http://118.97.48.164:8796/public/berita_aktual/data/taxegram.pdf Opened
: 28/11/2008, 06.16 pm
Anonim l. 2008. Kasus Obat Palsu. Available
at : http://www.kompas.co.id/ Opened : 23/11/2008, 10.00 am
Anonim m. 2008. Kasus Obat Palsu., Available
at : http://www.mediaindo.co.id/, Opened : 24/11/2008, 12.24 am
Anonim n. 2000. Cara Cepat Deteksi Obat Palsu. Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Anonim o. 2000. Metode Pemeriksaan Cepat untuk Mendeteksi Obat
Palsu dan Obat Substandar Edisi ke-2. Japan International Corporation of
Welfare Services. Japan.
Widjajanti, Nuraini. 1988. Obat-obatan. Kanisius. Semarang.