e-mail: abdi11750@yahoo.co.id
Jurusan Kimia FMIPA Unand, Kampus Limau Manis, 25163
Abstract
Biogas production from Palm Oil Mill Effluent (POME) with addition of green mustard waste
as co-substrate in batch system was investigated. This combination was based on increasing
carbon to nitrogen ratio (C/N of substrate after the addition of green mustard waste. Biogas
production was done by varying the volume of POME and green mustard with addition of
effluent from cattle manure fermentation.
The addition of co-substrate improved C/N of POME from 46,94:1 to 23.94:1 and 29.13:1
respectively in the combination of LC:SW80: 20 and LC: SW60: 40. Biogas production was related to
biogas volume after 60 days fermentation. The results showed that LC:SW60:40 produces the most
biogas, i.e 2.401004 L.
Keywords: biogas, co-substrate, POME
I. Pendahuluan
Biogas merupakan salah satu sumber energi
alternatif yang dapat diperbarui. Selain
biogas, terdapat juga sumber energi dari
biomassa lainnya seperti biodiesel, bioetanol,
minyak jarak pengganti solar. Biogas pada
prinsipnya dapat dibuat dari segala jenis
sampah organik, sehingga sering disebut
gas klar (sewerage gas), gas gobar, bioenergi
RDF (Refuse Derived Fuel).1
Beberapa tahun terakhir telah berkembang
penelitian mengenai produksi biogas dari
limbah organik dari sektor pertanian
maupun industri. Teknologi ini dapat
mereduksi polusi di udara disebabkan gas
metan dan karbondioksida sebagai unsur
terbanyak
dalam biogas tersebut. Jika
kedua gas ini terbentuk secara alami maka
akan lepas begitu saja ke udara sehingga
menyebabkan efek rumah kaca. Terutama
metan, memberikan pengaruh dua puluh
satu kali lebih besar dibandingkan
67
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
proses
68
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
diaduk
sehomogen
mungkin
dan
selanjutnya dibiarkan selama 60 hari . Slurry
yang sudah homogen dianalisis kadar Air,
C-Organik dan N-Total dari masing-masing
campuran.
Biogas
yang
dihasilkan
ditampung menggunakan balon plastik.
Penentuan Volume Biogas
Setelah 60 hari, volume biogas dihitung
menggunakan
metoda
Floating-Drum.
Metoda ini menggunakan dua buah wadah
ember yang mempunyai ukuran berbeda..
Ember kecil ditelungkupkan dalam ember
besar yang terlebih dahulu diisi air. Pada
dua sisi ember besar dipasang besi
penyangga untuk menjaga posisi ember
kecil agar tidak bergeser. Kemudian diatas
ember kecil dipasang dua buah kran
compressor untuk mengatur udara yang
masuk dalam ember kecil. Setelah itu balon
yang
telah
berisi
biogas
dialirkan
menggunakan slang yang disambungkan
dengan salah satu kran.
Dicatat skala kenaikan ember kecil dan
diameter embernya untuk digunakan dalam
perhitungan
volume
biogas,
dengan
menggunakan rumus :
Volume = 1/3 t (R2 + Rr + r2)
Keterangan :
t = jarak lingkaran besar ke lingkaran kecil
(cm)
R = Jari-jari ember besar (cm)
r = jari-jari ember kecil (cm)
Penentuan Kadar Metan dalam Biogas
Kadar metan dalam gas dihitung setelah
dikurangi dengan jumlah karbondioksida
dan asumsi kadar hidrogen sulfida sebesar
3%. Prinsip
penentuan karbondioksida
adalah absorbsi gas tersebut setelah
dilewatkan pada larutan NaOH 20%.
Dengan melakukan penyerapan tersebut
maka dapat diketahui jumlah volume gas
yang terserap sebagai volume CO2. Caranya
yaitu dengan memasukkan masing-masing
30 mL gas hasil ke sebuah alat menyerupai
syringe. Kemudian secara perlahan gas
tersebut dilewatkan pada larutan NaOH
20% dalam wadah U. Selanjutnya dibiarkan
naik kembali ke syringe dan dicatat volume
69
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
LCPMKS
4,72
44
83,6024
0,4935
Sawi Hijau
5,67
7,6315
0,2985
Vol. LCPMKS
9L
7,2 L
5,4 L
C/N
46,94
23,94
29,13
70
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
Rasio C/N
Vol.Biogas (L)
LC:SW 100:0
LC:SW 80:20
LC:SW 60:40
46,94
23,94
29,13
2,355235
1,605961
2,439128
Kadar
Metan
(%)
67
62,83
69,08
71
Jurnal Kimia Unand (ISSN No. 2303-3401), Volume 2 Nomor 2, Mei 2013
8.
72