Bab I

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
Atrium fibrilasi (AF) merupakan gangguan irama jantung tersering dengan insiden
yang makin meningkat seiring bertambahnya usia. Atrium fibrilasi banyak terjadi pada
perubahan morfologi jantung dan penyakit paru, beberapa dikarenakan gangguan metabolik,
toksik, endokrin, dan genetik. Atrium fibrilasi pertama kali direkam oleh Sir Thomas Lewis
di London 9 tahun setelah William Einthoven menemukan elektrokardiografi pada tahun
1900.
Angka kejadian atrial fibrilasi di dunia pada tahun 2010 diperkirakan 2,66 miliar dan
pada tahun 2050 diperkirakan sejumlah 12 miliar jiwa. Dalam dua dekade ini angka kematian
akibat atrial fibrilasi meningkat. Kejadian Atrial fibrilasi dapat terjadi pada jantung normal,
namun umumnya lebih sering terjadi pada penyakit jantung.Penyebab atrial fibrilasi yang
paling sering terjadi adalah akibat; penyakit jantung iskemik, penyakit jantung hipertensi,
kelainan katup mitral, perikarditis, kardiomiopati, emboli paru, pneumonia, penyakit paru
obstruksi kronik, kor pulmonal. Pada beberapa kasus tidak ditemukan penyebabnya.
AF dialami oleh 1-2 % populasi dan meningkat dalam 50 tahun kedepan. Di Amerika
Serikat di perkirakan 2,3 juta penduduk menderita AF dengan >10% berusia di atas 65 tahun
diperkirakan akan terus bertambah menjadi 4,78 juta pada tahun 2035. AF adalah faktor
resiko kuat untuk kematian dengan peningkatan 1,5-1,9 kali dalam analisis Framingham. AF
juga dihubungkan dengan peningkatan 5 kali kejadian stroke dan faktor penyebab dari 5%
kejadian emboli diserebral. AF menyebabkan gagal jantung kongestif terutama pada pasien
yang frekuensi ventrikelnya tidak dapat dikontrol. Adanya gagal jantung dihubungkan dengan
prognosis yang buruk. Studi terbaru menemukan adanya 10-30% AF pada pasien yang gagal
jantung saja. Selain itu AF juga menurunkan status kesehatan, kapasitas jantung dan hidup
seseorang. Dalam 2 dekade terakhir telah terjadi peningkatan angka rawat di rumah sakit
akibat gangguan listrik jantung. Fungsi ventrikel kiri juga terganggu dengan adanya irama
tidak teratur dan cepat, yang menyebabkan hilangnya fungsi kontraksi atrium dan
meningkatkan tekanan pengisian pada saat akhir diastolik ventrikel kiri.

Anda mungkin juga menyukai