Anda di halaman 1dari 18

Struktur Anatomi Manusia

blog kita-kita untuk mempelajari struktur anatomi manusia

Anatomi

| Home | My WebLog | Contact us |

Sistem pencernaan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan multisel
yang menerima makanan, mencernanya menjadi energy dan nutrien, serta mengeluarkan sisa
proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh
berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3
bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam
usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.
Mulut
Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air padahewan. Mulut
biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari system pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.
Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut:

Gigi (dens)

Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang
dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan.
Berfungsi untuk:

1. sebagai indera pengecap/perasa


2. mengaduk makanan di dalam rongga mulut
3. membantu proses penelanan
4. membantu membersihkan mulut
5. membantu bersuara/berbicara

Ludah (saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah.

Esofagus

Esofagus atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui
sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.
Esofagus bertemu dengan faring yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut pada
ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian
superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot
halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
Lambung
Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.
Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardia
adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan . Fundus adalah bagian
tengah, bentuknya membulat. Pilorus adalah bagianbawah, daerah yang berhubungan
dengan usus 12 jari (duodenum).
Di dalam lambung, makanan dicerna secara kmiawi. Dinding lambung tersusun dari tiga
lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam
lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak
peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.
Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan
getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan
menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI),
pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan
mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat
mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang
melicinkan makanan. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia,
berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca+ dari susu
sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya reninm sus yang berwujud cair akan lewat
begitu saja di dalam lambuing dan usu tanpa sempat dicerna.
Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti
bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur
pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah
ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya,
oto pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim.
Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka,
sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus
menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun. Makanan yang bersifat
basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang
asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati
pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna
efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.
Pankreas
Potongan depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum.

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama:
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas
jari).

Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan,
tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat
ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan anomia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut
proses detoksifikasi.
Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai liter setiap hari. Empedu
berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan
dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu mengandung
kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang
disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi
lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya
dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan
heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam usus,
zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin
kekuningan.
Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit
penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan
urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH dan CO yang bersifat racun.
Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam
empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang
disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim
amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.
Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut diperlukan
untuk mencerna makanan secara kimiawi:

Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;

Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi


asam amino;

Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;

Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;

Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;

Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;

Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;

Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

Di dalam usus penyerapan (iluem) terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut jonjotjonjot usus (vili). Vili berfungsi memperluas permukaan penerapan, sehingga makanan dapat
terserap sempurna.
Makanan yang berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, air akan diserap pembuluh
darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati ke vena porta. Di dalam hati, beberapa zat akan
diubah ke bentuk lain dan bebrapa lainnya akan diedarkan ke seluruh tubuh.
Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.
Usus besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon
menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon
sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang
sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon
kiri".
Usus buntu
Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu
kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar.
Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar
herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang
kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, Organ ini ditemukan
pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya Organ ini dianggap
sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi

apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi
immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid.
Penyakit Usus Buntu
Appendicitis merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu. Appendicitis terjadi
ketika appendix, nama lain dari usus buntu, meradang, membuatnya rentan pecah, yang
termasuk darurat medis serius.
Gejala

Sakit perut, terutama dimulai di sekitar pusar dan bergerak kesamping kanan
bawah.

Nafsu makan menurun.

Mual dan muntah.

Diare, konstipasi (sembelit), atau sering buang angin.

Demam rendah setelah gejala lain muncul.

Perut bengkak.

Umbai cacing
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini
disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan
apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi
rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix
(atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing
berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks
selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang
(pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian
yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.
Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
Penyakit apendiks biasa bagi manusia adalah:

Apendisitis

Karkinoid

Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus
besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke
usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk
periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
Anus
Dalam anatomi, anus atau lubang bokong (Latin: nus) adalah sebuah bukaan dari rektum
ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses
dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi
utama anus.
Anus sering dianggap sebagai bagian yang tabu oleh berbagai kelompok masyarakat.
Anus manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Terdapat
dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu menahan feses saat
defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah,
sedangkan lainnya merupakan otot rangka.
Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa dinding
dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses
diatur oleh otot sphinkter.
Untuk mencegah penyakit pada anus dan dalam rangka hidup sehat, manusia selalu
membersihkan anus setelah defekasi. Biasanya anus dibersihkan dengan membilasnya dengan
air atau kertas tisu toilet.
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Tags: Sistem Pencernaan

SISTEM OTOT

Tisu Otot Rangka


1. Pergerakan berlaku hasil daripada gabungan sistem
rangka dan otot.
2. Pergerakan dihasilkan oleh penguncupan dan pemanjangan.
3. Otot rangka mengandungi beberapa komponen, iaitu :
a. Fiber otot (sel-sel otot)
b. Berbentuk selinder, panjang dan banyak nukleus.
c. Berjalur dan bersaiz besar.
Tisu Penghubung
1. Epimisium seluruh bhg luar otot.
2. Perimisium terdiri drp fasikel-fasikel yang dilitupi tisu penghubung
berfiber.
3. Endomisium setiap fasikel ada fiber otot yg diliputi oleh endomisium.
Tendon
1. Terdapat pada hujung otot yang melekat kepada tulang
2. Tendon terdiri drpd serat kolagen dan boleh meregang dengan baik.

Fungsi Otot Rangka


1. Menghasilkan Pergerakan
- Penguncupan otot rangka membolehkan kita berjalan, berenang, bertindak
dengan pantas, melakukan ekspresi muka dan sebagainya.
2. Mengekalkan Postur
- Kombinasi saling tindakan otot rangka membolehkan kita mengekalkan postur
badan.
3. Menstabilkan Sendi
- Otot-otot mengstabilkan sendi, seperti sukan memanah.
4. Menghasilkan Haba
- Tenaga terbebas sebagai haba selain digunakan untuk penguncupan otot
Ciri-ciri Otot Rangka
1. Menguncup (contractility)
-keupayaan otot memendek apabila menerima ransangan
- daya dihasilkan apabila otot menguncup.
2. Meregang (extensibility)
-keupayaan otot memanjang.
- fiber otot memendek apabila menguncup tetapi boleh memanjang melebihi
panjang asal apabila otot relaks.
3. Menganjal (elasticity)
- keupayaan otot untuk kembali semula ke panjang asal selepas meregang atau
menguncup.
4. Mudah teruja (irritability/excitability)
- kemampuan otot untuk menerima dan bertindak balas terhadap ransangan
yang diterima.
- keupayaan ini akan membolehkan otot untuk menguncup.

Fungsi Otot Rangka


1. Menghasilkan Pergerakan
- Penguncupan otot rangka membolehkan kita berjalan, berenang, bertindak
dengan pantas, melakukan ekspresi muka dan sebagainya.
2. Mengekalkan Postur
- Kombinasi saling tindakan otot rangka membolehkan kita mengekalkan postur
badan.
3.Menstabilkan Sendi
- Otot-otot mengstabilkan sendi, seperti sukan memanah.
4. Menghasilkan Haba
- Tenaga terbebas sebagai haba selain digunakan untuk penguncupan otot.
(INTERAKSI OTOT) SALING TINDAKAN OTOT
1. Agonis (Pengerak Utama)
otot yang berkontraksi menghasilkan pergerakan.
cth: otot biceps brachii merupakan pengerak utama fleksi siku.
2.Antagonis
Otot yang menghasilkan pergerakan yang berlawanan dengan agonis.
Apabila agonis menguncup, antagonis mengendur (relaks)
Cth: triceps brachii merupakan pengerak utama mengekstensikan siku. Biceps
Brachii merupakan antagonis bagi triceps brachii
3. Synergis
- ia membantu (tambah daya) kepada pengerak utama dalam menghasilkan pergerakan
- ia menyediakan tarikan tambahan dan juga menstabilkan sendi.
OTOT-OTOT LICIN (INVOLUNTARI
1, Terdapat di dinding pada organ dalaman seperti pada iris dan otot siliari mata,
perut, pembuluh (vesel) darah.
2. Dipanggil otot lembut kerana ianya tidak berjalur.
3. Luar kawalan sistem saraf & hormon
4. Penguncupan sangat perlahan.
Cth : gerakan makanan melalui usus, menguncup uterus semasa melahirkan anak dan
mengepam darah melalui saluran darah.
Otot Kardiak
Terdapat hanya pada otot jantung.

Otot ini `contracts`dengan jantung untuk pam darah melaluinya.


Otot ini berbeza dengan otot lembut di mana `contract`nya berirama.
Ianya berjalur seperti pada otot voluntari tetapi fibernya bercabang, tersusun memanjang
seperti pada otot berjalur, bercirikan warna merah.
Cara Menamakan Otot Rangka
Otot rangka dinamakan berdasarkan beberapa kriteria (struktural dan fungsi) :
1. Arah serat/fiber otot :
Rektus otot lurus,selari dengan median tubuh. Contoh rektus femoris.
Transverse fiber otot bersudut tegak dengan garisan median tubuh.
Oblik berpenjuru dengan garisan median tubuh
2. Saiz Otot :
Maksimus jika otot sangat besar
Medius jika otot bersaiz sederhana
Minimus jika otot kecil
Major jika otot sederhana besar
Minor jika otot sederhana kecil
Longus jika otot atau tendonnya panjang
Brevis jika otot atau tendonnya pendek
3. Jumlah /bilangan `originin` :
Biceps berpunca dari dua kepala/origin.
Triceps berpunca dari tiga kepala/origin
Quadriceps berpunca dari empat kepala/origin.
4.Lokasi Otot :
Temporalis otot yang terletak di kawasan tulang temporal pada tengkorak.
Frontalis otot yang terletak di kawasan tulang frontal pada tengkorak.
Abdominis otot yang terletak di bahagian abdomen.
5. Lokasi `origin`otot dan lekatannya :
Sternocleidomastoid `origin`/asalnya pada sternum (sterno) dan klavikel (cleido) dan
lekatan (insertion) pada mastoid (proses tulang temporal).
6. Bentuk Otot :
Deltoid jika otot berbentuk delta atau segitiga.
Trapezius jika otot berbentuk trapezium.
Rhomboideus jika otot berbentuk rhomboid.

7. Tindakan Otot:
Flexor otot yang melakukan fleksi.
Extensor otot yang melakukan ekstensi.
Adduktor otot yang melakukan adduksi
Pronator otot yang melakukan pronasi lengan bawah.
Supinator otot yang melakukan supinasi lengan bawah.
Disiarkan jam 10th May 2010 oleh ashaario
0

Tambah ulasan

LAMAN ASHAARIO

Klasik

Kad selak

Majalah

Mozek

Bar Sisi

Gambar

Gelangsar Masa

KONSEP SAINS DAN TEKNOLOGI DALAM ISLAM


SCE3111 PENILAIAN DALAM PENGAJARAN SAINS

Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan Kelas XI IPA 3 Kelompok 3 Alysa Pratiwi Diki Pratama


Gegy F Lisna Wati S Mutia Nurulita Septian Ilham S

Peta Konsep Sistem Pencernaan A. Fungsi Zat Makanan B. Saluran Pencernaan 1.


Karbohidrat a. Gigi 1. Mulut 2. Protein b. Lidah 2. Kerongkongan 3. Vitamin c.
Kelenjar Ludah 3. Lambung 4. Lemak 5. Air 6. Mineral C. Kelenjar Pencernaan D.
Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan 4. Usus Halus 5. Usus Besar 6. Anus

A. Fungsi Zat Makanan 3 Fungsi Zat Makanan 1. Zat penghasil energi yaitu bahan
makanan yg berfungsi sebagai sumber energy misalnya karbohidrat lemak dan protein
2. Zat pembangun yaitu bahan makanan yg berfungsi utk pertumbuhan dan
perkembangan serta mengganti bagian2 tubuh yg rusak misalnya lemak dan protein 3.
Zat pengatur yaitu bahan makanan yg berfungsi mengatur aktivitas tubuh misalnya
vitamin dan mineral

1. Karbohidrat Sebagai energi utama 1 gram menghasilkan 4,1 kalori Berperan


dalam metabolism tubuh Menjaga keseimbangan asam basa Membantu proses
pencernaan makanan Membantu proses pencernaan kalsium 3 Jenis Karbohidrat
Monosakarida(gula sederhana)contohnya glukosa,fruktosa dan galaktosa
Disakaridda contohnya sukrosa,maltose, dan laktosa Polisakarida contohnya amilum
selulosa dan glikogen 2. Protein Penghasil energi 1 gram menghasilkan 4,1 kalori
Berperan penting dalam pertumbuhan dan mengganti sel2 yg rusak Menjaga
keseimbangan asam dan basa Sisntesis hormon, enzim dan antibody Bereran
penting dalam metabolism terutama biokatalisator Detoksifikasi racun dalam tubuh
Hasil pencernaan protein adalah asam amino Asam amino esensial : AA yg sangat
dibutuhkan oleh manusia tapi tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia :
lisin,histidin,triptofan,fenilalalin,leusin,i soleusin dll Asam amino non esensial yaitu
asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh : alanin,glisin,prolin asparagin, aspartat,
asam glutamate dll

3. Vitamin a. Vitamin yang larut dalam air Nama vitamin Fungsi Sumber Gejala
avitaminosis Mengatur metabolism karbohidrat Kulit ari beras, hati, jagung, ginjal,
ragi, dan lemak daging sapi dan kacang-kacangan Beri beri Vitamin B2 Menjaga
penglihatan dan respirasi Susu daging ayam telur padi padian sel sayuran hijau
kacang-kacangan dan ragi Keliosis (luka disudut mulut dan katarak Vitamin B3
Pertumbuhan dan perbanyakan sel Kesehatan kulit Hati kol susu tomat ragi kedelai
dan bayam Hati daging ragi dan beras pelgra Pembentukan sel darah dan kerja saraf
Metabolism karbohidrat lemak dan protein serta pembentukan rambut dan kuku
Perkembangan janin dan pembentukan darah Kecambah gandum kacang kacangan
pisang sayur alpukat hati dan ikan Kuning telur ragi kentang hati ginjal sayuran dan
buah-buahan Anemia dan kejang kejang Dermatitis depresi kehilangan nafsu makan
dan kerontokan rambut Anemia dan gangguan janin Vitamin B1 Vitamin B5 Vitamin
B6 Vitamin B7 Vitamin B9 Sayuran hati dan ginjal Dermatitis dan jerawat Vitamin
B12 Mencegah kurang darah dan merawat system syaraf Daging hati telur susu dan
ikan Vitamin C Sayuran dan buah-buahan segar misalnya Skorbut dan sariawan jeruk
stroberi dan tomat Memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit serta menjaga
kesehatan gigi dan mulut Anemia

b. Vitamin yang larut dalam lemak (ADEK) Nama Vitamin Fungsi Sumber Gejala
avitaminosis Vitamin A Menjaga kesehatan mata dan kehalusan kulit Hati kuning telur
miyak ikan sayuran hijau tua dan buahbuahan berwarna jingga seperti wortel Rabun
senja,kornea mata rusak, dan kulit menjadi bersisik Vitamin D Meningkatkan
penyerapan zat kapur sehingga bermanfaat dalam pembentukan dan pertumbuhan

tulang Kuning telur susu Rakhitis mentega ikan hati dan minyak ikan Vitamin E
Menjaga kesehatan kulit dan kesehatan reprosuksi Margarine kecambah minyak
selada dan kacang hijau Vitamin K Berperan dalam pembekuan darah Sayuran
berwarna hijau kedelai tomat dan kol Kemandulan keguguran / pendarahan pada ibu
hamil, kelumpuhan Darah sukar membeku

4. Lemak Penghasil energi 1 gram menghasilkan energi 9,3 kalori Sebagai


cadangan makanan Melindungi alat-alat tubuh dan sebagai bantalan terhadap
goncangan Melindungi tubuh dari suhu yang rendah Melarutkan vitamin ADEK
Sebagai bahan penyusun membrane sel, hormon, vitamin dan garam empedu Penahan
rasa lapar karena pencernaann ya membutuhkan waktu lama 5. Air Pelarut
berbagai zat makanan Mengangkut nutrisi dalam tubuh Menjaga keseimbangan suhu
tubuh Mengaangkut sisa metabolism Menjaga tekanan osmotic sel

6. Mineral 2 jenis mineral Unsur 2 makro (makroelemen) : unsur yang dibuthkan


dalam jumlah besar (natrium kalium kalsium fosfor magnesium klor dan belerang)
Unsur 2 mikro (mikroelemen) : unsur yang hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit
(zat besi yodium tembaga mangan kobalt dan flor) Nama mineral Fungsi Sumber
Gejala defisiensi Yodium Pembentukan hormone Ikan laut kerang garam Gondok
beryodium Kalsium Pembentukan tulang dan Susu keju ikan telur gigi serta
pembekuan darah wortel dan bawang Tulang keropos gigi mudah tanggal darah sukar
membeku Zat besi Fungsi otot dan saraf serta pembentukan sel darah merah Bayam
kangkung hati anemia Fosfor Pembentukan tulang dan sel tubuh Daging ikan susu
sayuran dan biji-bijian Pertumbuhan badan terganggu daya tahan tubuh menurun
magnesium Pembentukan otot tulang dan darah Susu daging padipadian dan
kacangkacangan Gangguan jantung dan ginjal

Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu : 1. Proses pencernaan secara mekanik Yaitu proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia
umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. 2.
Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) Yaitu proses perubahan makanan dari
zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim.
Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat
reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

B. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang


menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan
jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim
zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus

1. Mulut Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses


pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut,
makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di
dalam mulut, yaitu : a. Gigi Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga
makanan menjadi halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan
mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam
yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara
umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi
(kolum), dan akar gigi (radiks).

b. Lidah Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi
sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa
pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan
kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel
sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila

c. Kelenjar Ludah Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar
ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu : 1. Kelenjar parotis, terletak di
bawah telinga. 2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah. 3. Kelenjar
sublingualis, terletak di bawah lidah. Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang
berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan
getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan
penelanan makanan juga berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan
sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut terhadap
panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase).
Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat
karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa).

2. Kerongkongan Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara


rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan
yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Otot kerongkongan dapat
berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam
lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi
karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara
bergantian.

3. Lambung Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di


sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang
membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan
berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua
belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang
mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Dinding lambung
terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot
tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga makanan teraduk dengan baik
dan bercampur merata dengan getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan di
dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding lambung mengandung sel-sel
kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah
lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim
renin, dan enzimpepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak
mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit
atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin.

Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin
berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya

enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi. Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah
lambung.

4. Usus Halus Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan
dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
Usus dua belas jari (duodenum), Usus kosong (jejenum), Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai
berikut : Amilopsin (amilase pankreas), yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa). Steapsin (lipase pankreas), yaitu
enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Tripsinogen, jika
belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah
protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus
halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan
karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan
(absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili
berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan
dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler
darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus).

5. Usus Besar Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan
sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan
kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Perjalanan makanan sampai
di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar
makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara
teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan
peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).

Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks),
bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut ini.

6. Anus Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila
feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan
otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot
sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke
luar anus.

C. Kelenjar Pencernaan Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzimenzim


pencernaan Kelenjar pencernaan dalam sistem pencernaan manusia antara lain : a.
Kelenjar saliva b. Kelenjar Parotis c. Kelenjar Submaksilaris d. Kelenjar Sublingualis
e. Pankreas f. Hati Kelenjar pencernaan pada manusia adalah pankreas dan hati
Pankreas mereupakan kelenjar eksokrin sekaligus endokrin Hati berfungsi sebagai
pengatur keseimbangan zat makanan dalam darah dan sebagai penyekresi empedu

D. Gangguan dan Kelainan Pada Sistem Pencernaan Gastritis Merupakan suatu


peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung.
Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit.
Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
Hepatitis Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati.
Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan. Diare Diare terjadi
karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare
berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang
mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak
terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air.
Konstipasi Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan sembelit adalah
keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan.
Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk
yang menunda-nunda buang besar.

Apendisitis Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan


apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu).
Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena
disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali
mengalami gangguan ini. Maag Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa
perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini
disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang,
pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya. Keracunan Keracunan makanan
dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang
menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus. Tukak Lambung Tukak lambung
adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir.
Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun
psikosomatis. Malnutrisi (kurang gizi) Yakni penyakit yang disebabkan oleh
terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh
sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh
adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada
umumnya menyerang anak-anak.

Kelenjar Pencernaan Kelenjar Pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim


pencernaan. Kelenjar pencernaan dalam sistem pencernaan manusia antara lain
kelenjar saliva,kelenjar parotis,submaksilaris,sublingualis,pankreas,d an hati. Letak
hati dan pankreas dalam sistem pencernaan makanan manusia. Contoh Kelenjar
pencernaan pada manusia adalah pankreas dan hati. Sari-sari makanan yang diserap
usus halus akan melewati hati terlebih dahulu.Hati berfungsi pengatur keseimbangan
zat makanan dalam darah dan sebagai penyekresi empedu.

Insulin dapat menurunkan kadar glukosa darah melalui empat cara,yaitu sebagai
berikut : a. Merangsang sel-sel tubuh untuk menyeraplebih banyak glukosadarah. b.
Meningkatkan kecepatan reaksi respirasi seluler yanf menggunakan glukosa. c.
Merangsang hati untuk mengabsorbsi glukosa darah. d. Merangsang sel-sel lemak
untuk mengambil glukosa dan mengubahnya menjadi lemak. Mekanisme kerja
glukagon dan insulin dalam memelihara keseimbangan gula darah.

Sistem Pencernaan Makanan Hewan Mamalia 1. Rongga Mulut (Cavum Oris)


Rongga Mulut Mamalia di bentuk oleh tiga atap,yaitu : a. Palatum durum(langit-langit
keras) b. Palatum mole(langit-langit lunak) c. Velum Palastini(bagian tepi) a. Gigi
Seri (Dens Insisivus) Di dalam rongga mulut terdapat gigi,lidah dan kelenjar
ludah.Jenis gigi mamalia sama dengan gigi manusia ,tetapi mengalami perubahan
bentuk yang sesuai dengan cara hidupnya.

b. Gigi Taring (Dens Caninus) Gigi Taring berbentuk runcing dan berfungsi untuk
menyobek.Pada hewan Karnivor gigi taring tumbuh dengan baik sedangkan pada
herbivor gigi taring tidak berkembang. c. Geraham Muka (Premolar) Berfungsi untuk
mengunyah. d. Geraham Belakang (Molar) Berfungsi untuk mengunyah. Inilah
gambar perbedaan rahang omnivora, karnivora dan herbivora.

2. Lambung Lambung pada hewan ruminansia (pemamah biak) yang terbagi menjadi
empat bagian 3. Intestinum (Usus) Usus pada mamalia dapat di bedakan atas usus
halus dan usus besar. a. Usus halus (Instetinum tenue) terdiri dari
duodenum,jejunum,dan ileum. b. Usus Besar (Intestinum crassum)

Thanks For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai