TINJAUAN PUSTAKA
T
(2.1)
x
Dimana :
= Suhu (C)
T
x
Gambar 2.2 Volume unsur untuk Analisis Konduksi Kalor Satu Dimensi
(Yunus A Cengel, 2008)
Konduksi perpindahan panas didalam suatu unsur, molekul dengan
molekul. Sebatang besi apabila diberi api pada ujung A, maka ujung B akan
menyerap energi dari nyala api. Ini adalah contoh sederhana perpindahan panas
secara konduksi.
2.1.3 Radiasi
Berlainan dengan konduksi dan konveksi, dimana perpindahan energi
terjadi melalui bahan perantara, panas juga berpindah melaui daerah-daerah
hampa (Gambar 2.6). Mekanismenya adalah dengan melalui sinaran atau radiasi
elektromagnetik. Energi yang diradiasikan dari suat permukaan ditentukan dalam
bentuk pancaran, yang secara termodinamika dapat dibuktikan bahwa daya pancar
tersebut sebanding dengan pangkat empat temperatur absolutnya dan sebanding
langsung dengan luas permukaan atau dapat ditulis dengan persamaan 2.3 berikut
ini :
4
q radiasi= A T ( 2.3)
Dimana :
4
= Suhu (C)
=5,67 10 W /m K (2.4 )
mencapai - 273C panas itu tidak dapat lagi dikeluarkan dengan perkataan lain
temperatur tersebut adalah yang terendah yang tidak dapat dicapai dengan cara
apapun. Karena itu maka temperatur - 273C dikatakan sebagai nol absolute dan
didalam dunia ilmiah dikenal sebagai 0 Kelvin.
10
11
12
Qh=Qc + P ( 2.8)
Dimana :
Qh = Perlawanan panas untuk sisi panas dari thermoelektrik (Watt)
Qc = Panas yang diserap dari sisi dingin (Watt)
P = Daya elektrik untuk thermoelektrik (Watt)
Perlawanan panas dari heat sink menyebapkan temperatur naik berkenaan
dengan lingkungan. Jika perlawanan yang berkenaan dengan panas dari heat sink
yang tidak diketahui, kemudian perkiraan temperatur yang diterima naik yang
berkenaan dengan lingkungannya yaitu :
13
Konveksi alami
perancangan harus
14
= 0C. Nilai
maksimum antara termoelektrik itu. Nilai maksimum ini terjadi pada I max, Vmax,
dan dengan tidak ada beban (Qc = 0 Watt).
2.6 Cara Pemasangan Elemen Pendingin
Cara yang digunakan dalam pemasangan sistem termoelektrik (TE) sangat
perlu disesuaikan dengan pemilihan alat. Pemasangan atau perakitan yang
bertujuan untuk menjaga perpindahan panas. Pada umumnya suatu alat dalam
mendinginkan atau memanaskan suat objek sangat dipengaruhi oleh temperatur
lingkungan. Semua alat penghubung antara objek yang diinginkan dengan
lingkungan dan juga alat penghubung dengan panas. Dengan cara yang sama
semua alat penghubung yang berkenaan dengan panas selalu untuk menghalangi
perpindahan panas atau menambahkan perlawanan yang berkenaan dengan panas.
Toleransi untuk menukar permukaan panas seharusnya tidak lebih dari
0,001 inch dan maksimum 0,003 inch. Total pembacaan diindikasikan
menggunakan lebih dari satu modul antar pelat yang tingginya bervariasi tidak
lebih dari 0,001 inch (tergantung dari toleransi modul yang digunakan).
Kebanyakan pemasangan TE menggunakan satu atau lebih thermal grease alat
penghubung, dimana toleransi kebersihan sangat dibutuhkan saat thermal grease
dan heat sink dipasang, usahakan terhindar dari kotoran dan debu, ini sangat
penting agar tidak terjadi kerusakan terhadap elemen Peltier. Ketika tombol TE
15
telah dipasang pada penukar panas (heat sink), harus diberi isolasi antara heat sink
dengan modul Peltier.
16
temperatur heat sink naik diatas temperatur lingkungan yang dibolehkan 10C
sampai 20C. Temperatur heat sink secara langsung akan mempengaruhi
temperatur sisi dingin. Diamana pada gilirannya mempengaruhi sisi yang dingin
temperatur yang dapat dicapai dengan TEC. Perlawanan heat sink adalah ukuran
dari kemampuan untuk membuang panas, untuk persamaannya dapat dilihat pada
persamaan 2.10 dibawah ini
HSR=
T 1T 2
( 2.10 )
Q
Dimana :
HSR = Tahanan panas heat sink (C/W)
T1
T2
Tujuan dari perencanaan heat sink akan memperkecil tahanan termal. Ini
dapat dicapai melalui arah dari luas permukaan dan boleh mengguakan aliran
cairan atau udara paksa. Dalam Gambar 2.14 berikut dapat dilihat bagaimana
perlawanan heat sink dapat ditentukan. Suhu lingkungan adalah 27C, kenaikan
yang diinginkan kesisi heat sink adalah 10C, atau temperatur heat sink 37C.
Beban yang harus dibuang adalah 10 W, ini memberi suatu perlawanan 10C/10W
atau 1C/W.
17
Tiga jenis dasar cara mendinginkan heat sink adalah konveksi alami,
konveksi paksa, dan dengan cairan yang didinginkan merupakan cara yang paling
efektif. Nilai khusus HSR untuk konveksi alami yang membentang dari 0,5C/W
sampai 5C/W.
Konveksi paksa dari 0,02C/W sampai 0,5C/W dan cairan pendingin dari
0,005C/W sampai 0,15C/W. Secara umum, kebanyakan aplikasi yang
menggunakan pendingin termoelektrik memerlukan konveksi paksa atau
pendingin cairan.
2.8 Beban Panas
Sebelum pendingin atau heat sink dipilih, kebutuhan heat sink harus
disesuaikan dengan beban panas Peltier. Ini menentukan masukan jumlah panas
dari sistem Peltier. Memperkecil beban panas yang diizinkan untuk mencapai
temperatur lebih rendah atau mengurangi daya yang diperlukan untuk
pendinginan. Berikut cara untuk memperkirakan beban panas pasif dan aktif, dan
hanya untuk beban panas steady state.
Beban panas terdiri dari dua jenis yaitu pasif dan aktif, atau kombinasi
keduannya. Beban panas aktif adalah panas yang diusir oleh alat yang sedang
didinginkan. Umumnya digunakan persamaan dengan masukan penggerak kepada
alat itu. Beban panas pasif secara alami terdiri dari radiasi, konveksi, dan
konduksi.
2.8.1 Beban Panas Aktif
Beban panas aktif merupakan beban panas yang dibuang oleh kinerja alat
itu sendiri. Persamaan umum untuk beban panas aktif dapat dilihat pada
persamaan 2.11dibawah ini.
2
Qaktive=
V
=V I =I 2 R(2.11)
R
Dimana :
Qaktive = Beban panas aktif (W).
18
19
Tc
A
T air
Transfer Coefecient.
= Luas permukaan yang diarahkan (m2).
= Temperatur lingkungan (C).
20
Qcond =
kA
(2.14)
L T
Dimana :
Qcond
21
22
23
hasil dingin maksimum yang diperoleh dari arus tersebut. Sebenarnya, hasil
dingin (power cooling) juga tergantung pada perbedaan temperatur antara sisi
panas dengan sisi dingin. Gambar 2.15 dibawah menggambarkan bagaimana
memperoleh energi dingin (power cooling) yang maksimal dengan perbedaan
temperatur dan menggunakan pengukur arus.
24
Titik diatas (Q) berarti aliran yang besarnya persatuan waktu, sehingga (Q)
diberi titik menunjukkan aliran panas per detik, dalam J/s atau W. Temperatur
dalam SI diukur dalam Kelvin, dan temperatur dalam Celcius ditambahkan 273.
Perbedaan temperatur, derajat Celcius dan Kelvin adalah sama, untuk satuan daya
tahan panas adalah K/W.
Daya tahan panas ketika rendah akan memberikan aliran panas yang besar
dengan perubahan temperatur ( T) yang kecil. Benda padat yang datar,
permukaan yang halus akan memberikan hasil yang lebih baik. Benda dari fluida
padat, logam sirip (heat sink) dan fan yang dipasang. Karena kumpulan fluida
padat dapat memperoleh suatu daya tahan (keseimbangan) yang sangat rendah
dengan sangat besar dan besarnya ventilasi heat sink tidak menjadi permasalahan.
25
26