LAPORAN
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Praktek Pengolahan Sinyal
di Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika
Oleh :
Nama
Kelas
: 3EA
Kelompok
: VIII
: 196501291991031002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulishaturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek
Dasar Realisasi Rancangan 1 mengenai Alat Suitan Pulsa di Bengkel
Elektonika Politeknik Negri Sriwijaya ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan yang baik ini penulis ucapkan terimah kasih kepada Bapak
Ir. Iskandar Luthfi, S.T. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis
dalam penyusunan Laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan mahasiswa yang
bersifat membangun agar dalam penyusunan laporan selanjutnya dapat lebih baik
dari sekarang ini.
Akhir kata semoga penulisan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita
dan semoga Allah SWT memberkati kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
1.
TUJUAN ..................................................................................................... 1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
iii
1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat :
-
2. DASAR TEORI
Rangkaian alat suitan pulsa ini adalah rangkaian yang proses kerjanya
menggunakan multibrator sebagai otak dari rangkaian tersebut. Multivibrator
adalah suatu rangkaian yang mengeluarkan tegangan berbentuk blok atau pulsa
yang pada waktu tertentu hanya mempunyai satu dari dua tingkat tegangan
keluaran, kecuali selama masa transisi. Multivibrator dirangkaian ini, menggunakan
gabungan antara multivibrator astabel dan monostabel. Multivibrator Astabel
adalah multivibrator yang outputnya tidak bias stabil pada satu keadaan, akan tetapi
berubah-ubah secara terus menerus dari keadaan 0 ke keadaan 1 secara berulangulang. Sedangkan multivibrator monostabel adalah multivibrator yang memiliki
satu keadaan yang stabil dengan adanya pemicu.
Multivibrator selain menggunakan komponen-komponen dasar seperti
kombunasi antara R-C dan transistor, multivibrator juga dapat dihasilkan oleh
sebuah komponen yang disebut dengan rangkaian terintegrasi atau Integrated
Circuit (IC). Banyak IC yang dapat menghasilkan rangkaian multivibrator ini baik
monostabel maupun astabel. Pada rangkaian alat suitan pulsa ini, digunakan IC
NE556 dan 4047 sebagai multivibrator dalam rangkaian ini. Pada rangkaian ini juga
ditambahkan IC CMOS gerbang AND 4011. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada konfigurasi IC berikut.
IC 4047
IC NE556
IC 4011
RANGKAIAN PERCOBAAN
Battery +9V
1 buah
IC CMOS 4011
1 buah
IC CMOS 4047
1 buah
IC NE556
1 buah
Kabel Jumper
secukupnya
Kapasitor : - 0,01 F
2 buah
- 0,1 F
1 buah
- 10 F
1 buah
LED
1 buah
Loudspeaker
1 buah
Resistor : - 100
1 buah
- 1K
1 buah
- 10K
1 buah
- 1M
1 buah
- 10M
1 buah
Switch ON/OFF
1 buah
Switch Toogle
1 buah
Transistor BC337
2 buah
5. LANGKAH PERCOBAAN
1. Hubungkan baterai pada positif dan negate dengan benar dan jangan sampai
terbalik.
2. Tekan Switch (S1) pada keadaan ON
3. Geser Switch toogle (S2) ke keadaan ON lalu geser segera switch ke keadaan
OFF
4. Lihat dan periksa apakah speaker mengeluarkan suara, jika benar maka
speaker akan menghasilkan jumlah suitan pulsa sekitar sepuluh kali.
5. Periksa kembali jika pada speaker tidak bekerja seperti yang dijelaskan
diatas
6. Jika telah terjadi hal seperti diatas dan benar terjadi, coba ubah R2 dari
10M menjadi 2,2M dan 1M, periksa apa yang terjadi pada output
speaker
7. Lalu ubah C4 dari 0,01F menjadi 0,1F, dan periksa apa yang terjadi pada
output rangkaian yaitu pada speaker sebagai indikatornya.
8. Setelah selesai, matikan alat dengan menekan switch S1 ke keadaan OFF
dan melepaskan sumber tegangan dalam hal ini yang digunakan adalah
Baterai 9V.
6. DIAGRAM BLOK
(kaki 5)
8. HASIL PERCOBAAN
9. ANALISA DATA
Setelah
merangkai
rangkaian
percobaan
pada
papan
percobaan
10M, karena jika diubah menjadi lebih kecil lagi atau semisalnya 2,2M maupun
1M, maka hal itu akan sama saja karena pulsa yang dihasilkan tetap cepat dengan
jumlah suitan yang bertambah banyak.
Untuk kombinasi R-C pada IC 4047 yang digunakan sebagai astabel cepat,
yaitu R4 dan C4. Kombinasi ini juga sangat menentukan suara dari keluaran
rangkaian ini. Yaitu pada saat dilakukan pengujian dengan mengubah kapasitor C4
dari 0,01F menjadi 0,1F, suara pulsa pun akan menjadi tidak beraturan, namun
ketukan pulsa tersebut seakan-akan membentuk irama layaknya suara burung, jadi
dapat diartikan dengan jelas bahwa besar kecilnya kapasitansi kapasitor C 4 akan
menimbulkan nada pada ketukannya. Pada R4 pun juga, saat diubah dengan nilai
resistansi yang lebih kecil, maka membuat suara sedikit lebih cepat dari
sebelumnya.
Kemudian, pada percobaan yang telah dilakukan, bahwa jika resistor (R5)
100 pada speaker di ubah menjadi lebih kecil, maka jumlah suitan pulsa yang
keluar pada speaker pun akan semakin cepat dan bertambah jumlah suitan pulsanya,
karena arus yang keluar dari kolektor masih cukup besar akibat kecilnya nilai
resistor
yang
digunakan.
Sehingga
jika
ingin
mempercepat
sekaligus
memperbanyak jumlah suitan pulsa yang akan keluar dari speaker, kita hanya
tinggal memperkecil nilai resistor pada speaker.
Jadi, untuk mendapatkan keluaran pulsa yang berjumlah 10 kali ketukan
atau 10 suitan, maka pada C3 harus diperbesar kapasitansinya yang awalnya 0,01F
menjadi sebesar 0,1F untuk memperlambat laju suitan pulsa dan jumlah pulsa
yang dihasilkan dengan speaker sebagai indikatornya, karena jika tidak diubah,
maka jumlah pulsa atau ketukan tidak terbaca atau sulit dihitung akibat dari terlalu
cepatnya pulsa setiap detiknya. Setelah dilakukan hal tersebut, maka ketukan pulsa
pun dapat terhitung, namun masih ada kendala pada jumlah pulsanya, yakni masih
lebih besar dari 10 kali, yakni menjadi 14-15 kali. Setelah itu untuk mengurangi
jumlah ketukan pulsa, maka pada R5 yang sebelumnya telah diubah dari 100
menjadi 10, maka kami ubah kembali dengan beberapa pengujian pada resistor,
yaitu sebagai berikut:
PENGUJIAN
1.
2.
3.
4.
RESISTOR (R5)
10
8,2
6,8
5
JUMLAH SUITAN
7
8
9
10
Dari tabel pengujian diatas, dapat terlihat bahwa resistor R5 sebagai tahanan
loudspeaker pun memiliki pengaruh yang cukup besar pada hasil keluaran pada
rangkaian alat suitan ini, sehingga didapatkan hasil yang benar-benar suitan
pulsanya sebanyak 10 kali. Namun semakin banyak pulsa yang dihasilkan, semakin
bertambah pula kecepatan atau waktu yang diperlukan dalam satu siklus
(pergeseran switch dari ON langsung ke OFF).
Begitupun pada sumber yang digunakan, tegangan dan arus yang
didapatkan oleh sumber juga berpengaruh pada hasil output rangkaian alat suitan
pulsa ini. Pada percobaan ini digunakan baterai 9V sebagai sumbernya. Saat
dilakukannya percobaan, kami melakukan pengujian dengan 3 baterai yang berbeda
dalam hal tegangan dan arusnya, karena baterai sendiri memiliki tegangan
maksimum pada saat penuh dan akan berkurang seiring lamanya baterai digunakan,
maka didapatkanlah :
BATERAI 9V
PENGUJIAN TEGANGAN
ARUS (A)
(V)
1.
9,8
0,5
2.
8,6
1
3.
8
0,5
JUMLAH
SUITAN
10
9-10
12-16
10
10. KESIMPULAN
Setelah dilakukannya percobaan dan dilakukannya penganalisaan pada
percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa rangkaian ini adalah rangkaian yang tidak
lain adalah sebuah rangkaian yang menggunakan kombinasi dari multivibrator
astabel dan multivibrator yang dijadikan satu dengan bantuan gerbang AND
sebagai piranti untuk proses penggabungannya. Pada rangkaian alat suitan pulsa ini
digunakan dua multivibrator astabel, yaitu astabel lambat yang dihasilkan oleh IC
NE556 dan astabel cepat dari IC 4047 yang nantinya kedua IC ini digabungkan
pada salah satu gerbang AND pada IC 4011 setelah astabel lambat dan monostabel
yang sama-sama dihasilkan dari IC NE556 digabung pada salah satu gerbang AND
juga. Multivibrator sendiri dapat diartikan sebagai suatu alat untuk menghasilkan
pulsa berdasarkan frekuensi dan waktu (perioda) sehingga komponen R dan C
sangat mempengaruhi rangkaian ini. Semakin kecil R dan C yang digunakan pada
rangkaian ini maka semakin cepat pewaktu yang dihasilkan, dan berlaku juga pada
sebaliknya jika R dan C yang digunakan sebagai multivibrator baik monostabe
ataupun astabel semakin besar, maka semakin lambatlah pewaktu yang dihasilkan
dan frekuensi yang dihasilkan pun semakin sedikit.
11
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi, I. 2014. Buku Petunjuk Praktek Dasar Realisasi Rancangan 1. Palembang.
Politeknik Negri Sriwijaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Multivibrator
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/astabil-multivibrator/
http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/monostable-multivibrator/
http://ilmubawang.blogspot.com/2012/03/rangkaian-monostablemultivibrator.html
http://ilmubawang.blogspot.com/2012/03/rangkaian-astable-multivibrator.html