PENDAHULUAN
lintas
merupakan
topik
pembahasan
yang
menarik
untuk
korban dapat mendistorsi hasil pembangunan nasional yang telah dicapai bersama.
Bahkan di Indonesia kerugian akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 2,9-3,1%
dari Pendapatan Domestik Bruto. Berdasarkan data dari Satlantas Polres Pati
kerugian material akibat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pati mencapai Rp
630.805.000 pada tahun 2012 dan Rp 473.625.000 pada tahun 2013.
Menurut data Korlantas Polri tahun 2012, jumlah kendaraan yang terdaftar di
Polri pada tahun 2011 adalah 78.707.486 unit terdiri dari 65.008.424 sepeda
motor, 8.833.335 mobil penumpang, 1.143.807 bus dan 3.446.940 truk/mobil
barang serta 274.980 kendaraan khusus. Dalam 25 tahun terakhir, 1987 s/d 2011,
pertumbuhan kendaraan mencapai hampir 957%, sementara panjang jalan tumbuh
201%. Ini berarti pertumbuhan kendaraan bermotor 4,7 kali pertumbuhan jalan.
Pertumbuhan kendaraan bermotor yang tidak diikuti dengan pertumbuhan panjang
jalan menimbulkan dampak negatif di berbagai bidang.
Di Indonesia pada tahun 2010 jumlah korban meninggal dunia akibat
kecelakaan lalu lintas berjumlah 31.234 orang (Laporan Tahunan Korlantas,
2011). Jumlah korban kemudian meningkat menjadi 32.657 orang pada tahun
2011. Sementara itu kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pati pada tahun 2012
terdapat 905 kejadian dan 172 korban meninggal dunia. Sedangkan pada tahun
2013 terjadi 857 kejadian dan terdapat 181 korban meninggal dunia (Data dari
Satlantas Polres Pati). Sebagian besar kecelakaan lalu lintas melibatkan kendaraan
sepeda motor dan faktor penyebab kecelakaan lalu lintas diantaranya adalah faktor
manusia. Selain itu jenis pelanggaran lalu lintas terbanyak adalah tidak
menggunakan helm.
remaja yang berusia dibawah 17 tahun masih labil serta belum bisa merespon
keadaan yang cepat dan mendadak. Oleh karena itu, pelajar yang masih berusia di
bawah 17 tahun dihimbau agar tidak membawa kendaraan bermotor ke sekolah
agar tidak membahayakan diri mereka sendiri maupun orang lain.
Baru-baru ini, Satlantas Polres Pati mengadakan Operasi Simpatik Candi
2014 pada tanggal 19 Mei s/d 8 Juni 2014 untuk menciptakan situasi
KAMSELTIBCAR Lantas yang kondusif guna mendukung pelaksanaan Pilpres
2014 serta mendukung Dekade Aksi Keselamatan Jalan 2011-2020. Salah satu
kegiatannya adalah bekerja sama dengan pihak sekolah khususnya SMA Negeri 1
Pati untuk mengadakan pemeriksaan kepada seluruh siswa yang menggunakan
kendaraan bermotor sebagai transportasi ke sekolah. Dari hasil
pemeriksaan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disusun, agar lebih operasional
masalah ini dijabarkan secara khusus dan dirumuskan dalam pertanyaanpertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh kepemilikan Surat Izin Mengemudi terhadap etika
berlalu lintas siswa di SMAN 1 Pati?
2. Bagaimana upaya mewujudkan budaya safety riding di kalangan remaja
khususnya di SMAN 1 Pati?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang pengaruh kepemilikan Surat Izin Mengemudi
terhadap etika berlalu lintas siswa di SMAN 1 Pati.
2. Mengetahui upaya mewujudkan budaya safety riding di kalangan
remaja khususnya di SMAN 1 Pati.
D. Manfaat Penelitian